Bab 8: Masuk sekolah

...🍒READING BOOKS 🍒...

Dimalam harinya,Stevani yang duduk dimeja makan bersama dengan keluarga barunya. Ia menikmati makanan yang sangat menggugah selera. Kalian tau bagaimana rasanya tak pernah merasakan makanan enak dengan duduk kursi meja makan bersama candaan keluarga!! sekarang ia merasakan hal itu dan itu karunia yang yang sangat ia syukuri saat ini.

"Sayang papa sudah mengurus surat pindah mu, sekarang semuanya papa serahkan padamu " ucap Elang dengan menyerah sebuah map coklat" Terserah kamu mau sekolah kapan papa tetap mendukungmu " Ucap Elang sambil menyuap makanan kemulutnya.

Stevani langsung mengambil map coklat itu,ia membolak-balikkan benda itu seakan tak percaya karna secepat itu kah mengurus surat pindah tanpa harus dia yang ngurus.

"Makasih pa,tapi aku akan sekolah Minggu besok" Ucap Stevani dengan memeluk map itu.

"Baiklah,itu keputusan mu sayang" Ucap Elang dengan senyum manis.

"Sudah-sudah sekarang kamu harus makan banyak dan istirahat total jadi soal sekolah besok-besok nya aja dipikirkan" Ujar Maya dengan mengambil sendok nasi lalu memasukkan kedalam piring Stevani.

"Mama!!"

"Jangan membantah sayang,sekarang habiskan gih" Ucap Maya dan dengan pasrah Stevani menuruti perkataan mama nya meski sebenarnya ia juga lapar.

Setelah makan malam selesai, Stevani izin istirahat dikamar dan membiarkan kedua orang tuanya menonton tv berdua tanpa gangguan darinya.

Didalam kamar,Stevani melatih dirinya diruang rahasia yang ia temukan,ia memasuki ruangan itu dan menghidupkan saklar lampunya.

Stevani memilih satu buku bela diri yang membuatnya sedikit tertarik. Ia membaca buku itu dan perlahan-lahan mengikuti gerakan yang diajarkan dibuku.

Meski kesulitan tapi Stevani tetap berusaha agar bisa,sepertinya ingatan tentang gerakan ini dari tubuh ini masih ada sehingga membuat ia lebih mudah mengikuti gerakan dengan cukup lihai.

Cukup lama ia berada di dalam ruangan itu,keringat juga sudah membasahi tubuhnya,ia pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dan kembali tidur di kasurnya.

\*\*\*\*\*

4 hari telah berlalu,kini Stevani sudah bersiap dengan motornya. Selama 4 hari itu,ia terus belajar dan berusaha berlatih melakukan setiap kegiatan yang dilakukan Stevani dulu.

Ia membelokkan motornya memasuki gerbang sekolah,bak slomow montion para murid menatap dirinya dengan berbagai tatapan salah satunya kagum.

Stevani turun dari motornya dengan gaya cool nan dinginnya sambil mengunyah permen karet di mulutnya. Ia terus berjalan tanpa mempedulikan sekitar. Saat ia akan memasuki sekolah,ia melihat orang yang membuatnya meninggal mengenaskan dijalan,mereka seperti biasa membuly seorang siswa yang terlihat lemah.

Terlihat mereka bertiga tertawa saat membuly siswi yang sudah terduduk dilantai dengan pakaian yang kotor.

"Apa perlu aku bantu" Ucap Stevani menghampiri mereka.

"Pergi deh kamu,jangan ikut campur deh" Ketus Resva.

"Kalo aku nggak mau gimana" Tantang Stevani dengan senyum miringnya.

"Kamu cari gara-gara sama kita hah..." Bentak Savina.

"Yoi!" Jawabnya santai.

Siswa itu langsung didorong oleh Savina,mereka bertiga menghadap ke Stevani dengan muka yang penuh emosi.

"Siapa sih kamu,berani amat ganggu kita" Sinis Syifa.

"Heh... kamu pada nggak perlu tau deh,sekarang bagaimana! Kalian lepasin nih cewek atau berurusan sama aku" Ucap Stevani dengan mata yang tajam.

Ketiga gadis itu langsung tertawa terbahak-bahak,kali ini mereka mendapatkan sebuah lawan yang berani membantah mereka.

"Kalo kita nggak mau gimana" Tantang Resva.

"Kalian akan tau sendiri...heh" Ucap Stevani yang tersenyum miring.

Stevani langsung memulai aksinya dengan menendang perut Resva dan menjambak rambut Syifa lalu menendang kembali tubuh Savina.

"Bagaimana? Apa kurang" Ucapnya

"Kurang ajar" Ucap penuh emosi Syifa yang kembali menjambak rambut Stevani.

Stevani tetap diam,namun merasa sudah cukup Ia langsung menendang dan menginjak perut Syifa.

"Awwww...akhh..." Ringis kesakitan Syifa.

"Membosankan" Ucap Stevani dan langsung pergi meninggalkan ketiga gadis dan satu gadis yang dibully tadi.

Ketiga gadis itu menatap dengan tatapan penuh kebencian dan emosi. Mungkin saat ini mereka sangat benci dengan Stevani yang berani mengganggu kesenangan mereka.

Sedangkan Stevani langsung berjalan menuju kepsek,ia ingin melakukan laporan disana. Ia berjalan dengan santai karna ia sudah cukup mengenal darah sekolah ini sehingga ia tak perlu menanyakan tempat yang ia cari.

"Kelas" Tanya Stevani dengan datar.

"Nama mu siapa" Tanya kepsek

"Stevani Carolina Ziegler" Jawabnya.

"Kelas XI A Geografi." Ucap kepsek itu.

"Tukar kelas" Ujar Stevani.

"Kau mau kelas apa" Tanya kepsek

"XI A MIPA" Ujarnya

"Oke sekarang kamu masuk,arahnya lurus belok kiri" Ucap kepsek itu dan Stevani langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!