"Calistaaaaaaaa....... turun kamu dari atas ranjang ku". Teriak Shafira, dengan kencang.
Walaupun demikian Shafira,hanya membentak tidak sampai memukul keponakannya.
"Kak lindaaaaaa.....dimana kamu kak,". Teriak Shafira, sambil menarik lengan Calista dan menyeret paksa keluar dari kamar.
"Bleeeeee....emang enak kamarnya berantakan". Ledek Calista, langsung berlari. Shafira,hanya marah padam ia mengepalkan kedua tangannya.
Shafira,tengah lupa mengunci pintu kamarnya saat berangkat kerja. Ini efeknya, kamarnya sangat berantakan sekali. Ia menghembuskan nafas beratnya, pulang kerja di suguhkan dengan kamar seperti kapal pecah.
"Biar mbok,bantu Non". Mbok Darmi, langsung masuk ke dalam dan membantu membersihkan kamar Shafira.
"Makasih,mbok. Maaf, merepotkan. Huuu...dasar punya keponakan nakal banget,bikin kerjaan orang saja" gerutu Shafira,ia terlihat lelah.
"Yang sabar non,saya juga sering di kerjain anak bu Linda. Sering malahan,masa minta nasi goreng malah minta di bikini mie,". Mbok Darmi, mencurahkan isi hatinya.
"Lain kali,jangan mau di suruh-suruh sama Calista mbok. Anak itu,memang nakal sama seperti ibunya. Entah kenapa,selama ibu tiada. Langsung keluar belang kak Linda,sebel aku mbok". Decak Shafira,ia sambil mengganti seprai tempat tidurnya.
"Loh,kenapa kamar dek? Kok, berhamburan banget". Tanya Samad, yang baru saja datang.
"Biasa kak, gara-gara Calista. Aku lupa mengunci kamar, waktu berangkat kerja". Jawab Shafira, dengan tenang.
"Apa...? Benar-benar anak nakal,mana ibunya? Bisa-bisanya anak di biarkan buat h
onar. Harus di kasih pelajaran nih, Calista ". Geram Samad,kepada anaknya. "Lindaaaaaa.... lindaaaaaa...". Teriak samad, beberapa kali memanggil istrinya.
"Maaf,pak. Bu Linda,sejak pagi tadi belum datang". Jawab mbok Darmi,ia takut di marahin habis-habisan oleh Linda.
"Kak, jangan bilang kalau mbok Darmi yang ngasih tahu. Bisa-bisa mbok Darmi,di marahin kak Linda waktu kita gak ada,". Sahut Shafira, dengan cepat. Ia pernah melihat langsung,jika mbok Darmi sering di marahin Linda.
"kenapa gak bilang mbok? Mbok,sudah aku anggap seperti keluarga sendiri. Kalau Linda, berani memarahi mbok. Aku tidak terima mbok,". Samad, terkejut mendengar ucapan mbok Darmi,yang sudah mengabdi sekian lama.
"Maaf,mbok tidak berani". Jawab mbok Darmi.
"Tenang mbok,jangan takut. Lawan saja kak Linda,dia memang harus seperti itu mbok. Jangan takut,". Shafira, mencoba menenangkan mbok Darmi.
Samad, langsung mencari anaknya. Memang benar jika anaknya, sering membuat onar dimana-mana. "Calistaaa....". Bentak sang ayah, sontak membuatnya terkejut.
"sini kamu... bukankah papah,sudah bilang jangan nakal-nakal lagi ha..!!!apa kamu mengerti Calista, dengarkan papah. Kalau sampai terjadi lagi, membuat masalah. Papah,tak segan-segan menghukum dirimu. Dan satu lagi,jangan sampai kamu mengerjai mbok Darmi. Kalau sampai papah, liat lagi. Papah,akan menghajar kamu". Bentak Samad, dengan tatapan tajamnya.
Calista, menangis kesegukan. Ia hanya menunduk karena takut, badannya bergetar hebat.
"Jawab Calista, berjanji kepada papah. Tidak akan mengulangi kenakalan kamu,". Bentak Samad,lagi.
Membuat Calista, terkejut. "Huuuu....huuuu.... i-iya pah, Calista janji...huuuu...huuuu". Ia masih menunduk dan berlindung di balik meja.
"Mas,kamu apa-apaan ha? Main marahin anak kita". Teriak Linda, baru saja datang.
Plakkkk....
Satu tamparan mendarat di pipi mulusnya Linda, Samad sudah naik pitam kepada anaknya. Di tambah lagi, kelakuan istrinya hanya berfoya-foya. Semenjak meninggalkannya kedua orang tua samad, tiba-tiba Linda berubah.
"Masssss.....kamu menampar ku ha". Bentak Linda,ia meringis kesakitan sambil memegang pipinya terasa perih.
"iya,lindaaa...kamu sebagai seorang ibu,hanya keluyuran saja kerjaannya. Lihat anakmu ini,dia begitu nakal dan sering mengerjai mbok Darmi. Aku melihat langsung,linda.kamu urus anakmu dan didik dia baik-buruk, jika terulang lagi. Aku tidak segan-segan menghukum anak ini dan juga dirimu,". Bentak Samad, langsung berlalu meninggalkan istrinya.
Lelah dan letih, sangat banyak pekerjaan kantor. Di tambah lagi dengan masalah anak dan juga istrinya,bukan ketenangan yang dia dapatkan melainkan menambah beban pikirannya.
"Ampun mah....ampuuun... Calista,janji tidak nakal pagi... aaammppuuunn..". Calista, memohon ampunan kepada ibunya. Linda, langsung emosi apa lagi gara-gara anaknya. Sehingga di dapat tamparan dari sang suami, Linda mencubit badan anaknya sampai membiru. Ia menghiraukan teriakkan sang anak,apa lagi tangisannya.
"Sudah mamah,bilang bukan? Jangan nakal lagi, Calista. Gara-gara kamu,mamah di tampar papah ha". Bentak Linda,ia mendorong anaknya ke lantai.
"Ampuuun mah,janji tidak nakal lagi..huuu... huuuu..". Tangisnya Calista,namun tidak membuat hati sang ibu iba.
Linda, langsung bergegas pergi meninggalkan anaknya sedang menangis.
Mbok Darmi, melihat kejadian tersebut. Ia langsung memeluk Calista,saat Linda pergi. Walaupun mbok Darmi, sering di kerjain calista. Namun hati mbok Darmi, langsung iba kepada bocah yang masih berumur empat tahun. Mbok Darmi, langsung membujuk agar berhenti menangis.
*******
"kenapa wajahmu kusut, begitu Shafira? ada yang kamu pikirkan". tanya Alvin,kini mereka tengah santai di kafe.
"aku hanya memikirkan kakakku,aku penasaran sampai sekarang. kakakku meminjam uang, begitu banyak. namun tidak ada jaminan apapun,aku takutnya kakak menjamin aset perusahaan,". jawab Shafira di dengan memelas.
"beberapa hari ini,aku lihat kakakmu santai-santai saja Fir. seperti biasanya, semoga saja kakakmu tidak menjamin aset perusahaan atau sertifikat rumah. tapi,yang aku khawatirkan dirimu. Takutnya kamu malah jaminannya, emangnya kakakmu meminjam uang kepada siapa". tanya Alvin, sambil menghirup secangkir kopi.
"iiissshhh.....jangan ngadi-ngadi Alvin,mana mungkin kakakku tega menjaminkan diriku sebagai meminjam uang. masa kalau tidak bisa bayar,aku yang nanggung. kata kakakku meminjam uang kepada Tuan Rokky, pemilik tambang emas terbesar di kota L". jawab Shafira,namun di hatinya langsung ada sesuatu yang mengganjal. ia sangat takut,jika benar dirinya sebagai jaminan.
"Tuan Rokky..? kamu serius Fir,". tanya Alvin, nampak tak percaya.
"ia,memang kenapa Vin. aku penasaran siapa Tuan Rokky? kamu tahu kah, ceritakan kepadaku".
"Aku hanya dengar dari orang-orang saja Fir,kalau Tuan Rokky memang kejam dan tegas. Tuan Rokky,juga tidak segan-segan membunuh siapapun yang berani menyungging dirinya. semoga kakakmu tidak apa-apa,hanya sekedar meminjam uang kepadanya. aku takut, sesuatu hal kepada kalian. apa lagi Tuan Rokky,orangnya tertutup namun ada juga yang bilang jika Tuan Rokky ramah selalu peduli,". Alvin, menjelaskan semuanya yang dia tahu.
"Benarkah,jadi Tuan Rokky ramah kepada siapapun. namun juga tegas, semoga saja". kata Shafira,ia tambah gusar mendengar perkataan Alvin. namun di hatinya sangat penasaran,apa yang di sembunyikan sang kakak.
Sedangkan di sudut lainnya. Shafira dan Alvin,tengah di pantau oleh seseorang dari jarak jauh. seperti nya mereka mengikuti kemana perginya Shafira, seperti ada yang menginginkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments