"Han....Hana...." Panggil Rosa dengan tak enak hati.
"Ada apa Ros?" Tanya Hana mengusap air mata nya.
"Danu baru saja menghubungi ku dan mengatakan bahwa ayah mu sudah meninggal karena kecelakaan dan sekarang sedang berada di rumah sakit." Jelas Rosa.
"Apa? ayah ku kecelakaan dan sudah meninggal?"Hana begitu terkejut.
"Tidak.....tidak....aku akan pergi ke rumah sakit sekarang." Ujar Hana mengambil tas lalu pergi.
Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, Hana makin di banjiri air mata. Ayah yang begitu ia sayangi ternyata sudah meninggal.
Hari sudah malam, sesampainya di rumah sakit, dia bergegas masuk mendatangi ayah nya. Di ruangan, tangis Hana pecah dan ia langsung memeluk ayah nya yang sudah terbujur kaku tanpa menghiraukan Danu yang berdiri di ruangan.
"Ayah.....ayah...." Teriak Hana memeluk ayah nya.
"Tidak.. ayah kenapa kau pergi sangat cepat sekali." Ujar Hana.
"Hana.....tenanglah dulu....jangan seperti ini." Ucap Danu memegang pundak istri nya.
"Ayah....ayah....bangunlah ayah..." Jerit Hana.
Besok hari nya, ayah Hana baru di makamkan. Suasana menjadi hening karena Hana hanya terdiam lemas dengan wajah pucat menatapi foto ayah nya. Dia sangat-sangat merasa kehilangan orang yang di cintai nya.
Beberapa orang mencoba mengajak berbicara namun Hana tetap bungkam dengan perasaan sedih nya.
Sampai dua minggu kemudian setelah kepergian ayah nya, Hana masih saja tetap diam dan membisu. Selama Hana dalam kesedihan, Rosa lah yang merawat Hana dan Fiona sementara.
Sore ini, Danu sudah pulang dari kantor. Pria itu berpapasan dengan Rosa yang hendak mengantar segelas air putih dan sebotol obat vitamin.
"Rosa tunggu...." Pinta Danu.
"Iya ada apa?" Tanya Rosa.
"Bagaimana dengan Hana?apa kata Dokter?"
"Kata Dokter kesehatan nya makin menurun dan sangat buruk. Dia mengalami stres atas kesedihan nya. Sekarang Hana sedang tertidur di kamar." Jelas Rosa.
"Obat apa ini?" Tanya Danu.
"Oh...ini vitamin untuk nya. Dokter menyarankan agar dia mengonsumsi vitamin agar tubuh nya tidak drop." Jawab Rosa gugup.
"Oh baiklah kalau begitu...." Ujar Danu telepon nya berdering.
*********
"Hallo...ada apa? kenapa terus saja menelpon ku?" Bisik Danu pada Mirna.
"Aku ingin kau segera kesini.Ini sangat penting!" Ucap Mirna.
"Apa yang ingin kau bicarakan?bicarakan saja lewat telepon!" Ketus Danu.
"Tidak bisa, datanglah kemari!" Pinta Mirna mematikan sambungan telepon nya.
Danu mau tidak mau pun harus pergi ke rumah Mirna.Ternyata Rosa menguping percakapan Danu.
Sesampainya di rumah Mirna, Danu bergegas masuk dan bertanya ke Mirna.
"Ada apa kau menyuruh ku kesini?" Tanya Danu. "Apakah kau tidak tahu jika keluarga ku sedang berduka dan bisa-bisa nya kau terus saja menyuruh ku datang kesini." Geram Danu.
"Keluarga mu?lalu aku ini apa bagimu?" Tanya Mirna tertawa renyah.
Danu menghela nafas mendengar ucapan Mirna.
"Katakan lah, apa yang ingin kau katakan!aku tidak punya banyak waktu saat ini." Pinta Danu.
"Tidak ada yang ingin ku katakan. Aku hanya ingin bertanya,bagaimana dengan keadaan Hana sekarang?" Ganya Mirna tersenyum.
"Kenapa kau menanyakan nya?ada apa?" Tanya balik Danu.
"Apakah dia sangat-sangat merasa kehilangan?" Tanya Mirna.
"Apa maksudmu?" Tanya lagi Danu tak paham.
"Aku lah yang menyebabkan kecelakaan hingga ayahnya tewas." Bisik Mirna membuat Danu sangat marah.
"Apa?kurang ajar kau! kenapa kau melakukan itu? bagaimana jika Hana tahu, pasti dia akan sangat marah." Danu terkejut.
"Aku ingin sekali membuat Hana menderita karena merasa kehilangan!saat ini dia kehilangan ayah nya dan sebentar lagi dia akan kehilangan mu!" Kata Mirna.
Danu langsung melayangkan tangan nya untuk menampar wajah Mirna.
Plaaak. ......
"Argh......" Jerit Mirna.
"Kau wanita biadab!kau pembunuh! aku akan melaporkanmu ke polisi." Ancam Danu melangkah pergi.
"Silahkan saja kau laporkan aku ke polisi, kau juga akan kena batu nya nanti." Seru Mirna menghentikan langkah Danu.
Danu kembali membalikan badan nya.
"Apa kata mu?" Tanya Danu.
"Jangan munafik Danu, bukankah ini yang kau inginkan dari dulu? kau ingin ayah Hana cepat-cepat mati agar kau bisa menguasai semua harta nya?" Tanya Mirna mengeluarkan memori.
Danu semakin terkejut ketika mendengar ucapan Mirna dan memori rekaman suara nya.
"Kau merekam nya?kau benar-benar wanita licik!" Ujar Danu dengan mata melotot.
"Bagaimana jika rekaman ini ku berikan kepada Hana?apakah dia semakin stres?" Tanya Mirna tertawa pelan.
"Aku sudah memberi mu waktu untuk menyingkirkan Hana, tapi kau tidak melakukan nya.Biarkan aku sendiri yang melakukan nya." Ucap Mirna.
"Wanita ular, selama ini dia hanya mempermainkan ku." Batin Danu.
"Jangan macam-macam, sekarang kau berada di bawah pengaruh ku!" Bisik Mirna mendekat lalu pergi.
"Dengar Mirna, aku tidak akan membiarkan mu menyentuh Hana sedikit pun!" Teriak Danu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Noor Sukabumi
Baru tau ya danu sekarang gmn sifat aslinya mirna
2022-09-29
0