15. Flashback

"Ah....kepala ku sakit sekali...." Ucap Hana menahan sakit.

"Kau kenapa Han..."

"Kepala ku sakit sekali Ros....bahkan aku tidak kuat untuk berdiri." Lirih Hana.

"Ibu....ibu...." Seru Fiona mengerutkan dahi.

"Fiona...." lirih Hana kemudian pingsan. Rosa berteriak memanggil semua pembantu.

Semua pembantu dan supir di rumah itu pun datang menghampiri.

Fiona pun semakin cemas melihat ibu nya jatuh pingsan.

"Bagaimana ini?" Tanya Rosa panik.

"Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit saja." Ucap supir.

"Kalau aku bawa ke rumah sakit yang ada Dokter akan mengetahui semuanya. Sebaiknya tidak usah saja." Batin Rosa berpikir sejenak.

"Iya buk sebaiknya di bawa ke rumah sakit saja." Sambung salah satu pembantu.

"Tidak, tidak usah!ini hanya pingsan biasa. Sepertinya Hana belum meminum obatnya." Kata Rosa.

Pembantu dan supir saling memandang satu sama lain mendengar perkataan Rosa. Rosa pun menyuruh supir untuk membawa Hana ke kamarnya.

"Fiona kau jangan panik sayang. Ibu mu tidak apa-apa, paling sebentar lagi juga bangun." Ucap Rosa.

Fiona yang tak banyak bicara itu, hanya menunjukkan wajah sedih nya.

Lima belas menit kemudian, Rosa yang hendak membawa Fiona keluar dari kamar Hana tiba-tiba mendengar deringan ponsel Hana. Rosa pun langsung meraba isi tas Hana untuk mengambil ponsel tersebut.

Dilihatnya yang menelpon adalah Danu.

"Fiona tunggu sebentar, bibi akan mengangkat telepon dulu." Kata Rosa menjauh sedikit.

"Hallo....Han dimana kau? kenapa aku tidak melihat mu dari tadi?" Tanya Danu.

"Maaf Danu, ini aku Rosa. Hana hari ini sedikit pusing dan dia jatuh pingsan tadi." Bisik Rosa.

"Apa!bagaimana dengan kondisi nya sekarang? aku akan ke sana sekarang!" Tutur Danu.

"Tidak....tidak jangan, Hana berpesan kepadaku boleh kau tidak boleh menginjakan kaki mu di rumah ini." Jelas Rosa melirik ke arah Hana yang sedang terbaring.

"Tapi Ros, aku takut dia kenapa-kenapa." Ujar Danu memaksa.

"Aku mohon Danu, Hana tidak mau di ganggu sekarang jika kau datang pasti dia sangat marah." Balas Rosa.

"Baiklah, aku harap kau bisa menjaga Hana dan putri ku. Jangan lupa hubungi aku jika Hana sudah sadar." Pinta Danu.

"Baiklah!"

"Akan ku pastikan kalian tidak akan pernah bertemu lagi." Batin Rosa.

Sore menjelang malam, Mirna saat ini sedang merasakan amarah yang besar terhadap Danu yang sudah beberapa hari tidak menemui nya. Tasya yang merengek setiap hari mencari ayah nya makin menambah amarah Mirna.

"Kemana kau Danu?kau menghilang begitu saja!" Mirna jengkel. "Aku tidak akan membiarkan putriku hidup tanpa seorang ayah!"

Wanita itu pun memutuskan untuk mencari keberadaan Danu. Ia pergi terlebih dahulu menuju kantor Danu. Namun saat ia sampai di kantor Danu dan menanyakan keberadaan Danu, salah satu karyawan menyampaikan bahwa Danu sudah tidak menjadi direktur lagi.

Mirna yang mendengar hal ini langsung terkejut.

"Kenapa Danu tidak lagi menanti direktur?" Tanya Mirna.

"Dengar-dengar pak Danu berselingkuh dan istrinya menggugat cerai." Jawabnya.

"Apa kau tahu dimana Danu sekarang?" Tanya lagi Mirna.

Setelah mendapat informasi, Mirna langsung bergegas menuju rumah Aldi. Sesampai nya di rumah Aldi, dia terus saja memencet bel berulang kali seperti orang yang tidak sabaran.

Lalu keluarlah seorang laki-laki putih tinggi berkumis tipis yaitu Aldi.

"Siapa kau?cari siapa?" Tanya Aldi dengan nada santai.

"Em...apa ini benar rumah Aldi?" Tanya Mirna sambil menatap suasana sekitar.

"Ya benar dengan aku sendiri." Jawab Aldi.

"Dimana Danu, aku tahu Danu berada disini!" Seru Mirna langsung menerobos masuk.

"Hey....hey...Danu tidak ada disini!"kata Willi namun tak di dengar.

"Danu....Danu dimana kau!kenapa kau bersembunyi dariku!" Teriak Danu.

"Wanita aneh, sudah ku bilang Danu tidak ada." Ucap Aldi.

"Lalu dimana Danu sekarang!" Tanya Mirna dengan emosi.

"Danu pergi dari tadi pagi, entah kemana aku tidak tahu!" Jawab Aldi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***