Hana kembali hubungi oleh David. Entah dari mana David mendapatkan nomer Hana, Hana juga tidak tahu.
"Hallo...kenapa kau terus saja menelpon ku! apa mau mu sebenarnya?" Tanya Hana sangat geram.
"Hana jangan seperti itu, aku hanya ingin memberitahu mu sesuatu." Jawab David dengan santai.
"Masalah apa? itu lagi? sudah ku bilang jangan ikut campur dalam urusan keluarga ku.“ Jelas Hana.
"Aku berani memberikan mu bukti, jadi sekarang datanglah ke tepi danau taman kota, aku akan menunggu mu di sana." Ucap David mematikan sambungan telepon nya.
"Hallo....hallo....David!"
Karena rasa penasaran di tambah lagi rasa curiga yang mendalam, Hana pun memutuskan untuk putar arah dan menemui David. Sesampai nya di tepi danau, ia melihat David sedang duduk santai menikmati suasana sekitar.
"Apa yang ingin kau beritahu?" Tanya Hana tiba-tiba datang.
"Hana, kau sudah datang. Duduk lah dulu!" Pinta David.
"Aku tidak punya waktu, jadi katakanlah dengan cepat!" Pinta Hana.
David pun memberikan amplop coklat kepada Hana. Hana yang sempat heran langsung bertanya kepada David.
"Apa ini?" Tanya Hana.
"Buka dan kau akan tahu segala nya." Kata David.
Hana pun segera membuka amplop tersebut dan betapa terkejut nya ia ketika melihat beberapa lembar foto Danu dan Mirna.
"Haaa....." Kejut Hana mata nya melotot.
"Danu.....?Mirna....?" lirih Hana. "Maksudmu apa?" Tanya Hana.
"Yah, bukankah sudah dari dulu aku bilang bahwa Danu berselingkuh dari mu?" David tersenyum.
"Siapa anak kecil ini?" Tanya Hana.
"Siapa lagi jika bukan anak hasil dari hubungan gelap Danu?" Jawab David.
Hana menutup mulut nya seolah tidak menyangka bahwa suami nya berselingkuh kembali sampai menghasilkan anak.
"Jika kau ingin tahu lagi, aku akan membawa mu ke sesuatu tempat." Ujar David.
"Baiklah!" Jawab Hana.
Mereka pergi untuk ke rumah Mirna dan menunggu di dalam mobil yang di parkir tak jauh dari rumah tersebut. Hari sudah mulai sore, Hana yang berada di dalam mobil bersama David mulai merasa penat.
"Mengapa kita berhenti disini, apa yang ingin kau tunjukan?" Tanya Hana.
"Sabarlah dulu kau akan melihat dengan mata kepala mu sendiri nanti." Ucap David.
Lama menunggu akhirnya ada mobil suami nya yang berhenti di depan rumah tersebut. Hana melihat suami nya yang baru turun dari mobil di sambut oleh Mirna dan seorang anak kecil yang tampak bahagia ketika di peluk oleh Danu.
Matanya terbuka lebar tanpa mengedip, menyaksikan suami nya yang selingkuh .Dia menyeringai, rahang nya juga ikut menegang. Lagi-lagi sungguh dia tidak menyangka jika suami yang ia cintai berkhianat kembali.
"Papah.....!" Teriak Tasya.
"Hai sayang papah!" Balas Danu memeluk.
"Akhirnya papah pulang juga." Ucap Tasya.
"Ayo masuk ke dalam, aku juga sudah menyiapkan mu makan!" Pinta Mirna mereka bertiga pun masuk ke dalam.
********
"Aku tidak bisa membiarkan semua ini!" Kata Hana emosi ingin turun dari mobil namun David menahan nya.
"Tahan Hana....jangan dulu!" Pinta David menarik lengan Hana.
"Kau bisa kenapa-kenapa nanti, jangan sekarang ini waktu yang tidak tepat." Ungkap David.
"Kau harus memberi nya pelajaran di depan banyak orang agar dia merasa malu." Jelas David.
Mata Hana kemudian berkaca-kaca, ia pun menangis sejadi-jadi nya di hadapan David.
Malam hari nya, Danu masih berada di rumah Mirna. Mirna yang baru keluar kamar habis menidurkan Tasya, sekarang melangkah mendekati Danu yang sedang duduk menyeruput secangkir kopi di ruang keluarga. Mirna kembali membahas masalah kapan Danu akan menceraikan Hana dan menikahi nya. Lagi-lagi jawaban Danu sama seperti kemarin-kemarin.
Melihat sikap Danu seperti orang yang sangat santai tanpa memikirkan janji nya, Mirna mulai murka dan meluapkan emosi nya.
"Sudah berapa tahun aku menunggu? dan kau masih menyuruh ku untuk menunggu lagi?" Tanya Mirna tersenyum paksa.
Danu menghela nafas menunjukkan seseorang yang tidak bisa berkata apa-apa.
"Sekarang aku tidak akan tinggal diam, aku akan memberitahu Hana tentang semuanya. Karena percuma menunggu kau yang hanya diam saja." Jelas Mirna.
"Mirna...Mirna tolong jangan dulu!" Pinta Danu yang kaget.
"Aku tidak mau tau, bukankah juga selama ini aku selalu sabar menunggu?" Tanya Mirna lalu melangkah pergi begitu saja.
Sedangkan Hana malam ini di kamar nya sedang menangis sejadi-jadi nya. Namun ketika Danu pulang ia bersikap seperti biasanya agar Danu tak mengetahui bahwa dirinya sudah tahu jika ia berselingkuh.
"Maaf, Hana jika aku baru pulang jam segini.Tadi ada masalah yang harus ku selesaikan." Jelas Danu sambil melepaskan dasi di leher nya.
"Tidak apa-apa!" Ycap Hana yang sudah paham.
"Sayang, matamu sembab apakah kau habis menangis?" Tanya Danu mendekati Hana.
"Tidak, mata ku hanya kelilipan tadi." Jawab Hana bohong.
"Benarkah? coba sini aku cek!" Pinta Danu.
"Tidak usah, aku tidak apa-apa .Oh ya aku akan tidur di kamar Fiona malam ini." Kata Hana lalu keluar kamar begitu saja.
Sekarang kepala Danu tambah pusing melihat istri nya tidak bersikap seperti biasanya.Dikamar Fiona, Hana duduk terpaku di samping anak nya yang sudah tidur.
"Tega kau Danu, selama ini berkhianat kepada ku!" Batin Hana.
Hana pun menghubungi Rosa sahabat nya untuk berjanjian bertemu besok hari.
Besok hari nya, ruang makan terlihat sepi. Hanya ada Fiona dan pengasuh nya saja. Sedangkan Hana yang biasanya menemani sarapan pagi kini tak ada. Danu sempat bertanya kepada pengasuh dan pengasuh itu mengatakan bahwa Hana masih terlelap tidur.
"Tumben sudah jam segini Hana masih tidur." Heran Danu.
"Anak ayah cantik sekali pagi ini!" Puji Danu menimang anak nya.
Selang beberapa saat setelah sarapan pagi, Danu berangkat menuju kantor. Disitulah Hana mulai keluar kamar ingin pergi menemui Rosa di rumah nya.
Sesampai nya di rumah Rosa, Hana di sambut dengan sangat baik oleh sahabatnya.
"Duduklah Han, sudah lama kau tidak kesini!" Ucap Rosa.
"Iya Ros!" Balas las Hana lalu duduk.
"Tunggu sebentar ya, aku akan membuatkan mu minuman." Ujar Rosa.
********
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Rosa duduk di hadapan Hana.
Hana pun mulai menjelaskan panjang lebar tentang kelakuan suami nya selama ini. Bahwa suami nya berselingkuh lagi dengan orang yang sama sebelumnya sampai mempunyai anak.Rosa kembali mengigat lagi tentang beberapa tahun yang lalu saat ia datang ke rumah Hana.
Sebenarnya Rosa sudah tahu lama jika Danu berselingkuh kembali. !amun ia hanya membungkam dan tidak ingin memberitahu kan semua nya.
"Benar rupanya, Danu berselingkuh kembali dengan Mirna sampai mempunyai anak." Batin Rosa termenung.
"Rosa....apa yang harus ku lakukan sekarang?" Tanya Hana bangun dari duduknya lalu duduk di samping Rosa sambil memegangi tangan nya. "Sakit hati ku lebih parah kali ini!" Ujar Hana menangis.
Melihat sahabatnya yang menangis tersedu-sedu, Rosa mulai merasa bersalah kepada sahabat nya karena tidak memberitahu Hana sejak dulu. Sebenarnya Rosa juga menyukai Danu, namun mau tidak mau dia harus menghilangkan perasaan nya karena dia sendiri tahu jika Danu adalah suami sahabatnya.
"Sabar Hana, aku akan membantu mu untuk menyelesaikan masalah ini." Ucap Rosa.
"Aku sangat merasa bersalah, andai saja dari awal aku mengatakan yang sejujurnya mungkin Hana tidak akan terluka seperti ini. Maaf Hana jika dulu aku sangat menginginkan rumah tangga mu hancur." Batin Rosa memeluk Hana.
Tidak tinggal lama, Hana bersama Rosa bergegas menuju ke rumah Mirna untuk meminta penjelasan. Sesampainya di depan rumah Mirna, Hana melihat ada mobil suami nya terparkir terlebih dahulu.
"Sepertinya Danu sedang berada disini!" Ucap Rosa.
"Benar! ayo turun, aku sudah tidak tahan melihat nya." Kata Hana.
Di dalam rumah, Danu sedang duduk bersama Mirna dan anak nya di ruang keluarga.Tiba-tiba tanpa mengetuk terlebih dahulu, Hana dan Rosa langsung masuk ke menghampiri mereka.
"Oh....jadi ini kelakuan kau selama ini?" Tanya Hana melepas kacamata hitam yang sejak tadi bertengger di hidungnya.
Sontak Danu dan Mirna terkejut melihat kedatangan Hana. Mirna yang tidak ingin anak nya tahu, langsung memanggil pengasuh untuk membawa Tasya pergi ke kamar.
"Han....Hana? bagaimana bisa kau berada disini?" Tanya Danu gugup.
"Tidak usah tanya kenapa aku bisa berada disini!" Gerutu Hana."Ternyata kecurigaan ku benar selama ini! kau berkhianat lagi dengan orang yang sama!" Ketus Hana.
"Hana aku bisa menjelaskan semua nya kepadamu. Ini tidak seperti yang kau lihat!" Kilah Danu mendekati Hana.
Satu tamparan keras melayang ke wajah Danu. Hana menampar nya karena sakit hati yang ia bendung.
"Apa-apaan ini, berani-beraninya kau menampar Danu!" Ujar Mirna mendorong Hana untung saja Rosa langsung menahan Hana agar tidak jatuh.
Tidak tinggal diam, Hana juga langsung menampar wajah Mirna.
Mirna yang kesakitan langsung berteriak.
"Aaaa.......kurang ajar!" Jerit Mirna.
"Dasar wanita jala*Ng!" Teriak Hana.
"Hana Mirna cukup hentikan!" Pinta Danu. "Hana maafkan aku, semua salah ku!" Ucap Danu.
"Iya memang semua kesalahan mu!" Maki Hana.
"Kau dasar wanita tidak tahu malu, murahan, penghancur rumah tangga orang!" Lontar Hana menampar kembali Mirna.
"Heh, dengarkan baik-baik Danu lebih mencintai ku dari pada kau!selama ini Danu hanya nyaman dengan ku tidak dengan istri nya!" Balas Mirna tertawa renyah.
"Benar." Ucap Hana melirik Danu. "Lelaki seperti mu tidak akan pernah puas dengan satu wanita. Lelaki dan wanita murahan seperti mu sangat cocok untuk hidup bersama!" Pekik Hana.
"Hana jika ingin ribut jangan disini, kasihan ada anak kecil disini bagaimana jika dia melihat?" Tanya Danu menghentikan istri nya.
"Apakah itu anak mu dengan wanita ini?" Tanya balik Hana dengan mata berkaca-kaca.
"Iya, benar kami sudah mempunyai anak! lalu kau mau apa?" Sambung Mirna.
"Hana....tahan emosi mu, sebaiknya kita pulang saja dan bicarakan baik-baik nanti. Kasihan anak mu menunggu di rumah." Bisik Rosa.
"Kau lelaki bajingan!" Gumam Hana menghembuskan nafas kasar.
Dengan mata berkaca-kaca menahan air mata, Hana pergi begitu saja dari rumah tersebut. Di dalam mobil Hana menangis sejadi-jadinya. Rosa yang sedang menyetir sangat kasihan melihat sahabat nya.
"Kenapa harus seperti ini!" Lirih Hana dengan isak tangisnya. "Bagaimana dengan nasib anak ku?" ujar Hana.
"Hana.....tenanglah dulu, aku akan mengantar mu pulang." Ucap Rosa.
"Tidak, jangan pulang ke rumah dulu. Saat ini aku tidak ingin melihat bajingan itu." Tutur Hana.
"Baiklah kalau begitu, aku akan membawa mu ke rumah ku saja." Seru Rosa.
*********
"Mau kemana kau?" Tanya Mirna menahan Danu.
"Lepaskan, aku akan menjelaskan semuanya kepada Hana!" Jawab Danu.
"Danu, Danu jangan pergi! aku butuh kau saat ini!" Pinta Mirna.
"Mirna!" Gertak Danu. "Ini kedua kalinya kesalahan terbesar ku, aku belum siap kehilangan Hana. Bagaimana jika dia ingin menceraikan ku setelah ini?" Tanya Danu.
"Itu malah bagus bagi kita berdua Danu! bukankah ini yang kita tunggu selama ini?" Tanya balik Mirna tersenyum."Lagian setelah ini juga pasti Hana akan segera menceraikan mu."
"Tutup mulut mu Mirna, sampai kapan pun aku tidak akan mau bercerai dengan nya." Ungkap Danu lalu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Noor Sukabumi
jg egois kau danu bukannya itu yg km mau cerai Dr Hana terus nikah lg m mirna dasar laki somplak
2022-09-28
0