"kak Samad, dengan siapa meminjam uang? Apa jaminannya kak, sehingga dia mau meminjamkan uang segitu banyaknya,". Tanya Shafira, pagi-pagi sudah menanyakan masalah tersebut. ia sangat penasaran sekali, begitu sangat cepat dia mendapatkan uang pinjaman yang jumlahnya milyaran.
Samad,hanya tersenyum getir. "Tidak ada,kakak hanya meminjam uang dalam jangka setahun. Doakan saja,kalau kakak mampu melunasi semua hutangnya. Kakak, berhutang dengan Seseorang bernama Rokky, pemilik tambang emas terbesar di kota L". maafkan kakak Shafira,kakak berbohong. ini semua demi kebaikan bersama, semoga kakak tidak melakukan kesalahan.
Shafira,tahu jika sang kakak berbohong. Pasti ada yang di sembunyikan darinya, terlihat dari raut wajah sang kakak. "Kak,kalau kurang. Tinggal bilang,aku bisa membantu kakak". Aku tahu,jika kakak berbohong. baiklah kita ikuti kemauan mu kak, semoga cepat-cepat lunas hutang kakak.
"Makasih dek,kamu memang adek kebanggaan kakak. Yang selalu sigap membantu, beruntung kakak memilikimu". Sang kakak kembali tersenyum, membuat hati Shafira menghangat.
"Sama-sama kak,kita harus saling bantu. Bukankah, seperti itu ajaran kepada orang tua kita. Saling bantu dan berhemat, belanja hanya seperlunya setidaknya yang di butuhkan. Tidak membuang-buang uang, yang tidak jelas ". Senyum merekah Shafira, sambil menyinggung kakak iparnya.
Terlihat jelas sang kakak ipar, seperti kesal. Ia tidak bisa menikmati kehidupan,yang bergelimang harta. Sekarang yang ada hanya berhemat-hemat, percuma menikah dengan pengusaha besar di kota L. Tapi di belakang, sangat banyak memiliki hutang.
Bikin mood hancur, gerutu Linda.
"Terserah mau kamu marah atau tidak? Setidaknya apa yang di katakan adekku,memang benar Linda. Kita berhemat dulu, bukankah kamu sudah cukup menikmati semuanya. Jangan ikuti trend fashion dari teman-temanmu, bukankah di lemari sudah banyak tas,sendal, perhiasan dan baju-baju. Kalau tidak di butuhkan,jual saja. Shafira, dengan senang hatinya menjual semuanya ". Kata Samad,kepada sang istri. Membuat Linda, terbalalak mendengar ucapan dari Suaminya.
"Apa...? Ingat yah,mas. Sampai kapan pun,aku tidak mau menjual semua koleksi ku,". Bantah Linda,dia memang geram kepada suaminya. Bisa-bisanya dia memiliki ide seperti itu,menjual semua koleksi miliknya yang berjumlah sekitar Milyaran bisa saja lebih. Enak saja mau jual-jual barang milikku,batin Linda.
"Maklum,kak Linda gengsi sama teman-temannya. Padahal, teman-temannya kere. Suka banget, traktirin temannya. Padahal mereka busuk semua,kasian di kibulin". Senyum semerik Shafira. Hanya mengikuti kata gengsi, sampai -sampai suami gulung tikar.
"Uang 10 juta,itu lumayan banyak Linda. Bagaimana,kalau aku beri jatah 2 juta seperti teman-teman mu itu. Bisa-bisa kamu kejang-kejang, sekalian. Aku pergi dulu, bekerja. Dan kamu Linda,jangan macam-macam dengan ku di belakang ". Seringai tajam Samad,kepada istrinya. Sabar Samad,jangan terbawa emosi. ingat dia adalah istri sekaligus ibu dari anakmu.
Membuat Linda, bergidik ngeri melihat tatapan tajam sang suami. "I-iya mas". Jawabnya gugup,. Sial,tajam sekali tatapan suamiku.huuuuuuuu......
Shafira, menikmati sarapan paginya. Walaupun Shafira, hidup dengan kemewahan. Namun dia,biasa hidup susah karena dia bukan perempuan manja. sesekali dia melirik ke arah kakak iparnya, dari tadi dia tak melihat keponakan nakalnya itu.
Selesai dengan sarapannya,ia langsung bergegas menuju butik. kalau lama-lama di rumah, bisa-bisa stres bersama kakak iparnya. Yg
Sedangkan Linda, karena tidak ada yang di kerjakan. Langsung menyambar tas mahalnya dan kunci mobil. Ia sangat kesal kepada suaminya, tujuan adalah mengadu kepada orangtuanya.
********
Sesampai di butik.
Shafira,di suguhkan dengan Seseorang pria berwajah tampan mirip.
"Selamat pagi, Shafira,". Kata Alvin, sahabatnya Shafira. Ia memberikan bekal makanan, kepada Shafira.
"Apa ini Vin,". Tanya Shafira,ia langsung menyambut bekal makanan itu. "Masuk dulu,yuk".
"Semur jengkol,buatan Ummi. Aku buru-buru, kapan-kapan aku mampir deh. Pamit dulu,mau kerja. Cari uang banyak-banyak,buat bekal nikah". Kekehnya Alvin, mempu membuat Shafira tertawa.
"Wahhh... makasih banyak, bilangin ke Ummi titip salam. Hati-hati yah, Vin. Makasih, banyak yah". Kata Shafira,ia tersenyum manis.
Alvin, langsung menancapkan gas motornya dan meninggalkan Shafira fi parkiran.
Lepas kepergian Alvin,ia langsung masuk ke butik miliknya. Ia memiliki dua karyawan,yang menyambut kedatangannya dengan hangat.
"Kalian mau,ini buatan ibunya Alvin,". Shafira,membuka bekal makanan tersebut.
Saat membuka aromanya sangat menggoda perut, mereka menikmati semur jengkol buatan Ummi Fatimah.
Sedangkan Linda,ia sudah sampai di rumah kedua orangtuanya. Dia tergesa-gesa masuk ke dalam dan menghampiri orangtuanya.
Orangtuanya nampak heran kepada anaknya , terlihat jelas raut wajahnya nampak kesal.
"Kesal aku bu,sama mas Samad". Gerutu Linda, langsung.
"Kesal kenapa kamu,nak". Tanya bu Misnah, kepada anaknya.
Linda, langsung bercerita keluh kesahnya kepada sang ibu.
"10 juta,itu masih banyak Linda. Daripada kamu Menikah dengan mantan kekasihmu dulu,yang lima tahun itu. Bakalan tersiksa hidupmu, seharusnya kamu bersyukur dong,". Sang ibu, membela menantunya. "Kamu jadi istri kok, begitu banget Linda. Tidak apa-apa, berhemat sementara. Siapa tahu perusahaan suami kamu, cepat-cepat pulih seperti dulu. Jangan ngeluh-ngeluh segala lah, kamu ini benar-benar berubah saat menikmati bergelimang harta. Dulu,kamu happy-happy saja saat berpacaran dengan Arga. Tidak ada kelurahan apapun, hasilnya sangat memuaskan bukan". Sang ibu, mencoba menasehati anaknya.
Linda, menghembuskan nafas beratnya. "Iya,aku paham bu". Jawabnya ketus.
Namun sang ibu,hanya tersenyum kecil."mau kemana kamu". Tanya sang ibu, melihat anaknya beranjak pergi.
"Mau pulang,bu. Titip salam sama bapak,besok ke sini lagi. Kalau gak sibuk,". Kekehnya Linda. Ia keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan ia calingukan,entah kemana arah. "Lo, kok aku tiba-tiba ke sini". Gumam Linda,namun ia melihat rumah membuat dirinya penasaran.
"Ru-rumah inikan milik". Linda, ternganga melihat rumah yang mampu mengembalikan masa lalunya.
Ia hanya menoleh sekilas, benar-benar sangat syok. Beberapa bulan lalu,rumah tersebut sangat kumuh dan di penuhi rumput liar. Tapi, sekarang sangat berbeda kini terlihat ada seseorang merenovasi rumah tersebut.
Dengan hati penasaran. Linda, langsung turun dari mobil saat melihat ada seseorang yang tengah bersih-bersih di halaman rumah.
Linda, sambil calingukan melihat sekeliling sampai pada akhirnya ia menghampiri seseorang tersebut. "Maaf,pak. Mau nanya, rumah ini siapa pemiliknya"
"Gak tahu,Neng. Tapi,saya hanya di suruh membersihkan rumah ini. Mau di renovasi katanya,sang pemilik mau tinggal di rumah ini". Jawab orang tersebut.
Linda, langsung pamit pulang. Karena informasi yang di dapatnya, tidak sesuai dengan harapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments