KEKASIH PENGGANTI SANG CEO
Pamungkas Bagas Dhefin Adibrata atau yang lebih akrab di panggil Bagas, seorang CEO muda yang tampan. Bagas memiliki seorang kekasih bernama Latika Fiona Eleanor yang biasa di sapa Tika. Tika berprofesi sebagai seorang model.
Bagas malam ini berencana melamar kekasihnya, Tika. Dia sengaja menyewa satu kafe untuk memberikan kejutan.
Bagas membuat kafe menjadi tempat yang sangat romantis. Hanya ada mereka berdua nantinya.
"Sayang, kita akan makan malam di mana. Tumben pakai rahasia segala," ucap Tika manja. Tidak biasanya Bagas menyembunyikan tempat makan malam mereka.
"Aku ingin memberikan kejutan. Jika aku mengatakan sekarang. Itu bukan kejutan namanya."
"Nanti kamu pasti akan tau juga, Sayang."
Bagas menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sepanjang perjalanan tangan kanan Tika selalu dalam genggamannya.
Tiba di salah satu kafe ternama di kota tempat mereka tinggal, Bagas menutup mata kekasihnya.
"Kenapa harus ditutup matanya, Sayang?"
"Berhenti bertanya, Sayang, nikmati saja kejutan yang akan aku berikan," jawab Bagas.
Laki-laki itu turun dari mobil, membukakan pintu untuk sang kekasih. Bagas dengan setia menuntun Tika memasuki kafe yang telah didekorasi secantik dan seromantis mungkin.
Dia menarik kursi untuk Tika duduk. "Jangan membukanya sebelum ada perintah dariku," bisik Bagas sedikit menunduk.
"Jantung aku berdebar, entah apa yang akan kamu lakukan, Sayang."
"Intinya itu akan membuat kamu dan aku bahagia," jawab Bagas.
Laki-laki itu memberi kode pada pelayan yang telah di latih pagi tadi untuk kelancaran acara kejutan. Bagas ingin semua berjalan lancar sebab hari ini adalah hari istimewa untuknya juga Tika, kalau saja wanita itu menerima lamarannya.
"Sayang?" panggil Tika meraba tangan Bagas yang duduk di hadapannya.
Masih dengan mata tertutup, Tika menolehkan kepala ke sana kemari mencari dari mana asal alunan musik yang begitu romantis dan menusuk relung hati.
"Bagas?"
Bagas tidak menyahut, lelaki itu berjongkok di depan kekasihnya seraya memegang kotak cincin sangat indah.
"Bukalah!" perintah Bagas.
Tepat saat Tika membuka penutup matanya, dia di suguhkan pemandangan yang sangat indah. Di belakang Bagas rangkaian bunga mawar bertuliskan: ‘WILL YOU MARRY ME LATIKA FIONA ELEANOR?’. Lilin-lilin yang disusun sedemikian rupa menambah keromantisan suasana malam ini.
Tika menutup mulutnya tidak percaya melihat kejutan yang di berikan Bagas untuknya. Terlebih saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang kekasih.
"Kebanyakan orang mengatakan obat dari jatuh cinta adalah menikah. Dan sekarang aku sedang jatuh cinta. Tika, maukah kamu menjadi obat jatuh cintaku? Di hati ini hanya tertulis namamu, namun apalah arti itu semua jika bukan namamu yang tertulis di buku nikah kita."
Tika meraih tangan Bagas agar berdiri. "Aku sangat bahagia dengan kejutan yang kamu berikan, aku tidak menyangka kamu akan melamarku malam ini, Sayang," ucap Tika penuh kelembutan.
"Tapi maafkan aku." Tika menjeda ucapannya, menatap Bagas sangat dalam, mungkin kalimat yang akan dia katakan membuat Bagas kecewa.
"Maafkan aku karena tidak bisa menerima lamaranmu," lirihnya.
Senyuman Bagas langsung memudar, bukan respon ini yang dia harapkan dari Tika. Bagas tidak pernah menduga jika Tika menolak lamarannya. Tiga tahun mereka berpacaran, apakah belum cukup bagi Tika untuk dapat menerima lamaran darinya.
"Kenapa?" tanya Bagas dengan dada bergemuruh.
"Karena aku belum ingin menikah, masih banyak rencana dan keinginanku yang belum terpenuhi, Bagas. Tapi percayalah, aku hanya mencintaimu. Cuma aku masih ingin mengejar karirku. Aku juga bulan depan akan ke luar negeri untuk mengembangkan karier." Tika berusaha meyakinkan Bagas.
"Aku tidak akan menghalangimu Tika, asalkan kamu mau menerima lamaranku, menjadi istri dan ibu bagi anak-anak aku kelak. Kamu masih bisa terus berkarier."
"Kita tidak harus menikah untuk menjalin sebuah hubungan, Sayang. Aku dan kamu akan tetap bersama. Kita masih bisa menjalani hubungan ini beberapa tahun ke depan. Dua tahun lagi mungkin aku siap menikah denganmu."
Bagas senyum penuh kekecewaan, menyingkirkan tangan Tika di wajahnya. "Aku tidak menyangka kamu akan melakukan ini padaku, Tika. Aku kira waktu tiga tahun kita berhubungan telah cukup bagimu untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius."
"Sekali lagi aku minta maaf, Sayang." Tika ingin meraih tangan Bagas, namun ditepis pria itu.
Bagas memasukan kembali cincin dan meninggalkan di atas meja itu. Bagas berjalan cepat meninggalkan Tika.
Tika langsung berdiri dan mengejar Bagas. Tangan Bagas dipegang dan ditahannya.
"Bagas ... maafkan aku. Aku sangat mencintaimu. Namun untuk saat ini aku belum siap menikah. Beri aku waktu dua tahun lagi."
"Dua tahun? Apa kamu pikir waktu dua tahun itu sebentar. Dengan waktu segitu, banyak yang dapat berubah. Apakah kamu bisa menjamin hatiku dan hatimu akan tetap seperti saat ini?" tanya Bagas.
"Percayalah, Bagas. Aku akan menjaga cinta kita hingga saatnya aku siap untuk menikah."
"Kamu tau, Tika. Rasa sakit yang terburuk adalah ketika seseorang membuatmu merasa istimewa kemarin dan membuatmu merasa tidak diinginkan hari ini dan hal yang tersulit adalah ketika aku sakit untuk bertahan denganmu, tapi aku juga tak mampu hidup tanpamu. Terima kasih sudah singgah meski lalu pergi. Setidaknya, aku bahagia walau hanya sesaat."
"Bagas ... mungkin saat kita berpisah adalah jalan terbaik bagi kita. Namun percayalah, tak peduli sejauh apa jarak memisahkan dan setebal apa rindu ini menyelimuti, akan kujaga cinta ini untukmu. Aku sedang belajar menguatkan hati agar kelak jika kita dipertemukan kembali, tidak ada lagi air mata dan rasa sesak di dada," ucap Tika. Wanita itu tampak menarik napas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Jika kita memang ditakdirkan bersama, sejauh manapun aku melangkah. Pasti suatu hari kita akan bertemu kembali," ucap Tika lagi.
"Orang berkata, jika dia cinta, dia akan kembali. Aku berkata, jika dia cinta tidak akan pernah pergi," ucap Bagas.
Bagas melepaskan pegangan tangan Tika dan melangkah masuk ke dalam mobil. Hatinya terlalu sakit karena penolakan lamarannya.
...****************...
Bersambung
Selamat siang semuanya. Mama hadir lagi dengan karya terbaru. Ini novel diikut sertakan dalam event. Jadi updatenya tidak bisa banyak karena harus menunggu persetujuan editor. Mama harap dukungan dari semuanya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Fayra
mampir baca lg utk karya2 yg bab nya dibawah 100 😊
2024-02-10
1
Welda Arsy❤
baru mulai baca thorrrr
2022-12-05
0
Jasmine
mending cari yg lain...dipaksakan pun blm tentu hasilnya baik justru kehidupanmu semakin kacau Gas
2022-12-05
0