Mita masih duduk didapur,duduk termangu sambil menopang dagu. Sesekali menghembuskan napas panjang berulang kali,merasa menyesal menolak menyimpan uang takziah kemarin. Harusnya diterima saja jadi dia punya pegangan disaat kritis seperti ini. Kalau dulu sewaktu ibu masih ada,butuh sesuatu tinggal minta tapi sekarang bingung tujuh keliling. Serasa menjadi ibu rumah tangga dadakan,apa-apa harus berpikir sendiri,mengerjakan sendiri.
Setelah puas termenung,Mita bangkit kemudian berjalan ke kamar. Saat melewati kamar kakaknya tiba-tiba melintas pikiran untuk mencoba mengecek kamar Dani. Siapa tahu ada uang tergeletak sembarangan,biasanya kan begitu kebiasaan Dani asal menaruh barang termasuk uang receh. Lumayan buat beli telor sebiji. Pikir Mita.
"Assalamu alaikum...permisi aku masuk ya kak!"
"Walaikum salam...iya boleh masuk aja." Mita terkikik geli merasa konyol dengan dirinya. Minta izin masuk kamar Dani dan dijawab sendiri pula menganggap dirinya sebagai Dani yang penting dapat izin.
Mita mulai mencari dengan meneliti meja belajar sampai laci nakas yang berada tepat disebelah kepala ranjang.
Ketemu. Dia menemukan tumpukan uang. Tidak hanya uang receh tapi segunung uang bisa dibuat apa saja.
"Gila...aku mulai terobsesi dengan uang." Gumamnya dengan mata berbinar. Rasa laparnya mendadak hilang karena perasaan bahagia melihat uang. Dia berubah menjadi gadis matre.
"Aku baru ngerasain sekarang hal kecil aja butuh uang."
"Gak ada uang gak bisa apa-apa." Gumam Mita mengambil uang itu. Mita memiringkan kepala tertarik untuk mengetahui jumlahnya. Lalu dia menghitungnya secepat kilat.
"Masya Allah 37 juta dan ada lebihan 910 ribu." Ucapnya takjub.
"Tapi kalau gak dimanfaatkan juga bisa habis." Tiba-tiba sedih membayangkan uang ditangan hilang tak berbekas.
"Belanja,uang jajan,beli bensin,bayar sekolah,bayar kuliah,bayar listrik belum yang lain,semua pake uang bukan daun." Mita menghitung pengeluaran dalam beberapa kebutuhan. Langsung lemas.
"Uang sebanyak ini bisa habis dalam beberapa bulan saja jika tidak ada pemasukan sama sekali." Keluh Mita.
"Kira-kira buat apa ya biar bisa berkembang?" Matanya melihat ke atas seolah ada solusi diatas.
Mita berpikir mencari ide usaha yang sesuai dengan kemampuannya. Sayangnya belum menemukan juga,rasanya buntu. Karena dia yang tidak berkualitas dalam hal apapun alias nol. Mita menghela napas lelah.
"Astaghfirullah...mikir aja selelah ini apalagi usahanya. Sepertinya aku belum nyampek ke sana deh." Pesimis pada dirinya sendiri.
Akhirnya dia mengalah dulu. Memilih untuk menghadapi perutnya yang sangat kelaparan.
Mita mengambil uang secukupnya mengunci pintu kamar Dani,kebetulan kuncinya terpasang dipintu bagian dalam. Lalu berjalan cepat ke kamarnya,menyambar kerudung instan langsung mengenakannya.
"Coba cek dulu ke dapur sekalian beli yang lain mumpung ada waktu." Mita pergi ke dapur membuka semua laci dan wadah beras. Beras masih cukup banyak. Kemudian mengecek yang lain.
Setelah memastikan keperluan dapur dia bergegas keluar rumah setelah mengunci pintu depan lalu mengantongi kuncinya.
"Bu...beli telur satu kg,mie instan 10,minyak goreng seliter terus apalagi ya? Aduh lupa deh yang lain..." Ibu penjaga tokonya tersenyum geli mendengarnya.
"Ini gara-gara laper jadi gak fokus."Gumamnya melihat-lihat snack yang sekiranya mengenyangkan.
"Bu...saya ambil roti ya langsung saya makan." Mita meminta izin pada penjaga toko.
"Boleh neng."
"Ini mie instannya mau merek apa dan rasa apa?" Tanya ibu itu.
"Beda harga Bu?" Tanyanya mengernyitkan dahi. Dia kan tidak tahu apa-apa selama ini cuma terima beres.
"Iya..Indomie goreng 3200 yang kuah 3000,merek sedap 3000 untuk gorengnya,kuah 2800." Mita menghela napas,bahkan untuk hal sepele dia tidak tahu.
"Campur aja Bu...banyakin gorengnya." Sengaja minta campur pengen mencicipi rasa dari beda merek.
"Ya neng."
Mita mengunyah sambil berpikir. Menyadari kekurangannya selama ini. Bersyukur Allah mengingatkannya lewat musibah kehilangan orangtua. Sesuatu yang dianggap buruk lebih membawa manfaat,inilah hikmahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments