...***...
Tatsu segera berlari menuju kelas 12C saat ia mendengarkan bunyi bel istirahat. Ia tidak peduli beberapa siswa yang berteriak marah padanya. Tujuannya sekarang adalah melihat Ratu Naga Api, apakah mereka semua masih hidup atau tidak?. Kepalanya terasa sangat sakit membayangkan apa yang ada di dalam dipikirannya saat ini.
"Semoga saja gusti ratu tidak mengamuk." Dalam hatinya sangat berharap. "Semoga saja mereka tidak menjadi manusia panggang." Dalam hatinya berdoa supaya mereka semua masih aman.
Brak!!!.
Tanpa basa-basi lagi ia mendobrak pintu itu dengan sangat kuat. Hingga membuat mereka semua terkejut, melihat ke arahnya. Akan tetapi ia tidak peduli sama sekali, karena tujuan utamanya adalah Sukma Ratu Naga Api yang kini telah menemukan tempat reinkarnasinya?.
"Semuanya aman?." Dalam hatinya memperhatikan mereka yang sedang tercengang melihat kedatangannya?. "Jadi? Mereka masih hidup?." Dalam hatinya memperhatikan mereka semua.
"O! Kau siapa?."
Pertanyaan itu tidak dijawab oleh Akihara Masamune. Matanya saat ini sedang mencari keberadaan cewek yang tadinya dimasuki oleh Ratu Naga Api.
"Eh? Mereka semua masih hidup?." Dalam hatinya sedikit berdebar-debar memperhatikan mereka yang masih berada di ruangan kelas?. "Mereka masih utuh?." Ia kembali mengulang pertanyaan yang sama hanya untuk memastikan mereka semua belum jadi daging panggang.
"Hoi? Kau siapa?." Bentaknya. "Kenapa kau masuk ke sini?."
Lagi, pertanyaan itu ia dengar. Apalagi tatapan mereka yang terlihat aneh padanya.
"Berisik!." Bentaknya. "Aku tidak! Aku tidak ada urusannya denganmu!." Ia malah membentak entah siapa yang bertanya padanya.
Kali ini ia berhenti di hadapan Ryuu Amane.
"Ikuti aku." Ucapnya dengan tega. "Ada hal penting! Yang ingin aku bicarakan." Ia segera menarik tangan Ryuu Amane. Tentunya seisi kelas gempar melihat itu. Apakah ada hubungan khusus diantara mereka?. Mereka semua melihat kepergian Akihara Masamune dan Ryuu Amane. Mereka hanya diam saja, karena bagi mereka dua orang itu sama bodohnya.
Apakah yang akan terjadi setelah ini?. Temukan jawabannya.
...***...
Di kantor pusat.
Mereka masih membahas masalah laut selatan, apalagi saat ini mereka masih waspada dengan apa yang dikatakan oleh Biksu mengenai gerbang itu. Mereka masih penasaran dengan apa yang terjadi, karena masih ada laporan tentang bayangan naga yang berada di sekitar laut Selatan. Meskipun mereka tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang dikatakan Biksu itu, tapi mereka harus tetap waspada demi keselamatan penduduk Kota Sukuranburu.
"Bagaimana keadaan wilayah? Yang kalian hadapi saat ini?." Hatinya sangat cemas. "Apakah ada laporan? Tentang kehilangan anggota keluarga? Katakan semuanya pada pertemuan ini." Murasaki Abeno sebagai Gubernur selalu memantau keadaan penduduk Kota Sukuranburu melalui dewan daerah.
"Untuk saat ini wilayah barat aman." Chizuru Ayato memberikan laporan penduduk.
"Wilayah timur juga aman." Jawabnya. "Belum ada laporan, tentang kehilangan anggota keluarga." Gidou Daisuke juga seperti itu.
"Wilayah tenggara juga aman." Jawabnya. "Belum ada laporan kehilangan keluarga." Lanjutnya. "Semuanya masih aman." Ia menarik nafas dalam-dalam. "Setiap harinya saya menghimbau, pada mereka agar tetap waspada." Furio Danto juga memberikan laporannya.
"Wilayah selatan juga saat ini masih aman." Ia juga memberikan laporan. "Saya juga menghimbau kepada mereka, agar tidak keluar di malam hari, jika tidak ada keperluan mendesak." Masumi Kenzo juga memberikan laporannya. "Meskipun wilayah selatan merupakan sumbernya." Raut wajahnya sangat muram. "Sebisa mungkin saya tetap memberikan arahan, pada meraka semua agar tetap waspada." Hatinya semakin cemas. "Masalah ini memang belum jelas, tapi saya tetap menghimbau pada mereka semua agar tetap menaati peraturan." Lanjutnya lagi. "Bisa dikatakan itu adalah antisipasi dari pada korban berjatuhan." Tubuhnya menggigil ketakutan , jika ingat kejadian itu. "Dan sebagai saksi hidup, saya tidak ingin mengalami hal yang seperti itu lagi."
"Baguslah, jika masih aman." Murasaki Abeno menatap mereka dengan penuh kebanggaan. "Itu artinya kita harus tetap waspada, jangan sampai lengah."
Murasaki Abeno selalu waspada akan keselamatan mereka semua. Ia tidak mengerti kenapa hal mengerikan itu bisa terjadi di wilayah Kota Sukuranburu, terutama di wilayah selatan.
"Lalu? Bagaimana dengan perkataan biksu itu?." Ingatannya tertuju pada sosok biksu yang mendatangi mereka. "Apakah kita masih akan mempercayai? Apa yang ia katakan pada kita semua?." Gidou Daisuke masih penasaran. "
"Ya, dia mengatakan." Responnya. "Jika sukma naga air, akan mencari tumbal untuk mereka bangkit." Bulu kuduknya merinding membayangkan itu. "Tapi sejauh ini kita masih aman." Ia menghela nafas panjang. "Apa yang harus kita lakukan? Setelah hampir sebulan, waspada seperti ini?." Chizuru Ayato juga berpikir bahwa itu hanyalah kebetulan saja?.
"Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda seperti itu." Ia menanggapi ucapan rekannya. "Apa yang akan kita lakukan?." Matanya menatap mereka semua. "Bagaimana menurutmu masumi-san?." Lanjutnya. "Bukankah kau? Yang berada di sana pada saat itu?."
"Antara percaya dan tidak." Jawabnya. "Namun saat itu aku memang melihatnya dengan kepalaku sendiri." Tubuhnya menggigil ketakutan. "Dengan jarak seratus meter, dari laut itu." Suaranya pun terdengar bergetar ketakutan. "Saya melihat naga air yang sangat mengerikan, datang dari laut." Pikirannya sangat kusut. "Namun naga itu tidak mendekatiku, karena aku berdiri sangat jauh." Dalam keadaan takut, masih ada perasaan bersyukur di hatinya. "Mereka hanya berputar-putar saja, seperti menabrak sesuatu." Ingatannya masih kuat untuk mengingat peristiwa itu. "Sehingga mereka tidak bisa melangkah jauh dari sekitar sana." Tubuhnya menggigil ketakutan saat teringat dengan kejadian itu.
Mereka semua menyimak apa yang dikatakan oleh Masumi Kenzo. Mereka ingin tidak percaya, tapi kejadian itu memang ada?.
"Tapi biksu itu mengatakan pada kita semua." Ucapnya. "Untuk mencari sukma naga api." Lanjutnya. "Hanya sukma naga api, yang bisa menyegel mereka kembali." Masumi masih ingat dengan apa yang dikatakan Biksu pada saat itu.
"Mencari sukma naga api?." Ucapnya heran. "Bukankah tugu naga api? Berada di dalam wilayah itu?." Hatinya semakin cemas. "Bagaimana caranya kita mencarinya?." Kepalanya terasa berdenyut sakit. "Kita akan tewas! Jika kita masuk ke dalam lingkaran tempat itu." Murasaki Abeno sedikit menghela nafasnya dengan berat. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana caranya mencari sukma Naga di era seperti ini?.
"Nanti saya datangi pendeta itu." Ucapnya. "Supaya kita bisa mengetahui caranya." Ia menarik nafas dalam-dalam. "Berikan saya kesempatan sekali lagi, untuk mengetahui tentang tugu naga api." Masumi Kenzo berusaha untuk menguatkan dirinya, bahwa ia harus melakukan itu dengan penuh tanggung jawab.
"Baiklah, kami setuju." Respon Murasaki Abeno. "Masalah ini akan kita atasi bersama-sama."
Mereka semua sangat senang mendengarkan apa yang dikatakan oleh Masumi Kenzo.
Apakah yang akan mereka lakukan setelah ini?. Apakah mereka mampu mengatasi masalah itu dengan baik?. Temukan jawabannya.
...***...
Kembali ke SMA Selatan.
Tatsu atau Akihara Masamune membawa Ryuu Amane ke tempat yang aman. Ia membawa Ryuu Amane ke gudang belakang sekolah.
"Apa yang kau lakukan tatsu?." Ia sangat kesal. "Kenapa kau malah menyeretku ke sini?!." Ryuu Amane menepis kuat tangan Akihara Masamune.
"Oh?." Responnya. "Rupanya Gusti Ratu telah mendapatkan wadah, untuk reinkarnasi." Hatinya sangat bahagia. "Hamba sangat senang mendengarnya." Ia memberi hormat pada Ryuu Amane. Raut wajah penuh kebahagiaan sangat tergambar dengan jelas di wajahnya.
"Aku memang telah menemukan wadah yang baik." Ryuu Amane memperhatikan bagian tubuhnya yang terasa ringan. "Tapi karena kebaikannya itu, aku telah menggunakan kekuatan ku." Ucapnya kesal. "Untuk menghapus ingatan mereka semua, setelah aku hampir saja memanggang mereka semua!." Namun setelah itu amarahnya malah meledak-ledak tidak menentu.
"Ahaha!." Akihara Masamune tertawa keras "Sabarlah Gusti Ratu." Ucapnya. "Jangan terlalu terbawa emosi." Ia mencoba menenangkan Ryuu Amane. "Bisa gawat, jika ada yang mengetahui identitas Gusti Ratu."
"Hmph!." Ryuu Amane memalingkan wajahnya. Ia sangat kesal karena ditertawakan oleh Akihara Masamune. Namun pada saat itu ada sesuatu yang aneh terjadi.
Deg!!!.
Pada saat sukma mereka bertemu, Ratu Naga Api dan Ryuu Amane. Mereka tidak menduga jika mereka bertemu disaat yang seperti itu?. Tentunya mereka bertemu di alam sukma yang ada di dalam tubuh Ryuu Amane.
"Kamu siapa?." Raut wajahnya terlihat aneh. "Kenapa kau berada di dalam tubuhku?." Ryuu Amane bertanya-tanya.
Matanya melotot tidak percaya saat matanya menangkap ada seseorang yang sangat mirip dengannya?.
"Aku adalah Ratu naga api." Jawab Ratu Naga Api.
"Ratu naga api?." Ryuu Amane mengulang perkataan Ratu Naga Api.
"Ya, aku Ratu naga api." Jawabnya dengan sabar. "Saat ini aku hanya berbentuk sukma saja." Lanjutnya. "Akan tetapi ada sesuatu yang menyeret aku ke dalam tubuhmu." Matanya memperhatikan dengan jelas, kondisi tubuh Ryuu Amane. "Sehingga aku bisa reinkarnasi." Lanjutnya sedikit menjelaskan keadaan yang ia alami.
"Sesuatu yang menyeret mu?." Ryuu Amane merasa aneh. "Reinkarnasi adalah lahir kembali ya?." Ryuu Amane kembali memberikan pertanyaan. Dan kali ini ia bertanya dengan dua pertanyaan beruntun.
"Ya, itulah yang terjadi." Jawabnya. "Tapi aku tidak bisa menjelaskan padamu saat ini." Ratu Naga Api memang tidak bisa menjawabnya.
"Jadi? Aku adalah wadah mu sekarang?." Ryuu Amane semakin merasa aneh. "Apakah kau? Akan menggunakan tubuhku untuk hidup kembali?." Ryuu Amane terus bertanya.
"Ya, memang seperti itulah yang terjadi." Jawab Ratu Naga Api seadanya. "Siapa namamu? Apakah kau keturunan dari naga?." Karena penasaran Ratu Naga Api langsung bertanya karena ia melihat mimpi Ryuu Amane dikejar naga api, serta ada tanda naga api di telapak tangan kanannya.
"Keturunan dari naga?." Responnya. "Apakah aku terlihat keturunan naga?." Dengan raut wajah yang sangat polos ia bertanya seperti itu pada Ratu Naga Api.
"Jangan mengulangi perkataanku! Goaaarrrrh!." Amarahnya memuncak karena ia sangat kesal. "Jangan menjawab pertanyaan dariku dengan pernyataan!." Hatinya semakin kesal. "Kau ini sangat bodoh atau apa?! Manusia tidak bergina!." Amarahnya meledak-ledak karena Ryuu Amane.
"Hiyah!." Ryuu Amane sangat takut ketika melihat wujud Ratu Naga Api yang asli.
Naga berwarna Merah menyala dengan corak hitam dan putih belang. Intinya Ryuu Amane sampai pingsan karena ia sangat terkejut melihat itu, sehingga kesadarannya menghilang seketika saat melihat wujud asli Ratu Naga Api.
Sementara itu Akihara Masamune atau Tatsu saat ini sedang panik, karena tiba-tiba saja Ryuu Amane pingsan. Ia segera membawanya ke UKS. Ia takut terjadi sesuatu pada Ryuu Amane atau Ratu Naga Api.
"Sebenarnya apa yang terjadi?! Kenapa malah pingsan?." Akihara bertanya-tanya dalam hatinya. "Apakah terjadi sesuatu? Apakah Gusti Ratu tidak cocok dengan wadahnya ini?." Ia sangat panik, hingga tidak bisa memikirkan hal yang lain selain memikirkan keselamatan dari ratu Naga Api.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah Ratu Naga Api?. Bisa melakukan reinkarnasi?. Temukan jawabannya.
...***...
Di Kuil Tenkuu No Seiden
Saat ini Souji Gedaje sedang membaca buku sejarah tentang Ratu Naga Api dan Raja Naga Api yang telah berhasil menyegel Naga Air yang sangat ganas luar biasa. Masumi Kenzo dan Mune Ouzaki berada di sana untuk mengetahui kebenaran tentang sejarah itu. Mereka ingin mengetahui bagaimana itu sejarah dari Tugu Naga Api itu yang sesungguhnya.
"Ini adalah buku sejarah, yang ditulis oleh pengawal pribadi ratu naga api." Ucapnya sambil memperlihatkan buku itu pada mereka. "Juga raja naga api." Lanjutnya. "Meskipun tidak dituliskan nama asli keduanya." Ucapnya lagi. "Tapi sejarah yang telah terjadi, pada saat itu memang ada benarnya." Souji Gedaje menyerahkan sebuah buku pada Masumi Kenzo "Kalian telah melakukan kesalahan, dengan menghancurkan tugu naga api." Ia masih menyalahkan Masumi Kenzo atas kejadian itu.
"Ya, maafkan saya." Ucapnya. "Saya yang salah." Ia membungkuk memberi hormat. "Jangan ungkit lagi masalah itu." Masumi Kenzo sedikit kesal dengan tatapan Biksu Souji Gedaje.
"Hum." Hanya seperti itu saja tanggapan darinya.
Benar-benar membuat Masumi Kenzo sangat kesal, seakan-akan merendahkan dirinya.
"Jika tugu naga api dihancurkan, apakah sukma naga api itu? Masih berada di sana atau terjebak di sana?." Masumi Kenzo dengan kesalnya bertanya seperti itu. "Sabar, kau tidak boleh marah, ini adalah ujian." Dalam hatinya mencoba untuk menahan dirinya. Apalagi ini di dalam sebuah kuil, jadi ia harus menahan dirinya agar tidak lepas kendali karena marah.
"Tidak ada yang mengetahuinya." Jawabnya. "Bahkan mendiang ayahku, yang ahli dalam melihat binatang gaib saja." Lanjutnya. "Tidak mengetahui keberadaan sukma naga api itu, berada di mana." Ia ingat dengan perkataan ayahnya mengenai sukma Naga Api yang berada di dalam tugu Naga Api.
"Ini sangat gawat, apa yang akan kita lakukan?." Masumi Kenzo semakin panik, karena ia tidak bisa memikirkan cara untuk mengatasi masalah ini jika ia tidak bisa menemukan dimana Sukma Naga Api berada.
"Menurut sejarah yang dibuat oleh tatsu." Ucapnya. "Seseorang yang memiliki jiwa naga di dalam dirinya, akan mengalami reinkarnasi." Biksu Souji Gedaje sangat ingat dengan cerita dari ayahnya. "Menurut buku yang dicatat itu, mereka bisa melakukan reinkarnasi." Lanjutnya. Begitu juga dengan naga air, yang merupakan musuh mereka."
"Reinkarnasi?." Masumi Kenzo dan Mune Ouzaki sangat terkejut mendengarkan kata reinkarnasi.
"Kalian tidak usah berteriak seperti itu." Biksu Souji Gedaje menutup kedua telinganya. "Aku tidak tuli, hanya mendengarkan ucapan kalian!." Biksu Souji Gedaje malah marah-marah pada keduanya. Telinganya berdenging karena mendengarkan suara yang kerasa dari mereka tadi.
"Oh? Maafkan kami." Nyali keduanya ciut melihat kemarahan dari Biksu Souji Gedaje.
"Galak sekali dia ini sebagai biksu." Dalam hati Mune Ouzaki tercengang di tempat.
"Benar-benar bukan gambaran seorang biksu." Dalam hati Masumi Kenzo tidak percaya mendengar suara sekeras itu dari seorang biksu.
"Hmph!." Biksu Souji Gedaje mendengus kesal. "Kalian ini benar-benar tidak sopan!." Ia memalingkan wajahnya sambil menahan rasa kesal yang ia rasakan saat ini.
"Jika memang benar seperti itu." Ucapnya mencoba mengalihkan perhatian. "Bagaimana caranya kita? Mengetahui ciri-ciri itu ratu naga api?." Suaranya sangat gugup. "A-a-apakah anda mengetahuinya?." Dengan hati-hati Masumi Kenzo bertanya.
"Pasti akan sulit menemukannya." Mune Ouzaki tidak bisa membayangkan bagaimana mereka melakukan itu?. Mencari bagaimana bentuk reinkarnasi Naga Api.
"Ada sebuah catatan yang mengatakan." Biksu Souji Gedaje menarik nafas dalam-dalam. "Jika ingin mengetahui ciri-ciri dari reinkarnasi ratu naga api, atau raja naga api." Lanjutnya. "Dia memiliki tanda lahir di telapak tangannya, yang berbentuk naga api." Ia mengingat kembali catatan itu. "Serta seseorang yang pernah bermimpi dikejar naga api, itu adalah wadah dari naga api." Lanjutan lagi. "Hanya itu yang aku ketahui." Jawabnya dengan serius.
"Me-me-mencari yang seperti itu?." Ia semakin panik. "Malah semakin memusingkan." Ucapnya dengan putus asa. "Apakah tidak ada cara lain?." Masumi Kenzo terdengar seperti sedang merengek.
"Kami mohon beri tahu kami." Ucapnya. "Bagaimana caranya? Menemukannya dengan cara yang lebih mudah?." Mune Ouzaki juga terdengar merengek.
"Jika kalian ingin cara termudah, maka cari cara sendiri!." Balasnya dengan perasaan jengkel. "Jangan hanya bisa mengeluh! Setelah apa yang kalian lakukan!." Dengan nada tinggi Biksu Souji Gedaje berkata seperti itu.
"Kau ini biksu yang sangat tidak ramah sama sekali!." Masumi Kenzo dan Mune Ouzaki sangat takut melihat betapa galaknya Biksu yang mereka temui hari ini?. Parah sekali.
Setelah itu keduanya pergi dari sana. Apakah mereka mampu mencari kedua ciri-ciri itu?. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
mika
🤣🤣🤣🤣 biksu jg manusia guys
2024-07-05
0