Mita sedang berada di kantin sekolah. Tadi pagi tidak sempat sarapan jadi istirahat pertama perutnya kelaparan.
Mulutnya sibuk mengunyah makanan tapi pikiran dan hatinya kosong,tidak bersemangat.
"Mita...gue cariin ternyata disini." Alif langsung duduk disebelah Mita. Mita sendiri secara spontan menggeser posisi duduknya agak menjauh. Alif menghela napas. Mita selalu seperti itu.
"Bukan..."
"Muhrim...iya aku ingat." Potong Alif langsung pindah tempat duduk jadi berhadapan dengan Mita. Mita menghabiskan makanannya dengan cepat agar tidak berlama-lama duduk berhadapan dengan Alif. Rasanya tidak nyaman.
"Pelan-pelan makannya aku gak minta." goda Alif sambil memandang setiap gerakan Mita. Selesai makan Mita berdiri. Hendak pergi ingin membayar yang Mita makan. Setelah itu Mita berjalan mengarah keluar kantin.
"Eh tunggu ditemenin kok malah mau pergi..." Protes Alif saat melihat Mita akan pergi. Merasa kurang puas memandangi wajah seorang Mita.
"Ada urusan." Jawab Mita singkat.
Berteman boleh asal ada batasan antara laki-laki dan perempuan. Tapi tidak bagi Alif. Alif terlalu agresif terhadap Mita hingga sempat digosipkan mereka berpacaran. Hal itu mengundang perselisihan antar teman perempuan yang merasa menyukai Alif hingga menuduh Mita merebut Alif.
Begitulah anak muda berpikir dengan emosi. Suka bertindak tanpa pikir panjang. Belum apa-apa sudah main ancam dengan kekerasan. Geleng kepala deh.
Pada akhirnya Mita menghindari Alif. Sebenarnya tidak enak juga pada Alif tapi mau bagaimana lagi demi kedamaian semua orang.
Mengingat siapa lawannya Mita bergidik ngeri. Siswi populer disekolah dengan tampang diatas rata-rata dan kaya raya. Sayangnya sikapnya bar-bar namanya Diandra Ahmad Jaya.
"Aku pergi dulu!" Pamit Mita yang dicegah oleh Alif dengan mencekal pergelangan tangan Mita. Spontan Mita langsung menepis tangan Alif dengan ekspresi tidak suka.
"Sorry..." Ucap Alif dengan raut penyesalan. Sementara Mita diam mencerna yang terjadi. Dia sendiri merasa serba salah.
"Kenapa kamu selalu menghindar dari ku?" Tanya Alif dengan wajah memelas,Mita mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Hanya menghindari gosip."Jawab Mita singkat.
"Ha...ha...aku gak percaya."
"Kamu gak berani lihat aku." Ucapnya percaya diri sambil menatap Mita. Mita memutar matanya malas.
"Ini bukan cerita novel yang menceritakan roman picisan anak sekolah. Ini kenyataan hidup."
"Kamu tahu gimana aku..."
"Atau kamu sudah lupa?" Sindir Mita sambil tersenyum mengejek.
"Perlu ku ingatkan dengan lawan jenis gak boleh saling pandang,dosa...." Skakmat Alif garuk kepala,kali ini dia melupakan prinsip Mita.
"He...he...aku lupa." Benar-benar terlihat bodoh. Terlalu menjiwai perannya hingga mengurangi pesona kegantengan Alif sebanyak 50 persen...wk...wk...
"Cie...cie...makan berdua ni ye..." Goda Rian yang kebetulan singgah dikantin.
"Makan berdua kepalamu...minggir!" Ucap Mita sewot lalu berjalan keluar dan kaget spontan berhenti. Ternyata Diandra and the Genk sedang menyaksikan,terlihat wajah murkanya.
"Mita...aku ikut." teriak Alif.
"Bukannya sudah ku ingatkan untuk jauh-jauh dari Alif kenapa masih gak ngerti juga." Bentak Diandra sambil menunjuk Mita.
"Stop...memang apa urusan mu meminta Mita menjauhiku." Ucap Alif emosi,mukanya tak kalah seram. Akhirnya Alif dan Diandra terlibat perdebatan sengit tentang penolakan dan kepemilikan secara sepihak.
Mita rasanya ingin mengubur hidup-hidup dirinya sendiri karena malu. Mungkin setelah ini akan tersebar gosip"perebutan seorang pemuda ganteng". Ya salam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments