Hari Minggu,hari tersibuk bagi Mita dan Dani. Mereka berdua bekerjasama membersihkan seluruh rumah karena tiga hari lagi akan diadakan tahlilan 40 hari almarhum orangtua mereka.
"Kak itu disana masih kotor." tunjuk Mita ke langit-langit ruang tamu. Dani menghela napas lelah sejak tadi mendongak ke atas lehernya kaku.
"Aduh dek...sebentar leherku kaku." keluh Dani langsung menunduk.
"Ya sudah sini biar aku aja." Mita mengambil alih pekerjaan. Sedangkan Dani duduk sambil melemaskan otot lehernya.
"Assalamu alaikum..." ada tamu datang dengan suara cempreng bisa dipastikan itu suara Ita lalu diikuti salam dari beberapa orang. Mita melotot kaget. Dia bergegas ke depan lalu berteriak histeris setelah melihat anak satu kelas datang dan ada pak Yahya juga. Detik berikutnya dia berlari ke dalam kamar menyambar kerudung sedapatnya lalu memakainya.
"Walaikum salam..." jawab Dani langsung ke depan melihat siapa yang datang. Dia juga kaget,bingung menerima tamu sebanyak itu dengan rumah berantakan. Mau ditampung dimana mereka semua?
"Kak Dani kenapa Mita malah teriak saat melihat kami?"
"Oh itu...dia lupa gak pake kerudung."
"O...begitu." Ita mengangguk mengerti.
"Kita gak diajakin masuk nih kak? Ada pak Yahya juga loh." menyadari Dani yang tidak mempersilahkan mereka masuk.
"Hah......"
"Itu...rumahnya masih kotor sedang dibersihkan." Jawab Dani jujur dengan tampang bersalah.
Mita datang dari arah dalam rumah memanggil Ita.
"Sebentar ya pak Yahya dan semuanya!" pamit Mita,menarik Ita masuk.
"Kamu sengaja ya?" sungut Mita menahan marah.
"Ngapain ngajakin mereka? pak Yahya juga." Bisik Mita tidak ingin terdengar sampai keluar.
"Ya...mereka pengen bantuin masalah kamu." Mita melotot tak percaya.
"Ya Allah Ita masalah ku ini...bersihin rumah." panik Mita. Niatnya ingin mengerjai Ita malah dia sendiri yang dikerjai. Senjata makan tuan.
"Aku gak mau tahu kamu harus suruh mereka pergi!" perintah Mita sambil melotot tajam
"Ya sudahlah biarin aja mereka bantu,maunya mereka." balas Ita enteng.
"Gila kamu ya...ada pak Yahya juga." sungut Mita merasa sangat jengkel.
"Ini sesuai permintaan kamu." Ita tidak menghiraukan omelan Mita langsung menyodorkan sekantong makanan kepada Mita.
Mita tidak berkata apa-apa. Dia sangat syok dengan kegilaan Ita.
"Sebelumnya maaf ya ternyata masalah Mita adalah bersih-bersih rumah." Ita membuka lebar pintu rumah Mita dan mempersilahkan semua tamu untuk masuk tanpa seizin pemilik rumah.
"Mari kita bantu Mita dan kak Dani bersih-bersih rumah."
Semuanya sudah terlanjur. Melihat anak-anak satu kelas membantu membersihkan rumahnya dia merasa sungkan dan malu Begitu pula dengan pak Yahya,datang ke rumah cuma untuk membersihkan rumahnya. Ya salam ini kalau ketahuan sama para penggemar pak Yahya bisa dihujat habis-habisan
Sebagai pembalasan Mita sengaja memberi Ita banyak pekerjaan.
"Itu semua tolong di lap sampe bersih ya!" perintah Mita sambil lalu mengerjakan yang lain.
Ita mengelap keringat yang menetes didahinya. Mengatur napas yang mulai ngos-ngosan karena sejak datang terus melakukan pekerjaan tanpa jeda.
Sementara di dapur Mita sedang menyiapkan makan siang ala kadarnya. Setelah itu membuat minuman segar untuk semua orang yang berjumlah 42 orang.
Mita yang baru belajar memasak cukup kewalahan tapi untungnya kemarin-kemarin sudah belajar memasak. Insya Allah masih bisa dimakan.
"Sudah selasai Ta...?" tanya Mita saat melihat Ita duduk sambil mengatur napas. Ita melirik tajam.
"Bisa-bisanya kamu mengerjai ku seperti ini." teriaknya marah.
"Kemarin kan kamu yang bilang setuju."
"Tapi kan gak sebanyak ini. Dari tadi aku terus kamu suruh-suruh." protes Ita,Mita menghela napas.
"Kemarin kamu bilang berhak tahu masalahku. Ya ini..."
"Ini baru sedikit,mau tahu masalah ku yang lain?" goda Mita yang langsung dibalas gelengan kepala Ita.
"Ya sudah...sekarang ayo ke dapur kita makan,ada es teh juga."
"Temen-temen,pak Yahya ayo ke dapur."
Mita mempersilahkan semuanya menikmati hidangan yang ia buat. Dia sendiri duduk didekat Dani sambil menikmati es teh berdua.
"Kalian gak makan?" tanya pak Yahya yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.
"Nanti pak!"
Semua orang menikmati bagiannya masing-masing. Dani dan Mita menunggu sisanya.
"Mita...ini enak kenapa yang kemarin asin banget?" protes Ita.
"Kan lupa..." balas Mita sambil tertawa bahagia melihat wajah sebal Ita.
"Dek...jangan begitu lagi,kasihan Ita!" Mita mengangkat bahu.
"Kamu jahil banget sih sekarang!" Dani memencet hidung Mita sayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments