"Aku menyukaimu." Jawab Diandra lantang dan percaya diri. Berpikir bahwa dengan status anak konglomerat semua keinginan akan didapatkan.
"Cih memalukan...seorang gadis menyatakan cinta duluan." Sindir Alif dengan ketus.
"Sayangnya aku gak menyukaimu karena yang aku sukai adalah Mita..." Mata Mita terbelalak.
"Stop...jangan diterusin!" Ucap Mita panik. Bagaimana tidak,mereka bertiga jadi konsumsi publik. Tiba-tiba saja Alif menggenggam tangan Mita hingga Mita dibuat takjub tanpa sadar melongo.
"Apa-apaan ini...lepasin!" Alif tidak menghiraukan Mita tetap setia menggenggam tangan Mita seolah mereka pasangan kekasih yang dipaksa berpisah. Diandra melotot tajam melihat genggaman yang begitu erat. Dadanya bergemuruh tidak menerima kekalahan.
"Lepasin tangannya!" Bentak Diandra sambil mengurai genggaman tangan Alif ditangan Mita. Mita pun ikut mengurai tapi kalah oleh kekuatan tangan Alif. Ketiganya saling berebut tangan.
"Lepas!" Ucap Mita memaksa.
"Kamu adalah milikku!" Racau Diandra sambil terus berusaha mengurai genggaman tangan mereka. Tapi Alif semakin kuat menggenggam sampai tangan Mita terasa berdenyut.
"Tanganku sakit..." Keluh Mita terpaksa mencubit lengan Alif.
"Aw...sakit Mita." Erang Alif menahan pedih hingga tanpa sadar terlepas.
"Salah sendiri..." Mita mengibaskan tangannya lalu meniupnya berulang kali.
"Pokoknya kamu harus jadi milikku!" Begitu terlepas Diandra langsung merangkul kuat lengan Alif seolah takut kehilangan. Sedangkan Mita bersiap untuk kabur.
"Ehem...mau kemana?" Terdengar suara berat saat Mita akan pergi. Pak Bagus rupanya.
"Kalian bertiga..." Pak Bagus menatap ketiganya lalu mendengus sebal.
"Ikut saya ke ruang BP."
"Saya juga pak?" Tunjuk Mita pada dirinya sendiri.
"Sudah pasti..."Pak Bagus menekan kalimatnya sambil menyeringai. Mita lemas seketika.
"Yang lain bubar. Sebenarnya kalian dikasih makan apa sih sudah tau ada yang ribut bukannya dipisah malah ditonton." Sembur pak Bagus. Seketika semuanya bubar seperti siluman bahkan ada yang saling bertabrakan saking kagetnya.
Mereka bertiga digelandang menuju ruang BP. Mita berjalan menunduk karena malu jadi pusat perhatian disepanjang jalan yang dilewati. Alahai ikut kecebur juga...
Sampai diruang BP pak Bagus berdiri sambil menyender di meja kerjanya memperhatikan ketiga anak didiknya yang berdiri dihadapannya.
"Bisa-bisanya kalian..." Geram Pak Bagus sambil menggelengkan kepala. Tak habis pikir dengan sikap anak zaman sekarang.
"Maaf pak saya gak tahu menahu...demi Allah pak saya gak punya hubungan dengan siapapun." Mita mengeluarkan dua jarinya tanda sumpah.
"Jadi tolong jangan panggil orangtua saya!" Ucapnya menghiba.
"Mereka ini yang buat ulah." Tunjuk Mita pada Alif dan Diandra.
"Saya sadar diri pak,saya masih sekolah bukan waktunya pacar-pacaran. Bayar sekolah saja masih minta orangtua. Harusnya belajar yang rajin kan pak biar bisa membanggakan sekolah dan orangtua."
"Bagus kalau kamu sadar diri." Pak Bagus mengomentari.
"Kamu Diandra...bisa-bisanya kamu menunjukkan kekuasaan. Apa-apaan itu kamu harus jadi milikku." Pak Bagus menirukan ucapan Diandra.
"Lagak mu sudah seperti Alif suamimu saja."
"Kalian itu belum menikah." Ejek pak Bagus. Jeda sebentar lalu melihat ke arah Alif.
"Dan kamu Alif pake pegang-pegang tangan anak gadis orang,sudah bisa bertanggungjawab kamu hah..."
"Saya saja tidak berani pegang tangan anak gadis orang." Omel Pak Bagus sambil menarik napas dalam agar tidak semakin emosi menghadapi anak-anak itu.
"Ya iyalah pak mana berani,ketahuan istri bisa habis bapak." Batin Mita sambil menahan tawa.
"Kalian itu kebanyakan nonton drama. Ini kalau sampai ada yang merekam lalu diunggah ke medsos bisa habis sekolah kita."
"Ah iya jadi ingat. Kalian tunggu sebentar nanti dilanjut lagi!" Alif,Mita,Diandra melongo melihat tingkah pak Bagus. Apa enaknya mendengarkan omelan dari pak Bagus? Mereka bertiga tersenyum kecut dan menurut saja saat diminta untuk tetap tinggal.
"Saya mau ngasih pengumuman dulu!." Pak Bagus melambaikan tangan sambil berjalan cepat. Setelah itu terdengar suara pak Bagus memberi pengumuman lewat pengeras suara.
"Assalamu Alaikum anak-anak tolong dengarkan saya kalau ada yang merekam kejadian dikantin tadi segera dihapus. Sekali lagi langsung dihapus. Atas perhatiannya terima kasih Wassalamu Alaikum..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
abdan syakura
🤣🤣🤣🤣
Bagus Pak Bagus...
Lebih cepat dr Netizen...!!
2023-05-29
0
sasri
ceritanya menarik
2023-03-23
0