Pagi hari yang cerah. Shafira, merentangkan kedua tangannya. Ia masih terngiang-ngiang kejadian malam tadi,ia tersenyum manis.
Karena sebuah panggilan dari anak buahnya,karena ada masalah di tambang emas. Terpaksalah Rokky, bangkit dari atas tubuh Shafira. Sedangkan pakaian sudah terlempar ke sembarang arah, frustasi itulah pikiran Rokky.
Mereka berdua sudah di selimuti naf-su, namun harus tertunda. Shafira,hanya terkekeh geli melihat Rokky memunguti pakaiannya.
"Aku pergi dulu,sayang. Malam ini,kita tunda dulu. Besok dan seterusnya masih banyak waktu, untuk kita berc-inta". Rokky,mencium kening Shafira sebelum dia pergi.
Hingga pagi ini,sang suami tidak kunjung datang juga.
Shafira,bangkit dan melihat tubuh polosnya dari pantulan cermin. Terlihat jelas jejak sang suami,dari leher sampai ke paha mulusnya. Entah kenapa dirinya, terlena dengan sentuhan lembut dari Rokky.
"sepertinya jejak di leherku,mampu membuat Linda kepanasan". Senyum semerik Shafira,ia bergegas menuju kamar mandi.
Beberapa menit kemudian. Shafira, menuruni anak tangga. Ia terlihat lebih segar dan cantik.
Ia sengaja mengikat rambutnya agak tinggi,biar jejak di lehernya terlihat jelas.
Tak berselang lama, benar saja Linda melewati Shafira. Ia tak luput memandang leher jenjang putih Shafira, terlihat jelas kissmark. Mata Linda,membulat sempurna. Tentu saja dia tahu, siapa membuat jejak di leher Shafira. Kalau bukan Rokky,ada rasa nyeri di sudut hatinya.
Sedangkan Shafira, tersenyum merekah. Sudah pasti kakak iparnya, merasa sakit hati. Itulah yang di inginkan Shafira,tapi di sisi lain. Dia penasaran, apakah Rokky menemuinya malam tadi.
"Kakak tidak sengaja, malam tadi suamimu. Tergesa-gesa keluar rumah,ada apa". Tanya Daniel, kepada Shafira.
"Hanya masalah pekerjaan". Jawab Shafira, dengan singkat.
"Benarkah,apa kamu tidak curiga. Jika suamimu, bermain wanita lain di belakang. Siapa tahu,hanya alasannya saja". Sahut Sintia, tersenyum semerik.
"Ahhh... apakah kak Sintia,tengah mempengaruhi pikiranku. Itu bukan urusanku,kak. Terserah dia mau apa,toh asalkan uang selalu mengalir ke rekeningku" jawab Shafira, dengan santai.
Tentu saja Sintia, ingin menyudutkan Linda. "Gelang mu sangat cantik, apakah suamimu membelikannya". Sintia,nampak menyukai gelang yang di pakai Shafira.
Dengan ide jahil, Shafira sontak ingin membuat Linda cemburu buta lagi. "Ahhh... sebenernya gelang ini, untuk mantan kekasihnya. Katanya sih,mau menempati janji terhadap ibunya. Tapi,aku rebut saja. Sayang kan,gelang secantik ini harus di berikan kepada mantan yang tidak tahu diri".
Degg...
Apakah Arga, ingin memberikan kejutan kepadaku. Apakah ini,ia membawaku ketemuan malam? Inikan penyebabnya dia tidak datang, gelang untukku di rebut oleh Shafira. Apakah dia juga, mencegah Arga menemui ku. Awas kamu Shafira, mengambil hakku,geram Linda. Ia menatap tajam ke Shafira,namun hanya senyuman kecil di sudut bibirnya Shafira.
"benar sekali,apa katamu Shafira. Untuk apa memberikan gelang, kepada mantan kekasihnya. Lebih baik, kamu rampas saja". Ujar Sintia, ikut-ikutan mengompori suasana.
"Emang siapa mantan kekasihnya, Tuan Rokky. Sepertinya kalian tahu,". Ucap Samad, sedari tadi menguping pembicaraan mereka.
Shafira dan Sintia,hanya senyum cengar-cengir tanpa menjawab pertanyaan Samad.
"Kepo banget,ini rahasia kami berdua". Ketus Sintia,ia pergi ke luar rumah mengantar suaminya berangkat bekerja.
Samad,hanya mendengus kesal. Mendengar perkataan kakak iparnya,ia melirik ke arah Shafira. Namun Shafira,hanya mengangkat kedua bahunya.
Karena di acuhkan saja,ia pun beranjak pergi untuk bekerja.
Karena tidak ada siapapun, barulah Linda membuka suaranya. "Berikan gelang itu, kepadaku. Dasar merampas yang bukan hakmu,".
"Ahhh...jika kamu berani mengambilnya gelang ini,akan aku adukan kepada kak Samad. Jika dirimu adalah mantan kekasihnya Rokky,uuuhhh...gak kebayang bagaimana marahnya,kak samad,". Seringai tajam Shafira.
"Awas kamu, Shafira. Tunggu pembalasanku,apa lagi Rokky kembali kepadaku. Siap-siap kamu, bakalan jadi babu dan bersujud di kakiku". Bentak Linda,tanpa tahu malu.
"Ahhh....aku tidak sabaran,itu akan terjadi. Bagus bukan, gelangnya. Ini sangat mahal, bahkan di desain khusus". Kata Shafira,tentu saja Linda tambah panas dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Shafira,sengaja memperlihatkan gelang tersebut kepada Linda. Ia ingin sekali merampas sekali juga,namun ancaman Shafira tidak kaleng-kaleng. Ia hanya diam dan pergi, dengan hati kesal.
Tingg.....
Sebuah pesan masuk di ponselnya, tertera nama Rokky.
[Jam 7 malam, siap-siap nanti di jemput seorang sopir dan di antar ke suatu tempat. Aku menunggu mu dan berdandan lah yang cantik dan wangi]
Shafira, tersenyum membaca pesan dari suaminya. Hatinya berdebar kencang,apa ada kejutan spesial untuknya.
*******
Siang harinya, Shafira tengah berbelanja di mall. Ia memilih beberapa lembar baju, untuk malam nanti.
"Shafira,". Ucap seseorang dari belakang,siapa lagi kalau bukan Alvin.
"Ehhh.. Alvin, ngapain kamu? Belanja juga kah,sama siapa". Shafira, calingukan mencari seseorang. Namu. Alvin,hanya sendiri.
"Cari siapa, Shafira? Aku hanya sendirian,sumpek jadi mau jalan-jalan. Apakah kamu,juga sendirian. Hemmm,apa perlu aku temanin". Alvin, tersenyum manis.
Dulu senyum manis Alvin, membuat Shafira rindu. Sekarang senyuman itu, malah jadi benci. "tidak perlu,aku ingin sendiri". Sinis Shafira, membuat Alvin bingung.
"Kenapa tidak mau? apakah karena suami mu, santai sajalah. Mana mungkin dia selalu, mengawasi gerak-gerik kamu". Alvin, tiba-tiba mendekati Shafira.
"Walaupun suamiku,tidak mengawasi gerak-gerikku. Setidaknya aku,menjaga perasaannya. Pahaaam...lebih baik kita jaga jarak,apa lagi aku wanita memiliki suami". Kata Shafira,tanpa ba-bi-bu lagi.
Kenapa Shafira, tiba-tiba berubah seperti ini. "Ada apa dengan mu, Shafira? Kenapa tiba-tiba, berubah. Seakan-akan bukan Shafira,yang aku kenal dulu".
"Hussssttttt...aku tidak mau, panjang lebar menjelaskan semuanya. lebih baik kamu, pergi. sebelum aku, menyuruh seseorang menyeret paksa keluar". Tegas Shafira,mulai menjauhi Alvin.
"maksud kamu apa, Shafira? tidak sadarkah,aku yang di sakiti. kau malah ingkari janji kita dan menikah dengan Tuan Rokky. sedangkan aku, terpuruk kehilangan dirinya. Tapi, sekarang kamu malah menjauhiku. apakah karena uang,kamu melupakanku dan memperlakukan seperti ini. aku kira kamu, wanita berbeda. ternyata sama saja,tidak tahu malu". Decak Alvin, dengan emosi.
"Cukup Alvin,kau jangan salah paham menilai ku. ingat Alvin,kau pernah berhutang Kepadaku lima juta. sampai sekarang kamu,tidak membayarnya. kemarin saja,kamu mau meminjam uang kepada ku lagi. alih-alih ingin melunasi semua hutang mu,saat gajihan. Ck,emang aku percaya dengan perkataan mu ini. aku tahu,kamu hanya memanfaatkan kebaikan ku saja. aku tahu,jika kamu seorang playboy dan banyak memiliki kekasih. aku juga memiliki beberapa bukti,saat kalian berkencan dan masuk ke dalam hotel". senyum semerik Shafira.
orang-orang sekitar tercengang mendengar ucapan Shafira, sedangkan Alvin gelabakan karena ketahuan rahasianya. "kenapa Alvin,aku memiliki beberapa bukti. video,foto dan isi chatmu saat meminjam uang Kepadaku. kamu kira,aku bodoh".
"Awas kamu, Shafira". karena malu, Alvin langsung pergi begitu saja dengan berlarian.
malu, itulah yang di rasakan Alvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments