Beberapa bulan kemudian. Samad, semakin khawatir karena perusahaannya sedang tidak baik-baik. Susah payah melakukan apapun, berhutang dengan Seseorang namun sampai detik ini juga. Samad, belum juga melunasi hutang-hutangnya dari Tuan Rokky. Sudah ada tiga surat peringatan dari Tuan Rokky,namun Samad malah mengabaikannya.
Padahal beberapa bulan lalu, perusahaannya kembali normal. Sudah pasti bisa melunasi hutang-hutangnya,namun malah di abaikannya.
"Siaaaallll.....siapa sebenarnya melakukan ini ha? Padahal sudah kembali normal, kenapa sekarang malah anjlok lagi. Aaaargghhh....". Teriak Samad, pikirannya sangat kacau.
"Bukankah aku sudah bilang,lebih baik melunasi hutang-hutangmu. Bisa saja semua ini terjadi karena Tuan Rokky,sudah ku bilang jangan main-main,". Sang sekertaris pribadinya, mencoba berbicara dengan Samad bosnya sendiri.
"Diam kau...!!! Jangan banyak berbicara,lagian Tuan Rokky tidak apa-apa uang segitu,". Tegas Samad, langsung.
"Jangan main-main dengan Tuan Rokky,bos. Dia sangat di takuti semua orang-orang,bahkan dia bekerja sama dengan mafia". Kata Andreas, sang sekertaris. "Lebih baik anda, meminta waktu lagi. Itupun kalau Tuan Rokky,mau".
Samad, semakin tertekan kepalanya nyut-nyutan sudah.
Dering ponselnya berbunyi. Terlihat jelas nama di layarnya adalah Shafira sang adik,ia cepat-cepat mengangkat telpon tersebut.
"Kak, toooloong kami...kami di bawa Seseorang, toooloong kak". Teriak Shafira, dengan kencang.
"Kalau adikmu selamat dan istrimu, cepatlah pergi ke tempat Tuan Rokky ". Kata Seseorang pria,namun suaranya sangat mengerikan.
Samad,terpaku pada satu sisi dinding. Sekarang adik dan istrinya,sudah di bawa Tuan Rokky. "Tidak,tidak mungkin. Kita harus ke tempat Tuan Rokky, mereka sudah membawa adik dan istriku".
Samad dan Andreas, langsung bergegas pergi. Sebenarnya Andreas,sudah lama juga menaruh rasa kepada Shafira.
Sesampai di mobil. Andreas, langsung menancapkan gas mobilnya dengan kecepatan tinggi. Mereka takut dengan keadaan Shafira dan Linda,siapa tahu Tuan Rokky menyakiti mereka.
*****
Di tempat lain.
Shafira dan Linda, sangat ketakutan saat ini. Mereka di bawa ke tempat,entah dimana. Ia bergidik ngeri melihat ke arah luar.
Mereka di paksa masuk ke dalam salah satu rumah,namun terlihat sangat besar. Bahkan sangat banyak penjaga-penjaga di rumah ini, Linda begitu ketakutan. Tangan mereka di borgol dan di paksa berjalan.
Shafira dan Linda, mereka sangat tercengang melihat isi rumah tersebut. Sangat mewah dan indah,namun sedikit lebih gelap.
Shafira dan Linda, langsung di bawa salah satu ruangan. Saat masuk ke dalam, terlihat jelas sangat luas. Lengkap dengan meja, sofa,lemari,dan lainnya.
"Shafira,aku takut" rengeknya Linda,ia calingukan melihat sekeliling.
"Huuuusttt,gak usah manja dan merengek-rengek deh. Sebentar lagi kak Samad,akan membantu kita. Aku yakin,kak Samad pasti menyelamatkan kita,". Ucap Shafira, walaupun di dalam hatinya juga takut.
Kenapa Tuan Rokky, menangkap kami. Apa kakak tidak bisa membayar hutang-hutangnya,batin Shafira,ia termenung.
"Pengen pipis,". Rengeknya Linda, membuat Shafira muak saja mendengar rengekan sang kakak ipar.
"Cari kek,dimana kamar mandinya. Tuh,buka pintu itu. Siapa tahu ada kamar mandi,". Kata Shafira,ia memutar bola matanya.
"Iiisss...kamu bukain dong,aku ini kakak iparmu lo,". Suruh Linda.
"Ogah banget,yang mau pipis siapa? Enak banget main suruh-suruh aja,". Gerutu Shafira, dengan geram.
Dengan kesal Linda, terpaksa berjalan menuju salah satu pintu. Saat membuka benar saja,ada kamar mandinya. Ia tersenyum dan langsung masuk ke dalam.
Shafira, melihat sekeliling ruangan tersebut. Ia mencari-cari sesuatu,siapa tahu mereka bisa kabur. Namun sayang, pintu-pintu di kunci dan di gembok. "Sial, sepertinya mereka sudah memikirkan matang-matang untuk ini. Aku cari Sesuatu di laci, seperti benda tajam. Siapa tahu,nanti berguna". Shafira, membuka satu persatu laci-laci tersebut. Ia hanya menemukan gunting,dan langsung di selipkan ke bajunya.
"Kamu cari apa Fir,". Tanya Linda, melihat Shafira membuka laci-laci.
"Cari sesuatu siapa tahu nanti ada gunanya, seperti benda tajam". Jawab Shafira, dengan tenang.
Mendengar perkataan Shafira. Linda, langsung ikut membuka laci-laci. Matanya terbalalak melihat segepok uang di dalam laci, namun ia melihat Shafira tengah sibuk. Dengan cepat Linda, menyelipkan uang tersebut ke bajunya. Ia tersenyum merekah,karena mendapatkan uang.
*******
Samad dan Andreas, akhirnya sudah sampai di tempat kediaman Rokky. Mereka juga di borgol, sebelum masuk.
Samad dan Andreas, langsung menuju ke ruang tamu. Yang sedari tadi sudah di tunggu Rokky, dengan beberapa penjaga di samping mereka.
"Aku mohon, lepaskan adik dan istriku. Berikan waktu lagi, untuk melunasi hutang-hutangku". Samad, meminta tempo lagi.
Sedangkan Rokky,berdiri dan membelakangi mereka. Samad dan Andreas, mereka dari tadi hanya tertunduk dan berdiri di kedua lutut mereka.
"Apa kamu lupa Samad, bukankah aku sudah memberikan waktu begitu banyak. Aku juga tahu,jika perusahaan kamu sudah berjalan normal. Tapi, buktinya kamu enggan membayar hutang-hutangmu. Apa kamu lupa ha? Aku yang membantumu,bahkan kamu memohon-mohon kepadaku. Sudah aku bantu,tapi lupa membayarnya. Kamu kira uang segitu hal kecil bagimu ha? Aku juga memerlukan uang, untuk membayar semua orang-orang yang bekerja dengan ku". Suara tegas,keluar dari mulut Rokky. Membuat semua orang-orang, merinding seketika.
"Aku mohon, lepaskanlah mereka. Terutama adikku,dia tidak bersalah aku bodoh sudah menjaminkan dirinya. Aku salah Tuan Rokky, secepatnya aku membayar semua hutang-hutangku". Pinta Samad. Namun Andreas,tak menyangka jika Shafira menjadi jaminan.
"Apa..?? Kau menjaminkan adikmu,demi meminjam uang kepada dia samad. Aku kecewa sebagai sekretaris pribadimu,kenapa tidak bilang ha". Bentak Andreas, begitu geram kepada Samad. "Mulai sekarang,aku berhenti bekerja denganmu samad. Aku kecewa kepadamu, tega-teganya kamu menjaminkan adikmu. Adikmu, begitu baik kepadamu. Dia sangat percaya kepadamu dengan sepenuhnya,aku yakin dia sangat kecewa denganmu samad. Kalau dia tahu, seorang kakak tersayang. Tega menjaminkan dirinya, untuk meminjam uang. Sama saja kamu menjual adikmu sendiri,samad". Teriak Andreas,ia sangat marah sang pujaan hati menjadi jaminan kakaknya.
"Maaaf,aku menyesal Andreas. maaf,aku hilaf,". lirih Samad,ia berharap semuanya tidak terjadi apa-apa kepada adiknya. nasi sudah jadi bubur, demi menyelamatkan harga diri dan hartanya. sehingga dia bodoh, mengorbankan adiknya. Samad, langsung berambisi saat melihat setumpuk uang. dia tidak tahu jika pilihannya,akan membuat dirinya hancur.
"Kau memang bodoh Samad,kau tak pantas menjadi seorang kakak rela mengorbankan adiknya demi kehidupan ha? ingat Samad,ini adalah kehancuran kamu. aku sangat kecewa kepadamu,kenapa kamu rahasiakan ini semuanya ha? seharusnya kamu paham,jika aku sangat menyukai Shafira,". Andreas, marah padam kepada Samad.
Rokky, menikmati pertikaian mereka. ia tersenyum kecil,namun ini hanya pemula saja. masih ada kejutan lainnya, yang lebih menarik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Mila Jamila
jgn2 tuan Rokky itu mantan Linda yg dulu ditinggalin gitu aza
2022-10-01
1