KALIAN PERNAH BERPACARAN?

"Pernikahan Bintang Mahardika dan Arsyiela Goentara akan digelar dua pekan lagi!" Ucapan Papa Frans langsung membuat Bintang dan Syiela sama-sama terkejut.

"Cepat sekali!" Komentar Bintang seraya merangkul Syiela.

"Aku juga tidak tahu!" Ujar Syiela cepat.

"Papi dan Mami sama sekali tak memberitahuku dan mereka yang mengatur semuanya," sambung Syiela lagi.

"Tapi mungkin ini yang terbaik."

"Bukankah lebih cepat lebih baik?" pendapat Bintang yang langsung dijawab Syiela dengan anggukan kepala.

Baru beberapa saat yang lalu, Bintang dan Syiela bertukar cincin pertunangan dan raut wajah keduanya kini dipenuhi oleh binar kebahagiaan. Dan meskipun ini hanya acara pertunangan, namun lumayan mewah dan glamour karena Bintang dan Syiela yang sama-sama anak tunggal dari pengusaha ternama.

Syiela sedikit berjinjit lalu mengecup pipi Bintang tanpa permisi. Tentu saja hal itu langsung membuat Bintang kaget.

"Kenapa? Bukankah kita sudah bertunangan?" Ujar Syiela mengingatkan Bintang.

"Ya!"

"Tapi kenapa kau hanya menciun di pipi dan bukan di-" Kalimat Bintang belum selesai, saat Syiela tiba-tiba sudah mengecup pipinya sekilas.

"Disitu?" Tanya Syiela seraya mengerling nakal pada Bintang. Padahal saat awal pertemuan, Bintang berpikir kalau Syiela adalah gadis yang pemalu. Tetapi rapi semakin kesini, Syiela seolah semakin berani menunjukkan keagresifannya pada Bintang.

"Ya!" Bintang mengul*m senyum dan menatap pada bibir Syiela yang malam ini terlihat menggoda.

Ah, kenapa Bintang baru menyadarinya.

"Sepertinya tidak masalah, jika aku-" Bintang bergumam pelan dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, sebelum kemudian tangan pria itu sigap menarik pinggang Syiela, lalu bibirnya meraup bibir Syiela dan memagutnya untuk beberapa saat.

Syiela tentu saja langsung terkejut dan membelalakkan kedua matanya atas tindakan tak terduga Bintang tersebut.

"Bintang!" Protes Syiela menatal tak oercaya pada Bintang yang hanya tersenyum tipis.

"Kau yang mulai tadi," Bintang mengendikkan kedua bahunya.

"Baiklah! Kau hanya membalasku, begitu?" Tebak Syiela yang langsung membiat Bintang tertawa kecil. Saat itulah pandangan mata Bintang tak sengaja tertumbuk pada Elang yang duduk sendiri di sudut ruangan sembari membelakangi panggung yang menjadi pusat acara malam ini.

"Kau sedang melihat siapa?" Tanya Syiela selanjutnya seraya mengikuti arah pandang Bintang. Sejak yadi Bintang terlihat menatap ke sudut ruangan yang rupanya ada Elang yang sedang duduk sendirian.

"Elang tidak punya pacar?" Tanya Bintang lagi masih menatap pada Elang di kejauhan.

"Tidak! Dia kan jomblo akut!" jawab Syiela cepat.

"Aku akan menghampirinya!" Cetus Bintang yang sudah dengan cepat melepaskan rangkulannya pada Syiela. Pria itu lalu berjalan cepat untuk menghampiri Elang.

"Elang, kenapa kau hanya duduk disini? Mana pasanganmu?" Tanya Bintang yang sepertinya mengagetkan Elang.

Apa Elang sedang melamun tadi?

"Kan tadi aku sudah bilang kalau pria ini tak punya pacar! Dia ini jomblo akut!" Celetuk Syiela sok tahu. Elang sontak langsung tertawa kecil mendengar celetukan Syiela tersebut.

"Sok tahu!" Decak Elang merasa tak terima.

"Aku memang tahu!" Sergah Syiela seraya merangkul pundak Elang.

"Lepaskan rangkulanmu sekarang, atau calon suamimu akan cemburu nanti!" Ucap Elang memperingatkan Syiela.

"Aku tidak se-bucin itu, Elang!" Sergah Bintang cepat menyanggah tiduhan Elang barusan.

Ya, meskipun Bintang sedikit merasa cemburu melihat Syiela yang merangkul Elang dengan akrab. Tapi sepertinya Bintang harus menyesuaikan diri dan Bintang juga percaya kalau Elang dan Syiela hanyalah sahabat. Hubungan mereka tak lebih dari sahabat!

"Lihat! Bintang bukan pria pencemburu!" Timpal Syiela yang masih merangkul pundak Elang. Bintang mengulas senyum tipis, melohat keakraban Syiela dan Elang.

"Tetap saja, aku merasa tak enak hati." Elang akhirnya melepaskan sendiri tangan Syiela dari pundaknya.

"Kalian dulu pernah berpacaran?" Tanya Bintang penasaran. Meskipun sebenarnya Bintang pernah melontarkan pertanyaan ini pada Elang sebelum ia bertemu Syiela untuk pertama kalinya dan Elang langsung menyanggah. Namun Bintang masih saja penasaran dengan hubungan Elang dan Syiela yang terlihat begitu akrab.

"Siapa? Aku dan Elang?" Syiela balik bertanya dan gadis itu malah tertawa sekarang.

"Iya! Aku lihat kalian begitu akrab," ujar Bintang berpendapat. Bintang benar-benar penasaran!

"Aku tak pernah berpacaran dengan pria aneh!" Ujar Syiela yang tetap terkekeh. Sementara Elang hanya berdecak dan raut wajahnya hanya datar.

"Kami hanya bersahabat sejak dulu," ujar Syiela lagi seolah sedang meyakinkan Bintang.

Ya, mungkin mereka memang benar-benar hanya bersahabat sejak dulu!

"Apa kau sedang cemburu, Bintang?" Tebak Elang tiba-tiba. Entah lria itu sedang bertanya serius atau hanya berkelakar. Tapi sepertinya Elang bisa membaca setitik api cemburu di hati Bintang.

Sial!

"Sama sekali tidak!" Kilah Bintang cepat. Meskipun sebenarnya Bintang sedikit cemburu. Benar-benar hanya sedikit!

"Sudah kubilang, kalau Bintang itu bukan pria pencemburu!" Ujar Syiela yang tiba-tiba sudah bergelayut manja pada Bintang.

Oh, ya ampun!

Api cemburu di hati Bintang seolah langsung pada sekarang!

Bintang suka dengan sikap mesra Syiela!

"Aku hanya bertanya dan memastikan!" Sergah Bintang seraya mengusap lengan Syiela yang masih bergelayut kepadanya.

"Aku dan Syiela sejak dulu hanya bersahabat, Bintang! Kami tak pernah menjalin hubungan lebih dari sahabat, apalagi sampai berpacaran."

"Jadi jika kau merasa takut tentang aku yang mungkin akan merebut Syiela dari pelukanmu, yakinlah kalau ketakutanmu itu berlebihan!" Tutur Elang panjang lebar seolah sedang meyakinkan Bintang.

Ya, tatapan mata Elang juga tak menunjukkan raut cemburu sedikitpun!

Jadi baiklah! Bintang percaya pada Elang dan Syiela.

"Ya!" Bintang akhirnya mengangguk yakin.

"Aku dan Elang hanya bersahabat!" Ujar Syiela yang ikut-ikutan meyakinkan Bintang. Tak lupa Syiela juga mengecup sekilas pipi Bintang.

"Iya! Aku percaya!" Bintang balik mencolek hidung Syiela hingga membuat gadis itu tertawa lepas.

"Aku akan cari angin sebentar!" Pamit Elang seraya bangkit dari duduknya. Pria itu menenggak habos minuman di gelasnya sebelum berbalik dan pergi meninggalkan Bintang dan juga Syiela. Namun baru beberapa langkah Elang pergi, Syiela tiba-tiba sudah berceletuk,

"Sekalian carilah gadis, Elang! Kau tak mau menjadi jomblo seumur hidupmu, kan?"

"Ya! Terima kasih saran positifmu! Aku akan mencari gadis yang mungkin mau aku jadikan pacar malam ini!" Jawab Elang seraya menipiskan bibirnya ke arah Bintang dan Syiela.

"Segera bawa kemari jika sudah menemukannya!" Seru Bintang ikut menimpali. Tak ada jawaban dari Elang dan pria itu hanya mengacungkan jempolnya ke arah Bintang dan Syiela. Elang lalu melanjutkan langkahnya untuk keluar dari ballroom hotel.

"Mau berdansa?" Tawar Syiela yang sudah melingkarkan kedua lengannya di leher Bintang.

"Aku tak terlalu bisa," jawab Bintang beralasan.

"Nanti aku ajari!" Syiela langsung menarik Bintang ke tengah-tengah ruangqn untuk berdansa bersama para tamu undangan yang sudah teelebih dahulu berdansa mengikuti alunan musik.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TPI KNYATAANNYA, KALIAN BRDUA MAIN SERONG DIBELAKANG BINTANG...

2023-05-24

0

who am I

who am I

kok gue bete ya sama bintang, gampang banget cipoknya cuma gara gara cewenya caem, kalo vaia gemuk caemnya berkurang berarti bintang gampang lirik cewe laen nih 🧐

2022-09-13

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

aq berharap Vaia sm Elang, tp apalah daya q 😂😂😂😂😂😂

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!