Tasya segera melangkahkan kakinya menuju rak buku untuk mengambil buku yang tidak sempat diambilnya tadi, kemudian Tasya mengambil buku itu dan juga mengambil dua novel yang baru saja terbit dan segera membayarnya di meja kasir.
"Semuanya Rp240.000,00. mba."
"Oh baiklah." Tasya menyodorkan kartu debitnya kepada penjaga kasir tersebut, kemudian penjaga kasir tersebut mulai menggeser kartu debit yang di berikan pelanggangnya itu dan mengembalikannya lagi pada Tasya.
"Terima kasih mba." ucap penjaga kasir sambil menyodorkan paper bag yang berisi buku lalu Tasya segera mengambilnya sambil tersenyum ramah. Kemudian Tasya berlalu meninggalkan gramed tersebut.
***
"Nad, kau ke sini?" tanya seorang pria yang baru saja datang di cafe yang berada di mall itu.
"Kak Ryo." Nadine menatap Ryo yang berdiri di depannya.
"Kau tidak bersama Tasya?" tanyanya sambil mendudukkan tubuhnya di kursi tepat di depan Nadine dan juga Nisa.
"Eh, ada kak, tapi masih di gramed."
"Baiklah aku akan menyusul Tasya dulu." Ryo hendak berdiri namun diurungkannya saat Nadine mencegahnya
"Nggak usah kak. Sebentar lagi Tasya akan ke sini."
"Oh, baiklah."
Beberapa menit kemudian, Tasya yang baru saja masuk di cafe itu langsung menyipitkan matanya saat melihat seorang pria yang duduk membelakanginya itu.
"Kak Ryo." gumamnya, lalu Tasya dengan malas melangkahkan kakinya menghampiri meja tempat sahabat-sahabatnya berada.
"Syaa, kau sudah datang." ujar Nisa yang baru saja menatap ke arah pintu masuk cafe dan mendapati Tasya yang berdiri di belakang Ryo. Ryo langsung menolehkan kepalanya dan beranjak berdiri.
"Sayang." Ryo mengusap-usap kepala Tasya kemudian menarikkan kursi yang berada di sampingnya itu dan menyuruh Tasya untuk duduk. Tasya segera mendudukkan tubuhnya lalu meletakkan paper bag yang di pegangnya tadi ke atas meja.
"Syaa, kau membeli novel lagi?" tanya Ryo menatap paper bag yang berada di meja lalu beralih menatap Tasya. Tasya hanya menganggukan kepalanya.
"Kenapa kalian belum memesan makanan?" tanya Tasya saat melihat meja yang masih kosong itu.
"Em, kami menunggumu." jawab Nadine
"Kenapa menungguku?"
"Nggak tahu tuh Nadine, padahal aku sudah sangat lapar. Aku belum sarapan." gerutu Nisa sambil meletakkan ponselnya yang sedari tadi dimainkannya.
"Baiklah, kita pesan makanan sekarang." Nadine segera memanggil waiters lalu mereka mulai memesan makanan.
Beberapa menit kemudian waiters tersebut meletakkan pesanan makanan di meja setelah itu ia meninggalkan meja pelanggangnya tersebut.
"Selamat makan." ucap Nisa dengan girang lalu dengan segera ia menyantap makananya, Nadine dan Tasya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu. Kemudian mereka ikut menyantap makanannya, tetapi tidak dengan Ryo ia hanya menyeruput jus melon yang ada di depannya. Beberapa saat kemudian Ryo menoleh ke arah Tasya.
"Syaa."
"Hm." Tasya menolehkan kepalanya menatap Ryo.
"Ada apa kak?" tanyanya sambil menelan makanan yang tersisa di mulutnya.
"Habis ini kita jalan-jalan ya."
"Kemana?" Tasya melanjutkan makannya.
"Hm, ke Taman X saja bagaimana?"
"Wah seru tuh kak." pinta Nisa yang masih mengunyah makanannya itu.
"Bukan kau Nisa." Nadine menyenggol Nisa dengan sikunya. Nisa hanya tersenyum lebar.
"Um, maaf kak aku mau pulang ke Bandung jam 1 sebentar."
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau mau pulang?" Ryo mengernyitkan dahinya lalu mengubah posisi duduknya menghadap Tasya.
"Tadi malam aku sudah menelpon kakak berkali-kali tapi kakak tidak mengangkat telponku." ujarnya tanpa menoleh.
"Huh, maaf. Tadi malam aku nongkrong bersam Zayn dan juga Vino di cafe. Ponselku tertinggal di rumah, jadi aku tidak tahu kalau kau menelponku." Tasya tidak menghiraukan perkataan kekasihnya itu, ia begitu kesal terhadap Ryo kalau benar ponselnya tertinggal di rumah kenapa saat pulang atau tadi pagi dia tidak menelpon kembali atau sekedar mengirim pesan?.
"Syaa, kau marah?" tanyanya sambil memegang bahu Tasya. Tasya hanya menggelengkan kepalanya. Sedangkan Nadine dan Nisa hanya menyimak percakapan mereka sedari tadi. Nadine dan juga Nisa tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Ryo dan Tasya, karena Tasya sudah menceritakan pada mereka tadi pada saat berada di dalam mobil kalau ia begitu kesal dengan Ryo yang dua hari terakhir ini mulai berubah, Ryo sudah jarang menanyakan kabar Tasya atau menelpon Tasya. Seperti yang terjadi tadi malam, Tasya berkali-kali menelpon kekasihnya itu untuk memberitahunya kalau ia akan pulang namun kekasihnya itu tidak mengangkatnya bahkan tidak mengirimkan pesan setelah melihat ada panggilan tak terjawab dari Tasya atau menelpon balik, biasanya Ryo selalu melakukan hal-hal itu jika ada panggilan tak terjawab dari Tasya.
***
"Syaa, aku akan mengantarmu ke bandara." ujarnya menarik tangan Tasya yang hendak masuk ke dalam mobil.
"Nggak usah kak, aku akan diantar oleh Nadine." ujarnya tanpa menatap Ryo. Ryo mengerutkan dahinya lalu melepaskan genggaman tangannya.
"Kenapa kau mulai berubah dua hari belakangan ini?" Ryo menatap Tasya kesal. Mendengar ucapan Ryo, Tasya langsung menatap Ryo balik.
"Aku yang berubah atau kakak?"
"Kau yang berubah Syaa." bentaknya. Tasya langsung membulatkan matanya terkejut karena baru kali ini Ryo membentaknya seperti ini.
"Sepertinya kau sudah jatuh cinta dengan pria yang bersamamu di cafe itu." Ryo tersenyum kecut.
"Aku, tidak punya hubungan apa-apa dengannya." Tasya menatap Ryo kesal karena Ryo menuduhnya yang tidak-tidak.
"Kalau kalian tidak punya hubungan. Kenapa kau berada di cafe bersamanya dan waktu di Villa apa yang kau lakukan di kamarnya?" mendengar pertanyaan Ryo, seketika Tasya langsung terhenyak
"Kakak tahu dari mana?"
"Haha kau pikir aku bodoh, Wanita macam apa kau ini? Ternyata kau tidak sepolos yang aku kira."
"Kak, itu tidak seperti yang kakak pikirkan. Aku akan menjelaskan yang sebenarnya."
"Apa lagi yang mau kau jelaskan. Semuanya sudah jelas Syaa." Ryo hendak berlalu pergi namun Tasya menarik tangannya.
"Kak, aku mohon dengarkan penjelasanku dulu." ujarnya dengan wajah memelas namun Ryo tidak menghiraukannya ia menghempaskana tangan Tasya lalu melangkahkan kakinya menuju ekskalator. Tasya hendak mengejarnya namun tiba-tiba ponselnya berdering. Tasya merogoh tasnya dan mengambil ponselnya, dilihatnya nama Rey tertera di layar ponselnya itu. Tasya segera menggeser icon berwarna hijau lalu mendekatkan ponselnya ke daun telinganya.
"Kau di mana?"
"A-aku masih di mall." jawab Tasya sedikit gugup
"Astagaa, cepatlah aku sudah di depan kosmu."
"Iy---a." Belum selesai melanjutkan ucapannya, Rey sudah mematikan teleponya terlebih dahulu.
"Huh, dasar pria tua" umpatnya.
"Ada apa Syaa?" tanya Nisa yang baru saja keluar dari dalam mobil. Tasya menoleh ke arah Nisa yang sudah berdiri di belakangnya, ia tidak sadar kalau Nisa dan Nadine berada di dalam mobil sejak tadi dan juga mereka menyaksikan pertengkarannya dengan Ryo.
"Eh, nggak ada apa-apa kok." jawabnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Syaa, masuklah. Aku akan mengantarmu pulang." ujar Nadine yang baru saja menurunkan kaca mobilnya.
"Nggak usah Nad, kalian pulanglah deluan. aku masih ada urusan."
"Urusan apa? bukannya kau harus segera ke bandara?" tanya Nisa
"Eh, i-iya tapi aku masih ada urusan sebentar."
"Oh baiklah." Nadine segera keluar dari mobil. Lalu Nisa dan Nadine memeluk Tasya secara bergantian.
"Kau hati-hati di sana ya." ujar Nadine melepas pelukannya. Kemudian Nisa segera memeluk Tasya matanya mulai berkaca-kaca.
"Syaa, aku akan merindukanmu." ujarnya masih memeluk Tasya erat.
"Hey, kenapa nangis? aku juga akan merindukan kalian." ujarnya yang baru saja melepaskan pelukannya lalu Tasya mengelap air mata Nisa menggunakan kedua ibu jarinya.
"Sudahlah Nis, setiap Tasya pulang pasti kau yang paling mendramatis." ujar Nadine. Tasya hanya terkekeh.
"Baiklah Syaa, kami pulang dulu ya." ujar Nisa, kemudian Nisa dan Nadine masuk ke dalam mobil lalu Nadine melajukan mobilnya meninggalkan parkiran mall itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Dyah Shinta
Ya ga salah sih kalau Ryo marah ke Tasya
2021-10-05
0
Isyam Zita
yg kasih tau ryo pasti sisil
2021-09-04
1
Yustina Rini
Makin seru Thor novelmu
2021-08-06
1