Kopi Panas

Pagi harinya.

Rokky, terbangun terlebih dahulu. Ia melihat ke samping,sang istri masih tertidur pulas.

Rokky, memandang wajah cantik Shafira. Ia tersenyum kecil, tangannya merapikan anak rambut tertutup diwajahnya.

Rokky, bangkit dari ranjang dan langsung menuju ke kamar mandi.

Gemercik air,sudah berhenti di kamar mandi. Artinya Rokky,sudah selesai mandi.

Ceklekk.....

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat sesosok pria tengah selesai mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.

Shafira,sudah bangun. Ia memalingkan wajahnya,agar tak memandang tubuh Rokky. Begitu kekar dan sixpack mampu membuat, Shafira dag-dig-dug serrr....

Rokky,sudah siap dengan pakaiannya. Ia segera menurunkan anak tangga dan duduk santai di ruang tamu.

"Ini kopinya Arga". Linda, membuatkan kopi untuk Rokky. Walaupun namanya sekarang adalah Rokky,tetap Linda menyebutkan nama Arga.

Rokky,sontak kaget mendengar ucapan ucapan Linda. Ternyata dia masih tahu,apa kesukaannya dulu. Yah,tapi semuanya hanya masa kini. Sekarang dia,tak pernah lagi meminum air kopi.

Rokky, tersenyum kecil saat memandang secangkir kopi panas kepadanya. Ia memandang wajah Linda, sedangkan Linda tersenyum manis.

"apa kamu marah kepadaku,Arga. Sehingga kamu melakukan hal ini,aku tahu rencana mu. Pasti kamu menikahi adik iparku,hanya membuat aku cemburu bukan? Atau jangan-jangan kamu membakar rumah kami,biar kami pindah dan ke sini. Agar kamu bisa membalas rasa sakit hatimu kepadaku, melihat kemesraan kalian. Apa kamu masih mencintaiku,Arga. Jika memang masih mencintaiku,baik. Kita bisa mengulang masa lalu". Kata Linda, sebenarnya dia takut berbicara kepada Rokky. Takut karena ketahuan oleh sang suami dan Shafira.

"sekian lama aku tidak membuatkan kamu kopi, akhirnya aku membuatkan untukmu. Sedangkan istrimu,aku yakin dia masih santai-santai di kamar. Shafira,tak pantas jadi seorang istri untuk mu Arga". Senyum semerik Linda.

"Lalu,siapa yang pantas? Apakah kamu Linda? Ckckck.... kau pede sekali, sejak kapan aku menyukai kopi,". Kata Rokky,ia mendorong secangkir kopi dan...

Prankkk....

"Kau hanya menumpang di sini, bereskan. Kau tidak berhak, membuatkan kopi untuk ku". Tegas Rokky.

Linda, terkejut mendengar ucapan Rokky. Matanya sudah berkaca-kaca, saat melihat secangkir kopi buatannya sendiri. Kini tersisa di lantai dan cangkirnya pecah berkeping-keping.

"Sayang,ada apa ribut-ribut". Tanya Shafira, terlihat jelas habis mandi. Rambut basah dan tercium aroma sampo yang menyengat di hidung Linda.

Apa mereka sudah melakukan hubungan suami-istri,tidak mungkin. Arga,jatuh cinta dengan Shafira. Apa Shafira,hanya mainannya saja. Karena Arga, masih mencintaiku,batin Linda.

"Kenapa sayang,hemm... jangan-jangan kak Linda,membuatkan kopi untuk suamiku kak? Kak Linda,harus tahu. Kalau suamiku,tidak menyukai kopi. Pahaammm...apa jangan-jangan kak Linda, mencoba merayu suamiku ha? Ingat kak, ingat kak samad. Dia adalah suami kak Linda,". Bentak Shafira,ia menatap tajam ke arah Linda.

Linda, melirik sekilas ke arah Rokky. Ia meminta pertolongan dan penjelasan darinya,namun Rokky acuh tanpa berbicara apapun.

"Kenapa melirik suamiku kak,mau minta bela gitu". Tanya Shafira, kepada Linda.

"Ada apa ini, ribut-ribut". Tanya Samad,yang baru datang.

"Kak Samad, tolong istrinya di jaga. Dia sudah berani merayu suamiku dengan cara membuatkan kopi,". Kata Shafira, dengan emosi

Mendengar ucapan Shafira, membuat Samad murka kepada istrinya.

"Apa itu benar Linda? Jawab". Bentak Samad,ia menarik lengan istrinya agar menjauh dari Rokky.

"Tentu saja benar kak Samad, buktinya suamiku tidak menyukai kopi.jadi kopinya langsung di buang,di lantai dan membuatkan minuman bukan tugas dari kak Linda. Apa coba,kalau gak merayu Tuan Rokky". Kata Shafira, mendekati mereka.

Linda, langsung gelabakan karena Shafira. Apa lagi dengan tatapan suaminya, begitu tajam.

"Aku kecewa kepadamu Linda, tega-teganya kamu merayu Tuan Rokky. Apa kamu lupa,kita menumpang di rumahnya. Apa kamu kira Tuan Rokky,bisa kamu rayu. Apa Karena aku,jatuh miskin seperti ini. Sehingga kamu mencari cela, untuk mendapatkan uang lebih". Bentak samad, menyeringai tajam ke arah istrinya.

"Mas,aku bisa jelasin...".

Plakkk....

Linda, meringis karena pipinya di tampar oleh suaminya sendiri. Ada rasa perih dan hatinya teriris atas kekerasan yang di terima oleh Linda. "Kamu menamparku mas,". Isak tangisnya.

Shafira, tersenyum mengejek ke arah Linda. Ia benar-benar puas, melihat kejadian tersebut.

"Ini terakhir kalinya Linda,jika sampai kamu melakukan hal ini lagi. Siap-siap kamu,aku ceraikan. Mengertiiii....". Kata Samad, penuh penekanan. Linda,hanya mengangguk kepalanya.

Samad, meninggalkan istrinya yang masih terdiam di tempatnya.

"Maafkan aku, Tuan. Atas sikap kurang ajar istriku. Maafkan aku,atas keributan ini". Samad, meminta maaf kepada Rokky,ia mengiba agar di maafkan. "Maafkan aku dan Linda,dek. Maaf".

"Hemmm...". Rokky,hanya berdehem membalas perkataan Samad. Sedangkan Shafira,acuh saja tanpa berkata apa-apa.

Shafira,masih marah kepada kakaknya. Ia tak mau lagi, percaya omongan kakaknya.

"Dasar tidak tahu,diri". Kata Sintia, melewati Linda. "kau hanya menambah pekerjaan saja,sudah tahu bukan tugasmu. berani-beraninya asal-asalan,emang enak. atau jangan-jangan kamu memang berniat mau menggoda Tuan Rokky. uuuhhh...mimpi kamu,". Decak sintia,ia tersenyum meremehkan kemampuan Linda.

Linda,masih menatap tajam ke arah Shafira dan Rokky. mereka terlihat begitu harmonis seperti pasangan suami-istri pada umumnya, sesekali Rokky, mencuri-curi kesempatan mencium pipi Shafira. walaupun Shafira,risih kepada Rokky.

"aku tidak mengajak ciuman segala". bisik Shafira, dengan kesal. namun Rokky,hanya terkekeh melihat istrinya cemberut.

"malam aku baru pulang, terserah kamu mau kemana. tapi,ingat dengan janji kita". kedip mata Rokky,ia beranjak pergi meninggalkan ruang tamu.

Begitu juga Shafira,ia harus pergi ke butiknya. ia menyambar kunci mobil dan tasnya.

********

Shafira, terpaku melihat Alvin. ia tengah menunggu Shafira,di parkiran butik.

Shafira, calingukan mencari sesosok siapa tahu. dia di pantau oleh anak buah Rokky, seandainya tahu. maka Rokky, pasti akan marah.

"suamiku begitu posesif Alvin,dia tak suka jika aku bertemu dengan pria lain". kata Shafira,ia menghindari Alvin.

"aku akan mencari uang, untuk menebus dirimu kepada Tuan Rokky. tolong.. percayalah kepadaku Shafira,aku tahu kamu mencintaiku". Alvin, mencekal lengan Shafira.

"lepaskan Alvin,aku tidak mau dia marah. plisss....aku mohon, lupakanlah tentangku. Rokky, tidak akan melepaskan diriku. aku terlanjur nyaman bersamanya,aku seakan-akan lebih baik dari dulu ". Shafira,mencoba melepaskan cekalan lengan dari Alvin.

"Apa karena dia banyak uang, sehingga kamu melupakan janji-janji kita. aku tidak peduli, dengan keadaan kamu sekarang ". kata Alvin, meminta pengertian dari Shafira.

"aku tidak bisa Alvin,aku juga belajar mencintai Suamiku. walaupun aku tahu,jika aku hanya mainan saja. atau hanya balas dendam,saat dia bosan. mungkin aku di buang". kini mata Shafira,mulai berkaca-kaca.

"Shafira,aku akan menunggumu sampai kapanpun" ucap Alvin,memelas.

"tidak Alvin,jalan kita sudah berbeda. lupakan aku,jangan temui aku lagi. aku selalu berdoa,agar kamu mendapatkan perempuan jauh lebih baik dari aku". Shafira, langsung masuk ke dalam mobil. ia meninggal Alvin,masih di depan butik. kini Shafira, mengurungkan niatnya untuk menghampiri butiknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!