"Besok aku ingin mengajak kamu ke Bandung. Kamu tak ada kuliah 'kan," ucap Zhafran.
Syafa terdiam. Dia bingung, karena sabtu ini dia sudah janjian dengan Galang untuk menghadiri pesta ulang tahun teman kampus mereka. Rencananya mereka akan datang bersama. Acara itu akan di adakan di sebuah Club malam.
"Kenapa? Sudah janjian sama pacar kamu," ucap Zhafran lagi, dengan cueknya Syafa justru menganggukkan kepalanya tanpa memikirkan perasaan suaminya.
"Ya sudah, aku ke pesantren saja. Lumayan ada hiburan, bisa bertemu adik-adik di sana. Have Fun ya," ucapan santai Zhafran justru membuat Syafa merasa tak enak hati. Seorang suami yang mengatakan have fun kepada istrinya yang berniat pergi dengan laki-laki lain.
Zhafran langsung pergi meninggalkan istrinya. Dia berniat untuk segera berangkat ke perusahaannya, hari ini dirinya ada pertemuan penting dengan klien. Jika saat memimpin perusahaan, penampilan Zhafran berubah keren seperti seorang eksekutif muda.
"Bodoh kamu Syafa. Pasti suami kamu kecewa. Tapi, aku sudah berjanji sama Galang untuk hadir ke acara itu," gumam Syafa. Dirinya merasa dilema.
Syafa tampak bermalas-malasan di ranjang. Dia sudah mulai terbiasa dengan kehidupannya dengan Zhafran. Meskipun harus tidur hanya menggunakan kipas angin.
Demi menutupi pernikahannya dengan Zhafran, Syafa menolak Galang menjemput dirinya. Selama ini Syafa tak tahu kalau suaminya menyuruh orang untuk mengikuti gerak geriknya bersama Galang.
"Kamu kenapa? Mengapa sejak tadi kamu hanya diam saja? Kamu lagi sakit?" Tanya Galang dan Syafa hanya menggelengkan kepalanya.
Galang merangkul tubuh Syafa mesra, mereka tak malu menunjukkan kemesraan mereka di depan umum. Hal itu yang membuat Natasya merasa kesal melihat sikap Galang kepada Syafa.
"Gue ingin lihat reaksi lo, saat lo tau kekasih lo itu kerap berhubungan intim sama gue di belakang lo. Gue yakin lo akan merasa sakit hati banget, seperti yang gue rasakan saat ini," ujar Natasya.
"Galang, cinta Syafa. Untuk selamanya," ucap Galang sambil menggenggam tangan Syafa dan menciumi tangan Syafa bertubi-tubi.
Hari yang di nanti telah tiba. Sejak jam 10 pagi, Zhafran pamit ke pesantren untuk bermain dengan anak-anak di sana. Zhafran sangat menyukai anak-anak, terlebih dirinya cukup lama tinggal di pesantren. Sudah terbiasa dengan suasana pesantren.
Sampai jam menunjukkan pukul 7 malam, Zhafran belum juga kembali. Membuat Syafa merasa serba salah. Sejak tadi dia terus memperhatikan jarum jam yang bergerak. Hatinya merasa gelisah. Galang pun sejak tadi terus menghubungi dirinya, tetapi Syafa tak mengangkatnya.
"Loh kenapa di reject? Apa dia tak diizinkan orang tuanya," gumam Galang.
Hingga akhirnya Galang tersenyum, karena Syafa akhirnya menghubungi dirinya dan memberi tahu kalau dirinya sudah siap untuk berangkat dan mengatakan untuk berjanji di sana.
"Kita berangkat sendiri-sendiri ya! Ingat ya, bersikap biasa di depan Syafa! Jangan buat curiga, kalau kita memiliki hubungan," ujar Galang dan Natasya menganggukkan kepalanya dengan patuh. Rasa cintanya kepada Galang membuat dirinya buta, dan mau saja dijadikan pemuas ranjang Galang.
"Nanti kalau Syafa tak mampu memuaskan kamu, kamu bisa menghubungi aku ya, Beb," ujar Natasya sambil melingkarkan tangannya dan memeluk Galang dari belakang.
"Nat, sudah jangan begini! Bisa-bisa kita tak jadi pergi, aku akan meminta jatah lagi," ujar Galang membuat Natasya tersenyum.
Demi melancarkan rencananya, Galang memang sudah minum obat kuat dan sudah menyiapkan obat perang*sang untuk dia masukkan ke dalam minuman Syafa. Malam ini Syafa tampil dengan maksimal, dia tampak seksi dan cantik. Semua mata tertuju ke arahnya.
"Hai, Baby. Kamu sangat cantik dan seksi malam ini, ayo kita masuk ke dalam," ujar Galang.
Suara jedag jedug musik di Club malam, dan situasi yang terlihat bebas membuat Syafa merasa tak nyaman. Syafa terlihat kaku, sejak dirinya melangkahkan kakinya memasuki tempat itu dia sudah merasa bersalah kepada suaminya. Padahal suaminya sempat mengajak dirinya ke Bandung, tetapi dirinya justru memilih datang ke tempat itu.
"Halo, Syafa. Akhirnya, lo datang juga ke acara gue. Gue kira bokap lo yang norak itu tak akan mengizinkan lo keluar malam," sindir Cindy teman yang berulang tahun.
"Ya, kemarin-kemarin tak boleh. Tetapi hari ini diperbolehkan," sahut Syafa singkat.
Syafa memberikan ucapan selamat ulang tahun dan memberikan kado untuk temannya itu. Selama ini Cindy menganggap Syafa saingannya, dan hari ini dirinya berhasil membuat Syafa datang. Dia bersama Galang sudah mengatur sebuah rencana untuk menjebak Syafa.
"Beb, aku ambil minum dulu ya untuk kita," ujar Galang dan dengan bodohnya dia hanya menganggukkan kepalanya. Saat ini dirinya sedang asyik mengobrol dengan Natasya, dia mengira kalau Natasya sahabat yang baik.
"Akhirnya, malam ini aku bisa mencicipi tubuh kamu Baby. Aku akan membuat kamu tak berdaya. Aku yakin setelah ini kamu pasti akan merasa ketagihan untuk melakukan terus dan terus," ujar Galang bermonolog dalam hati.
Matanya mengarah ke arah Syafa yang sedang asyik mengobrol bersama Natasya. Sampai-sampai dirinya memiliki sensasi melakukan hubungan intim dengan Natasya dan Syafa sekaligus.
"Huh, pastinya rasanya begitu nikmat. Bercinta dengan dua wanita," ujar Galang sambil tertawa bahagia.
Galang datang menghampiri Syafa yang masih bersama Natasya. Galang memberikan satu sloki wine yang telah diberikan obat pera*ngsang dosis tinggi. Galang tak ingin malam ini gagal.
"Apa ini? Aku tak pernah minum itu. Aku ingin orange jus saja," pinta Syafa membuat Galang dan Natasya menertawakan dirinya.
"Ya ampun Syafa norak banget si loh, gaul makanya. Jangan di rumah terus jadi anak mami," sindir Natasya.
"Iya, Beb. Sekali-sekali cobain dong minuman begini. Aku yakin kamu pasti ketagihan," bisik Galang di telinga Syafa.
Dengan terpaksa, akhirnya Syafa menenggaknya. Membuat Galang tersenyum.
"Gitu dong, itu baru pacar Galang. Mau lagi?" ujar Galang dan Syafa hanya menganggukkan kepalanya.
Kepalanya mulai terasa pusing, karena Galang sudah mencemari dirinya dengan memberikan minuman beralkohol berkali-kali. Tubuhnya mulai terasa panas, gairahnya sudah mulai bangkit. Wajahnya sudah terlihat sendu.
"Beb, kamu kenapa Beb?" Tanya Galang berpura-pura. Dia ingin mengetes tingkat kesadaran Syafa.
"Panas! Panas tubuh aku, tolong aku! Tolong antarkan aku pulang," pinta Syafa yang tingkat kesadarannya sudah mulai berkurang.
"Ayo kita pulang, tetapi kita pulang ke apartemen aku ya. Malam ini kita berpesta dulu, kamu nginep ya," ujar Galang dan Syafa hanya bisa menganggukkan kepalanya. Dia sudah tidak mampu lagi berkata-kata. Pikirannya sudah melayang tak jelas.
"Yes berhasil, dia sudah tak sadar. Aku yakin kini dirinya sudah mulai bergairah," ucap Galang. Galang langsung menggendong tubuh Syafa dan membawa masuk ke dalam mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Agus Irianto
semoga aja TDK terjadi apa yg direncanakan kasian suaminya
2023-07-16
0
Uthie
Wanita bodoh mahh emang gampang dibodohi 😏😌
2023-03-28
0
Suhaetieteetie
zafran cepetan datang bantuin safa jngn sampe galang ngerusakny
2022-10-08
2