Dani menghembuskan napas ke udara. Masih tidak percaya jika orangtuanya telah tiada. Rasanya seperti baru saja orangtuanya berpamitan berangkat ibadah haji tapi kini orangtuanya pulang hanya dengan jasad tanpa nyawa.
Lalu Dani memandang Mita didekapannya ia merasa sedih. Mita yang selalu dimanja setelah ini harus belajar mandiri. Akan bagaimana perasaan adiknya nanti?
"Dek......" Dani memulai obrolan.
"Kamu kehilangan kakak pun sama."
"Mereka orangtua terkasih kita sungguh sulit untuk dilupakan."
"Cara mendidik kita...merawat kita...menjaga kita...menyayangi kita...semua tentang mereka akan selalu menjadi kenangan terindah untuk kita." Ucap Dani menerawang mengingat setiap perlakuan orangtuanya yang penuh kasih sayang.
"Tapi hari ini mereka telah tiada dan kita berkewajiban untuk memakamkan mereka dengan baik sebagai bakti kita."
"Hari ini adalah momen terakhir kita untuk lebih dekat dengan mereka,menatap wajah mereka." Dani menarik napas dalam berusaha untuk menahan suaranya agar tidak terdengar parau.
"Apa kamu gak pengen lihat mereka sebelum dimakamkan?" Mita kembali menangis lalu mengangguk.
"Dek bisakah kita saling menguatkan karena sejujurnya kakak sama terpukulnya seperti kamu?"
"Kakak juga ingin menangis seperti kamu agar beban ini sedikit terangkat."
"Kakak takut gak bisa menahan perasaan kakak lalu menangis didepan jenazah bapak dan ibu."
"Yang kakak tahu tangisan dari kerabat yang masih hidup bisa menghalangi perjalanan arwah."
"Kakak gak mau seperti itu." Dani menggelengkan kepala.
Pada akhirnya Dani ikut menangis mencurahkan beban dihatinya hingga keduanya larut dalam kesedihan yang mendalam.
"Bisakah kamu kuat,tegar?" Tanya Dani kepada Mita saat hatinya merasa lebih tenang.
"Setelah ini gak ada kesempatan lagi dek untuk kita bisa bersama bapak ibu." Mita kembali tergugu,Dani membiarkan saja. Karena tidak mudah merelakan kepergian orangtua tersayang.
"Menangis lah sepuasmu tapi nanti saat jenazah bapak ibu datang bersikap tegarlah!" Sambung Dani sambil menyeka air mata yang menetes begitu saja.
"Dek...tolong bantu kakak untuk mengurus pemakaman bapak ibu ya!" Pinta Dani dan Mita mengangguk.
Beberapa saat kemudian ada kabar bahwa jenazah akan segera tiba. Dani mengajak Mita keluar dari kamar untuk menyambut kedatangan jenazah kedua orangtuanya.
"Mita..." Ita yang datang melayat menghampiri Mita dan langsung memeluknya.
"Yang sabar ya..." Ita mengelus punggung Mita. Ita sebelumnya sudah diingatkan untuk tidak menangis saat bertemu Mita.
Beberapa menit kemudian suara ambulan terdengar semakin dekat lalu terlihat mobil ambulan memasuki halaman.
"Gak boleh menangis..." Batin Mita menguatkan diri. Mita dan Dani mendekat ketika jenazah diturunkan dari mobil ambulan. Kemudian memeluk dan menciumi wajah orangtuanya bergiliran sambil menahan tangis.
"Selamat jalan bapak ibu..." Ucap Mita lirih. Ada rasa tidak rela melepas kepergian orangtua untuk selamanya tapi Mita pun tidak berdaya menolak takdir. Semoga dia bisa segera ikhlas.
"Semoga bapak ibu ditempatkan di surganya Allah..." Semua orang mengaminkan doa Dani.
"Ayo segera dimandikan bapak-bapak,ibu-ibu!"
"Untuk mempersingkat waktu Mas Dani memandikan bapaknya dan Mbak Mita memandikan ibunya sebagai perwakilan dari anggota keluarga agar bisa segera dimakamkan." Ucap pak Nurdin selaku ustad dilingkungan sekitar.
Usai dimandikan dan dikafani jenazah disholatkan diikuti Mita dan Dani.
"Assalamu alaikum wr wb mari bapak-bapak,ibu-ibu kita antar jenazah bapak Handoko dan ibu Rani Puspita Sari ke peristirahatan terakhir." Ucap Ustad Nurdin.
"Tapi sebelum itu saya mewakili keluarga almarhum bapak Handoko dan almarhumah ibu Rani Puspita Sari memohon maaf jika selama hidup beliau ada salah pada bapak ibu sekalian."
"Semoga beliau berdua Khusnul khatimah,diampuni dosa-dosanya,ditempatkan disisi Allah SWT aamiin...aamiin ya rabbal alamin."
"Jika almarhum memiliki hutang atau urusan apapun mohon disampaikan pada putra beliau yaitu Mas Dani selaku ahli waris."
"Terima kasih atas perhatiannya...Walaikum salam wr wb."
Apapun yang didapatkan didunia hanyalah titipan sementara dan sebagai ujian bagi setiap manusia. Baik buruk pasti ada namun yang bisa melewati dengan sabar dan tawakal merekalah pemenangnya. Pemenang sejati yang mendapatkan surga sebagai balasannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
abdan syakura
Innaa lillahi wa Innaa ilaihi raaji'uun
sbr ya Mita dan Dani....
2023-05-29
0