MBM-Satu Minggu berlalu

Tugas yang diberikan Arnav sudah selesai di kerjakan oleh Jihan.Hari ini mereka berkunjung ke rumah Tuan Lois yang sudah di renovasi oleh mereka.

"Selamat siang Tuan Lois!"Sapa Jihan dengan ramah.

"Siang,mari Kita liat ke dalam,Saya sudah tidak sabar untuk melihat keadaan di dalam !"Ungkap Tuan Lois.Jihan mengangguk nya,dengan di ikuti oleh Arnav.

Tiba di depan kamar,dimana ruangan yang paling berarti bagi Tuan Lois.Namun,itu membuat Arnav sedikit takut,Arnav takut jika Tuan Lois tidak menyukai nya,lebih-lebih ia takut jika Tuan Lois akan menolak menerima hasil renovasi rumah tersebut.

Ceklek !

Pintu terbuka,semakin membuat jantung Arnav berdegup begitu kencang.

"Tenang lah Pak,semua akan baik-baik saja,tidak perlu gugup begitu!"Bisik Jihan,Arnav menatap Jihan dengan tatapan peringatan.

"Ini"Tuan Lois terkejut melihat warna dan corak kamar yang di renovasi oleh tim Jihan,dengan tema masa kecil Anak Tuan Lois.

"Ma.."

Jihan menghalangi Arnav untuk berbicara,ia segera menyela nya.

"Tuan Lois,tema dan corak kamar ini,inisiatif saya sendiri,Saya yang bertanggung jawab,Pak Arnav tidak tahu apa-apa!"Ungkap Jihan.

Arnav sedikit gelisah melihat ekspresi Tuan Lois.

"Maaf Tuan Lois Sa..."

"Jika Anda tidak bisa menerima,Anda bisa menyalahkan saya seorang tanpa melibatkan bos Saya!"Sambung Jihan.

Sudah dua kali,Jihan melarang Arnav untuk berbicara,tentu saja itu membuat Arnav semakin marah.

"Apa yang Kamu lakukan,Kamu akan membuat Tuan Lois marah!"

"Tunggu dulu!"

Arnav dan Jihan melirik ke arah Tuan Lois secara bersamaan.

"Tuan Lois,maafkan saya,karena Saya yang tidak menjaga karyawan saya dengan baik!"Sekali lagi Arnav mencoba meminta maaf kepada Tuan Lois.

Tuan Lois tersenyum,tentu saja membuat kedua nya tercengang.

"Tuan Arnav,Anda sangat beruntung memiliki sekretaris seperti Nona Jihan ini,selain bertanggung jawab dia juga bisa mengatasi semua masalah,terlebih masalah keluarga saya!"Ungkap Tuan Lois.Jihan tersenyum smirk mendengar pujian Tuna Lois.

"Jadi Tuan Lois menerima nya?"Tanya Arnav untuk memastikan kalau Tuan Lois,benar-benar menerima hasil dari proyek yang di kerjakan tim Royal.

"Tentu saja,ini dapat mengingat dan membuat saya mengenang anak saya!"

"Terimakasih,Kamu sudah memberikan yang terbaik untuk rumah ini !"Tuan Lois mengulurkan tangan nya ke arah Jihan,dan Jihan pun segera berjabat tangan,sebagai tanda bahwa proyek nya sudah selesai.

"Terimakasih atas kerjasama nya !"Sambung Arnav yang ikut bersalaman dengan Tuan Lois.

Setelah membereskan semua berkas atas kepuasan Tuan Lois,Arnav dan Jihan berpamit untuk pulang.

* * *

Arnav dan Jihan turun dari taxi,dan berjalan ke arah apartemen.Arnav jarang bawa mobil ke kantor semenjak tinggal satu apartemen dengan Jihan.

"Selamat untuk Kamu yang sudah menyelesaikan proyek ini dengan bagus!"Ujar Arnav,sembari berjalan menuju apartemen.

"Seharusnya Saya yang berterimakasih kepada bapak.Karena,bapak yang sudah memperkenalkan Tuan Lois kepada Saya!"

"Tidak masalah!"Sahut Arnav,tanpa menoleh.Ia terus berjalan menelusuri jalan menuju apartemen mereka yang ada di seberang jalan.

"Ini benar-benar diluar perkiraan Saya,untung saja Tuan Lois,setuju dengan desain yang Kamu buat,dan ia tidak menyalahkan Kamu sudah menyelidiki masa lalu nya.Jika tidak,Saya pun tidak bisa menyelamatkan Kamu jika Tuan Lois menuntut mu atas tindakan yang Kamu lakukan !"Sambung Arnav,menoleh ke arah Jihan yang sedikit tertinggal jauh dari nya.

"Sebenarnya Aku ragu untuk mengajak mu bekerjasama dengan Tuan Lois,melihat tempramen mu yang buruk,membuat Ku harus berpikir seribu kali,agar tidak merugikan perusahaan !"Cetus Arnav,yang terus saja berjalan.

"Kamu tenang saja,misi kali ini milik mu,Aku hanya membantu menerima email nya saja,tapi Kamu sudah berkerja begitu keras.Jihan,kenapa Kamu hari ini banyak diam nya,dan begitu tenang,biasanya Aku selalu mendengar Kamu cerocos dan cerewet dalam segala hal!"Ungkap Arnav,dan kini menoleh kebelakang untuk melihat Jihan.

"Jihan!"Teriak Arnav,saat melihat wanita ini akan tumbang di jalan.Arnav segera menolong nya sebelum ia terjatuh.

Jihan pingsan,tentu saja membuat Arnav panik,Arnav segera menyentuh dahi Jihan,dan benar saja tubuh nya panas,dan ia demam tinggi.

Tanpa menunggu Jihan tersadar,Arnav segera mengendong wanita itu,menuju apartemen yang sudah lumayan dekat dari tempat mereka berdiri.

Ceklek!

Arnav membawa Jihan masuk,dan membaringkan nya di sofa.Arnav beberapa kali menyentuh dahi Jihan,dan ia mencoba mengompres nya,agar demam Jihan segera turun.

"Kenapa Kamu bisa pingsan,apa yang Kamu lakukan tiap malam!"Ketus Arnav dengan nada yang kesal.

"Tentu saja Aku membuat desain untuk Tuan Lois,Aku tidak ingin Bapak kecewa,dan Royal gagal untuk bangkit!"Sahut Jihan,dalam posisi masih memejamkan matanya.

Jihan merasa jika kepala nya begitu berat,sehingga membuka ia susah untuk membuka kedua matanya.

"Istirahat itu juga penting,penting bagi mu peduli untuk kesehatan mu,syukur Kamu tidak perlu di rawat di rumah sakit!"Timpal Arnav lagi,yang mencoba mengecek suhu tubuh Jihan.

"Bagus lah,kalau Aku enggak akan ma ti sekarang!"

Mendengar jawaban itu membuat Arnav menggelengkan kepala nya.

"Aku akan ke kamar !"Jihan mencoba untuk bangkit,Arnav segera membantu nya,mengendong Jihan ke kamar.Sebenarnya Jihan dapat merasakan kepedulian Arnav terhadap dirinya.Namun,sangat sulit bagi Jihan untuk membuka mata saat ini kepala nya benar-benar sakit .

Dengan perlahan Arnav membaringkan tubuh Jihan diatas kasur.

"Aku akan membeli obat demam,Kamu tunggu disini!"

Jihan tidak menjawab.Namun,Arnav segera pergi meninggalkan kamar Jihan.

Dengan susah payah Jihan bangun dari ranjang nya,berjalan ke arah kamar mandi.Jihan perlu membersihkan tubuh nya,ia merasa gerah dengan kondisi yang begitu,meskipun demam ia tidak bisa menahan jika tidak mandi.

Benar-benar tidak bisa bergerak sesuka nya,ia kesulitan dalam bergerak menuju kamar mandi.Meskipun tertatih,Jihan berhasil masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi,ia berendam di bathub,sampai tidak sadarkan diri.

Jihan Masuk ke dalam bathub,dengan keadaan baju mandi masih di tubuhnya.

Begitu Arnav pulang,membawakan bubur dan juga obat untuk Jihan.Setelah menuangkan bubur tersebut dalam mangkuk,Arnav membawa nya ke kamar Jihan.

Ceklek!

"Aku membelikan bubur untuk mu!"Seru Arnav melangkah masuk dalam kamar Jihan.Namun,tiba ia disana,Arnav tidak melihat adanya Jihan.

"Jihan!Jihan!"Panggil Arnav,tapi tidak ada jawaban,Arnav segera keluar dan mencari nya di tempat lain.

Saat melewati kamar mandi,Arnav mendengar suara keran air yang hidup.

Terpopuler

Comments

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

Jihan kurang istirahat demi menyelesaikan proyeknya... akhirnya pingsang badannya sudah capek

2022-10-08

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Jihan kecapean kayanya..

2022-09-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!