Kemudian pria itu mencium kening istrinya dengan penuh kasih sayang lalu pergi meninggalkan Hana keluar. Danu melangkah kan kaki nya keluar. Baru saja berjalan menuruni anak tangga, Danu di panggil oleh salah satu pembantu nya.
"Tuan!" Panggil pembantu.
"Iya ada apa?" Tanya Danu.
"Di luar ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan anda." Jawab pembantu itu.
"Wanita siapa?aku rasa aku tidak mempunyai janji dengan siapa pun hari ini." Jelas Danu heran.
"Saya juga kurang tahu tuan. Wanita itu terus saja memaksa untuk masuk ke dalam rumah." Ucap pembantu.
"Baiklah, aku akan segera ke sana." Ujar Danu berjalan melangkah menuju luar.
Tiba-tiba di halaman rumah, Danu berpapasan dengan Rossa yang akan menghampiri Hana.
"Rosa,sedang apa kau kemari?apa Hana yang menyuruh mu datang ke sini?" Tanya Danu menghentikan langkah nya.
"Iya aku kesini karena Hana menghubungi ku kemarin.Hana menyuruh ku untuk menemui nya, namun aku tidak punya waktu kemarin." Jelas Rosa tersenyum sambil membawa bingkisan.
"Owh...baiklah kalau begitu.Hana sedang beristirahat di dalam kamar. Aku akan pergi ke luar sebentar karena ada seseorang yang menunggu ku." Ucap Danu menghela nafas.
Rosa dan Hana memiliki hubungan persahabatan yang sangat dekat. Sering kali Rosa berkunjung ke rumah Hana. Begitu pula sebaliknya, Hana juga sering berkunjung ke rumah Rosa.
"Apakah kau akan bertemu dengan Mirna?" Tanya Rosa membuat ekspresi wajah Danu datar.
"Apa kata mu?" Tanya Danu yang tak paham.
"Aku melihat Mirna di luar gerbang, sepertinya dia sedang menunggu mu bukan?"
Sangat terlihat dari raut wajah Danu bahwa ia sangat terkejut. Pria itu langsung bergegas menuju gerbang dengan menghembuskan nafas kasar.
"Apa kau masih berselingkuh dengan Mirna?" Batin Rosa menatap Danu yang melangkah.
Rosa kemudian masuk ke dalam rumah, ia memberikan bingkisan nya kepada pembantu terlebih dahulu lalu melangkah ke luar menyusul Danu. Wanita itu berniat mencari tahu apakah Danu masih menjalin hubungan dengan Mirna.
"Mirna!kenapa kau kemari?" Tanya Danu sambil memandangi suasana agar tak terlihat.
"Akhirnya kau keluar juga Danu." Ucap Mirna sambil melipat tangan nya ke dada.
"Bagaimana Hana tahu jika melihat kau datang kemari!" Danu cemas.
"Itu salah mu Danu. Aku mencoba menelpon mu dan mengirimi mu pesan tapi apa, kau tidak pernah mengangkat telepon ku atau membalas pesan ku. Kau mencoba menghindar dari ku ternyata." Omel Mirna geram.
"Mirna kita sekarang sudah tidak mempunyai hubungan apapun jadi aku harap kamu jangan menganggu ku lagi." Jelas Danu.
"Apa katamu?Danu, kita sama-sama mencintai satu sama lain. Bahkan aku rela bercerai dari bambang demi bisa bersama kau. Tapi kau semudah itu mengatakan nya. Ayo Danu tinggalkan Hana sekarang dan hidup lah bersama ku." Pinta Mirna menarik tangan Danu.
"Argh...lepaskan tangan mu itu Mirna!" Bentak Danu melepaskan tangan Mirna dengan kasar. "Berselingkuh dengan mu hanyalah kesalahan terbodoh yang pernah aku lakukan." Tutur Danu mendorong Mirna.
Sikap Danu membuat Mirna sakit hati. Dengan menghembuskan nafas kasar, wanita itu berdiri sambil menatap tajam Danu.
"Baiklah kalau begitu,.aku akan memberitahu Hana bahwa aku sedang mengandung anak mu!" lirih Mirna.
"Apa kau bilang?" Kaget Danu. "Maksud mu kau sedang mengandung anak ku sekarang?" Tanya Danu mengecilkan suaranya.
"Iya, apa kau ingat malam di mana kita habis party kau mabuk berat. Kau dan aku pergi ke hotel untuk tidur bersama. Dan sekarang kau harus tanggung jawab atas apa yang kau lakukan." Ucap Mirna.
"Hah apa?Mirna sedang mengandung anak dari Danu." Lirih Rosa dalam hati yang diam-diam mengintip dan mendengar percakapan mereka.
"Temui aku di hotel, aku akan menunggu kedatangan mu, kita akan bicara nanti." Tutur Mirna lalu berjalan menuju mobil nya.
Mata nya berkeliling, ia mencoba menghentikan langkah Mirna yang sudah pergi. Namun mulut nya tak bisa berkata apa-apa lagi. Pria itu kembali masuk ke dalam rumah sembari menghembuskan nafas kasar. Sedangkan Rosa sudah masuk terlebih dahulu ke dalam rumah.
"Di mana Hana? kenapa dia tidak ada di kamar ?" Tanya Danu heran kemudian mencari.
Ternyata Hana sedang duduk di meja makan bersama Rosa yang sedang menghidangkan bingkisan yang di bawa oleh Rosa.
"Hana! ternyata kau di sini." Ucap Danu dengan nafas tak beraturan.
"Mas, aku sedang menikmati makanan yang di bawa oleh Rosa." Ucap Hana tersenyum pada suami nya.
"Apakah kau juga ingin mencicipi nya?" Tanya Rosa tersenyum simpul.
"Em...iya kalian makan lah dulu." Kata Danu seperti orang linglung. "Hana, aku akan pergi dulu, ku ada sedikit urusan." Ujar Danu sambil melirik Rosa.
"Apa kau sedang ada masalah?kenapa kau tampak seperti orang gelisah?" Tanya Hana pada Danu.
"Tidak Hana, aku tidak apa-apa. Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik."
Hana mengiyakan ucapan suami nya. Rosa hanya terdiam melihat sikap Danu yang seolah-olah seperti orang bingung. Diaa bahkan tahu kemana Danu akan pergi.
"Kenapa kau terdiam Ros?" Tanya Hana.
"Oh...tidak apa-apa Han, ayo lanjutkan makan mu." Jawab Rosa.
Ditengah perjalanan Danu sesekali mengusap kasar rambutnya sambil menyetir. Pria itu tampak berkeringat dingin mengingat ucapan Mirna bahwa ia sedang mengandung anak nya.
Pukul empat sore,.Danu baru sampai di salah satu hotel yang dijanjikan Mirna. Pria itu memarkir mobil nya lalu bergegas mendatangi Mirna.
Selang beberapa saat, Danu sampai di salah satu kamar. Sebelum masuk dan membuka pintu, ia melirik suasana terlebih dahulu agar memastikan tidak ada orang yang melihat nya.
"Akhirnya kau datang juga." Sambut Mirna yang duduk sambil minum.
"Apa sebenarnya yang kau inginkan?" Tanya Danu dengan raut wajah kesal.
"Aku ingin kau menikahi ku secepatnya. Mana mungkin anak yang ku kandung hidup tanpa seorang ayah." Ujar Mirna dengan santai.
Danu menyeringai, rahang nya menegang seketika.
"Aku tidak bisa menikah dengan mu. Hana sedang mengandung anak ku sekarang." Jelas Danu berdiri di hadapan Mirna.
Seketika Mirna beranjak berdiri menghempaskan gelas yang berada di tangan nya.Wanita itu sangat marah mendengar jawaban dari Danu.
"Aku tidak perduli Danu. Aku tidak mau jika anak ku tumbuh tanpa seorang ayah." Bentak Mirna mendekati Danu dengan mata berkaca-kaca.
Danu merapatkan bibir nya, pria itu diam seribu bahasa.
"Danu, aku yakin kau sangat mencintaiku begitu pula sebaliknya. Aku telah bercerai, aku hamil dan sekarang aku di benci kedua orang tua ku. Lalu apa lagi yang harus aku lakukan?" Tanya Mirna membelai pipi Danu dengan mengucurkan air mata.
"Aku tahu Mirna, ini semua karena kesalahan dan kebodohan ku." Ucap Danu menghela nafas.
"Jika kau tidak mau menikah dengan ku mungkin aku akan mengakhiri hidup ku. Dan kau akan merasa bersalah seumur hidup." Ancam Mirna memeluk Danu.
"Tenanglah Mirna, tenangkan dirimu kau tidak boleh berbicara seperti itu." Ujar Danu mengusap rambut Mirna.
"Tolong jangan tinggalkan aku lagi." Pinta Mirna.
"Sabar lah dulu, aku akan memikirkan semua nya." Ijar Danu menuntun Mirna duduk di atas kasur.
Dengan diiringi hujan deras tak terasa hari sudah malam.
Hana duduk di ruang keluarga sambil memakan beberapa buah-buahan. Sedangkan Rosa sudah pulang dari sore.
"Kenapa mas Danu belum juga pulang?" Batin Hana sambil melirik ke jam tangan yang melingkar.
"Bisakah kau menemani ku untuk malam ini?" Pinta Mirna pada Danu yang sedang memeluk nya sambil tiduran.
"Mirna, aku tidak bisa. Hana mungkin sedang menungguku." Tolak Danu.
"Apakah aku salah memintamu untuk menemani ku malam ini?" Mirna menoleh ke Danu.
"Baiklah, aku akan mencoba menghubungi Hana dulu agar dia tak menungguku." Ucap Danu beranjak dari tempat tidur lalu mengambil ponsel nya.
Pria itu kemudian menghubungi Hana. Hana dengan sigap langsung mengangkat telepon dari suami nya.
"Hallo mas, dimana kau?kenapa belum pulang juga?" Tanya Hana dengan nada cemas.
"Hana...maafkan aku, aku tidak bisa pulang hari ini. Aku pergi ke luar kota secara mendadak menemui klein ku tadi." Jelas Danu.
"Benarkah?" Tanya Hana menghela nafas.
"Aku harap kau tidak berpikiran buruk tentang ku. Aku sangat mencintai mu. Aku tutup telepon nya." Kata Danu menutup sambungan telepon.
"Baiklah kalau begitu."
"Aku tidak boleh berpikir yang macam-macam." Ucap Hana memejamkan mata sambil menghela nafas.
Danu kemudian menghampiri Mirna yang sedang tiduran di kasur. Pria itu menghabiskan waktu nya untuk tidur bersama Mirna. Dengan di peluk Danu dari belakang, Mirna sangat-sangat bahagia.
"Setelah sekian lama kita tidak tidur bersama akhirnya kita bisa tidur bersama lagi." Ucap Mirna yang hanya menggunakan baju tidur seksi.
"Tidurlah, kau pasti sangat merasa lelah hari ini. Aku akan menemani mu malam ini." Kata Danu membuat Mirna tersenyum.
Belum lama berjanji pada Hana, Danu mengingkari janji nya.Tak lama kemudian mereka berdua terlelap tidur dengan berpelukan. Malam itu terdengar suara gemuruh hujan. Hana yang berbaring di tempat tidur terus saja mencoba memejamkan mata nya untu tidur. Meskipun memejamkan mata, ia terus saja berperang dengan pikiran nya perihal suami nya bohong atau tidak.Terlepas dari itu, rasa cinta mengalahkan segalanya Hana pun akhir nya terlelap tidur.
Besok hari nya pukul sembilan Mirna bangun terlebih dahulu di bandingan Danu yang masih terlelap. Ia mandi dan setelah itu bersalin. Tiba-tiba Danu terbangun dari tidur nya seperti orang sedikit kaget. Danu Mengucek kedua mata nya dan langsung menyapa Mirna yang sedang duduk di depan cermin.
"Jam berapa ini?" Tanya Danu setengah sadar.
"Menurut mu!" Balas Mirna.
Danu melirik Mirna kemudian beranjak dari tempat tidur mengambil jam tangan nya yang tergeletak di atas meja.
"Astaga sudah jam segini aku baru bangun. Aku akan segera pulang." Ujar Danu mengambil jas nya dan bersiap-siap.
"Danu tunggu!" Pinta Mirna bangun dari duduknya menghampiri. "Tetaplah disini, aku tidak mau kau kemana-mana."
"Mirna, Hana pasti menunggu ku sekarang. Tolong mengerti lah Mirna, untuk saat ini aku tidak bisa bersama dengan mu terus.Tapi aku yakin suatu saat nanti kita akan bersama selamanya." Ujar Danu memeluk Mirna sambil melontarkan janji manis.
"Baiklah, aku akan mempercayai omongan mu kali ini." Tutur Mirna memeluk erat Danu.
"Aku akan pergi sekarang. Aku akan menghubungi mu nanti." Papar Danu melepaskan pelukan nya.
Danu akhirnya pergi meninggalkan Mirna seorang diri.
"Lihat saja, aku akan memiliki mu sepenuhnya nanti." Batin Mirna dalam hari dengan tersenyum.
Sedangkan Hana duduk termenung di meja makan dengan di dampingi secangkir teh sambil menanti kedatangan suami nya yang tak kunjung pulang. Rasa cinta bahkan mengalahkan rasa curiga nya.
Selang beberapa saat, terdengar suara langkah kaki di kedua telinga nya. Jelas ia langsung memandangi suasana di sekitar nya. Ternyata Danu sudah pulang ke rumah.
"Hana." Ucap Danu menatap Hana.
"Mas, kenapa jam segini kau baru pulang?" Tanya Hana membuat Danu sedikit canggung. Danu kemudian mendekati Hana dan merangkul nya.
"Istri ku yang paling aku cintai, maafkan aku. Di jalan pulang ada sedikit kemacetan tadi." Kata Danu pintar berbohong.
"Oh ya....baiklah kalau begitu." Ujar Hana yang masih berada dalam pelukan.
"Sepertinya ini bukan wangi aroma parfum nya, aku tau sekali bagaimana wangi parfum nya. Seperti wangi parfum wanita." Batin Hana terdiam sejenak.
"Hana sekarang aku akan pergi ke kamar dulu untuk mandi." Danu melepaskan pelukan nya.
"Em...mandi lah, aku akan segera menyiapkan makanan kesukaan mu." Hana tersenyum.
Danu kemudian melangkah menuju kamar dengan Hana yang menatap nya dari belakang.
"Apa kau berselingkuh dari ku lagi?" Tanya Hana mulai merasa curiga.
Hana kemudian menyiapkan makanan untuk suaminya itu, yak lama setelah menyiapkan makanan di meja makan Danu yang seusai mandi langsung menemui istri nya.
"Kau benar-benar istri yang rajin, padahal di rumah ini banyak pembantu, tapi kau selalu menyiapkan makanan untuk ku!" Puji Danu.
"Tidak apa mas, kemari lah dan makanlah!" Pinta Hana.
Danu lalu menarik kursi dan segera menyuap makanan. Sambil menikmati makan, Danu selalu terbayang-bayang dengan ucapan Mirna.
"Aku sudah sedari tadi menunggu kepulangan mu untuk makan bersama mas!" Kata Hana yang duduk makan di hadapan Danu. Namun Danu terus saja termenung tanpa menghiraukan ucapan istri nya.
"Kau kenapa mas?" Tanya Hana namun Danu tetap saja diam."Mas!" Gertak Hana.
"Oh...ya....iya maafkan aku karena sudah membuat mu menunggu!" Ucap Danu dengan gugup.
"Ku perhatikan dari tadi nampak nya kau diam terus seperti orang memikirkan sesuatu. Ada apa sebenarnya mas?" Tanya lagi Hana.
"Tidak apa-apa sayangku, aku hanya sedikit pusing hari ini." Jawab Danu berbohong.
"Em begitu rupanya. Kalau begitu sebaiknya istirahat lah dulu mas. Kau sangat kelelahan mungkin!"
"Tidak usah sayang, aku sudah selesai makan nya dan aku juga sudah kenyang. Aku mau pergi ke kantor dulu." Ujar Danu menyeruput segelas air putih lalu bangun dari duduknya.
"Ya baiklah mas!" Hana juga bangun dari duduknya.
Danu kemudian pergi melangkahkan kaki nya keluar. Sedang Hana duduk kembali sambil melanjutkan makan nya.
"Kenapa mas Danu tampak seperti orang gelisah, apakah ada sesuatu yang di rahasiakan dari ku?" lirih Hana berperang dengan pikirannya.
Selang beberapa saat setelah mengendarai mobil menuju kantor, Danu sampai di kantor nya. Baru saja sampai ruangan nya dan ingin membuka pintu tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan Mirna.
"Bagaimana mas, apakah kau sudah mengambil keputusan dan membicarakan nya kepada Hana?" Tanya Mirna tersenyum sambil duduk di kursi Danu.
"Mirna kenapa kau ada disini, bagaimana jika orang lain melihat mu?" Tanya Danu panik.
"Aku tidak mau menunggu lama-lama!"seru Mirna beranjak berdiri.
"Pergilah dulu, aku mohon! aku akan menghubungi mu nanti." Pinta Danu.
Mirna dengan kesal langsung melangkah pergi meninggalkan Danu di ruangan tersebut sambil melirik tajam bingkai foto Danu dan Hana yang terpajang di atas meja.
Beberapa hari berlalu, siang ini Hana berniat untuk datang ke kantor suami nya. Di waktu bersamaan, Mirna juga akan datang ke kantor Danu.
"Hana, kenapa kau kemari?" Tanya Danu yang sedikit kaget.
"Tidak apa-apa mas, aku hanya ingin mengajak mu makan siang bersama. Bukankah juga ini jam istirahat mu?" Tanya balik Hana tersenyum sambil memandangi suasana ruangan kantor Danu.
"Boleh, kebetulan aku juga lapar!" Tutur Danu.
Mereka pun melangkah keluar bersama, dari arah samping Mirna yang hendak masuk keruangan Danu tiba-tiba jengkel karena melihat Danu sedang bersama Hana.
"Sialan, ada Hana ternyata. Mau kemana mereka?" Tanya Mirna geram kemudian mengikuti dari belakang.
Sampailah mereka di restoran dekat kantor Danu. Mereka makan siang bersama dengan dengan penuh kemesraan. Mirna yang mengikuti sejak tadi, hanya berdiri di balik tiang sambil menatap orang yang dicintai nya.
"Tega kau mas, kau sangat mesra bersama dia sedangkan aku harus sembunyi-sembunyi bertemu dengan mu!" Ujar Mirna kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Noor Sukabumi
mksdnya tega tuh gmn mirna udah jekas2 Hana istri sahnya danu nah km kan cm selingkuhan dih ngotak dikit Napa dasar gatel
2022-09-03
2