"Apa! kenapa kau melakukan semua itu padaku?" Tanya Hana.
"Karena aku tergiur dengan semuanya." Jelas Rosa.
"Sekarang pergi lah dengan tenang!" Ujar Rosa langsung mencekik Hana tanpa ampun.
Hana kesakitan namun tidak dihiraukan oleh Rosa. Belum puas, Rosa menutupi wajah Hana dengan bantal hingga Hana tidak bisa bernapas.
"Mati kau....mati kau!" Seru Rosa menyeringai.
Melihat Hana yang sudah tidak bergerak, Rosa yang kehilangan kendali langsung panik.
"Hah....apa yang ku lakukan!bagaimana ini?" Kata Rosa.
Demi menghilangkan jejak, Rosa memecahkan gelas lalu menancapkan serpihan nya ke leher Hana agar nanti semua orang mengira bahwa Hana mati bunuh diri. Keluarlah darah segar dari Hana.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki menuju kamar. Rosa yang belum sempat pergi langsung bersembunyi di dalam lemari.
Entah bagaimana caranya Mirna bisa masuk ke dalam rumah Hana. Dia berdiri sejenak di depan pintu kamar.
"Sepertinya ini kamar nya, aku yakin pasti mereka berdua sedang tidur bersama. Aku akan membunuh kalian!" Batin Mirna kemudian masuk pelan-pelan.
Alangkah terkejutnya ia ketika melihat pemandangan yang mengerikan dari dalam kamar. Ekspresinya tampak tegang sekaligus tercengang.
Sementara itu Fiona terbangun dari tidur nya karena menyadari Rosa tidak berada di samping nya. Dia pun memutuskan untuk ke kamar ibunya.
"Hana.....Hana....apa yang terjadi?" Tanya Mirna bingung.
Dengan bergetar di tambah keringat dingin, Mirna mendekati Hana dan mencabut serpihan tersebut dari lehernya.Tangan nya pun ikut kotor terkena darah.
"Ibu....ibu...." Panggil Fiona yang sudah berdiri di depan pintu. Fiona menatap ibu nya yang sudah penuh darah dengan mata berkaca-kaca. Ia juga memandangi Mirna yang sedang memegang serpihan kaca.
Mirna kaget dan langsung membalikkan badannya. Disitu juga tiba-tiba Danu datang di temani oleh Aldi. Dengan nafas tak beraturan Danu bicara terhadap anak nya dulu.
Mirna hanya diam tidak bisa berkata apa-apa.
"Fiona...sayang.....kau disini ternyata!" Tanya Danu yang belum sadar jika di hadapan nya ada Mirna.
Mirna hanya diam tidak bisa berkata apa-apa. Danu pun memalingkan pandangan nya dan sangat terkejut.
"Mirna sedang apa kau disini?" Tanya Danu lalu melihat ke arah Hana.
"Hana....kenapa banyak darah disini?" Tanya Danu memeriksa denyut nadi nya.
"Hana....Hana....Hana...." Jerit Danu menangis.
"Mirna apa yang kau lakukan!kau membunuh Hana!" Gerutu Danu mencengkram wajah Mirna.
"Tidak-tidak Danu, aku tidak melakukan apa pun. Bukan aku!" Sanggah Mirna.
"Aku tidak percaya dengan ucapan mu! jelas-jelas kau berada disini!" Geram Danu mendorong Mirna ke lantai.
Pria itu dengan kepanikan nya langsung mengangkat Hana dengan maksud membawa nya ke rumah sakit.
"Aldi tolong jaga kan Fiona dulu." Pinta Danu.
"Baiklah!" Balas Danu.
Mirna yang melihat itu langsung beranjak berdiri dan pergi dari kamar tersebut. Sedang Rosa dari tadi menutup mulutnya dengan kedua tangan agar tidak ketahuan. Ketika suasana di dalam kamar sudah sepi, Rosa barulah keluar dengan waspada.
Tak lama kemudian, sampailah Danu, Mirna, Aldi dan Fiona di rumah sakit. Pihak rumah sakit pun langsung menangani dengan cepat. Hana saat ini sedang terkapar dengan bersimbah darah.
"Dokter....Dokter tolong Dok tolong istri saya! lakukan cara apapun agar istri saya bisa selamat Dok!" Mohon Danu.
"Baik pak kami akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Silahkan bapak menunggu di luar dulu." Kata perawat.
Pria itu pun menunggu di depan pintu, mondar mandir dengan raut wajah gelisah.
Fiona yang berada di samping Aldi sejak tadi mata nya berkaca-kaca ketika melihat keadaan ibu nya yang bersimbah darah.
"Tidak apa Fiona, pasti ibu mu bisa di selamatkan.kau yang sabar ya." Ucap Aldi membungkukkan badan nya.
"Apakah ibu akan baik-baik saja." Tanya Fiona dengan lugu.
"Iya, berdoa lah kepada tuhan agar ibu mu baik-baik saja." Ujar Aldi menenangkan Fiona.
Tiba-tiba datang Mirna bergegas menghampiri Danu dengan kepanikan.
"Danu.....Danu...." Panggil Mirna.
"Mirna......!" Seru Danu dengan nada marah.
"Apa yang kau lakukan pada Hana, kau ingin menghilangkan nyawa nya bukan?" Tanya Danu dengan mata melotot.
"Aku bisa menjelaskan semua nya!aku tidak melakukan apapun kepadanya!" Jelas Mirna.
"Apa aku percaya dengan omong kosong mu?" Gertak Danu.
"Tolong percaya lah kepadaku, bukan aku yang melakukan nya." Kata Mirna menangis.
"Jangan bergerak, anda kami tangkap!" Seru polisi menghampiri Mirna.
Mirna yang kaget langsung histeris menangis dan memohon kepada Danu.
"Danu, apa yang kau lakukan padaku?bukan aku yang membunuh nya! tolong lepaskan aku!aku tidak bersalah! semua hanya salah paham!" Sangkal Mirna kedua tangan nya di pegang oleh polisi.
"Pak polisi tolong bawa wanita berhati iblis ini pergi!" Pinta Danu murka.
"Baik pak!" Balas polisi.
"Danu.....Danu.....Danu...." Teriak Mirna.
Sementara itu, Rosa dengan hati-hati bergegas menuju ke halaman belakang untuk membakar baju yang terkena darah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Noor Sukabumi
Rosa yg bunuh Hana tp mirna yg kena batunya kan kasian anak2 danu gmn nasib mereka😭😭
2022-09-29
0