Tidak sopan sekali

Setelah Nadine dan juga Nisa sudah berlalu pergi, Tasya melangkahkan kakinya menuju ekskalator. Kemudian ia mulai menghubungi Ryo, namun sudah berkali-kali Tasya menghubunginya, Ryo masih tidak mengangkat teleponnya.

"Huhfftt." Tasya menghembuskan napas kasar, kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari mall itu.

Tasya berdiri di pinggir jalan sambil menunggu taxi namun setiap ia mencegat taxi pasti sedang memiliki penumpang. Tasya melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya itu.

"Astagaa, sudah jam 12." Tasya membulatkan matanya, tinggal 1 jam lagi pesawat akan segera take off dan dia masih berada di mall. Masih ada beberapa barang yang ia belum kemasi. Tak berselang lama sebuah mobil berwarna hitam yang cukup mewah berhenti di depan Tasya, Tasya mengernyitkan dahinya. Kemudian ia melihat seorang pria berbadan tegap turun dari mobil dan menghampirinya.

"Cepatlah nona, Tuan Reyhans sudah menunggu anda di dalam mobil." Tasya membulatkan matanya. Kenapa mobil yang di tumpanginya saat pulang dari Villa dan mobil yang sekarang berada di depannya ini berbeda? sebenarnya berapa mobil yang ia punya?. Namun Tasya tidak terlalu memikirkan itu, dengan langkah panjang ia melangkahkan kakinya dan segera masuk ke dalam mobil.

"Kau senang sekali rupanya membuatku menunggu." Rey menatap Tasya yang baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi mobil tepat di samping Rey dengab tatapan kesal.

"Ma-af." ucapnya dengan wajah memelas. Namun Rey tidak memperdulikannya, ia segera menyuruh Adam untuk mengantar mereka ke bandara.

"Kenapa langsung ke bandara? aku belum mengambil barang-barangku." ujarnya menoleh ke arah Rey. Namun Rey tidak mendengarkannya ia masih tetap memandang ke depan.

"Hey, apa kau tuli?" bentaknya kesal.

"Kecilkan suaramu atau---."

"Atau apa? kau mau melaporkanku kepada papa? laporkan saja! kau pikir aku takut?" tanyanya kesal sambil melototkan matanya, kali ini Tasya benar-benar sudah sangat kesal. Belum selesai masalahnya dengan Ryo, ia harus di hadapkan dengan pria menyebalkan yang kini duduk di sampingnya itu. Kemudian Rey menyuruh pak Adam untuk menghentikan mobilnya, seketika Tasya mengernyitkan dahinya.

"Turun!" Bentaknya sambil menautkan kedua alisnya, Tasya langsung tersentak.

"Ma-af kak."

"Turun aku bilang!"

Tasya menghela napas panjang lalu ia membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Rey. Setelah itu Rey menyuruh Adam untuk melajukan mobilnya.

"Ta-tapi Tuan--."

"Cepatlah!" pintanya. Lalu Adam segera melajukan mobil majikannya itu.

*

"Huh, Ya Tuhan. Kenapa aku harus di jodohkan dengannya?" gumam Tasya hendak mengambil ponselnya yang berada dalam tasnya.

"Astagaa, aku melupakan tasku di mobil pria tua itu."

"Bagaimana ini, aku pulang naik apa? aku tidak membawa uang sepeserpun dan tidak mungkin aku berjalan kaki menuju kosku." Tasya tidak tau lagi harus berbuat apa, lalu Tasya melangkahkan kakinya menyusuri trotoar dengan terik matahari yang cukup panas.

"Kenapa aku harus menderita seperti ini?. Ryo tidak mau mendengarkan penjelasanku sedangkan aku harus di hadapkan dengan pria tua itu." gumamnya sambil menyeka air matanya yang jatuh dari kedua pelupuk matanya itu. Kemudian ia melihat kursi taman dan mendudukan tubuhnya di sana. Tasya menyandarkan kepalanya di sandaran kursi lalu mendongakan kepalanya dan memejamkan matanya.

"Kenapa dia kejam sekali?" lirihnya. Tak berselang lama ada seseorang yang memegang pundak Tasya. Seketika Tasya membuka matanya dan menatap pria yang berdiri di samping itu.

"Apa kau betah berada di sini?" tanyanya

"Tidak, Maafkan aku." ujar Tasya yang sudah beranjak berdiri dengan wajah memelas, sambil menghapus air matanya yang jatuh dengan jarang.

"Cepatlah nanti kita ketinggalan pesawat." ujar pria itu yang tak lain adalah Rey. Lalu dengan segera Tasya mengikuti langkah kaki calon suaminya itu.

"Barang-barangmu sudah aku ambil. Jadi kau tidak perlu repot-repot ke kosmu yang kecil itu untuk mengambilnya" ujar Rey yang sudah mendudukan tubuhnya di kursi mobil.

"Kenapa bisa?" tanya Tasya menoleh ke arah Rey.

"Jangan banyak tanya, atau aku akan menurunkanmu lagi." ketusnya. Seketika Tasya menjadi bungkam, ia memandang keluar jendela. Kemudian Adam melajukan mobilnya mengantar majikannya itu ke bandara.

***

"Bukan kah kita akan naik pesawat komersial? kenapa kita malah naik jet? dan jet siapa ini?" tanya Tasya menoleh ke arah Rey yang duduk di sampingnya.

"Jangan banyak tanya!"

"Duduk dan diamlah." ujarnya tanpa menoleh ke arah Tasya. Tasya menatap Rey kesal kemudian ia menghembuskan napas panjang. Lalu memandang ke luar jendela menikmati keindahan kota yang berada di bawahnya. "Siapa sebenarnya pria ini?" gumam Tasya dalam hati

1 jam kemudian

Tasya mengetok-ngetok pintu rumahnya sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum maa." ucapnya, namun tidak ada jawaban dari dalam rumah, kemudian Tasya mengetok-ngetok kembali dan mengucapkan salam berkali-kali.

"Assalamualaikum maa." ucapnya sedikit mengeraskan suaranya. Tak berselang lama pintu yang terbuat dari kayu jati itu terbuka.

"Eh, nona Tasya. Silahkan masuk." ujar Bi Una pembantu di rumah Tasya yang berusia 58 tahun. Lalu Tasya mengajak Rey masuk ke dalam rumah.

"Bi, mama sama papa ke mana?" tanya Tasya saat sudah masuk ke dalam rumah.

"Nyonya sedang pergi keluar sedangkan Tuan masih di kantor non."

"Oh, baiklah. Bi, tolong buatkan minun untuk pria ini dan suruh pak komar untuk membawa barang-barangku ke kamar ya." ujar Tasya. Rey menatap Tasya dingin saat mendengar ucapan Tasya yang enggan menyebut namanya.

"Baik non." Lalu Bi Una mempersilahkan Rey untuk duduk. Kemudian Rey mendudukan tubuhnya di sofa yang berada di ruang tamu itu.

"Kau mau menunggu mama?" tanyanya menoleh ke arah Rey. Namun Rey tidak menjawabnya, Ia masih menatap Tasya dingin.

"Huft, baiklah kau tunggu saja mama di sini aku mau ke kamar." ujarnya lalu Tasya melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tamu.

"Huh, tidak sopan sekali. Kenapa papa menjodohkanku dengan wanita itu, kalau saja Zayn tidak memaksaku aku tidak akan menerima perjodohan ini."

Beberapa menit kemudian Bi Una datang sambil memegang nampan berisi jus jeruk. Lalu dengan hati-hati ia meletakkan gelas berisi jus jeruk itu ke atas meja.

"Silahkan diminum Tuan." ujarnya. Rey menjawab dengan anggukan, kemudian Bi Una melangkahkan kakinya menuju dapur, tak berselang lama mama Kinaya datang.

"Eh, nak Rey. Kau sudah lama di sini?" tanyanya sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Rey langsung menoleh ke arah calon mertuanya itu kemudian ia tersenyum.

"Belum terlalu lama kok tante." jawabnya lalu beranjak berdiri dan menyalami Kinaya.

"Tasya mana?" tanyanya sambil mencari-cari keberadaan anaknya itu.

"Ada tante, di kamar."

"Huh, dasar anak itu. Tidak tahu sopan santun. Masa ninggalin kamu sendiri di sini."

"Tidak apa-apa tante."

"Kau duduklah kembali. Aku mau menghampiri Tasya dulu ke kamarnya."

"Baik Tante." ucapnya sambil mendudukkan kembali tubuhnya di sofa. Lalu Kinaya segera melangkahkan kakinya menuju kamar anak bungsunya itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Yustina Rini

Yustina Rini

Wouw keren Thorrr

2021-08-06

5

VaLe~

VaLe~

5 like

lanjot baca

semangat

2020-12-18

3

Adel

Adel

aku udah mampir membawa double like ya thor... ❤❤❤

salam dari

RINDUKU DI UJUNG SURGA

2020-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Membujuk
3 Membicarakan kembali
4 Panggilan Sayang
5 Menghadiri wisuda
6 Menentukan pilihan
7 Menerima perjodohan
8 Rencana Bertemu
9 Bertemu manusia Aneh
10 Kenapa dunia sesempit ini?
11 Anak Kecil
12 Sedang apa kau disini?
13 Pria tua
14 Kau sakit?
15 Lama sekali
16 Gaun pernikahan?
17 Berani sekali kau menggoda kekasihku
18 Kau marah?
19 Kau mulai berubah
20 Tidak sopan sekali
21 Mengubah penampilan
22 Makan malam bersama part 1
23 Makan malam bersama part 2
24 Memimpikannya lagi
25 Berziarah
26 Kenapa kau jelek sekali?
27 Membutuhkan kasih sayang
28 Pria dingin dan juga menyebalkan
29 Wedding
30 Kecewa
31 Mengakhiri hidup?
32 Amarah
33 Masalah baru
34 Cerai?
35 Menyesali
36 Kembali Tersadar
37 Tidak ingin bercerai
38 Pulang ke rumah
39 Visual Cast
40 Kehidupan Baru
41 Menyebalkan
42 Es kutub
43 Harus Menuruti
44 Merindukan
45 Apa yang kau pikirkan?
46 Merasa Bersalah
47 Meminta Bantuan
48 Maafkan Aku
49 Visual cast
50 Kau mau apa?
51 Tidak Suci Lagi
52 Memberi Kejutan
53 Sangat Merindukan
54 Kenangan Tersendiri
55 Honeymoon?
56 Kado sementara
57 Tidak akan mengulanginya lagi
58 Kau marah?
59 Tolong aku
60 Aku takut
61 Kau mau menggodaku?
62 Aku menginginkanmu
63 Bersikap Dingin
64 Tolong mengertilah
65 Belajar mencintaiku?
66 Pengagum Rahasia
67 Sepenting apa
68 Akan membantu
69 Kejadian tak terduga
70 Selalu membuat kesal
71 Berjanjilah
72 Cemburu?
73 Sangat menggoda
74 Mengganggu saja
75 Kenangan pilu
76 Menyadari kesalahan
77 Tidak bisa dimengerti
78 Kebenaran
79 Menunda
80 Tidak bisa menahan
81 Bersikap Manis
82 Tidak ingin meninggalkan
83 Kenyataan memilukan
84 Benar-benar kacau
85 Menunggu
86 Merindukan?
87 Kau masih mencintainya?
88 Takut kehilangan
89 Menunggu malam
90 Tidak sabar menunggu
91 Kau Milikku.
92 Merasakan Hukuman
93 Baik sekali
94 Lupa mengabari
95 Kepribadian ganda?
96 Menikah lagi?
97 Sangat berlebihan
98 Bertemu setelah sekian lama
99 Tidak aman
100 Tidak akan mengganggu lagi
101 Alasan meninggalkan
102 Mau memilikinya
103 Kau mencintaiku?
104 Gagal memilikinya
105 Membujuk
106 Sangat menyebalkan
107 Drama di pagi hari
108 Curahan hati Dimas
109 Saling mengenal?
110 Menanyakan kebenaran
111 Mengkhawatirkan
112 Meyakinkan diri
113 Perlakuan manis
114 Morning Kiss
115 Mau memisahkan
116 Tasya diculik?
117 Kejadian buruk
118 Alasan di balik penyerangan
119 Terbaring lemah
120 Meninggal?
121 Rey Bucin
122 Merasa kesal
123 Bodyguard Tasya
124 Mengambil keputusan
125 Mendiami
126 Jangan mengulangi
127 Hari baru
128 Menghadiri pernikahan
129 Perubahan mood
130 Tumben sekali
131 Membuktikan
132 Hamil?
133 Melarang
134 Jangan menyentuhku
135 Tetap merahasiakan
136 Kabar Duka
137 Ada masalah apa?
138 Putus
139 Tidak mengizinkan
140 Kebenaran yang menyakitkan
141 Jangan menghalangiku
142 Bantu menyakinkan
143 Mencoba menyangkal
144 Sudah percaya padaku?
145 Membuka lembaran baru
146 Manja sekali
147 Aku yang membuatnya
148 Selesai
149 Merasa Aneh
150 Galak sekali
151 Over thinking
152 Saling melengkapi
153 Hak milik
154 Jodoh Pilihan Ayah
155 Extra part (Cemburu)
156 Extra part (Baby Boy)
157 Extra part (Baby Kenzo)
158 Pengumuman
159 Pengumuman Novel baru
160 Pengumuman Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG
2
Membujuk
3
Membicarakan kembali
4
Panggilan Sayang
5
Menghadiri wisuda
6
Menentukan pilihan
7
Menerima perjodohan
8
Rencana Bertemu
9
Bertemu manusia Aneh
10
Kenapa dunia sesempit ini?
11
Anak Kecil
12
Sedang apa kau disini?
13
Pria tua
14
Kau sakit?
15
Lama sekali
16
Gaun pernikahan?
17
Berani sekali kau menggoda kekasihku
18
Kau marah?
19
Kau mulai berubah
20
Tidak sopan sekali
21
Mengubah penampilan
22
Makan malam bersama part 1
23
Makan malam bersama part 2
24
Memimpikannya lagi
25
Berziarah
26
Kenapa kau jelek sekali?
27
Membutuhkan kasih sayang
28
Pria dingin dan juga menyebalkan
29
Wedding
30
Kecewa
31
Mengakhiri hidup?
32
Amarah
33
Masalah baru
34
Cerai?
35
Menyesali
36
Kembali Tersadar
37
Tidak ingin bercerai
38
Pulang ke rumah
39
Visual Cast
40
Kehidupan Baru
41
Menyebalkan
42
Es kutub
43
Harus Menuruti
44
Merindukan
45
Apa yang kau pikirkan?
46
Merasa Bersalah
47
Meminta Bantuan
48
Maafkan Aku
49
Visual cast
50
Kau mau apa?
51
Tidak Suci Lagi
52
Memberi Kejutan
53
Sangat Merindukan
54
Kenangan Tersendiri
55
Honeymoon?
56
Kado sementara
57
Tidak akan mengulanginya lagi
58
Kau marah?
59
Tolong aku
60
Aku takut
61
Kau mau menggodaku?
62
Aku menginginkanmu
63
Bersikap Dingin
64
Tolong mengertilah
65
Belajar mencintaiku?
66
Pengagum Rahasia
67
Sepenting apa
68
Akan membantu
69
Kejadian tak terduga
70
Selalu membuat kesal
71
Berjanjilah
72
Cemburu?
73
Sangat menggoda
74
Mengganggu saja
75
Kenangan pilu
76
Menyadari kesalahan
77
Tidak bisa dimengerti
78
Kebenaran
79
Menunda
80
Tidak bisa menahan
81
Bersikap Manis
82
Tidak ingin meninggalkan
83
Kenyataan memilukan
84
Benar-benar kacau
85
Menunggu
86
Merindukan?
87
Kau masih mencintainya?
88
Takut kehilangan
89
Menunggu malam
90
Tidak sabar menunggu
91
Kau Milikku.
92
Merasakan Hukuman
93
Baik sekali
94
Lupa mengabari
95
Kepribadian ganda?
96
Menikah lagi?
97
Sangat berlebihan
98
Bertemu setelah sekian lama
99
Tidak aman
100
Tidak akan mengganggu lagi
101
Alasan meninggalkan
102
Mau memilikinya
103
Kau mencintaiku?
104
Gagal memilikinya
105
Membujuk
106
Sangat menyebalkan
107
Drama di pagi hari
108
Curahan hati Dimas
109
Saling mengenal?
110
Menanyakan kebenaran
111
Mengkhawatirkan
112
Meyakinkan diri
113
Perlakuan manis
114
Morning Kiss
115
Mau memisahkan
116
Tasya diculik?
117
Kejadian buruk
118
Alasan di balik penyerangan
119
Terbaring lemah
120
Meninggal?
121
Rey Bucin
122
Merasa kesal
123
Bodyguard Tasya
124
Mengambil keputusan
125
Mendiami
126
Jangan mengulangi
127
Hari baru
128
Menghadiri pernikahan
129
Perubahan mood
130
Tumben sekali
131
Membuktikan
132
Hamil?
133
Melarang
134
Jangan menyentuhku
135
Tetap merahasiakan
136
Kabar Duka
137
Ada masalah apa?
138
Putus
139
Tidak mengizinkan
140
Kebenaran yang menyakitkan
141
Jangan menghalangiku
142
Bantu menyakinkan
143
Mencoba menyangkal
144
Sudah percaya padaku?
145
Membuka lembaran baru
146
Manja sekali
147
Aku yang membuatnya
148
Selesai
149
Merasa Aneh
150
Galak sekali
151
Over thinking
152
Saling melengkapi
153
Hak milik
154
Jodoh Pilihan Ayah
155
Extra part (Cemburu)
156
Extra part (Baby Boy)
157
Extra part (Baby Kenzo)
158
Pengumuman
159
Pengumuman Novel baru
160
Pengumuman Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!