KISAH DI KOS-KOSAN CAMPURAN VERSI ANDRI

KISAH DI KOS-KOSAN CAMPURAN VERSI ANDRI

Gosip Miring

"Tunggu Ndri!" Romi mencegah saat aku hendak membuka pintu ingin keluar.

"Ada apa?"

"Dasimu miring!"

"Biarin ajalah, cuma dasi doang kok!"

"Nggak boleh Ndri. Klien kita kali ini terkenal dengan kerapiannya. Takutnya itu malah mempengaruhi kerja sama kita! Sini aku benerin!"

Romi pun mendekat ke arahku untuk membetulkan dasiku. Ia pun mulai mengotak-atik dasiku.

CEKLEK!

Tiba-tiba pintu terbuka. Sinta, resepsionis kantor mematung melihat kami berdua. Matanya terbelalak.

"M-maaf Pak! Saya nggak bermaksud mengganggu!" ucapnya buru-buru lalu kembali menutup pintu.

"Ini nggak seperti yang kamu pikirkan Sin!" teriakku.

Aku segera menjauh dari Romi.

"kamu sih Rom! Lihat, Sinta jadi salah paham kan sama kita!"

"Aish! Lagi pula, siapa juga yang suka sama terong?! Masih normal aku!" sahut Romi.

"Aku juga masih normal kali!"

Saat membuka pintu dan keluar dari ruangan, nampak beberapa karyawan menatap kearahku dan Romi. Sesekali mereka juga terlihat berbisik-bisik.

"Tuh liat, mereka pasti lagi ngomongin kita yang aneh-aneh! Itu jadi tanggung jawab kamu untuk menjelaskannya pada Sinta dan mereka! Jangan sampai ada gosip aneh yang menyebar di kantor!"

"Lah, kok aku?!" tanya Romi.

"Terus siapa lagi?! Kamu kan asistenku!"

_________

Sejak kejadian itu, mulai menyebar gosip miring antara aku dan Romi.

Dan di saat makan siang, aku sempat mendengar kasak kusuk beberapa pegawai tentangku.

"Duh, sayang banget ya. Padahal Pak Andri itu ganteng!"

"Iya. Kenapa sih harus cowok ganteng? Kan jadi terbuang sia-sia kegantengan mereka!" timpal yang lainnya.

"Nggak tahulah! Di kantor ini kita di kelilingi oleh cowok ganteng. Tapi keberuntungan tidak berpihak pada kita. Ada Manager Yosua yang seperti oppa-oppa Korea. Tapi sayangnya dia kulkas dua belas pintu. Dingin banget! Yang satunya Pak Andri. Udah ganteng, mapan, ramah pula. Eh malah belok!"

"Hus hus! Orangnya ada di pojok sana tuh! Nanti kedengeran!"

"Aduh, semoga dia nggak denger! Bisa-bisa dipotong gajiku!"

Obrolan mereka pun terhenti setelah mereka mengetahui keberadaanku.

"Rom, gara-gara kamu nih! Kita jadi digosipin aneh-aneh kan!" protesku.

"Biarin ajalah Ndri! Ntar sebulan dua bulan juga hilang tuh gosip. Lagian aku udah punya pacar. Masa orang kantor nggak tahu sih!" jawabnya dengan tenang sambil mengunyah makanan di depannya.

Aku hanya mendengus kesal menatap pria berkacamata di depanku.

________

Pagi ini aku makan terburu-buru karena akan ada meeting di kantor.

"Pelan-pelan Ndri. Nanti keselek!" ucap Mama yang hanya kujawab dengan anggukan.

"Ndri, Papa mau nanya sama kamu!"

"Iya Pa, mau nanya apa?"

"Kok kamu nggak pernah kenalin pacar kamu ke Mama dan Papa sih Ndri?"

"Andri nggak punya pacar Pa," jawabku sambil terus mengunyah.

Kok tumben Papa nanya beginian. Perasaanku nggak enak nih!

"Masa sih Ndri kamu nggak punya pacar? Nggak mungkin kan nggak ada perempuan yang suka sama kamu? Kamu kan ganteng, secara keturunan dari Papanya gitu lho!"

Mama terkekeh mendengar Papa memuji dirinya sendiri.

"Belum nemu yang cocok aja Pa. Nanti kalau udah nemu yang cocok pasti Andri kenalin kok!"

"Perasaan di kantor banyak perempuan yang cantik deh Ndri!" Sahut Papa.

"Nggak ada yang srek Pa!" sahutku sambil mempercepat kunyahanku.

"Kamu nggak belok kan Ndri?"

"Uhuk uhuk uhuk!" aku langsung terbatuk mendengar ucapan Papa. "Ya nggak lah Pa. Andri masih normal!"

"Papa kok ngomong gitu sih?!" tegur Mama. "Nggak mungkinlah anak Mama yang ganteng ini jeruk makan jeruk."

"Ya habisnya Papa lihat, kayaknya Andri nggak pernah jalan sama cewek. Setiap hari jalan sama Romi terus. Bahkan hari libur pun, dia keluar sama Romi!"

"Pagi Om, Tante!" seru Romi yang memang sudah kebiasaannya langsung masuk ke rumahku tanpa dibukakan pintu. Karena dia temanku sejak SMP.

"Nah, baru diomongin udah nongol orangnya!"

"Eh, ada apa Om?" tanya Romi bingung.

"Nggak ada apa-apa kok Rom. Yuk berangkat!" ajakku agar tak semakin lama pembicaraan konyol Papa.

"Rom!" panggil Ayah.

"Iya Om?"

"Om curiga sama kamu. Kamu setiap hari jalan bareng Andri. Berangkat kerja bareng, pulang juga bareng, bahkan libur kerja pun keluar bareng. Kalian nggak menyimpang kan?!"

"Papa!" seruku.

Romi sempat kaget mendengar ucapan Papa. Tapi sedetik kemudian ia terkekeh.

"Jijik kali Om! Masa terong sama terong! Romi masih normal Om!"

"Syukurlah kalau gitu!"

"Yaudah, Andri sama Romi berangkat dulu ya!" ucapku berpamitan.

_________

Setibanya kami di kantor, aku dan Romi beriringan berjalan menuju ruang kerja.

Aku menoleh ke Romi saat merasa ada yang beda darinya. Dan ternyata ia hari ini tak memakai kacamata.

"Tumben kamu nggak pakek kacamata Rom?" tanyaku sambil membuka pintu ruangan.

"Iya, aku mau coba pakai lensa kontak. Siapa tahu menambah kadar kegantenganku!" ucapnya sambil mengeluarkan sesuatu yang kuduga itu adalah lensa kontak.

Aku hanya mencebik ketika mendengarnya memuji dirinya sendiri.

Terlihat Romi mulai memasang lensa kontak di mata kanannya saat sudah duduk di kursinya. Aku hanya melihatnya dari mejaku.

Saat memasang lensa kontak di mata kirinya, ia terlihat kesulitan.

"Kok susah banget sih! Perasaan kemarin gampang pas liat tutorialnya di YouTube!"

Aku hanya terkekeh mendengarnya.

"Ndri, kamu bisa pasang lensa kontak nggak?!"

"Nggak bisa!" sahutku cepat. "Pegang aja nggak pernah!"

"Ayo lah Ndri, gampang kok! Tinggal kamu taro di ujung jari, terus templokin ke mataku!"

"Ya kalau gampang kenapa nggak kamu lakuin aja sendiri?!"

"Ck, kalau dilakuin sendiri itu susah! Ayo lah Ndri. Bentaran doang kok!"

Dengan malas aku berjalan ke mejanya untuk membantu memasang lensa kontak.

Ia mulai menaruh lensa kontak di ujung jariku. Rasa dingin langsung terasa di ujung jari telunjukku.

Kupegang dagu Romi dan mulai mendekatkan lensa tadi ke matanya.

"Ndri?"

"Apa?"

"Kamu merasa ada yang aneh nggak sih?"

"Apanya yang aneh?" tanyaku bingung.

"Situasi kita sekarang!"

"Kenapa situasi kita?" tanyaku yang tidak mengerti.

"Saat kau memegang daguku seperti ini, dan kita yang saling tatap. Seperti sedang bermesraan!" ujar Romi terkekeh.

"Aish, anj**t!" segera aku melepas dagu Romi. "Pasang sendiri sana!" Aku sedikit menjauh dari Romi.

"Bercanda Ndri! Aku cuma bercanda!" sahut Romi yang malah tertawa. "Ayo cepet sini pasangin!"

"Nggak mau!"

"Ayolah Ndri. Bentar lagi udah mau meeting, sementara aku nggak bawa kacamata yang biasanya aku pakek. Gimana mau baca tulisan kalau nggak keliatan?"

Aku menghela nafas kesal dan kembali mendekat ke Romi. Aku mendudukkan diri di meja kerja Romi sambil meraih lensa kontak tadi dan mulai memasangnya.

"Melek Rom, jangan merem!" ucapku sambil mendongakkan wajah Romi

"Ini udah melek kali! Cepetan, pegel nih leher kelamaan!" protes Romi yang dagunya sedang kutahan agar mendongak.

Pas ketika aku berhasil memasang lensa kontak itu, tiba-tiba pintu terbuka.

"ANDRI!! Sedang apa kalian?!!" teriak Ayah.

Terpopuler

Comments

Salmah Hermansyah

Salmah Hermansyah

baru bab awal dah ngakak Ama kelakuannya si Romi yang bikin pada salah paham, ngakak baca pas dagunya dipegang. kebayang banget.astsga

2023-01-26

1

Farida Sae

Farida Sae

aku baru tau kalo ada yg baru❤️❤️❤️❤️karyamu the best torrrr

2022-10-27

1

Seli Nursulastri

Seli Nursulastri

klo gk up d fb mgkn gk bkln tau ada versi andrinya 🤗

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Gosip Miring
2 Dijodohin?
3 Keluar Dari Rumah
4 Toko Serba Ada
5 Iklan Sampo
6 Perempuan Di Trotoar
7 Tempat Favorit
8 Di Malam Yang Hujan
9 Hampir Saja Disosor
10 Pindah
11 Pindah Lagi
12 Kesan Pertama
13 Orang Transparan
14 Jangan-jangan Cewek Itu Tisa
15 Makan Bersama
16 Keributan
17 Penghuni Baru Yang Aneh
18 Jebakan
19 Bendera Perang
20 Mendapat Bukti
21 Diserang
22 Karena Dendam
23 Nganterin Tisa
24 Pengumuman
25 Pulang Bareng
26 Sakit Jantung?
27 Dijodohin Dengan Anaknya Om Darma
28 Iren Pindah
29 Bukan Sakit Jantung
30 Terhindar Dari Kencan
31 Ulang Tahun Tisa
32 Jalan-jalan Bareng
33 Es Batu Kecil
34 Belum Jadi Pacar
35 Tisa Dipecat
36 Calon Asisten Baru
37 Asisten Baru
38 Kenapa Obatnya Dibuang?
39 Demi Es Krim Pura-pura Pacaran
40 Kacamata Biru
41 Koko?!!
42 Jangan Pernah Lewatkan Modus!
43 Drama Suami Istri
44 Gunung Batu
45 Sumpelan
46 Lampu
47 Modus Pak Yosua
48 Rencana Pernyataan
49 Gagal Total
50 Harus Mencari Tempat Yang Tepat
51 Pernyataan Pak Yosua
52 Butuh Yang Manis-manis
53 Tidak Rela
54 Matahari Untukmu
55 Dongeng Sebelum Tidur
56 Es Batu Nggak Cocok Sama Kulkas
57 Pawang
58 Drama Tempe Krispi
59 Sedot WC
60 Sepertinya Pak Yosua Sengaja
61 Air Asam
62 Salah Paham
63 Masih Marah?
64 Tukang Gombal
65 Ada Rasa?
66 Jadi Tisa Adalah
67 Dibikin Ribet
68 Petir Pembawa Kesempatan
69 Teman Hidup
70 Panggung Drama
71 Andai Lebih Ke Bawah
72 Masak
73 Bahasa Ikan
74 Dua Istri
75 Rencana Dadakan
76 Gaun pengantin
77 Drama Tak Sesuai Harapan
78 Drama Masih Berlanjut
79 Nomor Baru
80 Janjian
81 Apa Tisa Tahu?!
82 Mengirim Foto
83 Nonton Di Bioskop
84 Mencegah Sebelum Diambil
85 Apa Pipit Tahu?
86 Rencana Makan Malam
87 Apa Aku Kecolongan?
88 Bisnis Hanyalah Alasan
89 Pertemuan Di Makan Malam
90 Simpan Kagetmu Untuk Besok
91 Tunangan
92 Firasat
93 Semua Pasti Akan Baik-baik Saja
94 Mata Itu Masih Menutup
95 TAMAT
96 Terimakasih Banyak Untuk Semuanya
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gosip Miring
2
Dijodohin?
3
Keluar Dari Rumah
4
Toko Serba Ada
5
Iklan Sampo
6
Perempuan Di Trotoar
7
Tempat Favorit
8
Di Malam Yang Hujan
9
Hampir Saja Disosor
10
Pindah
11
Pindah Lagi
12
Kesan Pertama
13
Orang Transparan
14
Jangan-jangan Cewek Itu Tisa
15
Makan Bersama
16
Keributan
17
Penghuni Baru Yang Aneh
18
Jebakan
19
Bendera Perang
20
Mendapat Bukti
21
Diserang
22
Karena Dendam
23
Nganterin Tisa
24
Pengumuman
25
Pulang Bareng
26
Sakit Jantung?
27
Dijodohin Dengan Anaknya Om Darma
28
Iren Pindah
29
Bukan Sakit Jantung
30
Terhindar Dari Kencan
31
Ulang Tahun Tisa
32
Jalan-jalan Bareng
33
Es Batu Kecil
34
Belum Jadi Pacar
35
Tisa Dipecat
36
Calon Asisten Baru
37
Asisten Baru
38
Kenapa Obatnya Dibuang?
39
Demi Es Krim Pura-pura Pacaran
40
Kacamata Biru
41
Koko?!!
42
Jangan Pernah Lewatkan Modus!
43
Drama Suami Istri
44
Gunung Batu
45
Sumpelan
46
Lampu
47
Modus Pak Yosua
48
Rencana Pernyataan
49
Gagal Total
50
Harus Mencari Tempat Yang Tepat
51
Pernyataan Pak Yosua
52
Butuh Yang Manis-manis
53
Tidak Rela
54
Matahari Untukmu
55
Dongeng Sebelum Tidur
56
Es Batu Nggak Cocok Sama Kulkas
57
Pawang
58
Drama Tempe Krispi
59
Sedot WC
60
Sepertinya Pak Yosua Sengaja
61
Air Asam
62
Salah Paham
63
Masih Marah?
64
Tukang Gombal
65
Ada Rasa?
66
Jadi Tisa Adalah
67
Dibikin Ribet
68
Petir Pembawa Kesempatan
69
Teman Hidup
70
Panggung Drama
71
Andai Lebih Ke Bawah
72
Masak
73
Bahasa Ikan
74
Dua Istri
75
Rencana Dadakan
76
Gaun pengantin
77
Drama Tak Sesuai Harapan
78
Drama Masih Berlanjut
79
Nomor Baru
80
Janjian
81
Apa Tisa Tahu?!
82
Mengirim Foto
83
Nonton Di Bioskop
84
Mencegah Sebelum Diambil
85
Apa Pipit Tahu?
86
Rencana Makan Malam
87
Apa Aku Kecolongan?
88
Bisnis Hanyalah Alasan
89
Pertemuan Di Makan Malam
90
Simpan Kagetmu Untuk Besok
91
Tunangan
92
Firasat
93
Semua Pasti Akan Baik-baik Saja
94
Mata Itu Masih Menutup
95
TAMAT
96
Terimakasih Banyak Untuk Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!