Mereka bertiga sedang berdiskusi di kantin,saat jam makan siang.
"Apa ada perkembangan ?"Agnes melihat Jihan yang terus menatap layar laptop nya.
"Tidak.Nes,kenapa Aku tidak melihat Pak Danil?"
"Kamu enggak tau?Pak Danil ambil cuti ada acara keluarga !"
"Kok Aku enggak tau!"Jihan mengerucutkan bi bir nya,semenjak kedatangan Ceo baru nya,Jihan sering melewatkan momen bersama dengan Danil.
"Ayo dong,fokus,biar Kita menang taruhan dengan Pak Arnav!"Seru Kevin yang tiba-tiba semangat lagi.
"Kenapa Kamu bisa bersemangat begitu?"Agnes melirik ke arah Kevin,dengan senyuman di raut wajah nya.Tapi,seketika senyuman itu memudar saat Agnes melihat nya.
setengah jam berlalu,mereka bertiga kembali ke kantor.
Tepat sore hari semua orang sudah kembali pulang hanya tertinggal Agnes,Jihan dan juga Kevin yang masih mengerjakan tugas nya.
"Kalian enggak pulang?"Kevin berdiri di samping Agnes.
"Pulang!"Sahut Agnes,yang segera berdiri,kapan lagi bisa lihat mood Kevin yang kembali bersemangat.
"Ji,Aku duluan !"
Jihan Mengangguk nya.Melihat Agnes dan Kevin keluar dari ruangan mereka.
Begitu selesai membereskan berkas,Jihan pun keluar dari ruangan nya.Suasana kantor sepi,semua orang sudah pergi meninggalkan kantor.
"Jangan lupa,waktu mu hanya seminggu!"Tutur seseorang berdiri di belakang Jihan.
"Eeem"Sahut Jihan,setelah menoleh,lalu segera pergi meninggalkan tempat itu.
Arnav hanya menatap nya dengan senyuman smirk.
Dengan perasaan yang kesal,Jihan melewati kafe Al,ia melihat kafe itu masih buka di jam 21:00.Jihan berniat untuk singgah disana.
"Belum tutup?"Tanya Jihan berdiri di ambang pintu.
"Tutup jam 22:30 malam !"
Jihan mengangguk nya,lalu memesan secangkir kopi untuk menghilangkan stres.
"Ada apa ?"Tanya Al meletakkan cangkir kopi di depan Jihan.
"Biasa masalah pekerjaan !"
"Eeem,Bos baru itu membuat Kamu kesal lagi?"Al duduk di depan Jihan.
"Iya.Aku punya tantangan dengan Pak Arnav.Kalau dia yang kalah,Aku harus siap meninggalkan perusahaan itu.Kalau dia yang kalah,Dia akan menghapus peraturan konyol nya itu!"Pungkas Jihan,meletakkan wajahnya di atas meja.
"Jadi bagaimana?apa sudah ada perkembangan ?"
Jihan menggelengkan kepala nya.
"Aku akan bantu kalian untuk promoin,semoga ada yang berminat,setidak nya,kalian sudah berusaha!"
"Terimakasih Kak Al!"Jihan tersenyum kembali,sembari menggenggam tangan Al.
Al mengangguk,dan membalas senyuman manis Jihan.
* * *
Jihan tiba di apartemen.Namun,ia tidak melihat ada nya Arnav disana.Jihan segera berjalan ke arah kamar Arnav.
Tok..Tok..
Sudah mengetuk dua kali,tapi tidak ada jawaban.
Ceklek !
Jihan masuk ke dalam kamar itu,dan melihat kamar nya kosong,memang tidak terlalu luas cukup untuk satu orang.
"Dimana dia?"Gumam Jihan,sembari melangkah dan berdiri di depan ranjang Arnav.
"Kamu mencari Ku?"Bisik Arnav dari belakang.
"Aaah!"
"Heii!"
Bugh!
Karena terkejut dengan ke datangan Arnav,ke dua nya terjatuh di atas kasur.Dan saling tatap satu sama lain.
Ke dua nya larut dalam lamunan sesaat,bahkan Arnav dapat melihat Jihan begitu dekat yang berada di bawah nya.
"Kamu melanggar aturan rumah!"Bisik Arnav lagi,Jihan langsung mendorong pria itu.Sampai Arnav menahan nya kembali.
"Aku tau salah,apa yang mau Kamu lakukan?"Tanya Jihan,melihat ke arah Pria yang ada di depan nya.
"Aku"Arnav,mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi dengan Jihan.
"Aku akan memakan mu!"Bisik Arnav.
"Sialan!dasar me-sum!" Teriak Jihan,dan mendorong tubuh Arnav,Jihan segera pergi meninggalkan kamar itu.
Tiba di kamar,Jihan yang berusaha mengatur nafasnya kembali.Ia segera naik di atas ranjang dan mengambil laptop nya.
"Bagaimana bisa,tidak ada satu pun pelanggan yang menghubungi Royal,semenjak isu tentang Royal bangkrut.Bahkan,klien juga tidak datang untuk kerjasama lagi"Gumam Jihan,yang duduk di depan laptop nya.
Jihan berusaha memeriksa semua pekerjaan nya,lalu mengatur ulang dokumen yang di berikan Arnav.
Jihan hanya punya waktu seminggu dalam menangani masalah statistik pemasukan keuangan perusahaan.Namun,sudah beberapa hari ini tidak ada perubahan sama sekali,sungguh membuat Jihan frustasi.
"Sial,sial!"Teriak Jihan,yang mencoba mengacak-ngacak rambut nya.
"Aah,mati lampu!"Jihan melihat seisi kamar nya yang gelap.
Jihan segera turun dari ranjang,untuk mencari sebuah lilin di dapur.
Ceklek !
"Kenapa begitu gelap,apa dia lupa membayar listrik!"Gumam Jihan,yang membawa senter hp sebagai alat penerang jalan nya.
"Sedang apa Kamu disini?"
Jihan segera berbalik saat mendengar suara seseorang berbicara dengan nya.
"Sedang mencari lilin!"Jihan langsung pergi menuju dapur dan membuka semua laci Namun,tidak ada satu pun lilin yang ada disana.
"Apa Kamu mencari ini?"Arnav menunjukkan lilin yang ada di tangan nya.
"Eeeem"Jihan mengulurkan tangan nya,meminta Arnav untuk memberikan lilin itu kepada Jihan.
"Kenapa Aku harus memberikan ini untuk mu?"Tanya Arnav,yang menaikan satu alis nya.
"Karena Aku membutuhkan itu Pak!"Sahut Jihan dengan kesal.
"Tapi,Aku juga butuh!"Arnav segera pergi meninggalkan Jihan di dapur.
"Pak,Pak.Tidak bisa kah,Anda berbagi sedikit!"Teriak Jihan.Namun,Arnav tidak menjawab nya.
"Sialan,dasar pelit!"Maki Jihan lagi,langsung pergi meninggalkan dapur.
Blam!
Jihan membanting pintu kamar nya,ia menatap layar ponsel nya,sebentar lagi,baterai ponsel akan habis.Dia harus segera tidur,kalau tidak dia akan tidur dalam gelap.
"Semenjak kedatangan Pak Arnav,hidup Gue penuh dengan ke sialan !"Gumam Jihan,yang menarik selimut untuk menutup tubuh nya.
Di kamar lain,
Arnav sedang menyalakan lilin untuk cahaya penerang di kamar nya.Lalu mengambil laptop,mengirim email untuk klien lama,berharap ada yang mau menerima tawaran kerjasama nya.
Meskipun Arnav tidak terlalu tertarik dengan perusahaan Royal.Tapi,dia harus bisa membuktikan kalau dia mampu mengurus Royal.Dia akan membuktikan sama semua orang kalau dia bukan pecundang ataupun parasit.
Masa lalu membuat orang seperti Arnav sedikit keras kepala.Arnav juga belajar menerima keadaan setelah kejadian pahit dan trauma masa lalu yang membuat hidup nya berantakan.
Sampai sekarang,Arnav masih merasakan bahwa diri nya mengalami Misofobia yang berat di hidup nya.
Setelah mengirim email kepada semua klien nya,Arnav menyimpan kembali laptop,dan segera berbaring di atas ranjang.
"Wanita itu,cerewet,menyebalkan,tapi sedikit menarik!"Gumam Arnav,mengingat Jihan yang terus saja berdebat dengan nya.Setiap hari selalu saja ke dua nya berdebat.Sungguh ironis jika suatu hari ke dua nya saling jatuh cinta,sungguh mustahil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
ria
semuax bisa jadi nyata lho arnav..
2022-10-18
0
Lutfie Wachad
bisa jadi yang dulunya sering bertengkar dan membenci....ketika cinta itu hadir di hati mereka.. jadi saling cinta 🤣🤣🤣
2022-10-08
0
Bambang Setyo
Sekarang sedikit menarik bsk2 menarik sekali 😁😁😁😁
2022-09-09
0