Saat aku masih terpaku di tempat, tiba-tiba salah satu pintu kamar mandi terbuka.
Mataku bertatapan dengan cewek yang tadi. Ia keluar dari kamar mandi itu dengan peralatan mandinya. Dan juga beberapa baju di tangannya.
Tiba-tiba suara rintihan sakit itu kembali terdengar. Itu suara perempuan.
"Ssttt. Ah ah ah!!"
Mataku terbelalak mendengar suara rintihan tadi berubah menjadi desah*an perempuan dan laki-laki.
Apa ini? Kenapa jadi suara mendes*h?!
Kutatap cewek tadi. Dia mematung di tempat dengan mata menatapku. Dia sama-sama terbelalak sepertiku.
Apa di dalam toilet itu..
Ingin aku bertanya pada cewek yang ada di depanku. Tapi urung.
Dia segera menghempaskan kaki keluar dari kamar mandi.
Aku pun juga ikut keluar. Kami duduk di depan kamar masing-masing. Menunggu mereka menyelesaikan urusannya di kamar mandi.
Gila!! Ini benar-benar gila! Ada cowok dan cewek di dalam satu kamar mandi dan mengeluarkan suara desah*n.
"Mereka tadi..." Aku tak melanjutkan pertanyaanku. "Ah, sudahlah. Lupakan!"
Apa yang mau kau tanyakan Ndri! Terdengar suara desah*n cowok dan cewek. Bukankah sudah jelas mereka...
Aaargh! Gila! Kenapa mereka harus melakukannya di kamar mandi?!
Kenapa semua tempat yang kutinggali nggak ada yang benar sih?!
Baiklah, tenang Andri. Simpan tenagamu. Sabar, tunggulah mereka keluar dari sana. Dan setelah itu kamu mandi.
Tidak usah ikut campur urusan orang lain. Itu adalah prinsip hidupmu selama ini yang membuatmu aman dan damai. Tenang, sabar. Tunggulah.. sebentar lagi mereka pasti keluar.
_________
Ctarr! Kesabaranku habis!
Heergh! Sampai kapan aku harus menunggu!
Entah sudah berapa menit aku menunggu. Mereka tidak keluar-keluar dari tadi.
Cewek tadi juga masih setia menunggu dalam diam di depan pintu kamarnya.
Tunggu! Bukannya Ibu kos pernah bilang kalau di sini tidak ada pasangan suami istri ya? Lalu kalau begitu mereka..
"Ini nggak bisa dibiarin. Aku harus telfon Ibu kos!" Aku bangkit dan masuk ke dalam kamar.
Langsung saja aku menghubungi Ibu kos. Setelah nada tersambung aku melaporkan apa yang terjadi di kos-kosan.
Aku melongokkan kepalaku ke pintu. Cewek yang tadi masih setia di sana.
"Masuklah ke kamarmu. Ibu kos bentar lagi datang ke sini untuk menegur mereka. Jangan sampai mereka melihatmu. Atau mereka akan mengira dirimu lah yang telah mengadukan perbuatan mereka pada Ibu kos."
Cewek itu hanya mengangguk dan langsung masuk ke kamarnya.
Kurebahkan tubuhku di kasur sambil menunggu kedatangan Ibu kos.
Tak selang berapa lama, terdengar suara motor matic. Sepertinya itu Ibu kos.
Dan tak lama kemudian, disusul dengan suara ribut-ribut di luar.
Aku tersenyum. Itu adalah suara Ibu kos yang menegur mereka.
Aku keluar dari kamar, terlihatlah Ibu kos dan satu cewek. Dimana cowoknya? Mungkin sudah diusir oleh Ibu kos.
Aku melewati mereka begitu saja. Pura-pura tidak tahu apa-apa.
Aku terkekeh karena sempat mengira ada kuntilanak tadi.
Saat akan masuk ke kamar mandi, cewek tadi datang dengan perlengkapan mandinya.
Tiba-tiba aku teringat kejadian memalukan tadi.
Duh, kenapa aku masih merasa malu?!
Apalagi saat melihat wajah cewek itu. Jadi kebayang terus kejadian memalukan tadi.
"Mau mandi?" Akhirnya aku berbasa-basi untuk menghilangkan rasa malu yang kurasakan.
"Iya," sahutnya singkat.
Lagi-lagi di membuang muka. Seperti menghindari melihat sesuatu.
Tidak! Jangan membuang muka! Kau malah membuatku tambah malu!
"Jangan sering mandi malam-malam, entar rematik!"
Ah, apa sih yang kukatakan?! Gara-gara malu, aku malah ngomong nggak jelas!
Dia menatapku heran.
"Nah, situ juga mau mandi malam kan?!" tanyanya.
Tak bisakah dia sedikit berbasa-basi? Kenapa kaku sekali. Bikin orang tambah malu saja.
"Hehehe. Iya sih!" jawabku sambil nyengir.
Ah, udahlah aku mandi aja. Basa-basi sama dia cuma bikin tambah malu!
_________
Segar. Itu rasa setelah mandi.
Aku menyambar gitarku. Dan memainkan sebuah lagu.
"Boleh request lagu nggak?!" tiba-tiba terdengar suara cewek.
Aku menoleh ke tembok di sampingku. Sepertinya suara barusan dari kamar sebelah.
Apa ini? Jadi kamar ini tidak kedap suara? Iya sih, mana ada kos-kosan kedap suara. Tapi masa sampai terdengar jelas seperti ini?
Berarti kalau sedang telfonan kedengeran dong dari kamar sebelah!
Eh, tapi barusan cewek itu bilang mau request lagu kan?
"Boleh!"
Nggak ada salahnya main satu lagi. Toh aku juga belum ngantuk.
Beberapa saat sunyi, tak ada jawaban.
Apa dia nggak denger suaraku ya? Mungkin suaraku kurang keras barusan.
"Katanya mau request?" tanyaku lagi dengan sedikit mengeraskan suara sambil menghadap ke tembok sebelah kanan.
Kasurku kebetulan mepet tembok sebelah kanan.
"Wind - Akeboshi lagunya Naruto," sahutnya setelah beberapa saat.
Naruto? Jadi dia juga nonton anime!
Aku tahu lagu itu. Tapi aku sudah lupa nada-nadanya.
Segera kusambar hp untuk mencari nada-nada di Mak google.
"Sudahlah, lupakan! Kamu pasti nggak tahu lagunya. Mainin lagu lain aja!" ucapnya bersamaan dengan suara senar yang kupetik.
Tidak kusangka ada juga orang yang menyukai lagu Wind - Akeboshi, aku juga menyukai lagu ini.
Lagu yang mengingatkan tentang masa kecil Naruto yang tidak punya siapa-siapa.
Gitar terus kupetik hingga akhirnya selesai.
Dari kamar sebelah sunyi, tak ada suara.
"Makasih!" ucapnya setelah aku mengakhiri lagu.
________
Entah jam berapa ini, aku terbangun saat suasana kamarku gelap gulita. Sejak kecil aku sudah terbiasa tidur dengan lampu menyala.
Kulihat jam dari hpku.
Jam 00.18
Kubuka pintu kamarku. Aneh. Kenapa yang mati cuma lampu di kamarku dan lampu di kamar cewek itu?
"Kira-kira dimana kotak listriknya ya?"
Kulihat pintu dapur terbuka. Gegas aku berjalan ke dapur. Mungkin saja kotaknya ada di sana.
Saat sampai di dapur, kulihat cewek kamar sebelah hendak menyentuh isi kotak listrik.
"JANGAN DISENTUH!! Nanti kesetrum!" seruku refleks.
Sepertinya dia terkaget karena mendengar seruanku. Dia menjauhkan tangannya dan langsung menoleh.
"Kamu hobinya ngagetin orang ya?! Tiba-tiba nongol di belakang! Langkah kakimu aja nggak kedengeran. Kamu terbang ya?!"
Aku terkekeh mendengar rentetan ucapannya.
"Ngapain kamu di sini?" tanyaku.
"Kamu sendiri ngapain di sini?" dia malah balik bertanya.
"Lampu kamarku mati, makanya aku kesini," jawabku.
"Tolong geser sedikit!"
Aku menyuruhnya bergeser dari depan kotak listrik. Setelah itu kuotak-atik isi kotak itu.
"Coba lihat keluar, lampu kamar kita udah nyala nggak?" suruhku padanya. Dia segera melongokkan kepalanya keluar.
"Sudah nyala!" serunya kemudian.
Kami pun keluar dari dapur.
"Makasih!"
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
Kruyuuuuk!
Tiba-tiba saja perutnya berbunyi. Aku berusaha menahan tawa.
"Kamu lapar?" Dia menggeleng. "Perutmu bunyi tuh!"
Dia kembali menggeleng. Pasti dia malu mengakuinya.
"Nggak kok. Aku nggak lapar. Udah dulu ya, aku masuk kamar."
Aku hanya melihatnya yang berlalu masuk ke kamar. Aku pun juga ikut masuk ke kamar.
Miring kanan, miring kiri, tetap tidak membuatku terlelap. Aku bangkit dan langsung menuju dapur.
Mungkin jika perutku kenyang, aku akan bisa tidur.
Saat masuk ke dapur, terlihat cewek tadi juga ada di sana. Sepertinya dia sedang memasak mie.
"Katanya tadi nggak lapar?" tanyaku sambil melangkah masuk dapur.
Dia terlihat kaget mendengar suaraku. Seperti kucing kepergok nyolong ikan asin. Dia hanya nyengir menatapku.
"Kamu sendiri ngapain di sini?"
"Aku juga lapar. Aku tidak akan bisa tidur jika lapar," jawabku sambil membuka lemari mengambil mie instan yang kubeli dari kos-kosan Romi.
Setelah mie matang, kami sama-sama makan di satu meja dalam diam.
Benar-benar tak ada obrolan sama sekali.
Saat aku berusaha membuka obrolan, dia malah beranjak dari duduk karena sudah selesai makan.
Setelah itu dia berlalu keluar dari dapur tanpa sepatah katapun.
Benar-benar, apa dia tak bisa berbasa-basi sedikit saja?! Seenggaknya, katakan kalau dia mau masuk duluan ke kamar kek!
Aku seperti orang yang transparan. Tak terlihat!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
EkaYulianti
🤣🤣🤣 nasib pemberontak
2022-10-09
1
Uyun N
Ini ni yg pertama aku suka sama andri
bisa maen gitar,, dan tisa minta riquest lagu 'akeboshi'.. dari sni sampe skrg aku jd suka sama lagu itu😁😁
2022-09-25
1
Siska Agustin
😄😄 itu yg bikin kamu penasaran sama Tisa kan,biasanya cewek² pada tebar pesona sma kamu caper gt lah ini malah dicueki sama satu cewek kebingungan,jangan kan ngajak ngobrol noleh aja kagak 😂😂 kasihan Andri²!!
2022-09-21
1