6. Flashback

Fiona memutuskan untuk pergi ke kantor di mana ayah nya berada. Sampai di kantor ayah nya, ia berjalan masuk tanpa menghiraukan orang di sekeliling nya.

"Sudah lama aku tak kemari!" Ucap Fiona membuka kacamata nya.

Gadis itu kemudian masuk ke dalam ruangan ayah nya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia menghampiri ayah nya yang sedang duduk. Danu terkejut dengan kedatangan anak nya.

"Ayah!" Sapa Fiona.

"Fiona, ada apa kau kemari!bagaimana jika orang lain melihat mu." Tanya Danu bangun dari duduknya.

"Aku ingin mengatakan bahwa aku akan melanjutkan kuliah ku di universitas yang sama dengan saudara tiri ku." Jawab Fiona menghempaskan tubuh nya ke sofa.

"Apa kau yakin?" Tanya kembali Danu.

"Kenapa tidak yakin? bukan kah nanti nya aku akan pergi kuliah bersama saudara tiri ku setiap hari nya? bukankah itu sangat menyenangkan dalam keluarga?" Tanya Fiona berulang kali membuat Danu diam tak berkutik.

Dengan menghembuskan nafas kasar, Danu tak bisa menyela ucapan putri nya.

"Baiklah terserah kau saja!" Ucap Danu membuat Fiona lega.

"Kenapa ayah seperti orang yang tidak peduli padaku?" Batin Fiona melirik Danu.

"Baiklah kalau begitu, berikan aku fasilitas seperti card atau mobil." Pinta Fiona berdiri.

"Pergi lah dulu, masalah ini bisa kita bicarakan nanti." Pinta Danu.

"Baiklah, aku tunggu."

Fiona pun pergi meninggalkan kantor Danu. Tak lama kemudian Fiona sampai di rumah nya.Ternyata dari tadi kepulangan nya di tunggu oleh Mirna.

"Kenapa kau membawa mobil Erik tanpa berbicara terlebih dahulu." Tanya Mirna menghentikan langkah Fiona.

"Apakah kau marah padaku?" Tanya balik Fiona.

"Kau adalah anak yang tidak punya sopan santun ternyata." Kilah Mirna.

"Apapun yang kau bicarakan, aku sama sekali tidak peduli!" Ujar Fiona melanjutkan langkahnya.

Lagi-lagi Mirna di buat kesal oleh tingkah laku dan ucapan Fiona.

Malam hari nya, mereka makan malam bersama khalayak nya seperti keluarga bahagia. Suasana yang hening membuat Danu membuka suara.

"Fiona, ayah sudah mengurus berkas mu untuk masuk ke universitas yang sama dengan Tasya." Ucap Danu membuat Mirna langsung melirik nya.

"Apa? Fiona akan kuliah di universitas yang sama dengan Tasya?" Mirna kaget.

"Ibu, memang nya kenapa jika Fiona satu kuli dengan ku? aku sangat senang sekali malah." Sambung Tasya.

"Tidak apa-apa!" Ucap Mirna menghembuskan nafas kasar.

"Fiona, siap-siap lah besok. Kau akan berangkat kuliah bersama ku." Tutur Tasya tersenyum mengambang.

"Kalian harus menyelesaikan pendidikan kalian dengan benar. Jangan sampai tidak berhasil. Ayah akan selalu mendukung kalian berdua." Jelas Danu.

"Baiklah, aku sangat menyukai saudara tiri sepertimu." Kata Fiona pada Tasya yang duduk berhadapan dengan nya.

Selesai makan, Mirna yang menunggu Danu dari tadi nampak seperti singa yang menahan lapar.

"Bagaimana bisa kau memasukan putri mu di universitas yang sama dengan Tasya?" Tanya Mirna yang geram.

"Sudahlah Mirna, apa salah nya jika Fiona masuk di universitas yang sama dengan Tasya? lagi pula kelihatan nya mereka sangat rukun." Ucap Danu.

"Mas...bukan kah dulu kau berjanji akan hidup bersama ku dan anak-anak dari ku tanpa Ada nya putri mu?" Tanya Mirna menghela nafas panjang.

"Diam lah Mirna! aku sedang pusing!" Sergah Danu membuat Mirna murka dan langsung meninggalkan Danu seorang diri di kamar.

#Flashback#

Dulu ketika Danu masih menjalin rumah tangga dengan Hana, Danu juga menjalin asmara dengan Mirna yang sudah bersuami. Mirna menghasilkan seorang anak dari pernikahan nya dengan Bambang. Namun pernikahan tersebut, tak bertahan lama. Mirna bermain api di belakang bambang dengan berselingkuh. Alhasil seburuk-buruk nya bangkai pasti tetap akan tercium juga.

Perselingkuhan tersebut di ketahui oleh Bambang. Bagaimana tidak marah jika istri nya sendiri berselingkuh dengan sahabat nya yaitu Danu.Tak pikir panjang Bambang langsung mengambil keputusan untuk menceraikan Mirna. Karena selama ini ia pikir Mirna hanya mempermainkan nya saja dan terlebih tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga nya.

Mirna yang memang sudah tak mencintai bambang mengiyakan keputusan suami nya. Perselingkuhan itu membuat keluarga tersebut bercerai. Padahal pada waktu itu anak mereka Erik masih berusia belia.

Sedangkan Hana yang mengetahui perselingkuhan suami nya itu, hanya bisa menangis sejadi nya.Hana sempat ingin menceraikan Danu.Tapi Danu bersikeras untuk menyakinkan Hana untuk tidak menceraikan nya. Bujukan demi bujukan terus di lontar kan Danu agar Hana luluh kembali dan percaya pada nya. Danu juga meminta kesempatan kepada Hana agar dia bisa berubah dan memperbaiki rumah tangga mereka.

Beberapa minggu kemudian, Mirna dan Bambang sudah resmi bercerai. Hak asuh anak jatuh ke tangan Mirna. Masa kecil Erik cukup di bilang berantakan karena perceraian kedua orang tua nya. Erik selalu di titipkan Mirna ke rumah orang tua nya.

Suatu hari, Mirna mencoba menghubungi Danu dengan maksud ingin mengatakan bahwa ia sudah bercerai dengan suami nya.Bukan tak tahu, Mirna tahu jika Danu sudah punya istri. Hana adalah teman satu sekolah Mirna. Mirna memang tak menyukai Hana karena selalu merasa tersaingi.

Beberapa kali mencoba menghubungi Danu akhirnya ada jawaban.Danu hanya mengatakan agar Mirna tidak usah lagi menganggu nya. Dia akan kembali memperbaiki rumah tangga nya dengan Hana dan memutus komunikasi dengan Mirna. Pria itu lalu mengakhiri telepon tersebut tanpa basa basi.Ekspresi wajah nya mengeras ketika mendengar pernyataan bodoh yang keluar dari dalam mulut Danu. Dia sungguh tak terima dengan pernyataan Danu. Bagaimana tidak, waktu itu dia sangat mencintai Danu. Bahkan berbagai cara pun akan di lakukan nya.

Selang beberapa hari, Mirna memutuskan untuk pulang dan akan tinggal di rumah orang tuanya.Baru saja menikmati sarapan pagi, Mirna berlari ke arah toilet karena mual.Orangtua Mirna yang heran dan panik langsung membawa Mirna pergi ke dokter.Alhasil setelah di bawa pergi ke dokter, Mirna di nyatakan hamil.

Betapa terkejut nya orang tua Mirna yang mendengar itu.Mereka nampak heran dan bingung karena tahu bahwa putri kesayangan nya itu baru saja bercerai.

Melly dan Budi kemudian menghampiri anak nya yang terbaring lemas di brankar.

"Mirna, kau sedang mengandung sekarang?" Tanya Melly dengan raut wajah datar.

"Kenapa kau bercerai saat kau sedang mengandung?" Tanya Budi dengan nada serius.

"Apa?aku sedang mengandung?"tanya Mirna.

Mirna merapatkan bibir nya menunjukan orang yang tak bisa berkata apa-apa. Jelas rasa takut terlukis di wajah nya.

"Ibu,ayah!maafkan aku."lirih Mirna dengan mata berkaca-kaca.

Semenjak Erik lahir, kami sudah pisah ranjang selama beberapa tahun. Kami bahkan tidak mencinta satu sama lain.Dan akhirnya kami bercerai. Mirna terpaksa mengungkapkan semua nya hingga membuat orangtua nya tak mengerti dan tak habis pikir.

"Apa kata kau? jadi selama ini kau membohongi kami?" Tanya Budi dengan mata melotot. "Benar-benar manusia tidak tahu diri!" Gumam Budi dengan nada emosi.

"Jadi sebenarnya anak siapa yang kau kandung?" Tanya ibu nya.

"Pukul lah aku!pukul!" Jerit Mirna pada orang tua nya. "Selama ini aku sudah menuruti kemauan kalian. Bahkan aku menikah dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai.Tapi meskipun begitu aku tetap menjalani pernikahan tanpa adanya rasa cinta. Aku mencoba semampu ku untuk mencintai Bambang tapi apa, Bambang bahkan sama sekali tidak mencintai ku. Kemudian kalian meminta ku untuk menghadirkan seorang cucu dan aku mengiyakan segalanya nya meskipun terasa berat dan terpaksa.

"Apa lagi yang kalian mau dariku?kalian selalu keras kepadaku.Kalian hanya memikirkan ego masing-masing. Bukan salah ku jika akhir nya aku berselingkuh." Sanggah Mirna.

Mendengar ocehan Mirna, Budi dan Melly sekejap memejamkan mata nya sambil menghela nafas kasar.

"Diam kau!" Bentak Budi. "Siapa pun pria nya, aku tidak akan pernah menyukai nya.

"Katakan lah, anak siapa yang kau kandung?" Tanya Melly

rahang nya menegang.

"Dan.....Danu, aku menjalin asmara dengan nya, aku berselingkuh dengan nya." Jawab Mirna.

"Apa?bukan kah kau tau sendiri jika pria itu sudah Mempunyai istri?" Gerutu Danu.

Melly hanya tercengang mendengar jawaban putri nya itu.

"Kami sangat mencintai satu sama lain. Bahkan aku sangat mencintai nya lebih dari apapun. Aku tidak perduli jika dia sudah beristri. Aku hanya ingin hidup bersama nya."Jelas Mirna percaya diri.

"Benar-benar tidak tahu malu.Kau hanya membuat keluarga ini malu. Bagaimana nanti kalau semua orang tahu bahwa anak dari direktur **** hamil dengan suami orang sekaligus menantu dari Edi, orang yang paling di segani." Geram Danu.

"Terserah apa kata ayah, aku akan memberitahu Danu jika aku sedang mengandung anak nya. Dengan begitu dia akan menceraikan istri nya dan akan menikahi ku." Ucap Mirna tegas.

"Astaga, Mirna apa yang kau bicarakan ini?" Kata Melly yang tak tahan melihat sikap anak nya. "Kau tahu, Hana adalah anak dari orang yang paling di segani di rekan bisnis ayah mu!" Ucap Melly menggelengkan kepala.

Ya, Hana mempunyai ayah yang bernama Edi. Edi adalah pria yang berwawasan tinggi. Selain kaya, ia juga banyak di segani oleh semua orang dalam dunia perbisnisan.

"Baiklah, kalau itu keputusan mu. Angkat kaki mu dari rumah dan jangan pernah menginjakan kaki mu kembali. Pergilah sesuka hati mu, semau mu. Aku bukan lagi ayah mu!" Ujar Budi menghembuskan nafas kasar lalu pergi.

"Biar ibu yang akan merawat Erik. Ibu benar-benar kecewa terhadap mu." Ungkap Melly kemudian menyusul Budi.

Mirna tertawa renyah mendengar pertanyaan tersebut. Ia mencoba menahan rasa sakit nya dengan tertawa.

"Hahaha....baiklah, Danu sebentar lagi kita akan hidup bersama!" lirih Mirna mengusap air mata nya.

Sedangkan Danu sedang duduk bersantai di teras kolam renang rumah nya, dengan di temani oleh istri nya. Hana yang tampak lesu dari tadi pagi membuat Danu bertanya dalam hati apakah Hana masih marah kepada nya meskipun telah memaafkannya?

"Hana, apakah kau masih marah dengan ku?" Tanya Danu pada Hana yang baru saja menyuguhkan secangkir kopi.

"Tidak mas! aku sudah melupakan hal itu. Aku hanya sedikit merasa tidak enak badan dari kemarin." Jawab Hana tersenyum simpul.

"Kenapa kau baru bilang sekarang, ayo kita pergi ke Dokter sekarang!" Ajak Danu cemas.

"Tidak usah mas, aku akan pergi ke kamar untuk istirahat sebentar!" Ujar Hana menolak ajakan Danu.

"Sudahlah Hana, aku tidak ingin kau kenapa-kenapa! yo kita pergi sekarang." Jelas Danu beranjak dari tempat duduk nya. Kali ini Hana tak bisa menolak tawaran suami nya itu. Mereka kemudian pergi ke rumah sakit dengan raut wajah cemasnya Danu. Danu terus saja menyetir sambil menatap wajah istri nya.

"Hana, kau nampak pucat sekali!" Tutur Danu melirik Hana.

Hana hanya membalas ucapan Danu dengan tersenyum.Tak lama kemudian setelah mengendarai mobil, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Sampainya di ruangan Dokter, Hana langsung saja di tangani. betapa terkejut nya Danu dan Hana yang mendengar pernyataan Dokter setelah memeriksa Hana.

"Bagaimana Dok, istri saya sakit apa?" Tanya Danu dengan raut wajah cemas yang duduk di hadapan Dokter.

"Istri anda tidak sakit apa-apa. Selamat ya pak!istri bapak sedang mengandung." Jelas Dokter tersebut tersenyum pada Danu dan Hana.

Danu dan Hana terperangah seolah-olah tak percaya atas ucapan Dokter yang bernama Eni tersebut. "Apa Dokter serius?" Tanya kembali Danu yang kaget.

"Iya pak, dan usia kandungannya sudah empat minggu." Ucap Dokter Eni.

Sudah hampir dua tahun menikah namun tak di karuniai seorang anak sangat membuat Danu dan Hana hampa. Kini betapa bahagia nya pasangan suami istri itu karena penantian nya tidak sia-sia selama ini dalam menunggu buah hati nya. Dengan mata berkaca-kaca, Hana memeluk Danu di hadapan Dokter. Danu pun memeluk nya kembali.

"Mas, penantian kita dalam menunggu tidak sia-sia!" Ujar Hana meneteskan air mata.

"Iya, akhirnya sekarang kau mengandung juga." Ucap Danu mengusap rambut istri nya.

"Aku akan membesarkan anak kita dengan penuh kasih sayang!" Lirih Hana.

"Iya Hana, Kita akan membesarkan anak kita bersama-sama nanti." Ucap Danu.

Selang beberapa saat, mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit tersebut. Sesampai nya di rumah, Danu terus saja menuntun Hana masuk ke dalam rumah.

"Mas, besok lebih baik kita pergi berkunjung ke rumah orang tua ku untuk memberitahu berita baik ini." Kata Hana yang berhenti di ruang keluarga.

"Kenapa tidak di beritahu sekarang? kita bisa menghubungi mereka lewat telepon." Tutur Danu.

"Biarlah ini menjadi kejutan untuk mereka, akhirnya aku bisa memberikan orang tua ku seorang cucu." Ucap Hana menghela nafas.

"Oh iya, benar juga. Ayo sekarang, aku akan mengantar mu ke kamar untuk beristirahat." Ucap Danu lalu menaiki anak tangga menuju kamar bersama Hana.

Sampai nya di kamar, Hana segera membaringkan tubuh nya ke tempat tidur dan Danu langsung menyelimuti istri nya.

"Kalau kau butuh sesuatu bilang, aku akan selalu ada untuk mu!" Kata Danu yang duduk di samping istri nya.

"Baik mas!"lirih Hana."Mas!"panggil Hana memegang pergelangan tangan Danu.

"Iya sayang ada apa?" Tanya Danu kemudian mengelus rambut Hana.

"Aku minta tolong, tolong jangan pernah mengkhianati ku lagi." Pinta Hana dengan raut wajah sendu.

"Hana, aku janji aku tidak akan pernah mengkhianati mu lagi. Aku akan membuat mu dan anak kita hidup bahagia kelak." Ucap Danu sambil mengelus perut Hana.

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

dasar nya mirna g tau malu

2022-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!