Kau sakit?

Saat Rey melangkahkan kakinya menuju tempat tidurnya, terlihat Tasya yang hendak turun dari tempat tidur itu.

"Kau mau kemana?"

"Aku mau kembali ke kamarku."

"Beristirahatlah di sini, aku akan tidur di kamar lain."

"Tiadak usah, aku mau kembali ke kamarku." ujarnya sambil memegang perutnya yang masih terasa sakit lalu ia segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Rey hanya menatap punggung calon istrinya itu yang sudah melangkah jauh.

Saat Tasya keluar dari kamar Rey, ia bertemu dengan Sisil yang baru saja keluar dari arah dapur, Sisil mengerutkan dahinya, kenapa wanita itu keluar dari kamar presidirnya?

"Sedang apa kau di kamar kak Rey?" tanya Sisil menarik tangan Tasya yang hendak pergi.

"Aku ada urusan." jawabnya. Sisil menautkan kedua alisnya.

"Kau mau menggodanya?"

"Untuk apa aku menggodanya, bahkan aku begitu muak melihat wajahnya." ketusnya menatap Sisil. Seketika Sisil menjadi bungkam, ternyata pacar mantan kekasihnya ini bukan orang lemah dan pendiam seperti yang ia pikirkannya. Sisil langsung melepaskan tangan Tasya. Sedangkan Tasya langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

*

Di kamar, ketika Tasya masuk ia mendapati Nadine yang duduk di tepi ranjang sambil memengang ponsel Tasya.

"Syaa, kau dari mana saja?" tanya Nadine saat melihat Tasya yang baru saja masuk ke dalam kamar lalu Nadine segera beranjak berdiri dan menghampiri sahabatnya itu.

"Eum, aku dari balkon, aku bosan di dalam kamar." ujarnya tanpa menatap Nadine, seketika Nadine mengerutkan dahinya bingung.

"Kau tidak bohong? obat apa ini?" tanya Nadine dan meraih obat yang berada di tangan Tasya lalu memperhatikan obat itu dengan seksama.

"Oh itu obatku, aku selalu membawanya untuk berjaga-jaga." jawabnya sambil tersenyum, lalu melangkahkan kakinya menuju tempat tidur.

"Kau sakit apa? sepertinya obat ini peredam rasa nyeri." ucapnya lalu ikut melangkankan kakinya menuju tempat tidur dan mendudukan tubuhnya di tepi ranjang.

"Aku hanya sakit perut saja."

"Kau sakit? apa sakit sekali? kenapa bisa sakit? kau masuk angin?" tanya Nadine beruntun.

"Udah nggak sakit lagi, apa kak Ryo sudah kembali ke kamarnya?" tanya Tasya yang sudah membaringkan tubuhnya itu.

"Belum, mereka masih berada di paviliun."

"Oh, baiklah. Kalau dia kemari katakan aku sudah tidur dan tidak ingin diganggu." ujarnya lalu menarik selimut dan memejamkan matanya. Nadine menatap Tasya bingung, kenapa mood sahabatnya itu jadi berubah?. Ah entahlah Nadine tidak ingin mengetahuinya lebih jauh lagi.

Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu. Nadine segera beranjak berdiri dan menghampiri pintu kamar itu lalu membukanya.

"Apa Tasya sudah tidur?" tanyanya.

"Iya."

"Oh apa boleh aku menemuinya sebentar saja?"

"Maaf, tapi tadi Tasya berpesan jika ia tidak ingin di ganggu."

"Oh, baiklah. Kau tidurlah juga." ujarnya. Nadine hanya menganggukan kepalanya. Lalu Ryo berlalu pergi dari depan kamar itu.

***

Keesokan harinya, saat Tasya terbangun ia merasa kepalanya begitu berat.

"Kau sudah bangun?" tanya Nadine yang sudah berpakaian rapih.

"Kau mau kemana?"

"Kita mau pulang Syaa, Ini sudah jam 9 pagi" jawabnya tersenyum.

"Astaga, kenapa kau tidak membangunkanku?" tanya Tasya yang sudah beranjak duduk.

"Kau tidur sangat pulas, jadi aku tidak tega membangunkanmu."

"Apa kak Ryo kemari?"

"Iya, tapi kau masih tidur. Dia juga tidak tega membangunkanmu."

"Apa kau sudah membaik?" tanya Nadine yang mendudukan tubuhnya di tepi ranjang.

"Iya, tapi kepalaku masih sedikit pusing."

"Oh beristirahatlah dulu." ujarnya.

"Tidak, aku mau menemui kak Ryo." ujarnya hendak turun dari tempat tidur namun Nadine menahannya.

"Kak Ryo sudah pulang."

"Kapan?" tanya Tasya bingung.

"Sejak tadi pagi, katanya ada pertemuan dengan tim basketnya."

"Lalu kita pulang bersama siapa?"

"Kita akan pulang bersama kakaknya Zayn. Tapi nanti siang baru kita bisa pulang."

"Kenapa bisa?"

"Tadi pagi kak Ryo mau mengajak kita untuk segera pulang namun kau masih tertidur, dia jadi tidak tega membangunkanmu. Sebenarnya dia tidak ingin mengikuti pertemuan itu karena tidak ingin meninggalkanmu, tapi pertemuan itu sangat penting apalagi dia kapten timnya."

"Terus kenapa bisa kita harus pulang dengan pria itu?

"Pria yang mana?"

"Kakaknya kak Zayn."

"Oh, itu. kak Zayn yang menyarankannya karena kak Zayn dan kak Vano ikut pulang juga."

"Kak Surya dan kak Alfin, dimana?"

"Mereka juga ikut pulang."

"Kenapa? kan mereka bisa pulang bersama kita "

"Pakai apa?"

"Pakai mobillah Nad, masa mau berjalan kaki."

"Hm, kak Surya dan kak Alfin tidak bisa mengendarai mobil." ujarnya

"Kenapa bukan kau saja yang membawa mobil?"

"Kak Vano melarangku."

"Oh gitu." jawabnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Huh, kenapa aku harus pulang bersamanya?" gumam Tasya dalam hati sambil menghembuskan napas kasar. Lalu Tasya beranjak turun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

***

3 jam yang lalu

"Nad, apa Tasya sudah bangun?" tanya Ryo yang sudah berpakaian rapih.

"Belum kak, dia masih tidur. Kenapa kakak sudah terlihat rapih? bukankah kita pulang jam 8 nanti?"

"Aku dan teman-teman yang lain ada pertemuan tim basket."

"Oh.."

"Aku mau menemui Tasya dulu." ujarnya lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar dan segera menghampiri Tasya yang masih tertidur dengan pulasnya.

"Hm, kenapa dia terlihat pucat?" tanya Ryo menoleh ke arah Nadine.

"Aku juga nggak tahu kak, tapi semalam katanya dia sakit perut."

"Apa dia masuk angin karena mandi malam dan juga kedinginan semalam?"

"Mungkin saja kak."

"Baiklah, ayo ikut aku ke ruang tamu dulu." ujarnya. Lalu Ryo mengusap kepala kekasihnya itu dan melangkahkan kakinya meninggalkan kamar itu diikuti oleh Nadine.

*

"Tasya mana?" tanya Zayn yang sedang duduk di sofa yang berada di ruang tamu itu.

"Tasya masih tertidur." jawab Ryo sambil mendudukan tubuhnya di samping surya.

"Kenapa kau tidak membangunkannya?" tanya Alfin menoleh ke arah Ryo

"Dia tertidur dengan pulas, aku tidak tega membangunkannya dan semalam kata Nadine dia sakit."

"Terus bagaimana?" tanya Vano.

"Bagaiamana kalau kalian saja yang mengikuti pertemuan itu? aku mau menunggu Tasya di sini."

"Yo, tidak bisa begitu. Kau kapten basket di tim ini, mana mungkin kau tidak ikut." ujar Vano.

"Tapi, aku tidak mungkin meninggalkan Tasya disini." ujarnya menarik napas panjang.

"Bagaimana kalau Tasya dan Nadine kita titipkan pada kakakku saja? dia akan pulang hari ini tapi agak siangan." ujar Zayn.

"Mana mungkin aku menitipkan Tasya pada orang yang tidak ku kenal."

"Kau tidak mempercayai kakakku? dia tidak akan berbuat apa-apa, lagian ada Nadine dan Sisil juga yang akan satu mobil dengannya."

"Kenapa tidak meninggalkan satu mobil saja untuk Surya dan Alfin. Biar mereka bisa pulang bersama Tasya."

"Aku tidak bisa mengendarai mobil." ujar Surya

"Aku juga." timpal Alfin

"Huh, dasar laki-laki tidak berguna. Pantas saja kalian masih jomblo sampai sekarang."

"Apa hubunganya?" tanya Alfin bingung.

"Karena wanita itu lebih suka dengan pria yang mempunyai mobil bukan dengan pria yang hanya mempunyai motor, mana ada wanita cantik yang mau di ajak panas-panasan di jalan."

"Hahah ada-ada aja." ujar Vano. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak tapi tidak dengan Alfin, ia masih tidak terima dengan jawab temannya itu.

"Masih ada kok, walaupun hanya tiga puluh lima persen saja."

"Hahah sama aja." timpal Zayn lalu kembali tertawa.

"Sudahlah, jadi bagaimana ini?" tanya Surya

"Kenapa tidak aku saja yang membawa mobilnya?" tanya Nadine.

"Nggak bisa Nad. perjalanannya sangat jauh, aku tidak ingin kalian kenapa-napa." ujar Vano menatap kekasihnnya yang tenga duduk di sampingnya itu.

"Iya Nad, jangan bawa mobil sendiri. Kalian pulang bersama kakakku saja." pinta Zayn

"Baiklah." jawabnya.

"Apa kakakmu mau pulang bersama Tasya?" tanya Ryo menatap Zayn.

"Entahlah, aku belum menanyakannya." jawabnya tersenyum lebar.

"Huh, tanyakanlah dulum" pinta Ryo.

"Baiklah, aku mau menemui kakakku." ujarnya lalu Zayn beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju kamar kakaknya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

maulah calon istri

2023-03-05

0

siti yanti

siti yanti

Ryo kamu tidak tau Tasya sama kakaknya Zayn sudh di jodohkn

2022-01-19

0

Chi_hyura

Chi_hyura

Kak Author ak hadir bawa boom like.

Salam dari "Menggenggammu Yang Hanya Sementara"

Terima kasih kak😊

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Membujuk
3 Membicarakan kembali
4 Panggilan Sayang
5 Menghadiri wisuda
6 Menentukan pilihan
7 Menerima perjodohan
8 Rencana Bertemu
9 Bertemu manusia Aneh
10 Kenapa dunia sesempit ini?
11 Anak Kecil
12 Sedang apa kau disini?
13 Pria tua
14 Kau sakit?
15 Lama sekali
16 Gaun pernikahan?
17 Berani sekali kau menggoda kekasihku
18 Kau marah?
19 Kau mulai berubah
20 Tidak sopan sekali
21 Mengubah penampilan
22 Makan malam bersama part 1
23 Makan malam bersama part 2
24 Memimpikannya lagi
25 Berziarah
26 Kenapa kau jelek sekali?
27 Membutuhkan kasih sayang
28 Pria dingin dan juga menyebalkan
29 Wedding
30 Kecewa
31 Mengakhiri hidup?
32 Amarah
33 Masalah baru
34 Cerai?
35 Menyesali
36 Kembali Tersadar
37 Tidak ingin bercerai
38 Pulang ke rumah
39 Visual Cast
40 Kehidupan Baru
41 Menyebalkan
42 Es kutub
43 Harus Menuruti
44 Merindukan
45 Apa yang kau pikirkan?
46 Merasa Bersalah
47 Meminta Bantuan
48 Maafkan Aku
49 Visual cast
50 Kau mau apa?
51 Tidak Suci Lagi
52 Memberi Kejutan
53 Sangat Merindukan
54 Kenangan Tersendiri
55 Honeymoon?
56 Kado sementara
57 Tidak akan mengulanginya lagi
58 Kau marah?
59 Tolong aku
60 Aku takut
61 Kau mau menggodaku?
62 Aku menginginkanmu
63 Bersikap Dingin
64 Tolong mengertilah
65 Belajar mencintaiku?
66 Pengagum Rahasia
67 Sepenting apa
68 Akan membantu
69 Kejadian tak terduga
70 Selalu membuat kesal
71 Berjanjilah
72 Cemburu?
73 Sangat menggoda
74 Mengganggu saja
75 Kenangan pilu
76 Menyadari kesalahan
77 Tidak bisa dimengerti
78 Kebenaran
79 Menunda
80 Tidak bisa menahan
81 Bersikap Manis
82 Tidak ingin meninggalkan
83 Kenyataan memilukan
84 Benar-benar kacau
85 Menunggu
86 Merindukan?
87 Kau masih mencintainya?
88 Takut kehilangan
89 Menunggu malam
90 Tidak sabar menunggu
91 Kau Milikku.
92 Merasakan Hukuman
93 Baik sekali
94 Lupa mengabari
95 Kepribadian ganda?
96 Menikah lagi?
97 Sangat berlebihan
98 Bertemu setelah sekian lama
99 Tidak aman
100 Tidak akan mengganggu lagi
101 Alasan meninggalkan
102 Mau memilikinya
103 Kau mencintaiku?
104 Gagal memilikinya
105 Membujuk
106 Sangat menyebalkan
107 Drama di pagi hari
108 Curahan hati Dimas
109 Saling mengenal?
110 Menanyakan kebenaran
111 Mengkhawatirkan
112 Meyakinkan diri
113 Perlakuan manis
114 Morning Kiss
115 Mau memisahkan
116 Tasya diculik?
117 Kejadian buruk
118 Alasan di balik penyerangan
119 Terbaring lemah
120 Meninggal?
121 Rey Bucin
122 Merasa kesal
123 Bodyguard Tasya
124 Mengambil keputusan
125 Mendiami
126 Jangan mengulangi
127 Hari baru
128 Menghadiri pernikahan
129 Perubahan mood
130 Tumben sekali
131 Membuktikan
132 Hamil?
133 Melarang
134 Jangan menyentuhku
135 Tetap merahasiakan
136 Kabar Duka
137 Ada masalah apa?
138 Putus
139 Tidak mengizinkan
140 Kebenaran yang menyakitkan
141 Jangan menghalangiku
142 Bantu menyakinkan
143 Mencoba menyangkal
144 Sudah percaya padaku?
145 Membuka lembaran baru
146 Manja sekali
147 Aku yang membuatnya
148 Selesai
149 Merasa Aneh
150 Galak sekali
151 Over thinking
152 Saling melengkapi
153 Hak milik
154 Jodoh Pilihan Ayah
155 Extra part (Cemburu)
156 Extra part (Baby Boy)
157 Extra part (Baby Kenzo)
158 Pengumuman
159 Pengumuman Novel baru
160 Pengumuman Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG
2
Membujuk
3
Membicarakan kembali
4
Panggilan Sayang
5
Menghadiri wisuda
6
Menentukan pilihan
7
Menerima perjodohan
8
Rencana Bertemu
9
Bertemu manusia Aneh
10
Kenapa dunia sesempit ini?
11
Anak Kecil
12
Sedang apa kau disini?
13
Pria tua
14
Kau sakit?
15
Lama sekali
16
Gaun pernikahan?
17
Berani sekali kau menggoda kekasihku
18
Kau marah?
19
Kau mulai berubah
20
Tidak sopan sekali
21
Mengubah penampilan
22
Makan malam bersama part 1
23
Makan malam bersama part 2
24
Memimpikannya lagi
25
Berziarah
26
Kenapa kau jelek sekali?
27
Membutuhkan kasih sayang
28
Pria dingin dan juga menyebalkan
29
Wedding
30
Kecewa
31
Mengakhiri hidup?
32
Amarah
33
Masalah baru
34
Cerai?
35
Menyesali
36
Kembali Tersadar
37
Tidak ingin bercerai
38
Pulang ke rumah
39
Visual Cast
40
Kehidupan Baru
41
Menyebalkan
42
Es kutub
43
Harus Menuruti
44
Merindukan
45
Apa yang kau pikirkan?
46
Merasa Bersalah
47
Meminta Bantuan
48
Maafkan Aku
49
Visual cast
50
Kau mau apa?
51
Tidak Suci Lagi
52
Memberi Kejutan
53
Sangat Merindukan
54
Kenangan Tersendiri
55
Honeymoon?
56
Kado sementara
57
Tidak akan mengulanginya lagi
58
Kau marah?
59
Tolong aku
60
Aku takut
61
Kau mau menggodaku?
62
Aku menginginkanmu
63
Bersikap Dingin
64
Tolong mengertilah
65
Belajar mencintaiku?
66
Pengagum Rahasia
67
Sepenting apa
68
Akan membantu
69
Kejadian tak terduga
70
Selalu membuat kesal
71
Berjanjilah
72
Cemburu?
73
Sangat menggoda
74
Mengganggu saja
75
Kenangan pilu
76
Menyadari kesalahan
77
Tidak bisa dimengerti
78
Kebenaran
79
Menunda
80
Tidak bisa menahan
81
Bersikap Manis
82
Tidak ingin meninggalkan
83
Kenyataan memilukan
84
Benar-benar kacau
85
Menunggu
86
Merindukan?
87
Kau masih mencintainya?
88
Takut kehilangan
89
Menunggu malam
90
Tidak sabar menunggu
91
Kau Milikku.
92
Merasakan Hukuman
93
Baik sekali
94
Lupa mengabari
95
Kepribadian ganda?
96
Menikah lagi?
97
Sangat berlebihan
98
Bertemu setelah sekian lama
99
Tidak aman
100
Tidak akan mengganggu lagi
101
Alasan meninggalkan
102
Mau memilikinya
103
Kau mencintaiku?
104
Gagal memilikinya
105
Membujuk
106
Sangat menyebalkan
107
Drama di pagi hari
108
Curahan hati Dimas
109
Saling mengenal?
110
Menanyakan kebenaran
111
Mengkhawatirkan
112
Meyakinkan diri
113
Perlakuan manis
114
Morning Kiss
115
Mau memisahkan
116
Tasya diculik?
117
Kejadian buruk
118
Alasan di balik penyerangan
119
Terbaring lemah
120
Meninggal?
121
Rey Bucin
122
Merasa kesal
123
Bodyguard Tasya
124
Mengambil keputusan
125
Mendiami
126
Jangan mengulangi
127
Hari baru
128
Menghadiri pernikahan
129
Perubahan mood
130
Tumben sekali
131
Membuktikan
132
Hamil?
133
Melarang
134
Jangan menyentuhku
135
Tetap merahasiakan
136
Kabar Duka
137
Ada masalah apa?
138
Putus
139
Tidak mengizinkan
140
Kebenaran yang menyakitkan
141
Jangan menghalangiku
142
Bantu menyakinkan
143
Mencoba menyangkal
144
Sudah percaya padaku?
145
Membuka lembaran baru
146
Manja sekali
147
Aku yang membuatnya
148
Selesai
149
Merasa Aneh
150
Galak sekali
151
Over thinking
152
Saling melengkapi
153
Hak milik
154
Jodoh Pilihan Ayah
155
Extra part (Cemburu)
156
Extra part (Baby Boy)
157
Extra part (Baby Kenzo)
158
Pengumuman
159
Pengumuman Novel baru
160
Pengumuman Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!