Besok hari nya, Fiona yang terlelap belum juga bangun bangun. Sedangkan keluarga nya sedang sarapan pagi bersama. Hanya Fiona yang tak terlihat.
"Dimana putri mu?" Tanya Mirna sambil menyantap makanan.
"Entahlah mungkin dia masih tidur!" Jawab Danu.
"Lihatlah dia, sudah hampir siang tapi belum bangun juga." Ucap Mirna tersenyum tipis.
Danu langsung melepaskan sendok dan garpu dari tangan nya seraya melirik istri nya.Tasya hanya melihat dan memperhatikan orang tua nya yang berseteru.
"Ibu,sudahlah, biarkan saja!" Sambung Tasya melirik Mirna.
Selang beberapa saat, mereka telah selesai makan. Danu berangkat ke kantor lebih dulu. Sedangkan Tasya juga telah pergi ke kampus nya terlebih dahulu. Hanya Mirna yang masih berada di rumah.
Fiona Akhirnya bangun dari tidur nya.Dia menuruni anak tangga untuk minum karena tenggorokannya terasa kering. Baru saja berdiri di ruang makan dan meminum segelas air putih ia langsung di tegur oleh Mirna.
"Apa yang kau lakukan habis ini?apakah kau akan tetap berdiam diri di rumah?" Tanya Mirna yang tiba-tiba datang menghampiri.
"Astaga, ibu tiri kau sangat mengejutkan aku!" Ucap Fiona. "Sepertinya aku akan melanjutkan kuliah ku disini! di universitas yang sama dengan saudara tiri ku." Jelas Fiona tersenyum.
"Mana boleh begitu, jika kau ingin melanjutkan kuliah mu jangan di universitas yang sama dengan Tasya." Kata Mirna.
"Bukankah universitas terbuka untuk siapa saja?" Tanya Fiona heran lalu pergi.
Mirna memberikan setengah senyuman nya, terlihat begitu jelas bahwa dia sungguh tidak menyukai putri kandung dari suami nya itu.
*******
Siang hari nya, $rik pulang ke rumah. Dia sedikit kaget ketika melihat ada seorang wanita duduk santai di ruang keluarga. Ia kemudian menyapa wanita tersebut.
"Siapa kau?" Tanya Erik yang masih menggunakan jas.
"Apakah kau juga tidak mengenali ku?" Tanya Fiona bangun dari duduknya. "Aku adalah adik tiri mu!" Ucap Fiona.
"Oh kau ternyata! aku mengenali nama mu namun tak pernah melihat wajahmu secara langsung." Tutur Erik melirik Fiona dengan senyum simpul.
"Erik kenapa kau baru pulang sekarang?" Sambung Mirna yang datang.
"Ibu, ah kebetulan aku sedang sibuk akhir-akhir ini jadi aku tidak sempat pulang." Jelas Erik. "Ibu apakah ini saudara tiri ku yang dari luar negeri?" Tanya Erik pada Mirna.
"Iya, ini saudara tiri mu. Bukan kah dia sangat terlihat cantik dan lugu?" Lirih Mirna tersenyum dengan sorot mata ke arah Fiona
"Apakah kau bisa membuatkan ku secangkir kopi?" Pinta Erik.
Gadis itu kemudian melangkah mendekati Erik.
"Apakah begitu sopan bagimu untuk memerintahkan?" Tanya Fiona mendengus kesal.
"Ibu tiri, apakah kau tidak pernah mengajari nya sopan santun? lalu apa yang kau lakukan selama ini?" Tanya Fion menatap Mirna.
"Tutup mulutmu!" Gertak Mirna lalu menghela nafas.
"Adik tiri yang sangat menggemaskan!" Lirih Erik lalu pergi.
Fiona pun juga pergi meninggalkan ruang keluarga.Ia berjalan menaiki anak tangga menuju kamar nya.
"Cuaca hari ini sangat sejuk. Aku akan pergi mencari udara segar hari ini." Lirih Fiona lalu bersiap-siap.
Gadis itu pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan ibu tiri nya yang duduk di ruang keluarga.
"Mau kemana kau?" Tanya Mirna dengan mata melebar.
"Bukan urusan mu!" Sahut Fiona membuat Mirna semakin geram.
"Kau tidak bisa pergi, supir di rumah ini sedang sibuk." Ucap Mirna beranjak berdiri.
"Kalau begitu aku akan mengendarai mobil sendiri." Ucap Fiona tak kehabisan kata-kata.
"Kau tidak mempunyai mobil di rumah ini. Semua mobil di rumah ini bukan milik ayah mu melainkan milik ku." Jelas Mirna dengan nada sombong.
Raut wajah Fiona berubah seketika. Gadis itu membalikkan badan nya dan berjalan menuju kamar kembali.
Gadis itu menuju kamar nya, sebelum masuk ke dalam kamar, ia melihat pintu kamar Erik terbuka. Dengan pelan Fiona berjalan mengendap-endap masuk ke dalam kamar Erik .
"Kenapa tidak ku ambil saja kunci mobil nya." Lirih Fiona kemudian mengambil kunci mobil Erik yang berada di atas meja. Sedangkan Erik tak tahu jika Fiona masuk ke dalam kamar nya karena dia sendiri sedang mandi.
Dengan sigap gadis itu pergi meninggalkan kamar Erik lalu berjalan menuruni anak tangga tanpa menghiraukan ibu tiri nya.
"Mau kemana lagi dia?" Tanya Mirna mengamati Fiona yang nampak acuh.
Tak lama kemudian terdengar suara teriakan Erik yang berjalan menuruni anak tangga sambil merapikan rambut nya.
"Ibu.....apakah ibu melihat kunci mobil ku?" Tanya Erik menghampiri Mirna.
"Kenapa kau malah bertanya kepadaku?"
"Aku menaruh kunci mobil di atas meja kamar ku, kenapa tiba-tiba tidak ada. Mustahil aku lupa menaruh aku." Tutur Erik.
"Seperti nya mobil mu di bawa oleh Fiona. Dasar anak nakal!" Seru Mirna.
"Argh....sialan anak itu! padahal aku terburu-buru karena ada rapat." Celetuk Erik.
"Pergilah dan pakailah mobil ibu." Titah Mirna.
"Apakah ibu tidak berangkat ke kantor hari ini?" Tanya Erik.
"Ibu sedang meliburkan diri hari ini.Cepatlah pergi! nanti kau akan telat."
Erik lalu pergi dengan menggunakan mobil ibu nya.
Sedangkan Fiona yang mengendarai mobil seorang diri berhenti di salah satu taman dekat universitas Tasya. Gadis itu membuka pintu mobil kemudian duduk di salah satu kursi yang menghadap ke danau.
"Sungguh indah pemandangan disini." Senyum Fiona terukir jelas di wajahnya.
Seketika ponsel nya berdering.
Panggilan dari Rosa membuat nya mengangkat telepon tersebut dengan girang. Rosa menghubungi Fiona hanya bertanya kabar dan bertanya apakah Fiona merasa nyaman tinggal bersama ibu tiri dan saudara tiri nya. Telepon pun berakhir, Fiona memasukan kembali ponsel nya kedalam tas. Tak sengaja bola mata nya mengarah ke segerombol pria yang duduk di samping nya yang agak berjarak. Dia melihat salah satu pria yang tak asing baginya asedang duduk merokok bersama teman-taman nya.
"Pria sombong itu juga ada disini?" Ucap Fiona mengamati seperti orang heran.
Alex ternyata sadar jika ia sedang di amati oleh Fiona. Gadis yang satu pesawat dengan nya beberapa hari yang lalu.
"Apakah kau mengamati ku sejak tadi?" Tegur Alex dengan nada tinggi membuang rokok nya lalu menghampiri Fiona.
"Buat apa aku mengamati mu?" Tanya balik Fiona.
"Lihatlah gadis ini!" Ucap Alex tertawa kecil.
"Dia terlihat cantik tapi sangat menyebalkan!" Ujar salah satu teman Alex yang bernama Vian.
"Aku tidak mempunyai urusan dengan kalian! nadi jangan menganggu ku!" Kata Fiona mata nya melebar lalu pergi begitu saja.
Alex, Vian dan teman yang lain hanya tertawa renyah mendengar ucapan Fiona.
"Apakah kau mengenal gadis itu sebelum nya?" Tanya Vian pada Alex.
"Tidak, aku tidak mengenal nya!" Jawab Alex berbohong.
Alex dan Vian adalah dua sahabat yang sudah akrab dari kecil. Orangtua nya saling mengenal satu sama lain. Alex dan Vian, keduanya adalah seorang pria yang sangat begitu tampan. Tak jarang wanita yang melihat nya akan langsung jatuh cinta.
Alex memiliki sifat yang temperamental dan posesif. Sedangkan Vian memiliki sifat kalem dan masih terbilang pria berhati lembut.
Alex memiliki keluarga yang lengkap namun tidak dengan Vian, dia hanya hidup bersama ibunya saja. Sedangkan ayahnya sudah lama meninggal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Noor Sukabumi
ketrmu lg Fiona m alex jodoh kali yah kalian berdua😁
2022-09-02
0