Seharian ini Mita merasa lelah sekali memikirkan masalahnya. Mulai dari gosip yang tersebar antara dirinya dan Alif ditambah dengan Diandra. Belum lagi diganggu oleh Beni and the Genk.
Melupakan semuanya tidak bisa tapi dipikirkan membuatnya terbebani. Mita memutuskan untuk bersikap biasa saja seolah tak terjadi apa-apa. Toh hidup terus berjalan. Cayo...semangat Mita author mendukungmu.
"Ta...ngantin yuk!"
"Sama yang lain aja ya aku lagi mau ketemuan sama seseorang..." Jawabnya tersenyum malu. Mita menghela napas. Dia menebak Ita ketemuan sama anak cowok terlihat sekali dari ekspresi Ita yang berbunga-bunga.
"Mita..." Tiba-tiba Alif datang dengan tergesa menarik perhatian anak-anak yang lain. Langsung mereka saling berbisik.
"Ada apa?" Tanya Mita dingin.
"Disuruh ke ruang guru sekarang." Mita mengernyit heran. Berpikir apakah dia kembali melakukan kesalahan? Sepanjang perjalanan menuju ruang guru dia terus menerka-nerka.
Sampai diruang guru,ia mendapati sosok kakaknya,Dani.
"Dek,kakak sudah izin sama bapak kepala sekolah dan guru-guru yang lain untuk mengajakmu pulang." Mita mengernyit heran.
"Pulang?"
"Apa ada masalah?" Tanyanya penasaran karena sedari melihat kakaknya hatinya tidak tenang.
"Ada yang cariin kamu dirumah." Mita semakin bingung dengan jawaban Dani yang menurutnya bertele-tele.
"Kak...sebenarnya ada apa?" Bukannya menjawab pertanyaan Mita,Dani malah merangkul pundak Mita. Menuntunnya menuju ke kelas.
"Ayo kita ambil tas kamu dulu ya!"
"Kak ada apa sebenarnya?" Pertanyaan yang sama kembali terlontar dari bibir Mita saat ditempat parkir.
"Aduh dek disini panas ayo kita pulang dulu!" Mita berdecak sebal dengan jawaban Dani. Akhirnya dia diam saja.
Sepanjang perjalanan Mita terus sibuk dengan pikirannya sendiri hingga masuk gang menuju rumahnya.
Dari kejauhan terlihat orang-orang berkumpul dihalaman rumah. Namun dia tidak mau bertanya,merajuk dengan Dani.
Perlahan tapi pasti motor yang mereka kendarai memasuki halaman rumah. Mita melihat sekitar sampai ia melihat bendera putih terpasang disekitar rumahnya. Otaknya masih mencerna. Mengartikan satu-persatu yang dilihatnya sekarang ini. Mungkinkah salah satu orangtuanya? Seketika ia menangis.
"Kak...siapa yang meninggal?" Tanyanya tidak sabar. Melihat kondisi adiknya,Dani ragu untuk mengatakan kebenarannya.
"Kak..." Rengek Mita meminta penjelasan.
"Kamu tenang dulu!"
"Sekarang tarik napas dulu atau kakak gak mau kasih tau kamu!" Mita menurut,dia menarik napas panjang. Dani memeluk adiknya berusaha menyalurkan ketenangan.
"Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun...telah kembali ke Rahmatullah bapak Handoko dan ibu Rani Puspita Sari hari ini ditanah suci Mekkah." Bisik Dani ditelinga Mita. Dugaan Mita separuhnya benar.
Awalnya Mita berpikir salah satu orangtuanya ternyata malah dua-duanya.
Mita berhenti menangis karena terkejut. Tubuhnya langsung merosot ke bawah tak kuasa menerima kenyataan.
"Mita...Mita sadarlah!" Dani menepuk-nepuk pipi adiknya yang tidak merespon.
"Sebaiknya dibawa masuk adiknya mas Dani!" Usul Pak Agus salah satu tetangga. Dibantu beberapa orang Mita dibawa masuk ke kamar.
Dani pun ikut menangis melihat kondisi adiknya yang terpuruk. Walaupun sebenarnya ia pun sama terpuruknya tapi ia berusaha tegar demi adiknya.
"Dek...ikhlaskan semuanya." Dani berusaha menghibur Mita.
"Jangan halangi jalan orangtua kita dengan kesedihan dan tangisan kita."
"Kalau kita berusaha ikhlas insya Allah orangtua kita tenang dialam sana."
Mita menangis tergugu. Dia merasa terpukul akan kepergian orangtuanya tapi disisi lain dia tidak ingin menghalangi jalan arwah orangtuanya.
"Menangis lah...karena mereka orangtua terkasih kita tapi bahagia lah betapa orangtua kita terpilih meninggal saat sedang melakukan ibadah haji ditempat yang suci."
"Insya Allah mereka Khusnul khotimah." Dani memeluk erat tubuh Mita seolah dia masih anak balita. Mencium kening Mita berulang kali menunjukkan betapa Dani menyanyanginya apalagi setelah orangtuanya meninggal semakin bertambah rasa sayang Dani kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments