Sedang apa kau disini?

Di dalam kamar, Nadine mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang.

"Nad, aku mandi dulu ya." ujar Tasya yang hendak masuk ke dalam kamar mandi.

"Kau mandi malam?"

"Iya, kali ini aja kok. Masalahnya aku belum mandi sejak sore karena buru-buru ke sini"

"Tapi Syaa, mandi malam tidak baik untuk kesehatanmu."

"Nad, aku sudah merasa gerah dan tubuhku terasa lengket."

"Baiklah." jawabnya. Lalu Tasya segera masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu kamar. Nadine segera beranjak berdiri dan melangkahkan kakinya kemudian membuka pintu tersebut.

"Eh kak Ryo, ada apa?"

"Tasya mana?"

"Tasya sedang mandi"

"Astaga Tasya. Kenapa kau tidak melarangnya?"

"Aku sudah melarangnya, tapi dia begitu kekeh untuk tetap mandi."

"Baiklah, kalau dia sudah selesa mandi ajaklah dia ke paviliun yang terletak di belakang Villa."

"Baik kak." ucap Nadine. Ryo menganggukan kepalanya kemudian ia melangkahkan kakinya meninggalkan kamar kekasihnya itu.

Nadine segera menutup pintu dan melangkahkan kakinya menuju tempat yang di dudukinya tadi "Siapa Nad?" tanya Tasya yang baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

"Kak Ryo." jawabnya lalu mendudukan tubuhnya kembali di tepi ranjang.

"Kau mengatakan kalau aku sedang mandi?" tanyanya. Nadine menganggukan kepalanya.

"Astagaa, Nad. Kak Ryo pasti akan memarahiku." celetuknyanya lalu mendudukkan tubuhnya di samping Nadine.

"Cepatlah gantian, kak Ryo menyuruh kita untuk segera berkumpul di paviliun."

"Aku akan membuatkanmu air jahe, biar kau tidak flu." ujarnya lagi lalu beranjak berdiri

"Nggak usah Nad, aku akan membuatnya sendiri."

"Baiklah." jawabnya, Nadine kembali mendudukkan tubuhnya. Tasya beranjak untuk mengganti juba mandinya dengan pakaian yang sudah disiapkannya tadi.

"Ayo kita ke dapur." ajak Tasya menarik tangan Nadine namun Nadine tidak bergeming.

"Syaa kau tidak membawa jaket? di sini udaranya sangat dingin sekali, kalau kau terserang flu begaimana?" tanyanya menatap sahabatnya itu khawatir. Karena Nadine tahu Tasya begitu rentan terkena flu.

"Astaga, aku lupa. Aku tidak memikirkan itu." jawab Tasya menepuk jidatnya.

"Kau deluan saja dulu ke dapur, aku akan meminjamkan jaket kak Vano untukmu " ujarnya lalu beranjak berdiri. Tasya mengiyakan dan mereka segera meninggalkan kamar itu.

***

Di dapur, Tasya memutar knop kompor dan meletakan teko berisi air di atas kompor tersebut. Beberapa menit kemudian, Tasya mematikan kompor saat dirasa air jahe yang dimasaknya itu sudah mendidih dan segera menuangkannya ke dalam gelas.

Tasya membawa gelas berisi air jahe itu di tangannya karena ia ingin meminumnya nanti ketika sudah berada di paviliun. Saat hendak keluar dari dapur Tasya menabrak seseorang yang juga hendak melangkahkan kakinya masuk ke dapur.

Brukk

"Aaww." pekik Tasya, saat air yang berada di gelas itu menumpahinya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya pria tersebut. Tasya mendongakan kepalanya menatap wajah pria yang menabraknya itu.

"Kak Rey." ucapnya membulatkan kedua matanya.

"Sedang apa kau disini?" tanya Rey mengerutkan dahinya. Tak berselang lama, Nadine datang menghampiri mereka sambil membawa jaket di lengannya.

"Ada apa Syaa?" tanya Nadine yang melihat baju Tasya sedikit basah. Namun Tasya tidak menghiraukannya, ia masih menatap pria yang berdiri di depannya itu.

"Kak Rey ada apa?" tanya Zayn yang baru saja masuk ke dalam dapur saat melihat Tasya dan juga kakaknya berada di sana. Namun Rey tidak menjawabnya, ia masih menatap Tasya bingung.

"Dia temanku kak, kami mengadakan party bersama di sini." pinta Zayn saat melihat kakaknya itu memasang raut wajah bingung.

"Apa kalian saling menegenal?" Zayn menatap Rey dan juga Tasya bergantian.

"Ehm, ti-tidak." jawab Tasya spontan dan menoleh ke arah Zayn. Rey menatap Tasya dingin kemudian, ia memutar badannya dan melangkahkan kakinya meninggalkan dapur.

"Oh... . Dia kakakku pemilik Villa ini." jelas Zayn saat melihat wajah Tasya yang masih terlihat kebingungan.

"Jadi kak Rey kakaknya kak Zayn" gumam Tasya dalam hati.

"Syaa bajumu basah, kau tidak menggantinya?" tanya Nadine menatap Tasya.

"Tidak usah, ayo kita segera ke paviliun." jawabnya. Nadine mengiyakan lalu menyodorkan jaket yang berada di tanganya itu kepada Tasya.

"Ayo, aku akan menunjukkan jalan ke paviliun." pinta Zayn. Lalu mereka bertigapun meninggalkan dapur itu dan berjalan menuju paviliun.

***

Di paviliun terlihat Alfin dan Ryo yang sibuk memanggang daging dan juga sosis sedangkan Surya sedang memainkan gitar sambil bernyanyi dan juga sisil yang terliihat sibuk memainkan ponselnya.

"Syaa, kenapa lama sekali?" tanya Ryo menatap Tasya yang baru saja tiba di paviliun. Lalu Ryo segera menghampiri kekasihnya itu.

"Kenapa kau memakai jaket Vano?"

"Aku lupa membawa jaket."

"Pakailah jaketku" ujar Ryo membuka jaket yang di pakaianya lalu Tasya segera melepas jaket Vano dan mengembalikannya pada Nadine.

"Nad ini." Tasya menyodorkan jaket Vano pada Nadine dan Nadine segera mangambilnya.

Ryo memakaikan jaketnya di tubuh Tasya kemudian menyuruh Tasnya untuk duduk "Duduklah" pinta Ryo, Tasya menganggukan kepalanya. Lalu mengajak Nadine untuk duduk di samping Surya.

"Nadine, Vano mana?" tanya Ryo saat tidak melihat temannya itu.

"Ada kak, di kamar. Sebentar lagi nyusul katanya."

"Oh.."Ryo kembali melanjutkan pekerjaannya.

*

Setelah makanan siap dihidangkan, Ryo mengambilkan makanan tersebut untuk Tasya.

"Syaa, ambillah." ujarnya menyodorkan piring berisi sosis dan juga daging yang telah di panggangnya tadi.

"Makasih kak." ucap Tasya tersenyum lebar. Ryo mengusap-usap puncak kepala Tasya lalu tersenyum lembut.

"Sil, kau tidak makan?" tanya Zayn saat melihat Sisil yang hendak pergi.

"Nggak, aku udah nggak mood. Aku mau kembali ke Villa saja." ketusnya menatap Tasya kesal, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan paviliun tersebut.

"Aku mau mengambil sirup dulu di dapur Villa." ujar Zayn hendak melangkahkan kakinya namun diurungkannya saat Alfin menarik tangannya.

"Kita tidak minum anggur?" tanya Alfin dengan wajah memelas.

"Anggap saja sirup buah itu, anggur yang kau inginkan." timpal Vano terkekeh.

"Ah, aku tidak bisa hidup tanpa anggur." ucap Alfin. Ryo menggeleng kepalanya heran dengan temannya yang sudah candu itu.

"Pulang dari sini aku akan membelikanmu anggur yang banyak." ujar Ryo.

"Banarkah? aku akan menagih janjimu."

Setelah menghabisakan makanannya. Tasya berpamitan pada Ryo untuk kembali ke Villa karena ia sudah merasa kedinginan dan juga hidungnya mulai lembab.

"Kak, aku mau kembali ke Villa. Udara di sini sangat dingin sekali."

"Baiklah, aku akan mengantarmu" ujar Ryo, Tasya menganggukan kepalanya.

"Nad, kau tidak ikut kembali ke Villa?" tanya Tasya menoleh ke arah Nadine yang duduk di samping Vano.

"Aku masih betah di sini." jawabnya sambil tersenyum.

"Baiklah, aku deluan ya." ujar Tasya. Lalu Ryo melingkarkan tangannya di bahu Tasya dan mengajaknya untuk masuk ke dalam Villa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading ❤️❤️

Terpopuler

Comments

VANESHA ANDRIANI

VANESHA ANDRIANI

kirain adiknya rey cewek

2021-09-13

0

Yustina Rini

Yustina Rini

Bagus ceritanya

2021-08-06

1

R_armylove ❤❤❤❤

R_armylove ❤❤❤❤

semangat ya

2020-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Membujuk
3 Membicarakan kembali
4 Panggilan Sayang
5 Menghadiri wisuda
6 Menentukan pilihan
7 Menerima perjodohan
8 Rencana Bertemu
9 Bertemu manusia Aneh
10 Kenapa dunia sesempit ini?
11 Anak Kecil
12 Sedang apa kau disini?
13 Pria tua
14 Kau sakit?
15 Lama sekali
16 Gaun pernikahan?
17 Berani sekali kau menggoda kekasihku
18 Kau marah?
19 Kau mulai berubah
20 Tidak sopan sekali
21 Mengubah penampilan
22 Makan malam bersama part 1
23 Makan malam bersama part 2
24 Memimpikannya lagi
25 Berziarah
26 Kenapa kau jelek sekali?
27 Membutuhkan kasih sayang
28 Pria dingin dan juga menyebalkan
29 Wedding
30 Kecewa
31 Mengakhiri hidup?
32 Amarah
33 Masalah baru
34 Cerai?
35 Menyesali
36 Kembali Tersadar
37 Tidak ingin bercerai
38 Pulang ke rumah
39 Visual Cast
40 Kehidupan Baru
41 Menyebalkan
42 Es kutub
43 Harus Menuruti
44 Merindukan
45 Apa yang kau pikirkan?
46 Merasa Bersalah
47 Meminta Bantuan
48 Maafkan Aku
49 Visual cast
50 Kau mau apa?
51 Tidak Suci Lagi
52 Memberi Kejutan
53 Sangat Merindukan
54 Kenangan Tersendiri
55 Honeymoon?
56 Kado sementara
57 Tidak akan mengulanginya lagi
58 Kau marah?
59 Tolong aku
60 Aku takut
61 Kau mau menggodaku?
62 Aku menginginkanmu
63 Bersikap Dingin
64 Tolong mengertilah
65 Belajar mencintaiku?
66 Pengagum Rahasia
67 Sepenting apa
68 Akan membantu
69 Kejadian tak terduga
70 Selalu membuat kesal
71 Berjanjilah
72 Cemburu?
73 Sangat menggoda
74 Mengganggu saja
75 Kenangan pilu
76 Menyadari kesalahan
77 Tidak bisa dimengerti
78 Kebenaran
79 Menunda
80 Tidak bisa menahan
81 Bersikap Manis
82 Tidak ingin meninggalkan
83 Kenyataan memilukan
84 Benar-benar kacau
85 Menunggu
86 Merindukan?
87 Kau masih mencintainya?
88 Takut kehilangan
89 Menunggu malam
90 Tidak sabar menunggu
91 Kau Milikku.
92 Merasakan Hukuman
93 Baik sekali
94 Lupa mengabari
95 Kepribadian ganda?
96 Menikah lagi?
97 Sangat berlebihan
98 Bertemu setelah sekian lama
99 Tidak aman
100 Tidak akan mengganggu lagi
101 Alasan meninggalkan
102 Mau memilikinya
103 Kau mencintaiku?
104 Gagal memilikinya
105 Membujuk
106 Sangat menyebalkan
107 Drama di pagi hari
108 Curahan hati Dimas
109 Saling mengenal?
110 Menanyakan kebenaran
111 Mengkhawatirkan
112 Meyakinkan diri
113 Perlakuan manis
114 Morning Kiss
115 Mau memisahkan
116 Tasya diculik?
117 Kejadian buruk
118 Alasan di balik penyerangan
119 Terbaring lemah
120 Meninggal?
121 Rey Bucin
122 Merasa kesal
123 Bodyguard Tasya
124 Mengambil keputusan
125 Mendiami
126 Jangan mengulangi
127 Hari baru
128 Menghadiri pernikahan
129 Perubahan mood
130 Tumben sekali
131 Membuktikan
132 Hamil?
133 Melarang
134 Jangan menyentuhku
135 Tetap merahasiakan
136 Kabar Duka
137 Ada masalah apa?
138 Putus
139 Tidak mengizinkan
140 Kebenaran yang menyakitkan
141 Jangan menghalangiku
142 Bantu menyakinkan
143 Mencoba menyangkal
144 Sudah percaya padaku?
145 Membuka lembaran baru
146 Manja sekali
147 Aku yang membuatnya
148 Selesai
149 Merasa Aneh
150 Galak sekali
151 Over thinking
152 Saling melengkapi
153 Hak milik
154 Jodoh Pilihan Ayah
155 Extra part (Cemburu)
156 Extra part (Baby Boy)
157 Extra part (Baby Kenzo)
158 Pengumuman
159 Pengumuman Novel baru
160 Pengumuman Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG
2
Membujuk
3
Membicarakan kembali
4
Panggilan Sayang
5
Menghadiri wisuda
6
Menentukan pilihan
7
Menerima perjodohan
8
Rencana Bertemu
9
Bertemu manusia Aneh
10
Kenapa dunia sesempit ini?
11
Anak Kecil
12
Sedang apa kau disini?
13
Pria tua
14
Kau sakit?
15
Lama sekali
16
Gaun pernikahan?
17
Berani sekali kau menggoda kekasihku
18
Kau marah?
19
Kau mulai berubah
20
Tidak sopan sekali
21
Mengubah penampilan
22
Makan malam bersama part 1
23
Makan malam bersama part 2
24
Memimpikannya lagi
25
Berziarah
26
Kenapa kau jelek sekali?
27
Membutuhkan kasih sayang
28
Pria dingin dan juga menyebalkan
29
Wedding
30
Kecewa
31
Mengakhiri hidup?
32
Amarah
33
Masalah baru
34
Cerai?
35
Menyesali
36
Kembali Tersadar
37
Tidak ingin bercerai
38
Pulang ke rumah
39
Visual Cast
40
Kehidupan Baru
41
Menyebalkan
42
Es kutub
43
Harus Menuruti
44
Merindukan
45
Apa yang kau pikirkan?
46
Merasa Bersalah
47
Meminta Bantuan
48
Maafkan Aku
49
Visual cast
50
Kau mau apa?
51
Tidak Suci Lagi
52
Memberi Kejutan
53
Sangat Merindukan
54
Kenangan Tersendiri
55
Honeymoon?
56
Kado sementara
57
Tidak akan mengulanginya lagi
58
Kau marah?
59
Tolong aku
60
Aku takut
61
Kau mau menggodaku?
62
Aku menginginkanmu
63
Bersikap Dingin
64
Tolong mengertilah
65
Belajar mencintaiku?
66
Pengagum Rahasia
67
Sepenting apa
68
Akan membantu
69
Kejadian tak terduga
70
Selalu membuat kesal
71
Berjanjilah
72
Cemburu?
73
Sangat menggoda
74
Mengganggu saja
75
Kenangan pilu
76
Menyadari kesalahan
77
Tidak bisa dimengerti
78
Kebenaran
79
Menunda
80
Tidak bisa menahan
81
Bersikap Manis
82
Tidak ingin meninggalkan
83
Kenyataan memilukan
84
Benar-benar kacau
85
Menunggu
86
Merindukan?
87
Kau masih mencintainya?
88
Takut kehilangan
89
Menunggu malam
90
Tidak sabar menunggu
91
Kau Milikku.
92
Merasakan Hukuman
93
Baik sekali
94
Lupa mengabari
95
Kepribadian ganda?
96
Menikah lagi?
97
Sangat berlebihan
98
Bertemu setelah sekian lama
99
Tidak aman
100
Tidak akan mengganggu lagi
101
Alasan meninggalkan
102
Mau memilikinya
103
Kau mencintaiku?
104
Gagal memilikinya
105
Membujuk
106
Sangat menyebalkan
107
Drama di pagi hari
108
Curahan hati Dimas
109
Saling mengenal?
110
Menanyakan kebenaran
111
Mengkhawatirkan
112
Meyakinkan diri
113
Perlakuan manis
114
Morning Kiss
115
Mau memisahkan
116
Tasya diculik?
117
Kejadian buruk
118
Alasan di balik penyerangan
119
Terbaring lemah
120
Meninggal?
121
Rey Bucin
122
Merasa kesal
123
Bodyguard Tasya
124
Mengambil keputusan
125
Mendiami
126
Jangan mengulangi
127
Hari baru
128
Menghadiri pernikahan
129
Perubahan mood
130
Tumben sekali
131
Membuktikan
132
Hamil?
133
Melarang
134
Jangan menyentuhku
135
Tetap merahasiakan
136
Kabar Duka
137
Ada masalah apa?
138
Putus
139
Tidak mengizinkan
140
Kebenaran yang menyakitkan
141
Jangan menghalangiku
142
Bantu menyakinkan
143
Mencoba menyangkal
144
Sudah percaya padaku?
145
Membuka lembaran baru
146
Manja sekali
147
Aku yang membuatnya
148
Selesai
149
Merasa Aneh
150
Galak sekali
151
Over thinking
152
Saling melengkapi
153
Hak milik
154
Jodoh Pilihan Ayah
155
Extra part (Cemburu)
156
Extra part (Baby Boy)
157
Extra part (Baby Kenzo)
158
Pengumuman
159
Pengumuman Novel baru
160
Pengumuman Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!