MBM-Hujan

Di dalam kamar Jihan melihat Vero yang tertidur di atas ranjang nya.Membuat Jihan tidak dapat tidur di dalam kamar.Karena kamar Jihan lebih kecil dari kamar yang di tempati Arnav.

Jihan segera mengambil selimut dan juga guling,ia membawanya ke ruang tamu.Jihan berniat untuk tidur di sofa malam ini.

"Sial,benar-benar menyusahkan,mana hujan lagi semoga saja tidak ada petir!"Gumam Jihan,

Jeddderrr..!

"Aaaggrrh!"Teriak Jihan,yang terkejut,sehingga reflek membuat nya lompat ke atas sofa.Jihan meringkuk ke dalam selimut nya.

Ceklek !

"Apa yang terjadi?"Tanya Arnav yang baru saja keluar kamar,karena mendengar Jihan berteriak.

"Ji..."Panggil Arnav,saat melihat Jihan tidak menjawab pertanyaan nya.Arnav mendekat ke sofa,

"Jihan"Panggil nya lagi,duduk disebelah Jihan.

Bugh!

"Tolong,jangan tinggalkan Aku sendiri,Aku tidak mau tidur disini!"Cetus Jihan,yang memeluk Arnav,Jihan terus saja memejam matanya.Arnav yang tiba-tiba di peluk Jihan,membuat jantung nya berdetak begitu kencang.

Jeeddderrr!

"Aaaggrrh!"Jihan kembali berteriak,dan memeluk Arnav dengan erat.Melihat Jihan yang ketakutan,Arnav pun tidak tega meninggalkan wanita itu sendirian di sofa.

Arnav membelai rambut Jihan,menenangkan nya.Namun,sudah menunggu begitu lama,hujan dan petir masih saja terdengar begitu kencang.

"Tidurlah,Aku akan menjaga mu disini!"Bujuk Arnav,membetulkan guling milik Jihan,Wanita ini menggelengkan kepala secepatnya.

"Tidak apa-apa,Aku ada disini!"Sambung Arnav lagi,membantu membaringkan tubuh Jihan.Tanpa membantah lagi,Jihan pun segera berbaring di sofa.Jihan melihat ke arah Arnav dengan tatapan yang sendu dan juga haru.

"Pak terimakasih !"Ucap Jihan,membuat Arnav menaikan alisnya.

"Eeeem"Arnav mengangguk nya.

"Kamu tidur saja,Aku akan menunggu disini!"

"Jangan tinggalkan Aku sendiri Pak!"

Arnav kembali mengangguk nya.Jihan memegang erat tangan Arnav hingga ia terlelap.

Arnav terus saja memperhatikan Jihan yang tertidur,bahkan ia memindahkan rambut yang sudah menutup mata Jihan .

"Kamu terlalu imut jika diam begini!"Gumam Arnav yang terus memandangi wajah Jihan.

Disaat Arnav mau pindah ke kamar,tangan nya di tahan oleh Jihan,membuat dia harus ikut tidur dalam keadaan duduk di lantai,dengan tangan yang di genggam Jihan.

* * *

Jam 05:00,seperti biasa,Jihan bangun lebih pagi.Di saat dia melihat jam,ia kembali memejam mata.Namun,tiba-tiba,Jihan teringat sesuatu.Dia segera melihat kearah lantai,disana ada Arnav yang tertidur di bawah,dengan tangan Jihan masih memegang erat tangan Arnav.

Reflek Jihan segera melepas nya,membuat Arnav terbangun.

"Kamu sudah ?"Arnav segera duduk di lantai.Sembari merenggang 'kan otot-otot nya.

"Aku akan segera mandi!"Jihan segera berlari ke arah kamar nya.

Blam!

Dia melihat Kakak nya sudah bangun,saat ini sedang duduk di tepi ranjang.

"Kamu baru bangun?"Tanya Vero,Jihan mengangguk nya.Mengambul jubah mandi lalu segera keluar dari kamar menuju kamar mandi.

Jihan juga melihat Arnav yang baru masuk ke dalam kamar nya.

"Seluruh tubuh Ku sakit !"Gumam Arnav,yang berbaring di atas ranjang,terlalu lama tidur di atas lantai membuat seluruh tubuh Arnav sakit .

Jam 06:00,Jihan keluar dari kamar,dengan pakaian yang sudah rapi hendak ke kantor.Sementara Vero sedang bergelut di dapur dengan celemek yang terpasang rapi di badannya.

"Ji,enggak sarapan dulu?"Tanya Vero,saat melihat yang Jihan yang hendak menarik handle pintu depan.

"Jihan biasa sarapan di kantor!"

"Hati-hati Ji!"

"Iya!"Sahut Jihan yang tidak sempat menutup kembali pintu apartemen,saat melihat Arnav baru keluar dari kamar nya.

"Mau sarapan sama?"Tanya Vero,melihat Arnav yang sedang membenarkan dasi milik nya.

"Aku sarapan di kantor saja!"

"Baiklah!"Vero, melihat Arnav yang keluar meninggalkan apartemen.Sementara Vero hanya bisa menggelengkan kepala nya,pagi ini harus sarapan sendiri lagi.

Tiba di kantor,Agnes dan Kevin sedang menunggu Jihan.

"Ji"Panggil Agnes,melambaikan tangan nya.

Jihan segera menghampiri mereka.

"Kamu baik-baik saja?"Tanya Agnes,yang penasaran dengan kondisi Jihan setelah kejadian tadi malam.

"Eemmm.Seperti yang Kamu lihat,Aku baik-baik saja !"Jihan membawa sepiring nasi goreng ke meja duduk Agnes dan Kevin.

"Kamu yakin,Kamu tidak masalah dengan kejadian semalam?"Kevin masih mencoba memastikan nya.

"Kenapa Aku harus keberatan,dan bersedih?lagian sampai kapan pun Pak Danil,enggak akan jadi milik Ku!"Ungkap Jihan,melanjutkan sarapan nya.

"Bukan kah,itu Kak Al?"Agnes melihat Al yang berjalan ke arah kantor,dengan membawa satu cup minuman hangat.

"Untuk apa dia kemari?"Kevin menaikan alis nya.

"Mungkin Pak Arnav memesan minuman dari kafe Kak Al!"

"Bisa jadi!"

Begitu selesai sarapan,mereka semua kembali masuk ke dalam ruangan,sebelum Jihan membuka pintu ruangan nya,Al menghentikan wanita itu.

"Jihan"

"Kak Al"Jihan menoleh ke arah Al yang berdiri di belakang nya.

"Kamu baru tiba?tadi Pak Arnav memesan minuman jahe ke kafe,seperti nya dia kurang enak badan?"Seru Al.

"Oh ya?Aku baru tau,Aku tadi saat pergi ke kantor,tidak melihat nya,Aku pergi duluan !"

"Eemmm"Al mengangguk nya.

"Kak Al,Jihan masuk dulu,ada satu dokumen yang belum Jihan selesaikan !"

Al kembali mengangguk,Jihan segera masuk,dan meninggalkan Al di luar ruangan .

Jihan segera mengambil dokumen dan menyelesaikannya.Sesuai kesepakatan dia dengan Arnav,dia akan menyelesaikan beberapa proyek dalam Minggu ini.Arnav meminta Jihan untuk fokus kepada pekerjaan nya,dan melupakan masalah pribadi nya dengan Danil.

Ceklek !

Pintu ruangan itu terbuka,semua karyawan menoleh,melihat Arnav yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu.

"Untuk semua nya tolong perhatikan sejenak.Dalam waktu dekat ini akan ada klien baru yang akan datang ke perusahaan Royal,Saya harap Anda semua dapat melakukan presentasi yang terbaik untuk membuat Klien baru kita puas,dan senang bekerjasama dengan Kita!"

"Iya pak!"Sahut mereka serentak.

"Dari perusahaan mana pak?"Tanya Agnes,

"Dari perusahaan NeoBorn.Pemilik nya baru kembali dari Perancis!"

"Semoga saja pertemuan nya nanti dapat berjalan dengan lancar!"Sambung Kevin.

Arnav melirik ke arah Jihan yang hanya diam saja.

"Jihan,apa ada yang ingin Kamu katakan sebagai penanggung jawab tim?"

Jihan segera menggelengkan kepala nya,Arnav hanya bisa menaikan satu alis nya.

"Kalau begitu,kalian kembali bekerja!"

"Baik pak!"

Mereka semua kembali fokus bekerja.Sementara,Arnav meninggalkan ruangan tersebut,dan kembali ke ruangan sendiri.

Terimakasih yang sudah dukung karya ini🤗

Terpopuler

Comments

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

lanjut Thor

2022-10-08

0

Xiaomi Redmi 4a

Xiaomi Redmi 4a

Jihan ma arnav aja lah

2022-09-19

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Semangat jihan.. Masih banyak laki2 lain yg lebih dari pak danil.. 😁😁😁

2022-09-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!