Menghadiri wisuda

1 minggu telah berlalu, Tasya masih memikirkan langka apa yang akan diambilnya selanjutnya. Setelah kejadian Ryo menolaknya, Tasya tidak membujuk Ryo lagi karena ia rasa akan percuma saja dan jawaban Ryo akan tetap sama juga.

"Hufft." Tasya menghembuskan napas kasar. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia memakai baju yang dibelinya di butik bersama Ryo minggu lalu, karena hari ini hari wisuda Ryo. Tasya memoleskan make up di wajah cantiknya itu. Saat hendak memakai liptint tiba-tiba ponselnya berdering berkali-kali sehingga Tasya segera menyauti ponsel yang berada di atas meja itu dan segera menggeser icon hijau di layar ponselnya.

"Hallo Syaa " sapa Ryo

"Hallo, ada apa?"

"Syaa aku tidak bisa menjemputmu. Aku harus ke audit kampus sekarang juga."

"Yahh, kok gitu. Jadi aku pergi bersama siapa?"

"Nanti aku akan menyuruh Dina menjemputmu."

"Dina adikmu?"

"Bukan, Dina kekasihku."

"Banar kah?"

"Dina adikku, Tasya sayang."

"Heheh, baiklah. Tapi aku belum begitu akrab dengannya."

"Kan tinggal mengakrabkan diri saja, sudahlah 20 menit lagi dia akan menjemputmu. Kau sudah bersiap-siap?"

"Baiklah, iya sudah."

"Oke, aku deluan ya. Sampai jumpa di kampus." ujar Ryo lalu mematikan panggilan tlponnya. Tasya meletakkan kembali ponselnya di atas meja kemudian ia melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda tadi.

20 menit kemudian

"Assalamualaikum." ucap seseorang sambil mengetok-ngetok pintu kamar Tasya. Lalu Tasya segera membukanya dan dilihatnya Dina berdiri di sana.

"Waalaikumussalaam, masuklah." ujar Tasya sambil tersenyum ramah. Dina juga membalas senyuman kekasih kakaknya itu.

"Tunggu yah sebentar, aku memilih tas yang akan ku pakai." ujarnya. Lalu Dina mengiyakan. Dina wanita yang baik, walaupun baru beberapa kali bertemu dengan Tasya dia sudah mulai mengakrabkan diri apalagi mereka seumuran membuat Dina tak sungkan untuk mengajak Tasya berbicara.

Setelah Tasya siap, Tasya mengajak Dina yang duduk di tepi kasur sambil memainkan ponselnya itu untuk segera pergi ke kampus. Kemudian Tasya dan juga Dina memasukkan tubuhnya ke dalam mobil yang dibawa oleh Dina lalu Dina melajukan mobilnya menuju Audit kampus.

Beberapa menit kemudian Dina memarkirkan mobilnya di parkiran yang ada di depan Audit itu dan mengajak Tasya untuk segera masuk karena acara wisudanya sudah di mulai 30 menit yang lalu.

Tasya mendudukkan tubuhnya di samping Dina, sebelumnya ia memberi sapaan sopan kepada ayah dan ibunya Ryo namun hanya ayahnya Ryo yang membalas sapaan Tasya, tidak dengan wanita paru baya itu ia bahkan tidak menghiraukan Tasya, ia begitu benci melihat Tasya karena ia berpikir Tasya hanyalah orang miskin yang mau menggerogoti uang anaknya. Melihat tingkah ibu kekasihnya itu Tasya hanya tersenyum kecut, entah harus dengan cara apalagi untuk melunakkan hati wanita itu tapi tetap saja hatinya sekeras batu.

Setelah salam penghormatan dan sambutan-sambutan dari Rektor dan juga ketua-ketua jurusan tibalah pengumuman mahasiswa terbaik. Dan ternyata Ryo mendapatkan gelar Cumlaude dengan perolehan nilai yang hampir sempurna. Ayah dan ibu Ryo sangat bangga dengan prestasi anaknya itu, kemudian Ryo naik ke atas podium memberikan sambutan dan juga ucapan terima kasih kepada seluruh pihak terkait. Kemudian ia menatap Tasya sambil tersenyum lebar.

1 jam berlalu, Tasya mulai lelah dengan sindiran-sindiran yang dilontarkan Ibu Melly yang disampaikannya secara tidak langsung itu.

"Dina, aku ke toilet dulu ya." pamitnya, Tasya hendak berdiri namun Dina menarik tangannya seolah mengerti dengan maksud kepergian Tasya.

"Syaa, maafkan mommy." ujarnya, namun Tasya hanya mengelus pelan tangan Dina seraya memejamkan matanya singkat lalu berlalu pergi meninggalkan Dina dan juga kedua orang tuanya itu menuju toilet.

***

"Din, Tasya mana?" tanya Ryo yang baru saja menghampiri Dina dan kedua orang tuanya.

"Tadi izinnya sih ke toilet, tapi entalah dia belum juga kembali." ujar Dina sambil monoleh ke arah toilet yang berada jauh dari tempatnya berdiri.

Tanpa aba-aba Ryo segera berlari menuju toilet namun Tasya tidak berada di sana. Ryo mengacak-ngacak rambutnya kesal. Ia sudah menduga pasti Ibunya mengatakan hal-hal buruk di depan Tasya sehingga wanita itu pergi. Ryo mengembuskan napas kasar kemudian ia keluar dari audit itu dan dilihatnya Tasya sedang duduk di gazebo yang berada di samping audit, Ryo segera menghampiri Tasya.

"Syaa kenapa duduk di sini?" tanyanya memegang kedua bahu kekasihnya itu.

"Aku bosan di dalam." ujar Tasya tanpa menatap Ryo.

"Benarkah? bukan karena alasan lain?"

"Iya."

"Maafkan mommy ya, kau kan tau bagaimana sikap mommy." ujarnya. Tasya langsung membulatkan matanya, kenapa pria ini tahu alasannya meninggalkan gedung itu karena ibunya yang blak-blakkan itu.

"Iya nggak apa-apa kok kak."

"Ayo." ajak Ryo menggenggam tangan Tasya dan mengajaknya menuju parkiran.

***

Di parkiran orang tua Ryo sudah masuk ke dalam mobil sedangkan Dina masih berdiri menyandarkan tubuhnya di sisi mobil sambil memainkan ponselnya dan menunggu kakaknya itu.

"Kak." panggil Dina sambil melambaikan tangannya saat melihat Ryo dan juga Tasya. Lalu Ryo mangajak Tasya untuk menghampiri Dina.

"Kak, cepatlah aku sudah memesan studio fotonya untuk di pakai 2 jam." ujar Dina hendak memasukkan tubuhnya di kursi depan samping kemudi. Namun Ryo menahannya.

"Biar Tasya yang duduk di situ."

"Eh iya, baik kak." Dina segera menutup pintu depan mobil dan membuka pintu belakang lalu masuk ke dalam. Kemudian Ryo menyuruh Tasya untuk masuk ke dalam mobil. Tasya hanya menganggukan kepalanya dan segera masuk ke dalam mobil yang sudah dibukakan pintunya oleh Ryo. Setelah menutup pintu mobil, Ryo segera ikut masuk ke dalam mobil.

"Lama sekali." ujar Ibu mantap Tasya kesal. Tasya hanya menundukkan kepalanya, Ryo yang mendengar ucapan ibunya, segera meraih tangan Tasya, sontak Tasya menoleh ke arah Ryo lalu Ryo menatap Tasya sambil menggelengkan kepalanya.Tasya mengerti dengan maksud itu, ia tidak boleh memasukan ucapan ibu Melly di hatinya namun Tasya sudah menyerap kata-kata ibu dari kekasihnya itu. Kemudian Ryo melajukan mobilnya menuju studio foto yang sudah di pesan oleh Dina.

Setelah berfoto Ria, mereka segera kembali parkiran untuk pulang ke rumah. Orang tua Ryo segera mendudukkan tubuhnya di kursi mobil. Namun tidak dengan Tasya, Ryo dan juga Dina. Ryo menyuruh Dina untuk menyetir mobil karena ia belum ingin pulang. Dina mengiyakan lalu Dina dan orang tuanya meninggalkan Ryo dan Tasya yang masih berdiri di parkiran itu.

"Kenapa belum pulang?" tanya Tasya menoleh ke arah Ryo.

"Ayo, kita masuk kembali. Kita belum berfoto berdua sama sekali." ajak Ryo lalu menarik tangan Tasya kembali masuk ke dalam studio foto itu. Karena tadi saat berfoto Ibu Melly tidak memberi kesempatan pada anaknya itu untuk berfoto dengan Tasya. Untuk itu Ryo mengajak Tasya untuk berfoto berdua.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading ❤️❤️

Jangan lupa likenya kakak-kakak Readers 😘

Terpopuler

Comments

siti yanti

siti yanti

Gak tau aja tuh mamanya klo Tasya udh di jodohkan ntar malah Ryo anaknya yg bakal patah hati

2022-01-19

0

Yustina Rini

Yustina Rini

Semoga Ryo tetep berpihak od Tasya

2021-08-06

1

Ani

Ani

Akhirx di Trima dah perjodohan dri Ayahx krn mommyx si Ryo.

2021-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Membujuk
3 Membicarakan kembali
4 Panggilan Sayang
5 Menghadiri wisuda
6 Menentukan pilihan
7 Menerima perjodohan
8 Rencana Bertemu
9 Bertemu manusia Aneh
10 Kenapa dunia sesempit ini?
11 Anak Kecil
12 Sedang apa kau disini?
13 Pria tua
14 Kau sakit?
15 Lama sekali
16 Gaun pernikahan?
17 Berani sekali kau menggoda kekasihku
18 Kau marah?
19 Kau mulai berubah
20 Tidak sopan sekali
21 Mengubah penampilan
22 Makan malam bersama part 1
23 Makan malam bersama part 2
24 Memimpikannya lagi
25 Berziarah
26 Kenapa kau jelek sekali?
27 Membutuhkan kasih sayang
28 Pria dingin dan juga menyebalkan
29 Wedding
30 Kecewa
31 Mengakhiri hidup?
32 Amarah
33 Masalah baru
34 Cerai?
35 Menyesali
36 Kembali Tersadar
37 Tidak ingin bercerai
38 Pulang ke rumah
39 Visual Cast
40 Kehidupan Baru
41 Menyebalkan
42 Es kutub
43 Harus Menuruti
44 Merindukan
45 Apa yang kau pikirkan?
46 Merasa Bersalah
47 Meminta Bantuan
48 Maafkan Aku
49 Visual cast
50 Kau mau apa?
51 Tidak Suci Lagi
52 Memberi Kejutan
53 Sangat Merindukan
54 Kenangan Tersendiri
55 Honeymoon?
56 Kado sementara
57 Tidak akan mengulanginya lagi
58 Kau marah?
59 Tolong aku
60 Aku takut
61 Kau mau menggodaku?
62 Aku menginginkanmu
63 Bersikap Dingin
64 Tolong mengertilah
65 Belajar mencintaiku?
66 Pengagum Rahasia
67 Sepenting apa
68 Akan membantu
69 Kejadian tak terduga
70 Selalu membuat kesal
71 Berjanjilah
72 Cemburu?
73 Sangat menggoda
74 Mengganggu saja
75 Kenangan pilu
76 Menyadari kesalahan
77 Tidak bisa dimengerti
78 Kebenaran
79 Menunda
80 Tidak bisa menahan
81 Bersikap Manis
82 Tidak ingin meninggalkan
83 Kenyataan memilukan
84 Benar-benar kacau
85 Menunggu
86 Merindukan?
87 Kau masih mencintainya?
88 Takut kehilangan
89 Menunggu malam
90 Tidak sabar menunggu
91 Kau Milikku.
92 Merasakan Hukuman
93 Baik sekali
94 Lupa mengabari
95 Kepribadian ganda?
96 Menikah lagi?
97 Sangat berlebihan
98 Bertemu setelah sekian lama
99 Tidak aman
100 Tidak akan mengganggu lagi
101 Alasan meninggalkan
102 Mau memilikinya
103 Kau mencintaiku?
104 Gagal memilikinya
105 Membujuk
106 Sangat menyebalkan
107 Drama di pagi hari
108 Curahan hati Dimas
109 Saling mengenal?
110 Menanyakan kebenaran
111 Mengkhawatirkan
112 Meyakinkan diri
113 Perlakuan manis
114 Morning Kiss
115 Mau memisahkan
116 Tasya diculik?
117 Kejadian buruk
118 Alasan di balik penyerangan
119 Terbaring lemah
120 Meninggal?
121 Rey Bucin
122 Merasa kesal
123 Bodyguard Tasya
124 Mengambil keputusan
125 Mendiami
126 Jangan mengulangi
127 Hari baru
128 Menghadiri pernikahan
129 Perubahan mood
130 Tumben sekali
131 Membuktikan
132 Hamil?
133 Melarang
134 Jangan menyentuhku
135 Tetap merahasiakan
136 Kabar Duka
137 Ada masalah apa?
138 Putus
139 Tidak mengizinkan
140 Kebenaran yang menyakitkan
141 Jangan menghalangiku
142 Bantu menyakinkan
143 Mencoba menyangkal
144 Sudah percaya padaku?
145 Membuka lembaran baru
146 Manja sekali
147 Aku yang membuatnya
148 Selesai
149 Merasa Aneh
150 Galak sekali
151 Over thinking
152 Saling melengkapi
153 Hak milik
154 Jodoh Pilihan Ayah
155 Extra part (Cemburu)
156 Extra part (Baby Boy)
157 Extra part (Baby Kenzo)
158 Pengumuman
159 Pengumuman Novel baru
160 Pengumuman Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG
2
Membujuk
3
Membicarakan kembali
4
Panggilan Sayang
5
Menghadiri wisuda
6
Menentukan pilihan
7
Menerima perjodohan
8
Rencana Bertemu
9
Bertemu manusia Aneh
10
Kenapa dunia sesempit ini?
11
Anak Kecil
12
Sedang apa kau disini?
13
Pria tua
14
Kau sakit?
15
Lama sekali
16
Gaun pernikahan?
17
Berani sekali kau menggoda kekasihku
18
Kau marah?
19
Kau mulai berubah
20
Tidak sopan sekali
21
Mengubah penampilan
22
Makan malam bersama part 1
23
Makan malam bersama part 2
24
Memimpikannya lagi
25
Berziarah
26
Kenapa kau jelek sekali?
27
Membutuhkan kasih sayang
28
Pria dingin dan juga menyebalkan
29
Wedding
30
Kecewa
31
Mengakhiri hidup?
32
Amarah
33
Masalah baru
34
Cerai?
35
Menyesali
36
Kembali Tersadar
37
Tidak ingin bercerai
38
Pulang ke rumah
39
Visual Cast
40
Kehidupan Baru
41
Menyebalkan
42
Es kutub
43
Harus Menuruti
44
Merindukan
45
Apa yang kau pikirkan?
46
Merasa Bersalah
47
Meminta Bantuan
48
Maafkan Aku
49
Visual cast
50
Kau mau apa?
51
Tidak Suci Lagi
52
Memberi Kejutan
53
Sangat Merindukan
54
Kenangan Tersendiri
55
Honeymoon?
56
Kado sementara
57
Tidak akan mengulanginya lagi
58
Kau marah?
59
Tolong aku
60
Aku takut
61
Kau mau menggodaku?
62
Aku menginginkanmu
63
Bersikap Dingin
64
Tolong mengertilah
65
Belajar mencintaiku?
66
Pengagum Rahasia
67
Sepenting apa
68
Akan membantu
69
Kejadian tak terduga
70
Selalu membuat kesal
71
Berjanjilah
72
Cemburu?
73
Sangat menggoda
74
Mengganggu saja
75
Kenangan pilu
76
Menyadari kesalahan
77
Tidak bisa dimengerti
78
Kebenaran
79
Menunda
80
Tidak bisa menahan
81
Bersikap Manis
82
Tidak ingin meninggalkan
83
Kenyataan memilukan
84
Benar-benar kacau
85
Menunggu
86
Merindukan?
87
Kau masih mencintainya?
88
Takut kehilangan
89
Menunggu malam
90
Tidak sabar menunggu
91
Kau Milikku.
92
Merasakan Hukuman
93
Baik sekali
94
Lupa mengabari
95
Kepribadian ganda?
96
Menikah lagi?
97
Sangat berlebihan
98
Bertemu setelah sekian lama
99
Tidak aman
100
Tidak akan mengganggu lagi
101
Alasan meninggalkan
102
Mau memilikinya
103
Kau mencintaiku?
104
Gagal memilikinya
105
Membujuk
106
Sangat menyebalkan
107
Drama di pagi hari
108
Curahan hati Dimas
109
Saling mengenal?
110
Menanyakan kebenaran
111
Mengkhawatirkan
112
Meyakinkan diri
113
Perlakuan manis
114
Morning Kiss
115
Mau memisahkan
116
Tasya diculik?
117
Kejadian buruk
118
Alasan di balik penyerangan
119
Terbaring lemah
120
Meninggal?
121
Rey Bucin
122
Merasa kesal
123
Bodyguard Tasya
124
Mengambil keputusan
125
Mendiami
126
Jangan mengulangi
127
Hari baru
128
Menghadiri pernikahan
129
Perubahan mood
130
Tumben sekali
131
Membuktikan
132
Hamil?
133
Melarang
134
Jangan menyentuhku
135
Tetap merahasiakan
136
Kabar Duka
137
Ada masalah apa?
138
Putus
139
Tidak mengizinkan
140
Kebenaran yang menyakitkan
141
Jangan menghalangiku
142
Bantu menyakinkan
143
Mencoba menyangkal
144
Sudah percaya padaku?
145
Membuka lembaran baru
146
Manja sekali
147
Aku yang membuatnya
148
Selesai
149
Merasa Aneh
150
Galak sekali
151
Over thinking
152
Saling melengkapi
153
Hak milik
154
Jodoh Pilihan Ayah
155
Extra part (Cemburu)
156
Extra part (Baby Boy)
157
Extra part (Baby Kenzo)
158
Pengumuman
159
Pengumuman Novel baru
160
Pengumuman Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!