Melepas Rindu

Linda,terpaku saat memasuki ruangan yang pernah mengisi waktu bersama Seseorang. "Tempat ini,". Air matanya luruh begitu saja.

Ia masih mengingat masa-masa indah dulu, bersama sang mantan kekasih dan ibu kandung mantan kekasihnya.

"Apa kamu ingat, dengan ruangan ini. Dimana kita, menghabiskan waktu bersama ibuku". Ucap Rokky,dari belakang Linda. "Beliau telah pergi selamanya,saat aku mengatakan jika kamu tidak akan pernah kembali lagi".

"Maafkan aku, Arga ". Lirih Linda,ia mendekati Rokky.

"Hussssttttt....aku tahu,apa yang kau ambil keputusan dulu. Memang tidak salah,aku memahami segalanya tapi tidak sekarang. Apa kamu,menyesal sudah menyia-nyiakan ku. Tapi,di sisi lainnya. Aku bahagia, terlepas dari seorang wanita seperti mu". Senyum semerik Rokky,ia duduk di kursi kayu.

"Arga, kembali seperti dulu. Aku janji,akan kembali ke pelukan mu. Aku masih mencintaimu, Arga". Ucap Linda,ia masih memandang wajah cantik Linda.

Rokky, berdiri sejajar dengan Linda. Entah rindu yang menggebu-gebu, Linda memberanikan diri memeluk Rokky.

Pelukkan begitu hangat,yang dirindukan Linda. Bohong,jika Rokky tidak merindukan cinta pertamanya. Rokky, membalas pelukan Linda. Seakan-akan melepas rindu,yang sudah lama di kubur kini telah kembali.

Sedangkan di sisi lainnya. Shafira, melihat mereka berpelukan dengan mesra. Ia tersandar pada dinding dan menutup mulutnya agar suara tangisnya tidak terdengar.

Jadi mereka adalah sepasang kekasih,tapi dulu. Apakah mereka mengulanginya lagi,kenapa sesakit ini Tuhan,batin shafira. Ia berlari dan masuk ke kamarnya.

Ia menangis sesenggukan, membenamkan wajahnya di bantal. Seharusnya dia tak menaruh rasa kepada Rokky, sedangkan pernikahan mereka hanya saling menguntungkan dan balas dendam.

"Tidak,aku tidak mau terbawa suasana seperti ini. Aku tidak sanggup,apa karena ini. Tujuannya menikah dengan ku,agar membuat sang mantan kekasih cemburu. Kenapa sesakit ini, Tuhan". Gumam Shafira.

Sedangkan di tempat lain. Rokky, melepaskan pelukannya. "Lupakan saja,masa lalu kita Linda. Karena saat ini, kita jauh berbeda".

"Tidak Argaaaa....!!! Aku bisa minta pisah dengan, suamiku. Sedangkan kamu,juga bisa menceraikan Shafira. Atau aku mau,jadi istri keduamu". Pinta Linda,tanpa tahu malu.

Rokky, tersenyum kecil saat mendengar ucapan Linda. "Kau memang wanita ular Linda, kau salah menilai diriku. Aku tak sudi, bersamamu lagi. Malah aku, bersyukur atas kepergian dirimu. Aku bisa seperti ini dan kamu bermohon-mohon kembali kepadaku. Apa karena aku,jauh lebih kaya dari suamimu". Delik mata Rokky, menatap ke arah Linda.

"Kau tahu Arga,jika sampai tahu tentang masa lalu kita. Apa Shafira,masih mau bersamamu. Aku yakin,dia malah membenci dirimu. Seperti dia, membenci diriku". Senyum semerik Linda.

"Katakanlah siapa takut,katakan sebenarnya. Apa perlu aku bantu, mengatakan hal ini kepada suamimu. Siap-siap,kau kehilangan suamimu dan di tendang dari sini". Kekehnya Rokky, meninggalkan Linda.

Linda, mengepalkan kedua tangannya.amarahnya memuncak karena Rokky, tidak mau bersama lagi.

******

Shafira,tengah selesai mandi-mandinya. Ia tak mungkin terus-menerus menangisi,apa yang terjadi.

"Kau habis mandi,hemmm". Ucap Rokky,membuat kuduk seketika berdiri. Saat melihat Rokky, sudah bertelanjang dada. Sedangkan shafira,masih menggunakan handuk di tubuhnya.

Terlihat jelas jenjang putih lehernya dan paha mulus. Membuat milik Rokky, seketika berdiri. Ia mendekati Shafira, berlahan-lahan. Begitu juga Shafira, mengundurkan langkahnya.

"Jangan mendekati ku,". Kata Shafira,namun tak di hiraukan Rokky.

Shafira,tau jika dirinya sudah mentok di tepi ranjang. Hanya sekali dorongan,ia sudah terjatuh ke ranjang.

"Lepaskan tanganmu,lepas". Pinta Shafira,kini sudah di bawa Kungkungan Rokky.

Rokky,hanya tersenyum melihat kepanikan istrinya. "Jawab pertanyaan ku,kenapa kamu tiba-tiba pergi. Tanpa menyelesaikan perbincangan aku dan Linda,apa kamu cemburu makanya langsung kabur". Bisik sensual Rokky, membuat kuduk berdiri. "Jawab sejujurnya atau,....". Rokky, mencium leher Shafira.

Sedangkan Shafira, merasakan sengatan listrik di tubuhnya. Entah perasaan apa, geli atau hal lainnya. "Hentiiiikan...jangan melakukan ini". Pekik Shafira. Ia tak mau mengeluarkan suara laknat itu. Ia merasakan tubuhnya sangat, berbeda. Karena Rokky,mencium lehernya daerah sensitif Shafira.

"Ak-aku tidak mau mengganggu kalian,makanya aku pergiiiiii....tolong hentikan ". Rengeknya Shafira. Rokky, langsung menghentikan aksinya. Brengsek....dia mengetahui jika aku melihat mereka,apa dia sengaja hanya membuat diriku cemburu.

Ada rasa dag-dig-dug serrr di hati Shafira, nafasnya ngos-ngosan tubuhnya sudah bergetar hebat.

"benarkan, ketahuilah Shafira. Aku tidak memiliki perasaan apapun, terhadap dia. Dia hanya masa lalu ku, sedangkan dirimu adalah masa depanku". Senyum kecil Rokky, kini wajah mereka hanya berjarak beberapa inci saja.

"Ck, terserah apa katamu Rokky. Itu urusan dirimu,bukan urusanku. Bukankah pernikahan kita,hanya saling menguntungkan bagi kita". Senyum semerik Shafira. Matanya terbalalak, merasakan tangan Rokky meraba-raba paha mulus Shafira. Tangannya sudah di cekal ke atas kepalanya.

"Lepaaaass...jangan lakukan ini,jauhkan tanganmu dari tubuhku". Bentak Shafira, dengan iba.

Rokky, langsung menyambar bibir pink milik Shafira. Namun sang empunya,malah menutup mulutnya dengan rapat. Tak mau membuka sedikitpun,bahkan lidah Rokky susah mencari celah untuk menguasai seluruh mulut Shafira.

"Buka mulutmu,atau aku buka handukmu". Ancam Rokky, mendengar ancamnya. Shafira, langsung pasrah dan mengangguk kepalanya.

Rokky, kembali menyambar bibir Shafira dan membuka mulutnya sedikit. Ia tersenyum merekah,di dalam hati. Karena Shafira, mengijinkan dirinya menguasai seluruh mulut nya.

Mereka saling melilitkan lidah dan bertukar saliva. Shafira,terbawa suasana yang indah.Cukup lama mereka berciuman dengan mesra dan akhirnya. Rokky, menghentikan ciuman mereka.

"Terimakasih, mungkin beberapa hari ini. Kita tak akan bertemu,aku ada bisnis di luar kota". Senyum semerik Rokky, sedangkan Shafira hanya terdiam terpaku. ia mencerna perkataan dari Rokky.

Rokky, beranjak pergi meninggalkan istrinya ke kamar mandi. Karena ada sesuatu yang harus di tuntaskan, dulu.

Shafira,juga turun dari ranjang. Ia mengontrol dirinya dan mengatur pernafasannya.

Kepalanya di penuhi oleh aksi Rokky,atas tubuhnya. Ia masih merasakan adegan-adegan sentuhan lembut,di pahanya. Daripada terjadi lagi,ia dengan cepat mengambil pakaian dalam lemari. "tidak..kamu tidak boleh terbawa perasaan Shafira,ingat itu".

******

"Aku curiga kalau Linda, memiliki hubungan apa-apa dengan Tuan Rokky,". Ucap Sintia, kepada suaminya.

"Tidak usah mengurus kehidupan mereka, intinya kita masih untung di tampung di sini" ucap sang suami, menegur istrinya." Dan kamu, jangan coba-coba mendekati Tuan Rokky. Secepatnya perusahaan akan stabil, semoga saja. Kita bisa beli rumah,tidak tinggal di sini lagi".

"Hemm...aku tidak seperti Linda, otaknya hanya uang dan uang". Ketus Sintia, dengan kesal. Ia meninggal suaminya,yang masih di kamar.

Sintia, berjalan ke arah dapur dan melihat Linda tengah mencuci piring.

"Kemana saja tadi? Jangan suka keluyuran, pekerjaan kamu masih banyak". Decaknya.

"Bukan urusanmu, terserah aku dong. Mau kemana? Yang pastinya aku kerjakan dengan baik," senyum semerik Linda, tak ambil pusing. Ia meninggal kakak iparnya, lama-lama bersamanya bisa saja membuat kepalanya meledak.

"Aku curiga,kau dan Tuan Rokky. memiliki hubungan spesial atau...".

Degg ...

Linda, langsung mengehentikan langkahnya saat mendengar ucapan kakak iparnya. panas dingin bercampur aduk,kenapa kakak iparnya tiba-tiba berkata seperti itu. apakah dia mengetahui sesuatu atau hanya menebak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!