Membicarakan kembali

Pagi setelahnya, dua pria paru baya yang tengah duduk dan saling-saling berbincang-bincang di salah satu cafe. Perbincangan mereka terlihat begitu serius

"Bagaimana, apa anakmu menyetujuinya?" tanya om Vino menatap Haris

"Maaf Vin, anakku masih tidak ingin dijodohkan. Tapi akan ku usahakan agar dia mau dijodohkan dengan anakmu."

"Maaf ya Har, aku jadi memaksamu untuk menjodohkan anakmu dengan anakku. Aku khawatir jika Reyhans tidak ingin menikah, dia begitu enggan melirik wanita, aku semakin khawatir apalagi usianya yang sudah tidak mudah lagi." ujar om Vino dengan raut wajah sedih.

Om Vino benar-benar khawatir jika anak sulungnya itu enggan untuk menikah semenjak kekasihnya meninggal dunia, Reyhans berubah menjadi pria yang sangat dingin terhadap wanita bahkan ayahnya berkali-kali menjodohkannya namun ia selalu menolak, dan perjodohan kali ini merupakan upaya terakhir yang dilakukan olehnya.

"Aku mengerti dengan keadaanmu, aku juga ingin menikahkan Tasya segera agar dia terbebas dari fitnah, apalagi dia kuliah di luar kota dan aku tidak bisa memantau dan memastikan keadaannya setiap saat."

"Itulah yang aku inginkan, bukankah Tasya dan Reyhans tinggal di kota yang sama? jika mereka menikah maka kau tidak akan mengkhawatirkan Tasya lagi karena Reyhans akan menjaganya." tutur om vino, Haris membenarkan perkataan sahabatnya itu lalu ia menganggukkan kepalanya.

"Aku ingin bulan depan mereka akan segera melaksanakan pernikahannya." ujar om Vino.

"Tapi Vin, apa Reyhans mau dijodohkan dengan anakku?" tanya Haris menatap om Vino.

"Aku belum memberitahunya."

"Kenapa? kalau anakmu menolak bagaimana?"

"Aku sudah menyusun rencanaku dengan baik agar dia tidak menolak perjodohan ini."

"Baiklah, aku percaya padamu." ujar Ayah menepuk-nepuk pelan bahu sahabatnya itu.

***

Tasya melangkahkan kakinya dengan terburu-buru keluar dari kelasnya menuju parkiran karena sudah ditunggui oleh Ryo sejak tadi.

"Maaf kak, udah buat kakak nunggu lama soalnya ada sosialisai jadi agak telat keluarnya." ujar Tasya yang sudah berdiri di hadapan Ryo.

"Nggak apa-apa kok."

"Kamu sudah makan siang?" Ryo beranjak turun dari atas motornya.

"Belum kak."

"Baiklah kita cari makan dulu, masih 2 jam lagi pertandingan basketnya." ujarnya sambil mengelus puncak kepala Tasya. Tasya hanya menganggukan kepalanya, lalu Ryo membantu Tasya memasangkan helm ke kapala Tasya. Kemudian ia bergegas menaiki motor dan menghidupkan mesinnya.

"Ayo." Tasya segera mendudukan tubuhnya di atas motor dan memeluk Ryo erat.

Di cafe yang berada tak jauh dari lingkungan kampus, Tasya mendudukan tubuhnya di kursi yang sudah di tarikkan oleh Ryo. lalu Ryo mendudukan tubuhnya di hadapan Tasya.

"Kau mau makan apa?" tanyanya sambil membuka lembaran buku menu.

"Terserah kakak saja."

"Baiklah." Ryo segera memanggil waiters dan memesan beberapa menu makanan.

"Ehm kak, ada yang mau aku omongin." ujar Tasya dengan wajah serius. Sontak Ryo langsung mengerutkan dahinya tidak biasanya Tasya terlihat begitu serius.

"Ada apa?"

"Ehm kak, papa memintaku agar kau segera menikahiku" ujar Tasya menundukkan kepalanya. Rey langsung menggenggam tangan Tasya yang diletakannya di atas meja seraya berkata

"Syaa, aku sudah bilang. Aku belum siap dan aku masih sangatlah mudah, aku masih ingin menikmati masa mudahku" Tasya hanya menarik napas panjang, ia sudah menduga jika Ryo akan menolaknya lagi.

"Tapi papa terus memaksaku kak." ujarnya dengan wajah memelas.

"Syaa, aku akan menikahimu tapi tidak sekarang. Ini sangatlah cepat, dan kau belum menyelesaikan studymu juga. Apa kau mau kuliah sambil mengurus anak?" tanya Ryo menatap wajah Tasya. Tasya hendak menyahuti pertanyaan Ryo namun ia urungkan saat waiters datang dan membawa nampan berisi makanan. Kemudian waiters itu memindahkan piring dan gelas berisi makanan dan minuman itu ke atas meja.

"Selamat menikmati." ujarnya tersenyum ramah lalu berlalu pergi meninggalkan meja pelanggangnya itu.

"Makanlah." pinta Ryo. Tasya hanya menganggukkan kepalanya dan mulai menyantap makanannya tersebut.

"Syaa, aku akan segera menikahimu jika aku sudah mendapat pekerjaan dan juga kau sudah menyelesaikan studymu". ujarnya, namun Tasya tak menghiraukannya ia masih tetap fokus menyantap makanannya.

*

"Kita langsung ke lapangan basket saja ya, soalnya teman-temanku sudah menungguku." ujar Ryo saat sudah berada di parkiran cafe. Tasya hanya menganggukkan kepalanya dan segera memakai helm yang diraihnya dari tangan Ryo. Lalu ia mendudukan tubuhnya di atas motor kemudian Ryo melajukan motornya menuju lapangan basket yang ada di kampusnya itu.

20 menit kemudian.

Ryo memarkirkan motornya di parkiran motor yang berada di dekat lapangan basket.

"Syaa tunggulah di sini aku mau mengganti baju dulu."

"Iya, jangan lama kak."

"Baiklah." Ryo mengelus puncak kepala Tasya dan tersenyum. Kemudian ia segera menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. 10 menit kemudian Ryo manghampiri Tasya yang masih duduk di kursi taman yang berada di parkiran.

"Ambillah." Ryo menyodorkan minuman kemasan kepada Tasya lalu Tasya segera megambilnya dan meneguknya hingga habis karena ia begitu sangat kehausan apalagi cuaca yang begitu panas membuat dahaganya kering.

"Minumnya pelan-pelan aja sayang." pinta Ryo saat melihat Tasya yang meneguk minumannya dengan sangat tergesah-gesah. Lalu ia mengajak Tasya untuk berkumpul dengan teman-temannya yang sudah berada di lapangan basket.

"Ayo." ajaknya hendak melangkahkan kakinya namun tangannya ditarik oleh Tasya.

"Kak, aku malu sama teman-teman kakak."

"Syaa, ini sudah kesekian kalinya aku mengajakmu ke sini. Kenapa masih saja malu?" tanya Ryo yang sudah memutar badanya menghadap kekasihnya itu.

"Ta-api ka--k." Tasya hendak menyahuti pertanyaan Ryo namun tangannya sudah ditarik oleh Ryo dan melangkahkan kakinya menuju lapangan.

"Hay Syaa." sapa teman Ryo yang bernama Zayn. Tasya hanya membalas sapaan itu dengan senyuman.

"Jangan coba-coba mendekatinya apalagi menggodanya" pinta Ryo memukul bahu temannya yang baru saja menghampirinya itu. Zayn hanya memutar kedua bola matanya kemudian mengikuti langkah Ryo dan juga Tasya menuju teman-teman Ryo yang sudah berkumpul dan duduk di kursi yang berada di pinggiran lapangan.

"Hay bro." sapa teman Ryo lalu beranjak dari duduknya dan memeluk tubuh Ryo.

"Tasya ayo duduk." ujar Vano menggeser tubuhnya dan memberikan ruang untuk Tasya duduk. Lalu Tasya tersenyum dan melangkahkan kakinya mendekati Vano dan segera mendudukan tubuhnya di kursi. Lama mereka berbincang-bincang dan juga mengatur posisi untuk bertanding. Beberapa menit kemudian mereka segera berdiri dan bersiap-siap untuk memulai pertandingan.

"Syaa doain ya biar aku menang." ujarnya mengusap kepala Tasya yang tenga duduk.

"Kau tidak mau pindah ke kursi penonton?" tanyanya.

"Tidak kak, aku di sini aja. Udah nyaman juga."

"Baiklah. Zayn awas saja jika kau menggodanya." ancam Ryo melirik ke arah Zayn yang duduk tak jauh dari kursi yang di duduki oleh Tasya.

"Mana berani." ucap Zayn namun tak dihiraukan oleh Ryo.

"Syaa, aku main dulu ya " Ryo memberikan usapan di kepala kekasihnya itu

"Semangat kak." ujarnya tersenyum lebar. Ryo ikut tersenyum kemudian ia melangkahkan kakinya menuju lapangan.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Iponk

Iponk

ryo, bukan rey

2022-12-31

0

Yustina Rini

Yustina Rini

Akankah kisah cinta mereka akan Sampek pernikahan

2021-08-06

3

Ani

Ani

Next

2021-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Membujuk
3 Membicarakan kembali
4 Panggilan Sayang
5 Menghadiri wisuda
6 Menentukan pilihan
7 Menerima perjodohan
8 Rencana Bertemu
9 Bertemu manusia Aneh
10 Kenapa dunia sesempit ini?
11 Anak Kecil
12 Sedang apa kau disini?
13 Pria tua
14 Kau sakit?
15 Lama sekali
16 Gaun pernikahan?
17 Berani sekali kau menggoda kekasihku
18 Kau marah?
19 Kau mulai berubah
20 Tidak sopan sekali
21 Mengubah penampilan
22 Makan malam bersama part 1
23 Makan malam bersama part 2
24 Memimpikannya lagi
25 Berziarah
26 Kenapa kau jelek sekali?
27 Membutuhkan kasih sayang
28 Pria dingin dan juga menyebalkan
29 Wedding
30 Kecewa
31 Mengakhiri hidup?
32 Amarah
33 Masalah baru
34 Cerai?
35 Menyesali
36 Kembali Tersadar
37 Tidak ingin bercerai
38 Pulang ke rumah
39 Visual Cast
40 Kehidupan Baru
41 Menyebalkan
42 Es kutub
43 Harus Menuruti
44 Merindukan
45 Apa yang kau pikirkan?
46 Merasa Bersalah
47 Meminta Bantuan
48 Maafkan Aku
49 Visual cast
50 Kau mau apa?
51 Tidak Suci Lagi
52 Memberi Kejutan
53 Sangat Merindukan
54 Kenangan Tersendiri
55 Honeymoon?
56 Kado sementara
57 Tidak akan mengulanginya lagi
58 Kau marah?
59 Tolong aku
60 Aku takut
61 Kau mau menggodaku?
62 Aku menginginkanmu
63 Bersikap Dingin
64 Tolong mengertilah
65 Belajar mencintaiku?
66 Pengagum Rahasia
67 Sepenting apa
68 Akan membantu
69 Kejadian tak terduga
70 Selalu membuat kesal
71 Berjanjilah
72 Cemburu?
73 Sangat menggoda
74 Mengganggu saja
75 Kenangan pilu
76 Menyadari kesalahan
77 Tidak bisa dimengerti
78 Kebenaran
79 Menunda
80 Tidak bisa menahan
81 Bersikap Manis
82 Tidak ingin meninggalkan
83 Kenyataan memilukan
84 Benar-benar kacau
85 Menunggu
86 Merindukan?
87 Kau masih mencintainya?
88 Takut kehilangan
89 Menunggu malam
90 Tidak sabar menunggu
91 Kau Milikku.
92 Merasakan Hukuman
93 Baik sekali
94 Lupa mengabari
95 Kepribadian ganda?
96 Menikah lagi?
97 Sangat berlebihan
98 Bertemu setelah sekian lama
99 Tidak aman
100 Tidak akan mengganggu lagi
101 Alasan meninggalkan
102 Mau memilikinya
103 Kau mencintaiku?
104 Gagal memilikinya
105 Membujuk
106 Sangat menyebalkan
107 Drama di pagi hari
108 Curahan hati Dimas
109 Saling mengenal?
110 Menanyakan kebenaran
111 Mengkhawatirkan
112 Meyakinkan diri
113 Perlakuan manis
114 Morning Kiss
115 Mau memisahkan
116 Tasya diculik?
117 Kejadian buruk
118 Alasan di balik penyerangan
119 Terbaring lemah
120 Meninggal?
121 Rey Bucin
122 Merasa kesal
123 Bodyguard Tasya
124 Mengambil keputusan
125 Mendiami
126 Jangan mengulangi
127 Hari baru
128 Menghadiri pernikahan
129 Perubahan mood
130 Tumben sekali
131 Membuktikan
132 Hamil?
133 Melarang
134 Jangan menyentuhku
135 Tetap merahasiakan
136 Kabar Duka
137 Ada masalah apa?
138 Putus
139 Tidak mengizinkan
140 Kebenaran yang menyakitkan
141 Jangan menghalangiku
142 Bantu menyakinkan
143 Mencoba menyangkal
144 Sudah percaya padaku?
145 Membuka lembaran baru
146 Manja sekali
147 Aku yang membuatnya
148 Selesai
149 Merasa Aneh
150 Galak sekali
151 Over thinking
152 Saling melengkapi
153 Hak milik
154 Jodoh Pilihan Ayah
155 Extra part (Cemburu)
156 Extra part (Baby Boy)
157 Extra part (Baby Kenzo)
158 Pengumuman
159 Pengumuman Novel baru
160 Pengumuman Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG
2
Membujuk
3
Membicarakan kembali
4
Panggilan Sayang
5
Menghadiri wisuda
6
Menentukan pilihan
7
Menerima perjodohan
8
Rencana Bertemu
9
Bertemu manusia Aneh
10
Kenapa dunia sesempit ini?
11
Anak Kecil
12
Sedang apa kau disini?
13
Pria tua
14
Kau sakit?
15
Lama sekali
16
Gaun pernikahan?
17
Berani sekali kau menggoda kekasihku
18
Kau marah?
19
Kau mulai berubah
20
Tidak sopan sekali
21
Mengubah penampilan
22
Makan malam bersama part 1
23
Makan malam bersama part 2
24
Memimpikannya lagi
25
Berziarah
26
Kenapa kau jelek sekali?
27
Membutuhkan kasih sayang
28
Pria dingin dan juga menyebalkan
29
Wedding
30
Kecewa
31
Mengakhiri hidup?
32
Amarah
33
Masalah baru
34
Cerai?
35
Menyesali
36
Kembali Tersadar
37
Tidak ingin bercerai
38
Pulang ke rumah
39
Visual Cast
40
Kehidupan Baru
41
Menyebalkan
42
Es kutub
43
Harus Menuruti
44
Merindukan
45
Apa yang kau pikirkan?
46
Merasa Bersalah
47
Meminta Bantuan
48
Maafkan Aku
49
Visual cast
50
Kau mau apa?
51
Tidak Suci Lagi
52
Memberi Kejutan
53
Sangat Merindukan
54
Kenangan Tersendiri
55
Honeymoon?
56
Kado sementara
57
Tidak akan mengulanginya lagi
58
Kau marah?
59
Tolong aku
60
Aku takut
61
Kau mau menggodaku?
62
Aku menginginkanmu
63
Bersikap Dingin
64
Tolong mengertilah
65
Belajar mencintaiku?
66
Pengagum Rahasia
67
Sepenting apa
68
Akan membantu
69
Kejadian tak terduga
70
Selalu membuat kesal
71
Berjanjilah
72
Cemburu?
73
Sangat menggoda
74
Mengganggu saja
75
Kenangan pilu
76
Menyadari kesalahan
77
Tidak bisa dimengerti
78
Kebenaran
79
Menunda
80
Tidak bisa menahan
81
Bersikap Manis
82
Tidak ingin meninggalkan
83
Kenyataan memilukan
84
Benar-benar kacau
85
Menunggu
86
Merindukan?
87
Kau masih mencintainya?
88
Takut kehilangan
89
Menunggu malam
90
Tidak sabar menunggu
91
Kau Milikku.
92
Merasakan Hukuman
93
Baik sekali
94
Lupa mengabari
95
Kepribadian ganda?
96
Menikah lagi?
97
Sangat berlebihan
98
Bertemu setelah sekian lama
99
Tidak aman
100
Tidak akan mengganggu lagi
101
Alasan meninggalkan
102
Mau memilikinya
103
Kau mencintaiku?
104
Gagal memilikinya
105
Membujuk
106
Sangat menyebalkan
107
Drama di pagi hari
108
Curahan hati Dimas
109
Saling mengenal?
110
Menanyakan kebenaran
111
Mengkhawatirkan
112
Meyakinkan diri
113
Perlakuan manis
114
Morning Kiss
115
Mau memisahkan
116
Tasya diculik?
117
Kejadian buruk
118
Alasan di balik penyerangan
119
Terbaring lemah
120
Meninggal?
121
Rey Bucin
122
Merasa kesal
123
Bodyguard Tasya
124
Mengambil keputusan
125
Mendiami
126
Jangan mengulangi
127
Hari baru
128
Menghadiri pernikahan
129
Perubahan mood
130
Tumben sekali
131
Membuktikan
132
Hamil?
133
Melarang
134
Jangan menyentuhku
135
Tetap merahasiakan
136
Kabar Duka
137
Ada masalah apa?
138
Putus
139
Tidak mengizinkan
140
Kebenaran yang menyakitkan
141
Jangan menghalangiku
142
Bantu menyakinkan
143
Mencoba menyangkal
144
Sudah percaya padaku?
145
Membuka lembaran baru
146
Manja sekali
147
Aku yang membuatnya
148
Selesai
149
Merasa Aneh
150
Galak sekali
151
Over thinking
152
Saling melengkapi
153
Hak milik
154
Jodoh Pilihan Ayah
155
Extra part (Cemburu)
156
Extra part (Baby Boy)
157
Extra part (Baby Kenzo)
158
Pengumuman
159
Pengumuman Novel baru
160
Pengumuman Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!