Anak Kecil

"Kita tinggal bilang saja kalau kita tidak akur selama pernikahan kita, mereka akan mengerti itu dan akan menyetujui keputusan kita untuk bercerai." jawabnya dengan santai seolah-olah pernikahan tidaklah penting baginya.

"Baiklah kalau itu maumu." ujarnya, Tasya begitu senang, setidaknya setelah 6 bulan itu mereka akan bercerai dan ia tetap berpacaran dengan Ryo dan menikah dengannya nanti.

"Oh iya, selama kita menikah, kau tidak boleh menyentuh barang-barangku."

"Baiklah, itu syarat yang mudah." ujar Tasya tersenyum tipis. Saat hendak berbicara lagi tiba-tiba ponsel Tasya berdering sedikit keras, lalu ia menyauti ponsel yang di letakannya di atas meja itu, dan segera menggeser icon hijau lalu menempatkan benda pipih itu di daun telinganya.

"Hallo Syaa, kau di mana?. Aku sudah di depan kosmu." ujar Ryo dari seberang telepon.

Tasya langsung melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya itu, dan betapa terkejutnya saat jam sudah menunjukan pukul 5 lewat.

"Aku masih di luar, aku akan segera pulang. Tunggulah 30 menit lagi."

"Kamu di mana? biar kujemput."

"Eh, tidak usah kak, aku tidak ingin merepotkanmu."

"Baiklah, cepatlah ke sini."

"I-iya." ujarnya lalu Tasya memutuskan sambungan teleponnya.

"Siapa?"

"Bukan urusanmu. Tidak ada yang ingin di bicarakan lagi kan? aku mau pulang" ujarnya, tanpa mendengar jawaban dari Rey, Tasya langsung beranjak berdiri dan meninggalkan tempat itu.

Rey menggelengkan kepalanya "Huh, kenapa papa menjodohkanku dengan anak kecil." gumamnya membuang napas kasar.

Lalu Rey ikut meninggalkan cafe tersebut diikuti dengan pria bebadan tegap yang tak lain adalah pengawal sekaligus supir pribadinya.

***

Tasya menyodorkan uang kepada ojol yang telah mengantarnya pulang itu, lalu melangkahkan kakinya menghampiri Ryo.

"Sayang kau dari mana?" tanya Ryo saat Tasya sudah berdiri di hadapannya.

"Aku ada urusan penting tadi." jawabnya tersenyum lebar.

"Urusan apa? tidak biasanya kau memiliki urusan penting." ucalnya penuh selidik.

"Kita mau berangkat sekarang?" tanya Tasya mengalihkan pembicaraan.

"Iya, kau sudah mengemasi barang-barangmu?" tanyanya megusap puncak kepala Tasya lembut.

"Sudah, tunggulah aku mau mengambil barang-barangku dulu, sekalian mau mandi." ujarnya, Tasya hendak melangkahkan kakinya namun Ryo menarik tangannya, seketika Tasya langsung menoleh.

"Ada apa kak?"

"Tidak usah mandi, itu akan membutukan waktu lama, kau mandi di villa saja nanti."

"Baiklah." Tasya melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar kosnya lalu mengambil tas ranselnya.

Ryo mangambil alih tas ransel yang berisi pakaian Tasya, dan menaruhnya di kursi belakang mobil, kemudian membukakan pintu depan mobil untuk Tasya. Tasya segera masuk ke dalam mobil di ikuti dengan Ryo. Kemudian Ryo memasangkan seatbelt untuk Tasya dan juga dirinya.

"Kak Ryo, teman-teman kakak di mana?"

"Mereka sudah berangkat sejam yang lalu." ujarnya lalu melajukan mobilnya.

"Maafkan aku kak, gara-gara kakak menungguku, kita jadi ditinggal sama teman-teman kakak." ucap Tasya dengan wajah memelas.

"Tidak apa-apa sayang, lagian Villanya tidak akan kemana-mana." jawabnya tersenyum seraya mengusap-usap puncak kepala Tasya.

3 jam kemudian

Mereka sudah tiba di Villa milik keluarga Zayn, namun Tasya sudah terlelap di dalam mobil, mungkin dia sedikit lelah apalagi perjalanan yang cukup jauh.

"Syaa, bangun. Kita sudah sampai." panggilnya sambil mengoyang-goyang bahu Tasya pelan. Lalu Tasya mengerjapkan matanya dan memandang sekitarnya.

"Kita sudah sampai?" tanyanya menatap Ryo.

"Iya, ayo turun".

"Baiklah." jawabnya lalu membuka seatbeltnya dan turun dari mobil. Ryo mengambil barang-barang mereka lalu mengajak Tasya untuk masuk ke dalam Villa.

***

Di dalam Villa sudah berkumpul teman-teman Ryo yang duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Saat melihat Ryo dan Tasya yang baru saja datang, Zayn langsung menghampiri mereka.

"Kenapa lama sekali?"

"Aku harus menunggu Tasya dulu." jawabnya lalu Ryo memandangi semua teman-temannya yang tenga duduk di sofa itu, ia mengernyitkan dahinya saat melihat Sisil.

"Kau mengajak Sisil?" tanya Ryo kepada Zayn sedikit mengecilkan suaranya.

"Aku tidak mengajaknya, dia datang bersama kakakku karena mereka mau melakukan observasi di sekitar wilayah ini."

"Oh.."

"Vano mana?" tanya Ryo lagi

"Masih dalam perjalanan, sebentar lagi dia akan datang. Ayo aku akan menunjukkan kamarmu dan juga kamar Tasya." ujarnya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar yang akan di tempati temannya itu.

"Syaa ayo." Ryo menggenggam dan menarik tangan Tasya lalu melangkahkan kakinya mengikuti Zayn. Sisil menatap Tasya dengan wajah kesal. Entahlah kenapa dia sangat membenci wanita itu.

Setelah Tasya meletakan barang-barangnya di kamar yang akan di tempatinya, ia segera mengikuti langkah kaki Ryo yang mengajaknya bergabung dengan teman-temannya.

"Kenapa belum mulai partynya." tanya Ryo yang baru saja mendudukkan tubuhnya di sofa.

"Mm, Yo sepertinya malam ini kita tidak jadi minum anggur." ujar Alfin

"Kenapa?" tanya Ryo mengerutkan dahinya.

"Kakakku tidak suka mencium aroma anggur." timpal Zayn

"Oh, baiklah. Alfin sepertinya hari ini kau berpuasa dulu." jawab Ryo meledek. Ryo juga sebenarnya tidak suka meminum minuman itu tapi jika teman-temannya memaksa ia akan meminumnya walaupun sedikit.

"Zayn kau sudah membeli bahan-bahannya kan?" tanya Ryo menoleh ke arah Zayn.

"Sudah, tapi di mobil Vano."

"Astagaa, kau ini."

"Aku kira Vano akan berangkat bersama-sama kita. Tapi tadi dia menelponku kalau akan datang terlambat." pinta Zayn

"Oh, baiklah kita tunggu Vano saja dulu. Mana mungkin kita memulai pestanya kalau bahan-bahannya saja belum ada."

15 menit kemudian,

Vano mermarkirkan mobilnya di parkiran yang ada di depan Villa lalu ia mengajak seorang wanita untuk masuk ke dalam Villa.

"Siapa itu Bro?" tanya Alfin menghampiri Vano yang baru saja masuk ke dalam Villa bersama seorang wanita di sampingnya.

"Nadine." ucap Tasya lalu beranjak berdiri dan menghampiri Nadine yang ternyata ikut datang di acara mereka. Nadine tersenyum lalu memeluk Tasya.

"Syaa kau dari tadi ke sini?" tanyanya melepas pelukannya.

"Baru sekitar sejam yang lalu." ujarnya lalu mengajak Nadine untuk pergi ke kamar yang di tempati Tasya.

"Nadine, siapa bro?" tanya Alfin lagi.

"Kekasihku." jawabnya singkat. Alfin mengerutkan dahinya

"Kau sudah bisa melupakan Lia?" tanyanya, Vano hanya menjawab dengan anggukan.

"Van, mana kunci mobilmu. Aku mau mengambil bahan-bahan makanan." Zayn berjalan menghampiri sahabatnya itu. Lalu Vano menyodorkan kunci mobil yang dipegangnya kepada Zayn. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju sofa.

"Kau benar-benar sudah melupakan Lia?" tanya Ryo menoleh ke arah Vano yang baru saja duduk di sampingnya.

"Aku kasihan padannya, dari dulu dia mengidolakanku." jawabnya

"Van, kau memacarinya hanya karena kasihan? Jangan egois Van. Nanti kau menyesal untuk kedua kalinya." ujar Ryo menepuk-nepuk pelan bahu sahabatnya itu. Vano mengembuskan napas kasar sambil mengacak-acak rambutnya, entah apa yang dipikirkan pria itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Yustina Rini

Yustina Rini

😭😭😭😭

2021-08-06

1

Wiwin Narsih

Wiwin Narsih

zayn adiknya reyhan kah??

2021-02-06

16

R_armylove ❤❤❤❤

R_armylove ❤❤❤❤

mampir Kaka

2020-12-14

4

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Membujuk
3 Membicarakan kembali
4 Panggilan Sayang
5 Menghadiri wisuda
6 Menentukan pilihan
7 Menerima perjodohan
8 Rencana Bertemu
9 Bertemu manusia Aneh
10 Kenapa dunia sesempit ini?
11 Anak Kecil
12 Sedang apa kau disini?
13 Pria tua
14 Kau sakit?
15 Lama sekali
16 Gaun pernikahan?
17 Berani sekali kau menggoda kekasihku
18 Kau marah?
19 Kau mulai berubah
20 Tidak sopan sekali
21 Mengubah penampilan
22 Makan malam bersama part 1
23 Makan malam bersama part 2
24 Memimpikannya lagi
25 Berziarah
26 Kenapa kau jelek sekali?
27 Membutuhkan kasih sayang
28 Pria dingin dan juga menyebalkan
29 Wedding
30 Kecewa
31 Mengakhiri hidup?
32 Amarah
33 Masalah baru
34 Cerai?
35 Menyesali
36 Kembali Tersadar
37 Tidak ingin bercerai
38 Pulang ke rumah
39 Visual Cast
40 Kehidupan Baru
41 Menyebalkan
42 Es kutub
43 Harus Menuruti
44 Merindukan
45 Apa yang kau pikirkan?
46 Merasa Bersalah
47 Meminta Bantuan
48 Maafkan Aku
49 Visual cast
50 Kau mau apa?
51 Tidak Suci Lagi
52 Memberi Kejutan
53 Sangat Merindukan
54 Kenangan Tersendiri
55 Honeymoon?
56 Kado sementara
57 Tidak akan mengulanginya lagi
58 Kau marah?
59 Tolong aku
60 Aku takut
61 Kau mau menggodaku?
62 Aku menginginkanmu
63 Bersikap Dingin
64 Tolong mengertilah
65 Belajar mencintaiku?
66 Pengagum Rahasia
67 Sepenting apa
68 Akan membantu
69 Kejadian tak terduga
70 Selalu membuat kesal
71 Berjanjilah
72 Cemburu?
73 Sangat menggoda
74 Mengganggu saja
75 Kenangan pilu
76 Menyadari kesalahan
77 Tidak bisa dimengerti
78 Kebenaran
79 Menunda
80 Tidak bisa menahan
81 Bersikap Manis
82 Tidak ingin meninggalkan
83 Kenyataan memilukan
84 Benar-benar kacau
85 Menunggu
86 Merindukan?
87 Kau masih mencintainya?
88 Takut kehilangan
89 Menunggu malam
90 Tidak sabar menunggu
91 Kau Milikku.
92 Merasakan Hukuman
93 Baik sekali
94 Lupa mengabari
95 Kepribadian ganda?
96 Menikah lagi?
97 Sangat berlebihan
98 Bertemu setelah sekian lama
99 Tidak aman
100 Tidak akan mengganggu lagi
101 Alasan meninggalkan
102 Mau memilikinya
103 Kau mencintaiku?
104 Gagal memilikinya
105 Membujuk
106 Sangat menyebalkan
107 Drama di pagi hari
108 Curahan hati Dimas
109 Saling mengenal?
110 Menanyakan kebenaran
111 Mengkhawatirkan
112 Meyakinkan diri
113 Perlakuan manis
114 Morning Kiss
115 Mau memisahkan
116 Tasya diculik?
117 Kejadian buruk
118 Alasan di balik penyerangan
119 Terbaring lemah
120 Meninggal?
121 Rey Bucin
122 Merasa kesal
123 Bodyguard Tasya
124 Mengambil keputusan
125 Mendiami
126 Jangan mengulangi
127 Hari baru
128 Menghadiri pernikahan
129 Perubahan mood
130 Tumben sekali
131 Membuktikan
132 Hamil?
133 Melarang
134 Jangan menyentuhku
135 Tetap merahasiakan
136 Kabar Duka
137 Ada masalah apa?
138 Putus
139 Tidak mengizinkan
140 Kebenaran yang menyakitkan
141 Jangan menghalangiku
142 Bantu menyakinkan
143 Mencoba menyangkal
144 Sudah percaya padaku?
145 Membuka lembaran baru
146 Manja sekali
147 Aku yang membuatnya
148 Selesai
149 Merasa Aneh
150 Galak sekali
151 Over thinking
152 Saling melengkapi
153 Hak milik
154 Jodoh Pilihan Ayah
155 Extra part (Cemburu)
156 Extra part (Baby Boy)
157 Extra part (Baby Kenzo)
158 Pengumuman
159 Pengumuman Novel baru
160 Pengumuman Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG
2
Membujuk
3
Membicarakan kembali
4
Panggilan Sayang
5
Menghadiri wisuda
6
Menentukan pilihan
7
Menerima perjodohan
8
Rencana Bertemu
9
Bertemu manusia Aneh
10
Kenapa dunia sesempit ini?
11
Anak Kecil
12
Sedang apa kau disini?
13
Pria tua
14
Kau sakit?
15
Lama sekali
16
Gaun pernikahan?
17
Berani sekali kau menggoda kekasihku
18
Kau marah?
19
Kau mulai berubah
20
Tidak sopan sekali
21
Mengubah penampilan
22
Makan malam bersama part 1
23
Makan malam bersama part 2
24
Memimpikannya lagi
25
Berziarah
26
Kenapa kau jelek sekali?
27
Membutuhkan kasih sayang
28
Pria dingin dan juga menyebalkan
29
Wedding
30
Kecewa
31
Mengakhiri hidup?
32
Amarah
33
Masalah baru
34
Cerai?
35
Menyesali
36
Kembali Tersadar
37
Tidak ingin bercerai
38
Pulang ke rumah
39
Visual Cast
40
Kehidupan Baru
41
Menyebalkan
42
Es kutub
43
Harus Menuruti
44
Merindukan
45
Apa yang kau pikirkan?
46
Merasa Bersalah
47
Meminta Bantuan
48
Maafkan Aku
49
Visual cast
50
Kau mau apa?
51
Tidak Suci Lagi
52
Memberi Kejutan
53
Sangat Merindukan
54
Kenangan Tersendiri
55
Honeymoon?
56
Kado sementara
57
Tidak akan mengulanginya lagi
58
Kau marah?
59
Tolong aku
60
Aku takut
61
Kau mau menggodaku?
62
Aku menginginkanmu
63
Bersikap Dingin
64
Tolong mengertilah
65
Belajar mencintaiku?
66
Pengagum Rahasia
67
Sepenting apa
68
Akan membantu
69
Kejadian tak terduga
70
Selalu membuat kesal
71
Berjanjilah
72
Cemburu?
73
Sangat menggoda
74
Mengganggu saja
75
Kenangan pilu
76
Menyadari kesalahan
77
Tidak bisa dimengerti
78
Kebenaran
79
Menunda
80
Tidak bisa menahan
81
Bersikap Manis
82
Tidak ingin meninggalkan
83
Kenyataan memilukan
84
Benar-benar kacau
85
Menunggu
86
Merindukan?
87
Kau masih mencintainya?
88
Takut kehilangan
89
Menunggu malam
90
Tidak sabar menunggu
91
Kau Milikku.
92
Merasakan Hukuman
93
Baik sekali
94
Lupa mengabari
95
Kepribadian ganda?
96
Menikah lagi?
97
Sangat berlebihan
98
Bertemu setelah sekian lama
99
Tidak aman
100
Tidak akan mengganggu lagi
101
Alasan meninggalkan
102
Mau memilikinya
103
Kau mencintaiku?
104
Gagal memilikinya
105
Membujuk
106
Sangat menyebalkan
107
Drama di pagi hari
108
Curahan hati Dimas
109
Saling mengenal?
110
Menanyakan kebenaran
111
Mengkhawatirkan
112
Meyakinkan diri
113
Perlakuan manis
114
Morning Kiss
115
Mau memisahkan
116
Tasya diculik?
117
Kejadian buruk
118
Alasan di balik penyerangan
119
Terbaring lemah
120
Meninggal?
121
Rey Bucin
122
Merasa kesal
123
Bodyguard Tasya
124
Mengambil keputusan
125
Mendiami
126
Jangan mengulangi
127
Hari baru
128
Menghadiri pernikahan
129
Perubahan mood
130
Tumben sekali
131
Membuktikan
132
Hamil?
133
Melarang
134
Jangan menyentuhku
135
Tetap merahasiakan
136
Kabar Duka
137
Ada masalah apa?
138
Putus
139
Tidak mengizinkan
140
Kebenaran yang menyakitkan
141
Jangan menghalangiku
142
Bantu menyakinkan
143
Mencoba menyangkal
144
Sudah percaya padaku?
145
Membuka lembaran baru
146
Manja sekali
147
Aku yang membuatnya
148
Selesai
149
Merasa Aneh
150
Galak sekali
151
Over thinking
152
Saling melengkapi
153
Hak milik
154
Jodoh Pilihan Ayah
155
Extra part (Cemburu)
156
Extra part (Baby Boy)
157
Extra part (Baby Kenzo)
158
Pengumuman
159
Pengumuman Novel baru
160
Pengumuman Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!