Hangus Terbakar

"Kebakaraaan.... kebakaraaan....". teriak orang-orang sekitar.

Linda,hanya menangis meratapi nasibnya sekarang. rumah sang suami,kini hangus terbakar di lahap si jago merah. masih untung mereka masih selamat, mereka bingung kenapa bisa terbakar dalam keadaan mereka terlelap.

mereka hanya bisa menyelamatkan beberapa perhiasan dan aset-aset yang penting,baju hanya seadanya. masih untung anak-anak mereka,masih bisa di selamatkan.

Calista, menangis kesegukan mengingat mainannya tidak bisa di selamatkan.karena kobaran api,sudan melahap begitu ganas.

"kita mai tinggal dimana kak? tidak mungkin kita mengontrak,apa kata orang-orang. kalau beli rumah,uang tidak ada". kata Samad, memeluk putrinya.

"jalan satu-satunya adalah meminta bantuan kepada Shafira,tinggal sementara di rumahnya. mau gak mau,dia harus menyetujuinya karena ini bisa bahan perbincangan hangat oleh orang-orang sekitar. apa lagi Tuan Rokky, sangat berpengaruh terhadapnya". jelas Daniel,ia langsung berpikir ke rumahnya Shafira.

"aku tidak mau mas,satu rumah dengan Shafira. lagian apa dia mau,menampung kita-kita,". kata Linda, bisa-bisa kepalanya meledak hatinya hancur melihat romantis kepada sang mantan kekasih bersama istrinya.

"harus mau dong,lagian ini kakaknya dan keponakannya juga. sudah pantasnya Shafira, membantu kita. apa kamu mau,tinggal di tempat sempit ha". gerutu Sintia, kepada adik iparnya. Aneh,di kasih enak malah ngelunjak.

karena ide dari Daniel, mereka semuanya langsung menuju ke rumah Shafira. masih Untung mereka memiliki mobil, masih sempat-sempatnya membawa kunci mobil.

******

Pagi hari yang cerah. Shafira, terbangun dari keributan di bawah.

"Siapa sih, pagi-pagi ribut-ribut". Gumam Shafira,ia bangun dan tidak menampakkan sesosok Suaminya.

Shafira, langsung menurunkan anak tangga. Ia masih menggunakan baju tidur dan jubah, berwarna merah muda. Terlihat jelas jika jubah yang di pakainya sangat malas,karena sangat lembut jika di sentuh.

Mereka ngapain lagi kesini,apa belum cukup dengan makian Rokky. Semua kakak-kakaknya tercengang melihat kedatangan Shafira,yang barusan bangun.

Shafira, langsung duduk dan beberapa pelayan mengantar satu jus jeruk kepadanya. "Terimakasih". Ucap Shafira,pelayan tersebut langsung mengundurkan diri dari hadapannya.

"Enak sekali hidupmu, Shafira.jam segini baru bangun ha,bahkan baru bangun sudah menghirup jus jeruk. Kami dari tadi,tidak ada yang memberikan kami minuman. Kami ini kakakmu Shafira,ingat itu". Decak Linda,ia geram kepada Shafira. Seakan-akan Shafira, merebut segalanya.

"kenapa kalian sepagi ini, bertamu ha? Mengganggu ketenangan ku saja". Sungut Shafira.

"Diaaammm Shafiraaaa...kamu benar-benar berubah, menjadi seorang sombong. Ingat semua harta yang kamu nikmati ini adalah milik Tuan Rokky, kamu hanya benalu di hidupnya". Bentak Daniel.

"Aku kecewa melihat kamu seperti ini Shafira, kamu sombong sekali. Apa kamu tahu,jika rumah yang Pernah kamu tempati. Malam tadi terbakar ludes, sedangkan kamu enak-enakan tertidur pulas". Bentak Samad,juga.

"Oh...aku sangat terkejut sekali,kak. Bukankah rumah kak Daniel,ada. Kenapa malah pergi ke sini". Shafira,nampak biasa saja. Toh, dia tak memikirkan mereka lagi. "ingat yah,kak. Aku bahkan menyesal sudah sangat baik kepada kalian, bahkan kalian tega menjaminkan diriku kepada pria yang tidak aku kenal. Menjual butikku,hasil aku sendiri. Tapi,balasan kalian malah menyakiti perasaanku. Sedangkan kalian tidak tahu malu, selalu datang ke sini ". Senyum semerik Shafira, terpampang di wajahnya.

"Dasar perempuan tidak tahu malu kamu, Shafira. Kami ini kakak iparmu dan kakak kandungmu. Seharusnya kamu, bersyukur karena kakakmu menjaminkan dirimu. Dan sekarang kamu menikmati kemewahan Tuan Rokky,tidak usah munafik kamu Shafira". Ejek Sintia, membuat hati Shafira geram kepada kakak iparnya.

"Kami ke sini karena ingin tinggal di rumah kamu, Shafira. Karena rumah kak Daniel,sudah di jual. Rumahku,juga terbakar hangus. Sebagai seorang adik,harus menampung kepada kakaknya yang perlu bantuan". Ucap Samad,bahkan tanpa malu-malu.

"Hahahaha....kalian ingin menumpang di sini,oh...tidak bisa". Elak Shafira, langsung. Enak saja mereka,mau menumpang di sini. Apa mereka belum puas,apa yang mereka lakukan kemarin. Menjual diriku dan menjaminkan diriku,tanpa persetujuan dari ku.

"Terserah kami,dong. Lagian rumah ini,bukan milikmu. Melainkan milik Tuan Rokky,jadi kami minta ijin sama dia". Sahut Linda, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Kenapa kalian datang lagi,ke sini". Kata Rokky, baru datang. Ada sebuah kresek di tangannya,tentu saja itu adalah pesanan Shafira. Katanya pengen makan,mau tak mau Rokky mencarinya.

"Sayang,kamu sudah datang. Makasih,sudah mau mencarikan makanan untukku". Senyum manis shafira,ia memeluk erat tubuh suaminya.

Linda,mengeram menahan rasa cemburu dan amarah. Ingin sekali mendorong tubuh Shafira dan menamparnya juga.

"Jawab pertanyaan ku, ngapain kalian ke sini lagi". Tanya Rokky, dengan suara menggelegar nya. Sebenarnya Rokky,tahu kenapa mereka datang ke sini lagi. Sudah pasti mereka meminta pertolongan kepadanya, Karena mereka tidak memiliki tempat tinggal.

"Tuan Rokky,kami meminta iba kepadamu. Boleh kah,kami menumpang tinggal di sini.kami tidak mampu membeli rumah,kalau ngontrak apa kata orang Tuan . Apa lagi Shafira, adalah adik kami. Tentu mereka membicarakan hal-hal buruk kepadanya,dan mencoreng nama baik Tuan,". Jelas Daniel,ia menunduk meminta bantuan.

"Aku tidak setuju". Bantah shafira, menatap ke arah Rokky.

"Kau bisa mencari informasi terkait kelicikan mereka,apa kamu tidak mau memberikan pelajaran kepada orang-orang yang serakah ini. Ini adalah kesempatan emas, untuk balas dendam,". Bisikkan Rokky,apa yang di katakannya memang benar.

"aku setuju kalian tinggal di sini, asalkan kalian harus patuh kepada istriku dan satu lagi. Kalian harus meminta maaf, kepada istriku. Kalau kalian berani, membentak dirinya. Aku tak segan-segan, memberikan kalian pelajaran. Ingat setiap sudut rumah ini,sudah di kelilingi CCTV. Cepat minta maaf,kepada istriku,". Tegas Rokky, kepada mereka.

Membuat Shafira, senyum kemenangan. Sedangkan mereka hanya mengeram menahan amarahnya, mereka semua meminta maaf kepada istri Rokky.

"Ahhhh....dan satu lagi,kak Linda dan kak Sintia. Harus mengerjakan pekerjaan rumah ini,kalau masak urusan pelayan. Takutnya kalian,kasih racun. Jangan lupa hal itu,aku akan memberitahu kepada kepala pelayan di sini.apa saja yang kalian harus kerjakan,paham. Kalau tidak,pergi sana". Usir Shafira,tanpa ba-bi-bu.

"Kamu apa-apaan Shafira, menyuruh kami melakukan pekerjaan rumah. Enak saja,kami bukan pelayan kamu". Tolak Linda, langsung. Ia tak mau mengerjakan pekerjaan rumah.

"Benar, bukankah di sini banyak pelayan. Kenapa harus kami". Tanya Sintia,ia marah mendengar perkataan Shafira.

"Keenakan dong,kalian tinggal di rumah ini. Tanpa mengerjakan apapun,hanya hongkang-hongkang saja. Kalau kalian tidak mau,aku bisa saja mengusir kalian dari sini". Senyum semerik Shafira.

"Turuti perkataan istriku,atau aku bisa saja membuat perusahaan kalian bangkrut". Ancam Rokky,tak segan-segan dengan perkataannya.

"Lakukan lah,apa yang di katakan Shafira. Demi masa depan kita, Linda". Pinta Samad, meminta agar sang istri mau.

"Apa kamu menyetujuinya juga mas,". Tanya Sintia,kepada suaminya.

Daniel, langsung mengangguk kepalanya. Sintia, kecewa kepada sang suami. Dengan terpaksa Daniel, mengiyakan permintaan Shafira. agar dirinya tidak di permalukan oleh rekan bisnis lainnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!