Rokky, memeluk pinggang milik Shafira. Tangan Shafira,juga bertumpu pada lengan kekar Rokky. Mereka saling pandang,satu sama lain. Tentu saja shafira, mengagumi wajah tampan Suaminya.
"Beritahu aku, sekarang juga". Pinta Shafira,menatap manik-manik mata suaminya. Rokky,hanya tersenyum kecil.
Rokky, menjauhkan diri dari tubuh Shafira dan duduk di tepi ranjang. Ia menarik lengan istrinya dan menyuruh duduk di pangkuan.
Shafira, yang sangat penasaran sekali. Ia menuruti kemauan Rokky,ia duduk di pangkuan suaminya. Walaupun sang suami,hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.
"Dulu,ibuku berjanji kepadaku. Di saat aku sukses, menyuruhku membelikan gelang untuk Linda". Ucap Rokky, masih menatap ke arah Shafira.
"Lalu, kau membelinya barengan sama aku. Jangan-jangan kau, membisik Linda tentang pertemuan. Agar kamu bisa memberikan gelang itu,secara langsung? Ck,bedebahhh......" Mendengar perkataan shafira,sang suami hanya mengangguk pelan.
"Hanya memenuhi janji, terhadap ibuku. Hanya itu, tidak ada niat, lainnya istriku,". Rokky, membelai pipi mulusnya Shafira. Namun di tepis oleh sang empunya dan menatap tajam.
"Hemmm... pikiran memang hanya memenuhi janji terhadap ibumu,tapi bagi Linda. Ia berpikir bahwa kamu, memberikan peluang untuk dekat lagi dengan mu. Aku tidak rela,sampai kau memberikan gelang itu kepadanya ". Bentak Shafira, cemburu? Jelas cemburu,bagi Shafira.
Bagaimana mungkin tidak cemburu? Jika sang suami memberikan gelang,kepada mantan kekasihnya. Walaupun hany memenuhi janji terhadap ibunya,jelas Shafira tidak setuju.
"Berikan gelang itu, kepadaku. Katakan kepadanya, jika kamu membelikan gelang kepadanya hanya memenuhi janji terhadap ibumu. Tapi,gelang tersebut aku yang pegang". Shafira, bangkit dari pangkuannya.
"Satu hal yang harus kau, ketahui Shafira. Aku tak suka dengan wanita,egois". Senyum semerik Rokky,ia langsung melangkahkan kakinya menuju lemari baju.
Shafira, melihat ke pantulan cermin. Sang suami mengeluarkan sebuah kotak berisi perhiasan, seperti gelang. Apakah gelang itu,yang akan di berikan untuk Linda. batin Shafira,ia menghapus air matanya dengan kasar. Lantas siapa yang di percayainya sekarang? Sedangkan sang suami,hanya menganggap dirinya egois. Apakah Rokky,tidak paham jika Shafira tengah cemburu buta.
Rokky,juga mengeluarkan satu kotak perhiasan berwarna biru. Ia meletakkan di atas ranjang,sempat Shafira menoleh sekilas saat menuju kamar mandi. Satu set perhiasan,untukku atau untuk Linda. Ck, munafik jika tidak ada rasa cinta kepadanya Rokky.
Shafira, menangis kesegukan dengan di iringi guyuran air shower membasahi tubuhnya yang masih berpakaian lengkap. Hatinya merasa pilu dan perih, seakan-akan ia harus bersaing dengan kakak iparnya.
Rokky,hanya menghela nafasnya dengan berat. Ia terduduk di ranjang dan membuka kotak perhiasan tersebut. Namun ia mendengar suara gemericik air shower,di kamar mandi. "Shafira, mandi? Tapi...". Perasaan Rokky, seperti tidak enak. Maafkan aku, Shafira.
Rokky,membawa kotak perhiasan kecil yang berisi gelang langsung menyimpan di kantong celananya. Ia keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.
Beberapa menit kemudian. Shafira, keluar dari kamar mandi. Ia langsung menoleh ke atas ranjang dan melihat satu set perhiasan. Ia ambil dengan cepat,tanpa melihat memandang perhiasan tersebut. Ia juga melepaskan gelang kakinya dan menyimpan asal di lemari pakaiannya. Seakan-akan kecewa kepada Rokky,kenapa harus sama dengan Linda.
Shafira,sudah berpakaian rapi dan bermake-up tipis.setelahnya barulah dia, naik ke atas ranjang lalu memejamkan matanya.
"Jam 9 malam,kita bertemu di tempat biasa" ucap Rokky, melintas di samping Linda.
Linda, langsung terkejut mendengar ucapan Rokky. kenapa berubah jadi malam? apa ada sesuatu,tapi bagaimana ini. bukankah Suamiku,ada jika malam. aduhhh... bagaimana ini? pergi tidak yah,aku takut ketahuan. Linda,di buat dilema besar. di sisi lain sang mantan,di sisi lain adalah suaminya.
Rokky, langsung pergi ke luar rumah. Entah siapa,yang menelponnya tadi.ia juga tak mendengar apa jawaban dari Linda,baginya itu semua tidak penting.
********
Shafira, terbangun dari tidurnya. Karena Ponselnya berdering,ia langsung melihat siapa menelponnya. Tertera di layar ponselnya,bernama Alvin.
"Ngapain lagi sih? Telpon-telpon segala". Gerutu shafira,ia mengucek matanya.
Ceklekk....
Pintu kamar terbuka, terlihat sesosok Rokky masuk ke dalam kamar. Ia meletakkan kunci mobil,di meja.
Deriiing.... ponselnya Shafira, kembali berdering. Shafira,hanya berdecak kesal dan tidak mengangkat telpon tersebut.
"Kenapa tidak di angkat? Siapa tahu, penting". Ucap Rokky,ia melepaskan pakaiannya.
Hening,tidak ada jawaban dari Shafira. Ia malah mematikan ponselnya dan kembali merebahkan tubuhnya.
"Aku tahu,kau marah". Kata Rokky, menoleh sekilas ke arah istrinya."aku harap kau, mengerti".
"Ck,aku sangat mengerti karena cinta pertama sulit di lupakan. Kau urus saja mantan kekasihmu itu,tak usah lagi penduli dengan ku". Shafira,menahan air matanya agar tidak menangis sekarang.
Rokky, menatap ke arah kaki Shafira. Ia tak melihat gelang kaki, pemberian dariny. "Kenapa kamu,lepas? Bukankah katamu,indah".
"maafkan aku, membuatmu terluka". Rokky, tahu jika sang istri tengah menangis.
Shafira, membungkam mulutnya agar tak terdengar suara tangisnya. Matanya terpejam,air matanya mengalir deras. Rokky, memeluk Shafira dari samping.
Rokky,juga meraih tangan Shafira dan memasangkan gelang. "Maaf,aku sudah mengerjai mu. Sekarang aku tahu,kau cemburu. Apakah kamu mulai, mencintaiku.hemmm". Senyum semerik Rokky.
Shafira, membulatkan matanya saat mendengar ucapan Rokky. Apakah dia sudah di kerjai oleh suaminya, apakah semua ini rencananya Rokky.
"Hahahah....hahahah," gelak tawa Rokky, menggelegar seisi kamar. Sedangkan Shafira,hanya membenamkan wajahnya di bantal.
"Untuk apa,aku memberikan gelang kepadanya? Apakah, sesingkat itu? Pikiran kamu, Shafira Hahahaha..."
Dengan hati kesal, Shafira langsung memukul suaminya menggunakan bantal.
Buughhhh.... Buuughhh...
Buuughhh.... Buughhhh...
"Suami tidak tahu, diri. Bisa-bisanya, mengerjaiku ha? Sampai aku menangis seperti ini, Karenamu". Sengit Shafira, dengan pasrah Rokky menerima pukulan dari istrinya.
Setelah puas menghajar suaminya. Shafira, ngos-ngosan mengatur pernafasannya. Rambutnya acak-acakan, keringat membasahi keningnya.
"kenapa kau, menatap ku seperti itu? Senang melihatku, cemburu. Puassss...". Kini Shafira, memukul dada bidang suaminya. Dengan sigap, Rokky menangkap tangannya.
"Aku senang,jika melihatmu marah seperti ini dan cemburu". Ucap Rokky, sedikit demi sedikit wajah mereka berdekatan.
Rokky, menyambar bibir pink milik Shafira. Ia melu-mat habis dan menerobos masuk ke dalam mulutnya. Shafira, memang merindukan ciuman memabukkan ini. Ia sangat merindukan pelukkan hangat,sang suami.
Shafira, merangkul tangannya di leher Rokky. Tangan Rokky,juga menyusup ke dalam baju Shafira.
Jari-jari besarnya Rokky, menyentuh kulit perut Shafira. Seperti ada sengatan listrik di tubuhnya,ia merasakan sensasi geli-geli nik-mat. Ciuman itu,turun ke leher jenjang putih milik Shafira.
"Aaahhh...". Akhirnya lolos juga suara desa-han dari mulut Shafira. Rokky, tersenyum kecil mendengar des-ahan sang istri. Astaga,kenapa aku mengeluarkan suara laknat itu. apakah aku, menyerahkan milikku sekarang kepadanya. bagaimana ini,aku sudah menik-mati sent-uhan lembutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Mila Jamila
aasssseeekkk
2022-10-03
0