part 16. pertemuan di club malam

"selamat malam"

Sapa caca pada senja yang masih terdiam dengan topi yang menutupi sebagian wajahnya.

suara caca yang manja dan terkesan menggoda membuat jantung senja berdebar tak menentu meski suara itu terdengar samar karena bersamaan dengan alunan musik dj yang menggema.

Sebenarnya tingkah caca itu hanya sebatas salah satu bentuk profesionalitas caca dalam bekerja, namun ternyata senja justru memberi arti yang berbeda .

"hay tante"

Sapa senja sambil menatap wajah caca. Senja berusaha untuk setenang mungkin untuk menghadapi caca. Seketika caca terkejut saat melihat bocah tengil itu kini berhasil berada di tempat kerjanya.

"kamu ....!" caca menunjuk senja dengan terkejut dan ucapan yang sedikit terbata.

"kamu ngapain disini?!! "

Tanya caca dengan tegas sambil memicingkan mata menatap senja .

"tante duduk dulu dong, santai...."

Balas senja yang sebenarnya sedang berusaha menetralisir detak jantungnya sendiri yang sulit diajak santai

caca duduk disamping senja. setelah ia menyadari pekikan suaranya barusan membuat seluruh mata menatap heran kearah mereka.

"kamu ngapain sampe sini ?? Kamu kan masih sekolah !"

ucap caca sedikit berbisik pada senja.

"didepan gak ada tulisan anak sekolah dilarang masuk ! Ya jadi aku masuk dong. Lagian apa aku masih kelihatan seperti anak SMA?? Apa wajahku masih seimut itu???"

Tanya senja dengan datar dan tanpa rasa bersalah. Namun caca justru semakin kesal terhadapnya.

"pasti guru kamu pusing punya murid kaya gini !!"

ucap caca memalingkan wajahnya.

"coba aja tanya langsung sama guruku. Dimana ya pak keenan tadi ?"

senja celingukan mencari sosok guru yang tadi berebut wanita dengannya.

"keenan ?? Apa keenan ada disini ?"

caca yang memang telah mengenal keenan . Karena beberapa hari lalu keenan telah meminta caca untuk menemaninya diclub malam itu.

"he'em, tapi gak tau orangnya kemana. Udahlah lupain aja !"

sahut senja tak mau ambil pusing untuk membahas guru olahraga yang baginya gak seberapa.

"kamu kok bisa bayar aku dengan harga yang cukup fantastis ?? Atau jangan-jangan Kamu beneran maling ya ! "

Caca menatap senja dengan tatapan yang mematikan.

"duh tante, mana ad maling secakep aku. Yang ada para cewek-cewek pada berebut minta aku maling"

sahut senja dengan sedikit gurauan yang garing. Karena ternyata caca tak sedikitpun tertawa mendengar perkataannya.

Caca menatap wajah senja, mencoba menelisik dan mencari kebohongan disana. Entah mengapa ia merasa curiga dengan lelaki muda yang sudah beberapa kali ini bertemu dengannya.

"tante ngapa sih mandangin aku sampe kaya gitu? Naksir ??"

ujar senja yang merasa tak nyaman dengan tatapan yang dilemparkan caca.

"katakan kamu dapat semua uang itu dari mana ?!! Kamu curi uang ayahmu atau ibu mu atau....."

Ucap caca penuh penekanan sambil menatap tajam.

"enggak tante beneran, suwerr" senja mengacungkan dua jarinya sambil nyengir kuda "Aku gak ngambil punya siapa-siapa, itu real hasil tabunganku ! Apa tante meragukanku?" lanjut senja.

Senja balas menatap caca membuat caca semakin tak bisa menemukan kebohongan dari matanya.

"baiklah"

Caca mengalihkan pandangannya..

"lagian buat apa sih aku terlalu peduli dengan hidupnya. Lagian mau dia maling atau bukan itukan bukan urusanku!" batin caca.

.

"kamu mampu membayar mahal tapi lihat ini, tak ada satupun minuman dimejamu ! Apa kamu gak haus?"

Tanya caca saat penglihatannya menyapu seisi meja didepannya yang dipesan senja masih bersih dan kosong.

"haus sih ! Tapi aku tak terbiasa meminum alkohol ! Apa disini ada minuman yang tak beralkohol ?? Es teh manis atau kopi cappuchino gitu??"

"hello... Ini club malam bukan warkop !"

sahut caca memutar matanya malas meladeni perkataan senja yang ngelantur.

"tante kita keluar yuk, jangan ngobrol disini berisik musiknya keras banget !"

Ajak senja saat alunan musik dj tak henti-hentinya menggema memenuhi seisi ruangan di gedung itu.

"mau kemana? Jangan bilang kamu mau ngajak yang aneh-aneh !!"

Caca melotot menatap senja yang ia fikir akan meminta sesuatu hal yang tak senonoh.

" tenang aja tante .Aku gak akan minta yang aneh-aneh kok. aku kan cuma ingin ngajak tante ngobrol diluar "

senja berusaha setenang mungkin saat detak jantungnya berdegup kencap terlebih saat ia menatap bola mata indah milik caca.

"baiklah, tunggu sebentar ! Aku ambil tas dulu"

Caca beranjak pergi meninggalkan senja dan masuk kesebuah ruangan yang berbeda. Senja melirik kesekitar mengamati satu persatu tingkah orang-orang disana yang terbilang aneh baginya.

"ooh jadi begini kelakuan papa kalau dia sering pulang larut malam dan dalam keadaan mabuk"

ucap senja lirih.

"hey ayo !"

Kedatangan senja yang tiba-tiba membuat senja terperanjak kaget saat caca menepuk bahunya.

"tante udah siap?"

"hemm"

.

mereka berdua pergi meninggalkan ruangan bising tersebut. Kini pendengaran senja bisa kembali berfungsi dengan normal setelah ia keluar dari sana.

"hufft bisa budeg aku lama-lama didalam sana"

Kata senja seraya menghela nafas lega.

"tante tunggu sini, aku ambil motor dulu"

Senja pergi meninggalkan caca yang berdiri di halaman gedung. Sedangkan ia mempercepat langkah kakinya menuju area parkir motor.

"ayo naik"

ajak senja saat ia tiba dihadapan caca bersama kuda besi butut miliknya.

"nih bocah motornya aja beginian tapi bisa memberi bayaran sebesar lima juta. Benar-benar bikin curiga !!"

Batin caca yang masih berdiri terpaku bahkan tak menghiraukan ajakan senja.

"tante..."

Senja melambaikan tangan tepat didepan wajah caca yang sedang melamun.

"ehh iya"

Caca segera naik keatas motor itu. Caca sama sekali tak mempermasalahkan bagaimana bentuk kendaraan yang ia tumpangi saat ini. Namun ia masih memikirkan siapakah sebenarnya lelaki yang kini berada didepan nya.

senja menyodorkan hoodie yang tadi ia pakai ke arah caca sebelum ia melajukan motor meninggalkan tempat itu.

caca mengerutkan keningnya dan tangannya belum juga mengambil hoodie yang senja ulurkan.

"biar gak dingin "

Senja tersenyum dan berbicara begitu lembut. Entah mengapa caca merasakan kenyamanan yang berbeda saat senja bersikap demikian tak setengil biasanya.

caca meraih hoodie tersebut lalu memakainya. Meski sedikit kebesaran saat hoodie itu menutupi tubuh , namun caca merasa nyaman saat memakainya.

senja mulai melajukan sepeda motor meninggalkan gedung bertingkat itu.

ia sengaja melajukan kendaraan dengan pelan sambil menikmati indahnya lampu disepanjang jalan.

Sepeda motor senja berhenti disebuah taman. Caca hanya terdiam karena malam ini ia pun cukup menikmati perjalan mereka.

"kamu tunggu sini ya"

Senja kemudian pergi meninggalkan caca yang sudah duduk kursi tengah taman.

Caca menikmati pemandangan sekitar..lampu kerlap kerlip juga bunga warna warni yang menghiasi taman.

Tak lama kemudian senja datang dan menyodorkan sebotol minuman dingin tepat dihadapan caca.

Caca menatap wajah senja yang tersenyum manis kearahnya. Caca pun ikut tersenyum lalu meraih minuman yang senja berikan.

Senja pun duduk disamping caca lalu menengak minumnan yang berada ditangannya dengan rasa yang sama dengan minuman milik caca.

Entah mengapa melihat perlakuan senja saat ini, memori dalam otak caca kembali mengingat kenangan sekitar satu tahun lalu saat senja datang dan memberinya minuman di waktu yang tepat.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!