CEMBURU?

"Kau sakit?" Seorang gadis yang wajahnya terlihat samar-samar, menghampiri Bintang yang kini terbaring di atas tempat tidur. Kepala Bintang rasanya sakit sekali seperti tertimpa batu besar, dan badan Bintang juga menggigil serta terasa linu semua.

"Kau masih demam," ucap gadis bersuara lembut tersebut setelah meletakkan punggung tangannya di kening Bintang.

"Ayo bangun dan makan dulu! Lalu baru minum obat agar demammu segera turun." Titah gadis itu selanjutnya seraya membantu Bintang untuk bangun. Tangan gadis itu begitu terampil menopang tubuh Bintang yang menggigil, lalu membantu Bintang untuk minum air hangat. Bintang lalu dibimbing untuk bersandar di kepala ranjang.

"Sekarang makan dulu," ucap gadis itu selanjutnya seraya mengambil piring dari atas nakas, dan mulai menyuapi Bintang perlahan. Bintang mengerjapkan matanya dan mulai menatap lekat wajah gadis yang masih terlihat samar tersebut.

Namun tepat saat Bintang hampir bisa melihat wajahnya dengan jelas, ada titik-titik air yang mendadak mengenai wajah Bintang.

Hah?

Titik air apa ini?

Apa atapnya bocor?

"Pssstt! Bangun!"

Bintang terlonjak kaget saat ia membuka mata dan sudah mendapati Syiela yang wajahnya begitu dekat dengan wajah Bintang.

Tak lupa, Bintang juga mrngusap wajahnya sendiri yang sedikit basah entah terkena air apa.

"Aku memercikimu dengan air minum!" Gelak Syiela seraya menunjukkan segelas air putih di tangannya pada Bintang.

Ya ampun!

"Kau tidak bangun-bangun!" Omel Syiela lagi yang ternyata sudah mandi dan sudah rapi.

"Kita kan harus secepatnya melihat Elang dan memastikan kondisinya," ujar Syiela lagi yang langsung membuat Bintang menepuk keningnya sendiri.

"Astaga! Aku lupa!" Bintang mengusap wajahnya sendiri.

"Mandi sana!" Perintah Syiela seraya menarik tubuh Bintang agar bangun dari atas ranjang.

"Iya!" Jawab Bintang yang bergegas pergi ke kamar mandi.

Namun saat Bintang mulai menyalakan shower dan membasuh tubuhnya, suara lembut wanita di dalam mimpi Bintang tadi kembali terngiang di telinga Bintang.

Siapa wanita itu?

Rasa-rasanya itu bukan Syiela yang suaranya cenderung serak.

Ah, entahlah!

Bintang jadi sakit kepala karena .emikirkan wanita di mimpinya tadi!

****

Bintang dan Syiela tiba di kediaman Mahardika pagi-pagi sekali.

"Selamat pagi, Pak Bintang, Nona Syiela!" Sapa maid yang menyambut kedatangan Bintang dan Syiela.

"Keadaan Elang bagaimana, Mbak? Masih demam?" Tanya Syiela cepat yang sepertinya khawatir sekali dengan kondisi Elang.

"Masih, Nona! Tapi sekarang Pak Elang masih tidur di kamarnya," terang maid pada Bintang dan Syiela.

"Mbak siapkan sarapan untuk Elang, ya!" Titah Syiela selanjutnya.

"Sudah siap, Nona Syiela!" Jawab maid seraya bergegas ke dapur untuk mengambil sarapan untuk Elang. Sementara Syiela ikut masuk ke ruang tengah, lalu meletakkan tasnya di sofa.

"Aku akan melihat kondisi Elang," pamit Bintang pada Syiela.

"Sebentar, Bintang! Aku ikut!" Cegah Syiela bersamaan dengan maid yang sudah kembali dari dapur seraya membawa nampan berisi sarapan untuk Elang.

"Biar aku yang bawa, Mbak!" Syiela mengambil alih nampan tadi dari tangan maid, lalu mendahului Bintang naik tangga dan menuju ke kamar Elang di lantai dua.

Tok tok tok!

Bintang mengetuk pelan pintu kamar Elang, lalu membukanya perlahan.

Terlihat Elang yang tubuhnya terbungkus selimut sedang menggeliat seraya membuka matanya

"Pagi! Kau sudah baikan, Elang?" Tanya Bintang yang langsung menghampiri Elang dan memeriksa suhu tubuh pria itu memakai punggung tangannya.

Sementara Syiela langsung meletakkan nampan berisi sarapan tadi ke atas nakas, lalu memperhatikan Elang yang terbaring sakit dan sepertinya menggigil juga.

"Minum dulu air hangatnya!" Bintang sigap mengambilkan air hangat dari nampan, dan membantu Elang untuk bangun serta minum.

"Terima kasih," ucap Elang tulus.

"Aku pikir kalian menginap di rumah orang tua Syiela," ujar Elang selanjutnya berbasa-basi pada Syiela dan Bintang.

"Kami memang menginap disana semalam. Tapi kami pulang pagi-pagi karena maid menelepon dan mengabarkan tentang kondisimu," terang Syiela pada Elang

"Aku baik-baik saja dan hanya sedikit demam padahal," ujar Elang yang masih bisa terkekeh dan beralasan ternyata.

"Sedikit demam dan baik-baik saja?" Bintang mencibir pada Elang.

Tadi saat Bintang memeriksa suhu badan Elang saja, panasnya masih lumayan tinggi! Lalu kenapa pria ini mengatakan kalau ia baik-baik saja?

Dasar Elang!

"Aku seharusnya menyusul Papa ke luar kota sekarang," cerita Elang yang langsung membuat lamunan Bintang buyar.

"Sudah sakit masih saja memikirkan pekerjaan!" Cibir Syiela yang kini sudah duduk di samping ranjang Elang. Syiela mengambil mangkuk berisi bubur yang tadi ia bawa, lalu wanita itu mulai menyuapi Elang.

Sementara Bintang yang melihat pemandangan itu mendadak merasa sedikit gerah.

Mungkin karena pendingin udara di kamar Elang mati, makanya Bintang gerah!

Dan demi apapun, Bintang sama sekali tak merasa cemburu hanya karena melihat Syiela yang kini menyuapi Elang.

Hhhh! Konyol sekali jika Bintang cemburu!

"Buka mulut!" Titah Syiela pada Elang yang seolah menolak untuk ia suapi.

Ck! Seperti bicah saja yang kalau sakit menolak untuk makan! Lalu kapan sembuhnya kalau Elang tudak mau makan.

"Aku makan sendiri saja-"

"Sudah, diam dan makan!" Ucap Syiela tegas yang akhirnya membuat Elang tak berkutik lagi. Elang terus membuka mulutnya saat suapan demi suapan dari Syiela terus menghampirinya.

"Makan yang banyak agar cepat sehat!" Nasehat Syiela pada Elang yang langsung mengangguk.

Sementara Bintang masih menyaksikan pemandangan Sunset-nya yang menyuqpi Elang serta Elang yang terlihat makan dengan lahap.

Mungkin Elang memang kelaparan dan ini tak ada hubungannya dengan Syiela yang menyuapi lalu makanan jadi terasa enak.

Ah, sudahlah!

Bintang akan gila jika terus-terusan cemburu pada hubungan persahabatan Elang dan Syiela!

Mereka hanya bersahabat, Bintang!

Hanya sahabat dan Syiela adalah istrimu! Jadi berhentilah berprasangka!

Bintang tak berhenti menggerutu pada dirinya sendiri.

"Oh, ya memangnya Papa menyuruhmu melakukan kunjungan ke mana,Elang?" Tanya Bintang yang ingat dengan cerita Elang tadi.

Mungkin Elang merasa kgawatir kalau ia akan diomeli oleh Papa Frans jika tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya ia lakukan. Tapi Elang kan sedang sakit juga, jadi seharusnya Papa Frans maklum!

Atau Bintang saja yang menggantikan Elang untuk pergi mengunjungi proyek? Sepertinya lebih menyenangkan ketimbang harus duduk di belakang kursi direktur seharian dan berkutat dengan berkas dan grafik! Membuat sakit kepala saja!

"Ke proyek hotel di dekat pesisir pantai," jawab Elang tanpa menyebutkan kota mana yang menjadi lokasi proyek.

Kota pesisir?

Banyak kota pesisir di pulau besar ini!

"Apa bisa aku saja yang pergi menggantikanmu, Elang?" Tanya Bintang selanjutnya yang ternyata langsung ditolak oleh Elang.

"Jangan, Bintang! Kau dan Syiela kan baru menikah. Jadi-" kalimat Elang terhenti dan tak selesai. Sepertinya Elang bingung mencari alasan. Danbsekarang pria itu malah menatap pada Syiela yang sudah selesai menyuapinya.

"Jadi apa? Aku juga sudah kembali ke pekerjaanku besok. Honeymoon-ku bersama Bintangsudah selesai!" ujar Syiela dengan raut santainya. Sepertinya Syiela lebih paham tentang alasan yang tak mampu diungkapkan Elang tadi.

"Honeymoon kami sudah selesai, Elang!" Bintang ikut-ikutan menimpali dan meyakinkan Elang.

"Tapi-" Elang masihbterlihat bimbang.

"Pokoknya, aku akan menyusul Papa besok," putus Bintang keras kepala, dan Elang akhirnya mengangguk setuju.

Kenapa tidak begitu saja sejak tadi?

.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ADA HIKMAHNYA SAAT BINTANG GANTIKAN ELANG, KRN BRTEMU VAIA LGI, DN INGATANNTA KMBALI, NMUN ADA MKNESNYA JUGA, KRN ELANG SAKIT, DN NGURUSNYA SYIELA, JDI.......... TRKONEKLH MRK BRDUA...

2023-05-24

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

apakah Bintang akan bertemu Vaia nantinya 🤔🤔🤔🤔

2022-09-18

0

keke global

keke global

jalan menuju Vaia

2022-09-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!