Malam berganti tugas, pagi ini Hana menyuruh semua pembantu nya untuk membereskan pakaian Danu ke dalam koper lalu setelah itu membawa nya keluar rumah.
"Ada apa ini?ada apa ini?ken" Tanya Danu bingung.
"Maaf pak, ini perintah ibu Hana menyuruh kami untuk menyingkirkan semua pakaian bapak." Jawab salah satu pembantu yang membawa koper keluar.
"Apa....?" Kaget Danu.
"Iya, semua atas perintah ku. Karena kita akan bercerai sebentar lagi" Seru Hana tiba-tiba datang.
Terjadilah perseteruan antara mereka di teras rumah.
"Hana...apa yang kau lakukan." Tanya Danu mendekat.
"Apakah kau tidak ingat ucapan malam tadi? Mulai sekarang pergilah dari rumah ku. Aku tidak ingin melihat mu lagi!" Pinta Hana dengan mata berkaca-kaca.
"Hana....pikirkan lagi dengan keputusan mu! bagaimana dengan nasib anak kita?" Ucap Danu.
"Kau saja tidak memikirkan kami berdua. Lalu untuk apa? cepat pergilah! aku tidak ingin melihat mu lagi!" Teriak Hana.
Rosa yang baru saja datang tiba-tiba kebingungan menyaksikan perseteruan mereka.
"Kenapa mereka, apakah mereka bercerai?" Batin Rosa.
"Ayah....ayah....tunggu....." Teriak Fiona dari dalam.
"Fiona...."
Hana dan Danu menoleh ke arah Fiona yang berlari sambil menangis.
"Ayah....jangan pergi...." Tangis Fiona, Danu mengendong nya.
"Maafkan ayah Fiona, ini semua kesalahan ayah!" Ucap Danu dengan wajah sendu.
"Ayah mau kemana....Disini saja!" Pinta Fiona.
"Tidak Fiona ayah harus pergi ayah memang panas mendapat hukuman seperti ini." Ujar Danu.
"Fiona ayo sini sayang!" Kata Hana langsung mengambil Fiona dari dalam pelukan Danu.
Fiona menangis tak henti nya ketika melihat ayah nya yang akan pergi. Hana pun menyuruh Rosa agar membawa Melisa ke dalam. Dengan terpaksa Rosa mengiyakan ucapan Hana dan membawa Fiona masuk ke dalam ke rumah.
Dengan mata berkaca-kaca Danu melihat anak nya yang menangis.
"Baiklah kalau itu mau mu Han!aku akan pergi dari rumah ini sekarang!" Ucap Danu.
"Sekarang semua perusahan aku yang akan memegang. Kau pergilah bersama selingkuhan dan anak mu itu!" Ujar Hana.
Danu hanya diam menunjukan orang yang tidak bisa berkata apa-apa.
"Haha...rupanya selama ini kau memakai uang ku untuk menghidupi selingkuhan mu itu. Kau juga memberikan nya rumah mewah dan fasilitas mewah lain nya!" Geram Hana.
"Tidak apa, anggap saja sedekah!sekarang aku tidak punya banyak waktu. Pergilah dari rumah ini, aku tidak ingin melihat mu lagi." Usir Hana lalu masuk ke dalam rumah.
Danu menitihkan air mata. Dengan berat hari Danu lalu melangkah pergi dari rumah tersebut dengan membawa koper.
Sedangkan sekarang Hana menghampiri Fiona yang sedang menangis atas kepergian ayah nya. Melihat Hana datang, Rosa langsung menyerahkan Fiona ke tangan Hana.
"Fiona maafkan ibu, semua ini demi kebaikan kita berdua nanti nak!" Ujar Hana menangis.
"Ibu ayah mau kemana...?" Tanya Fiona yang tak tau arti.
"Ayah....ayah mu pergi jauh!dia sudah mengkhianati kita berdua sayang." Jelas Hana pilu.
"Ibu janji, ibu akan merawat mu dengan penuh kasih sayang nanti." Tutur Hana memeluk anak nya.
Selang beberapa saat, Hana dan Rosa mengobrol berdua di teras kolam renang.
"Apa...kalian sudah bercerai?" Kaget Rosa.
"Iya, akulah yang menceraikan nya!" Ujar Hana.
"Apakah ini kesempatan bagiku?" Batin Rosa.
"Dia sudah tidak pantas lagi untuk di pertahankan." Ungkap Hana.
"Rosa kenapa kau malah termenung?" Tanya Hana.
"Aaa....tidak Hana. Aku hanya kaget saja mendengar nya." Ucap Rosa.
Hana mulai kembali menangis mengingat nya. Rosa mencoba menenangkan sahabat nya itu.
"Aku tahu semua ini sangat berat bagi mu. Sabar yah!pasti semua akan berjalan baik-baik saja." Lontar Rosa.
"Aku akan selalu ada di samping mu dan anak mu untuk menemani mu, jadi jangan khawatir." Kata Rosa.
"Terimakasih Rosa....selama ini kaulah yang pengertian padaku." Lirih Hana.
"Iya sama-sama.bLagian aku juga sudah menganggap mu sebagai keluarga ku sendiri." Jelas Rosa tersenyum.
Rosa memberikan sebotol obat kepada Hana.
"Hana ini obat untuk mu, kata dokter kau harus rutin meminum nya." Ujar Rosa.
"Terimakasih Ros, aku sangat membutuhkan obat ini." Ucap Hana mengambil nya.
Siang ini Mirna duduk terpaku di ruang keluarga rumah nya.Dia termenung sembari berperang dengan pikiran nya sendiri.
"Aku sangat merindukan anak ku Erik, kapan aku bisa hidup bersama dengan nya?" Batin Mirna.
"Ini semua gara-gara Danu, selama ini aku telah di bodohi oleh lelaki itu. Baiklah, kau akan merasa menyesal kali ini Danu. Aku akan melakukan segalanya." Batin Mirna geram
"Aku akan membunuh mu Hana. Dengan begitu Danu akan merasa sangat kehilangan."
Setelah di usir oleh Hana, Danu tidak punya tujuan lagi dia be
tinggal sementara di rumah teman nya bernama Aldi. Pria itu sengaja tak ingin pulang ke rumah Mirna karena masalah yang di hadapi nya sekarang membuat dirinya ingin menyendiri. Mirna beberapa kali menghubungi ponsel Danu namun tidak di angkat!.
"Karena kau sedang sakit maka biarkan aku yang merawat Fiona sementara." Ucap Rosa menyuguhkan Hana secangkir teh hangat di ruang santai.
"Baiklah, terimakasih Rosa!" Hana tersenyum.
"Jadi kapan kau akan mengurus surat cerai nya?" Tanya Rosa.
"Besok pagi aku akan pergi mengurus nya!" Jawab Hana menyeruput segelas minuman.
"Benarkah?baguslah! lebih cepat lebih baik." Balas Rosa girang.
Hana terheran melihat respon Rosa.
"Maksudmu?" Tanya Hana.
"Aaah...tidak, maksudku lebih cepat lebih baik agar kau tidak merasakan penderitaan lagi." Jelas Rosa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
jngn sampe obat yg d ksih s rosa ada racun y
2022-10-07
0
Noor Sukabumi
ternyata Rosa juga punya mksd yg tidak baik ke hana
2022-09-29
0