Sore hari,waktu nya semua karyawan akan pergi meninggalkan kantor Royal untuk kembali ke rumah.
"Aku tidak menyangka kalau Pak Danil,sebentar lagi,akan menikah,sungguh waktu yang begitu singkat!"Ungkap Kevin,duduk di depan Agnes.
"Eeeem,seperti hubungan Kita yang sudah berjalan lima tahun lebih,tapi masih di angan-angan!"Sahut Agnes dengan lesu,sembari membereskan barang -barang nya.
Kevin terdiam melihat ke arah Agnes yang begitu sibuk.
"Kalian sudah baikan?"Tanya Jihan yang ikut nimbrung.Agnes melirik kearah Kevin dengan malas,Kevin hanya bisa menaikan satu alis nya menatap Jihan.
"Eh,Ji.Aku perhatikan Kamu akhir-akhir ini,semakin dekat dengan Bos Kita itu,berbeda saat pertama kali Kalian bertemu.Kamu tidak lagi membenci nya?"
Jihan segera duduk di sebelah Kevin,dengan kursi yang berbeda.
"Aku tidak membenci nya,Aku hanya tidak suka dengan peraturan konyol yang di buat Pak Arnav!"
"Tapi,menurut pandangan Kami,Kamu membenci nya lebih dari itu,bahkan Aku melihat Kalian hampir tiap hari berdebat!"Ujar Agnes,menatap lekat ke arah Jihan.
Kevin mengangguk 'kan kepala nya.
"Apa yang Kau angguk!"Ketus Jihan dengan kesal,Kevin segera berhenti.
"Sudah Ku katakan,Aku tidak membenci nya!"
"Terserah Kamu saja,hanya Kamu yang tau,Kamu membenci nya atau tidak !"Timpal Kevin lagi,Jihan segera menoleh ke arah pria itu dan menatap nya dengan tajam.
"Ayo,Kita pulang !"Agnes segera berdiri,dengan di susul oleh Kevin.
"Kalian duluan saja,Aku masih menunggu minuman dari Kak Al!"
"Eemmm,apa sekarang Kamu pindah haluan,dari Pak Danil sekarang beralih kepada pemuda penjual kopi?"Goda Agnes.
"Ha..Ha..Bodoh!Aku hanya pesan minuman,tidak ada maksud yang lain,sudah pulang sana!"Jihan segera mengusir kedua nya agar segera pergi.
* * *
Jihan bersama dengan Arnav,pulang bersama dengan berjalan kaki,ke dua nya terlihat hanya diam saja,tidak ada yang berani membuka suara.Atau memulai percakapan.
Jihan segera berbelok menuju taman yang ada di dekat apartemen,begitu juga Arnav ia mengikuti wanita itu dari belakang.Jihan meletakkan tas nya di dekat tiang ayunan,ia segera duduk dan berayun seperti anak TK yang sedang bermain.
Arnav melihat Jihan yang begitu menikmati ayunan nya,ia segera duduk di ayunan satu lagi,sembari masih melihat wanita itu.
Melihat Arnav yang terus menatap nya,Jihan pun menoleh,sehingga membuat Arnav secepatnya berpaling dan melihat ke arah lain.
"Kenapa Bapak tidak pulang?"
"Kamu sendiri kenapa tidak pulang?"
"Eeemm,Aku sedang menikmati malam Ku disini.Pak apa ada yang ingin Anda jelaskan,kenapa Anda bisa tidur di lantai semalam ?"Jihan melirik ke arah Arnav yang sedang melihat bintang bertaburan di langit.
"Kenapa bertanya pada Ku,Kamu lah orang yang bertanggung jawab!"
Jihan segera berhenti berayun,lalu menatap Arnav dengan begitu dekat.
"Tapi,Bapak yang memegang tangan Ku begitu kuat,sehingga Aku enggak bisa melepaskan nya!"
"Kamu lah yang mulanya menahan Ku,agar jangan meninggalkan Kamu di sofa!"
Ke dua nya berhenti berayun,lalu Jihan berdiri,dan mengambil tas nya.
"Nih!"Jihan memberikan minuman jahe merah hangat kepada Arnav.
"Ambil!"Ujar nya lagi,saat Arnav ragu untuk mengambil minuman itu.
Arnav segera mengambil minuman cup di tangan Jihan.
'Ternyata dia bisa bersikap begitu baik kepada Ku,kenapa Aku tidak berterimakasih kepada nya,sudah menemani Ku tadi malam!'Jihan terus saja melihat ke arah Arnav yang menyedot minuman jahe nya.
"Kenapa minum nya seperti Anak kecil!"Reflek Jihan membersihkan sudut bi bir Arnav dengan ibu jari nya.Tubuh Jihan sedikit membungkuk,menyebabkan dua wajah itu begitu dekat,dan pandangan itu tidak dapat di hindari.
"Ma-Maaf!"Jihan segera menarik kembali tangan nya,saat Arnav terus menatap nya.Jihan segera mengambil tas nya dan pergi meninggalkan Arnav di taman,ia segera kembali ke apartemen.
Ceklek !
"Kamu sudah kembali?"Jihan menoleh ke arah sumber suara,ada Vero disana yang sedang menata makan malam.
"Kakak rajin sekali masak disini,kenapa Kakak,enggak pesan saja dari luar!"
"Aku akan pergi besok pagi,jadi Aku sengaja memasak yang terakhir untuk Kamu!"
Jihan segera menarik kursi dan duduk di sebelah Vero.
Mereka belum menyantap makanan yang ada di atas meja,tiba-tiba pintu kembali terbuka,dan itu Arnav yang baru tiba.
"Ar,Ayo,makan sama!"Ajak Vero dengan ramah,Arnav mengangguk nya,ia segera berjalan ke arah meja makan.Arnav duduk di depan Jihan,Wanita ini sibuk mengambil makanan,ia tidak mau melihat ke arah Arnav setelah kejadian tadi yang membuat ia malu.
"Besok Aku akan pergi dinas,Aku titip Adik Ku padamu,tolong jaga dia,semalam hujan begitu deras,dia tidak membangunkan Ku,untung saja begitu Aku keluar kamar Aku melihat mu menemani dia di ruang tamu!"
Mendengar penuturan sang Kakak,Jihan segera menoleh ke arah Vero.
"Tidak masalah!"Jawab Arnav singkat.
"Dia punya trauma masa lalu terhadap petir,jadi pasti setiap hujan kalau ada petir,dia tidak bisa tidur,dulu ada teman nya yang nginap disini,sekarang sudah ada Anda disini,Saya mohon bantuan nya!"Vero tersenyum,sembari membelai rambut Jihan.
"Kak,berhenti mengelus rambut Ku,Aku bukan anak kecil lagi!"Cetus Jihan,yang malu,Arnav hanya tersenyum tipis melihat ke dua orang itu bercanda.
"Iya Kamu sudah dewasa,tapi masih takut petir,kalah dong sama bocah!"Cibir Vero lagi,
"Kak!"Jihan menatap Vero dengan kesal,Vero hanya terkekeh melihat ekspresi Jihan yang begitu lucu,Arnav juga ikut tersenyum.Mereka bertiga melewati makan malam yang begitu indah.
Jam terus bergerak,Vero kembali ke kamar untuk istirahat,ia harus bangun pagi,untuk pergi ke bandara.Jihan baru saja keluar dari kamar,dengan piyama yang sudah siap untuk tidur.
Jihan berjalan ke arah kulkas,saat melihat Arnav yang sedang memeriksa berkas nya.Jihan mengambil minuman yang biasa di minum oleh Arnav,lalu menghampiri nya kembali.
Jihan duduk di sebelah Arnav.Meletakkan minuman di depan Bos nya itu,sehingga membuat Arnav melirik ke arah nya.
"Bapak biasa minum yang itu 'kan?"Tanya Jihan,saat Arnav melihat nya.
"Kenapa malam ini begitu baik?"
"Tidak ada,Aku hanya berbagi minuman saja!"Jihan segera meneguk minuman yang ada di tangan nya.
"Bukan kah,minuman ini Aku yang beli?"Arnav kembali melihat Jihan,Wanita ini segera tersadar,dan berhenti meneguk minuman itu.
"Eeemmm"Jihan meletakkan botol minuman milik nya di sebelah minuman Arnav.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Lutfie Wachad
Jihan....lagi baik Ar jadi bikin minuman buatmu... meskipun minuman itu kamu yang beli...🙈
2022-10-08
0
Xiaomi Redmi 4a
aduuuh kan malu Jihan jadinya arnav...
2022-09-20
0