...🍒READING BOOKS 🍒...
Dimalam harinya,Stevani yang duduk dimeja makan bersama dengan keluarga barunya. Ia menikmati makanan yang sangat menggugah selera. Kalian tau bagaimana rasanya tak pernah merasakan makanan enak dengan duduk kursi meja makan bersama candaan keluarga!! sekarang ia merasakan hal itu dan itu karunia yang yang sangat ia syukuri saat ini.
"Sayang papa sudah mengurus surat pindah mu, sekarang semuanya papa serahkan padamu " ucap Elang dengan menyerah sebuah map coklat" Terserah kamu mau sekolah kapan papa tetap mendukungmu " Ucap Elang sambil menyuap makanan kemulutnya.
Stevani langsung mengambil map coklat itu,ia membolak-balikkan benda itu seakan tak percaya karna secepat itu kah mengurus surat pindah tanpa harus dia yang ngurus.
"Makasih pa,tapi aku akan sekolah Minggu besok" Ucap Stevani dengan memeluk map itu.
"Baiklah,itu keputusan mu sayang" Ucap Elang dengan senyum manis.
"Sudah-sudah sekarang kamu harus makan banyak dan istirahat total jadi soal sekolah besok-besok nya aja dipikirkan" Ujar Maya dengan mengambil sendok nasi lalu memasukkan kedalam piring Stevani.
"Mama!!"
"Jangan membantah sayang,sekarang habiskan gih" Ucap Maya dan dengan pasrah Stevani menuruti perkataan mama nya meski sebenarnya ia juga lapar.
Setelah makan malam selesai, Stevani izin istirahat dikamar dan membiarkan kedua orang tuanya menonton tv berdua tanpa gangguan darinya.
Didalam kamar,Stevani melatih dirinya diruang rahasia yang ia temukan,ia memasuki ruangan itu dan menghidupkan saklar lampunya.
Stevani memilih satu buku bela diri yang membuatnya sedikit tertarik. Ia membaca buku itu dan perlahan-lahan mengikuti gerakan yang diajarkan dibuku.
Meski kesulitan tapi Stevani tetap berusaha agar bisa,sepertinya ingatan tentang gerakan ini dari tubuh ini masih ada sehingga membuat ia lebih mudah mengikuti gerakan dengan cukup lihai.
Cukup lama ia berada di dalam ruangan itu,keringat juga sudah membasahi tubuhnya,ia pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dan kembali tidur di kasurnya.
\*\*\*\*\*
4 hari telah berlalu,kini Stevani sudah bersiap dengan motornya. Selama 4 hari itu,ia terus belajar dan berusaha berlatih melakukan setiap kegiatan yang dilakukan Stevani dulu.
Ia membelokkan motornya memasuki gerbang sekolah,bak slomow montion para murid menatap dirinya dengan berbagai tatapan salah satunya kagum.
Stevani turun dari motornya dengan gaya cool nan dinginnya sambil mengunyah permen karet di mulutnya. Ia terus berjalan tanpa mempedulikan sekitar. Saat ia akan memasuki sekolah,ia melihat orang yang membuatnya meninggal mengenaskan dijalan,mereka seperti biasa membuly seorang siswa yang terlihat lemah.
Terlihat mereka bertiga tertawa saat membuly siswi yang sudah terduduk dilantai dengan pakaian yang kotor.
"Apa perlu aku bantu" Ucap Stevani menghampiri mereka.
"Pergi deh kamu,jangan ikut campur deh" Ketus Resva.
"Kalo aku nggak mau gimana" Tantang Stevani dengan senyum miringnya.
"Kamu cari gara-gara sama kita hah..." Bentak Savina.
"Yoi!" Jawabnya santai.
Siswa itu langsung didorong oleh Savina,mereka bertiga menghadap ke Stevani dengan muka yang penuh emosi.
"Siapa sih kamu,berani amat ganggu kita" Sinis Syifa.
"Heh... kamu pada nggak perlu tau deh,sekarang bagaimana! Kalian lepasin nih cewek atau berurusan sama aku" Ucap Stevani dengan mata yang tajam.
Ketiga gadis itu langsung tertawa terbahak-bahak,kali ini mereka mendapatkan sebuah lawan yang berani membantah mereka.
"Kalo kita nggak mau gimana" Tantang Resva.
"Kalian akan tau sendiri...heh" Ucap Stevani yang tersenyum miring.
Stevani langsung memulai aksinya dengan menendang perut Resva dan menjambak rambut Syifa lalu menendang kembali tubuh Savina.
"Bagaimana? Apa kurang" Ucapnya
"Kurang ajar" Ucap penuh emosi Syifa yang kembali menjambak rambut Stevani.
Stevani tetap diam,namun merasa sudah cukup Ia langsung menendang dan menginjak perut Syifa.
"Awwww...akhh..." Ringis kesakitan Syifa.
"Membosankan" Ucap Stevani dan langsung pergi meninggalkan ketiga gadis dan satu gadis yang dibully tadi.
Ketiga gadis itu menatap dengan tatapan penuh kebencian dan emosi. Mungkin saat ini mereka sangat benci dengan Stevani yang berani mengganggu kesenangan mereka.
Sedangkan Stevani langsung berjalan menuju kepsek,ia ingin melakukan laporan disana. Ia berjalan dengan santai karna ia sudah cukup mengenal darah sekolah ini sehingga ia tak perlu menanyakan tempat yang ia cari.
"Kelas" Tanya Stevani dengan datar.
"Nama mu siapa" Tanya kepsek
"Stevani Carolina Ziegler" Jawabnya.
"Kelas XI A Geografi." Ucap kepsek itu.
"Tukar kelas" Ujar Stevani.
"Kau mau kelas apa" Tanya kepsek
"XI A MIPA" Ujarnya
"Oke sekarang kamu masuk,arahnya lurus belok kiri" Ucap kepsek itu dan Stevani langsung pergi meninggalkan tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments