...🍒Reading Books 🍒...
Dimalam hari,setelah selesai makan Stevani langsung pergi menuju kamar nya. Ia akan mengerjakan pr yang diberikan oleh guru nya secara menyeluruh agar diri nya tak perlu lagi mengerjakan nya besok.
Cukup lama ia berhadapan dengan beberapa buku dan laptop sampai akhir nya satu ketukan yang membuat nya beranjak dari duduk nyaman nya.
Ia berjalan menuju pintu,ntah siapa yang mengetuk tapi yang diyakini oleh Stevani ini bukanlah mama atau pun papa nya karna suara ketukan nya sedikit berbeda.
Cklekkk....
"Maaf non mengganggu,teman non datang" Ucap seorang pembantu yang bernama bik cya.
"Oh baiklah bik,yaudah bik tolong buatkan air dan jangan lupa bawakan kue ya keruang tamu" Ucap Stevani pada Bu cya.
Bik cya hanya mengangguk dan langsung pergi dari hadapan Stevani. Stevani langsung pergi menuju ruang tamu,saat ia turun tangga dan menyadari bahwa yang datang adalah seseorang yang sebenar nya sangat tak ingin ia temui yaitu Dimas.
"Ada urusan apa" Tanya Stevani yang berjalan kearah nya dan Dimas pun menoleh.
"Nggak ada,cuman memberikan ini" Ucap nya menunjukkan sebuah kunci.
"Kunci motor,ngapain kau nggak kasih tadi?" Ucap Stevani.
"Nggak bawa apalagi aku lupa ngasih sama kamu" Ucap nya lalu melempar kunci itu kehadapan Stevani.
Stevani langsung menerima kunci itu dengan sigap,lalu ia duduk saling berhadapan dengan Dimas.
"Udah siap kan,jadi makasih dan silakan pulang" Usir Stevani.
"Kamu nggak tega ngusir aku kayak gitu bukan" Ucap Dimas dengan muka memelas.
"Iya" Ucap Stevani dengan santai.
Bik cya pun datang dengan membawa dua gelas jus jus jeruk dan sepiring kue yang sudah dipotong.
"Ini non den silakan dinikmati" Ucap bik cya meletakkan jus dan kue diatas meja sofa.
"Makasih bik" Ucap Dimas dan bik cya hanya mengangguk dan langsung pergi membawa nampan bersama nya.
"Kamu tau malam kan dan sekarang aku mau istirahat apalagi tugas aku belum selesai. Jadi kamu dipersilakan pulang atau aku tinggalin disini" Ucap Stevani yang langsung berdiri.
"Iya-iya niat amat Kamu ngusir aku,yaudah aku pergi bye" Ucap Dimas yang melambaikan tangan dan langsung pergi meninggalkan Stevani yang hanya menatap kepergian nya.
Stevani langsung menutup pintu tanpa mempedulikan Dimas yang masih berada diluar.
Ia pun langsung menuju kamar nya. Saat ini ia males untuk melanjutkan pelajaran nya,jadi ia memutuskan untuk bermain handphone dikamar nya.
Sedangkan didalam kamar,Maya setelah melakukan solat isya yang sempat tertunda langsung keluar menanyakan siapa yang datang,ia menuju dapur menanyakan pada bik cya tentang hal ini.
"Bik! itu siapa yang dateng ya" Tanya Maya sambil meraih segelas air putih.
"Itu kawan nya non vani" Ucap bik cya.
"Yang mana nya bik, bukan nya teman Stevani yang Dateng kemari cuman dua cowok ya" Ujar Maya.
"Yang pernah nganterin non Stevani saat tidur itu loh nya" Jelas nya
"Ohh Dimas,ngapain ya Dimas kesini" Gumam Maya.
"Ya pasti ada urusan dengan non Maya lah nya" Ucap bik cya menjawab nya dengan khas Melayu nya.
"Udah ah males ngomong sama bibi, kalo ngomong selalu nggak pernah serius" Ucap Maya yang langsung pergi membawa segelas air.
"Bibi serius loh nya,tapi kadang ada sedikit bercandanya " Ucap bik cya membela.
Namun Maya hanya tersenyum tipis lalu pergi ke kamar nya.
*****
Dikediaman Syifa, dimana semenjak kepergian Clara rumahnya selalu dipenuhi dengan kekacauan,dimana sang ayah pulang beberapa kali mabuk.
"Maafkan aku Kiran,maafkan aku! ini bukan salah ku kiran" Gumam Hendrik dengan tubuh yang lunglai.
"Maafkan aku Kiran,ini bukan salah ku kiran" Ucapnya yang cukup merasa bersalah.
Akhir-akhir ini ia selalu bermimpi tentang Kiran sang mantan istri, Mantan istrinya itu selalu menyalahkan nya dan bahkan akan berniat membunuhnya,hal itu membuat Hendrik sedikit bingung karna ia harus berbuat apa sehingga ia memutuskan untuk mabuk-mabukan menghilangkan semua pikirannya tentang anaknya dan mantan istrinya itu.
"Berdirilah dengan benar" Kesal Madani yang berusaha hadi tadi memapah Hendrik.
"Jangan ganggu aku Madani,kau pergi sekarang" Ucap Hendrik yang langsung mendorong Madani hingga jatuh.
"Tak tau di untung,sudah tua banyak ulah pula lagi kau" Ucap Madani yang langsung berdiri.
Namun Hendrik langsung berjalan masuk kedalam rumahnya,ia tak peduli dengan Madani saat ini.
Hendrik langsung menghempaskan tubuhnya diatas sofa,ia meringkuk membaringkan tubuhnya dan sesekali meraung-raung memanggil nama kurangin dan Clara.
Madani memasuki rumahnya,ia melihat suaminya itu terus memanggil mantan istri dan anaknya itu,sehingga membuat ia langsung pergi masuk kedalam kamarnya tak mempedulikan Hendrik yang mabuk.
"Sudah ku usahakan untuk membantunya tapi aku pula yang didorongnya" Ngedumel Madani sambil berjalan menuju kamarnya.
"Sudah tua tapi banyak ulah,seharusnya aku pergi bersama Jastin dulu" Ucapnya menyesali perbuatannya dulu.
Dulu ia bersahabat dengan Hendrik dan Jastin, Hendrik lebih dulu menikah dengan Kiran dan disaat itu ia sangat mencintai Hendrik dan Jastin saat itu pernah menyatakan cinta padanya.
Namun karna cinta membutakan pikirannya,ia berpikir untuk menjebak Hendrik pada saat ulang tahunnya dan membuat Hendrik meninggalkan kirana dengan anak yang masih didalam kandungan.
Saat itu Jastin sangat marah besar saat mendengar kabar itu,ia bertengkar dengan Hendrik dan pergi keluar negeri menghilangkan jejak sampai saat ini.
Dan Kirana mengalami yang namanya tumor kandungan dan Kirana memutuskan untuk mempertahankan janin nya tanpa mempedulikan dirinya.
Setelah Kirana melahirkan,anaknya selamat namun untuk Kirana ia malah Meninggal setelah pengenjanan terakhir Kirana pun langsung menutup matanya dan meninggalkan anaknya yang masih berdarah.
Disaat itu Madani ada sedikit merasa bersalah pada Kirani tapi apalah daya ia begitu mencintai Hendrik sehingga ia buta bahwa ia sesama perempuan harus mengerti perasaan satu sama lain.
Memikirkan itu Madani tak dapat tidur,ia terus memutar balik kan tubuh nya. Ia langsung mengambil air yang berada dinakas,meminum dengan sekali tegukan.
"Mata tolonglah kau tidur,aku besok masih ada urusan" Ucap nya dengan mengetuk kepala nya.
Madani pun berjalan mondar-mandir namun tetap mata nya pun tidak bisa tertidur. Ia pun memutuskan untuk memaksakan tidur dan menyelami mimpi yang tak tau itu apa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments