IDE

"Tangkap!" Seru Bintang seraya melemparkan frisbee ke arah Vaia.

"Yeay! Dapat!" Sorak Vaia yang langsung mengangkat tinggi-tinggi frisbee di tangannya.

"Aku mendapatkanmu juga!" Sorak Bintang yang tiba-tiba sudah mendekap Vaia dan sedikit mengangkat tubuh gadis itu.

"Apa, sih!" Vaia menyikut perut Bintang dan wajah gadis itu sudah bersemu merah sekarang.

"Mau jadi pacarku?" Tanya Bintang yang sudah menyusupkan kepalanya di pundak Vaia.

"Hah?" Vaia yang merasa kaget dengan pertanyaan Bintang langsung terdiam untuk beberapa saat.

"Jadi pacarku, ya! Mulai sekarang!" Ucap Bintang lagi yang sudah semakin mengeratkan dekapannya pada Vaia.

"Apa kau sedang bergurau?" Tanya Vaia yang masih tak percaya dengan pertanyaan Bintang barusan.

"Tidak! Aku serius!" Jmujar Bintang bersungguh-sungguh. Bintang memutar tubuh Vaia lalu menangkup wajah gadis di hadapannya tersebut.

"Kau tahu, sebenarnya aku sudah lama jatuh cinta padamu," ungkap Bintang yang tentu saja semakin membuat wajah Vaia memerah.

"Sejak kapan tepatnya?" Tanya Vaia penasaran.

"Sejak kita pertama bertemu mungkin," jawab Bintang seraya mengendikkan kedua bahunya.

"Kau bahkan baru umur delapan tahun saat itu!" Sergah Vaia yang langsung mendorong pundak Bintang.

"Tapi wajah cantik dan imutmu waktu itu benar-benar sudah membuatku terpesona!" ungkap Bintang bersungguh-sungguh.

"Gombal!" Sergah Vaia lagi seraya memalingkan wajahny yang mungkin sekarang sudah semerah tomat.

"Aku serius!" Bintang kembali menangkup wajah Vaia.

"Jadi pacarku mulai sekarang, ya!" Pinta Bintang sekali lagi pada Vaia.

"Tapi kita jarang bertemu dan kita tinggal di kota yang berbeda," Vaia mengungkapkan sebuah alasan.

"Ck! Itu bukan masalah!"

"Aku tipe pria yang setia dan tak mungkin selingkuh di belakangmu," ujar Bintang masih berusaha meyakinkan Vaia.

"Ck! Yang benar!"

"Aku masih ragu!" Decak Vaia yang malah membuat Bintang semakin mengeratkan dekapannya pada Vaia.

"Aku serius! Aku bahkan tak pernah mencintai gadis lain selain kau!" Jawab Bintang yang kembali bergombal.

"Kita masih SMA! Dan aku masih ingin kuliah."

"Silahkan!" Sela Bintang cepat.

"Kau mau kuliah dulu atau kerja dulu, atau melakukan apa saja, aku tak akan melarang! Kita bisa menikah saat kau sudah siap!"

"Aku juga akan mencari pekerjaan dan menabung dulu ahar aku bisa mewujudkan pernikahan impianmu," Bintang sudah menyatukan keningnya dan kening Vaia.

"Aku bisa memikirkan dulu permintaanmu tadi?" Tanya Vaia yang benar-benar membuat Bintang geregetan sekarang.

"Memikirkan apa lagi, Vaia!"

"Memikirkan jawabanku! Aku tidak suka didesak dan buru-buru begini!" Ujar Vaia mencari alasan.

"Ck! Berikan jawabanmu sekarang atau aku anggap aku setuju!" Bintang tiba-tiba sudah mengangkat tubuh Vaia dan membawanya berlari ke arah ombak.

"Bintang!"

"Cepat bilang ya!" Paksa Bintang yang masih terus menggendong Vaia yang kini meronta-ronta.

"Iya! Iya!"

"Aku mau jadi pacarmu!!"

Bugh!

Vaia tersentak kaget saat sebuah frisbee melayang ke arahnya dan mengenai pundak Vaia.

"Kak! Kenapa melamun? Tangkap frisbee-nya!" Seru Gavin yang rupanya melempar frisbee berwarna biru tersebut. Saat ini Vaia memang sedang ke pantai bersama Gavin dan Ezra. Tadinya Vaia menolak untuk ikut, namun paksaan dari kedua adiknya itu membuat Vaia tak bisa menolak lagi.

"Mikirin Abang Bintang?" Tebak Ezra yang sudah duduk di samping Vaia. Ezra memingut frisbee tadi, lalu melemparkannya ke arah Gavin.

"Masih belum ada kabar apapun," Vaia menatap jauh ke tengah laut dimana ombak datang dan pergi.

"Abang Bintang pasti akan pulang secepatnya, Kak!" Ujar Ezra berusaha menghibur Vaia.

"Tapi kapan?"

"Ini bahkan sudah lebih dari dua bulan-" suara Vaia tercekat di tenggorokan. Pikiran Vaia sudah sangat kalut memikirkan dimana Bintang sekarang. Bagaimana kondisinya dan apa pria itu sudah makan?

Bagaimana kalau Bintang sedang dalam kondisi berbahaya?

Bagaimana kalau Bintang tak punya uang untuk membeli makanan?

Seharusnya Vaia tak mengizinkan Bintang bekerja jauh lagi. Sehari Vaia memaksa Bintang untuk langsung menikahinya saja dan tak perlu menyetujui ide Bintang yang ingin membiat pesta pernikahan mewah dengan uang hasil keringatnya sendiri.

Seharusnya....

Vaia menutup wajahnya dengan kedua tangan, mengingat Bintang yang sekarang entah berada dimana.

"Kak!" Ezra yang merasa tanggap, langsung meraup kakak beda ibunya tersebut ke dalam pelukan.

"Apa Bintang baik-baik saja sekarang, Ezra?" Cicit Vaia yang kini terusak di dalam pelukan Ezra.

"Abang Bintang pasti baik-baik saja sekarang, Kak! Dan tak lama lagi,ia apsti pulang," ujar Ezra meyakinkan Vaia yang masih menangis tergugu.

"Kau apakan Kak Vaia? Kenapa dia menangis?" Cecar Gavin yang baru menghampiri Vaia dan Ezra. Putra bungsu di keluarga Diba itu langsung menyalahkan Ezra yang masih memeluk Kak Vaia.

"Ezra tak melakukan apa-apa, Gavin!" Jawab Vaia yang sudah dengan cepat mengangkat kepalanya. Lalu gadis itu juga menghapus butir bening di kedua matanya.

"Lalu Kak Vaia kenapa menangis?"

"Ayo main surfing bersama Gavin!" Ajak Gavin seraya mengulurkan tangannya pada Vaia.

"Aku tidak bisa!" Tolak Vaia cepat.

"Gavin ajari!" Tukas Gavin memaksa dan Vaia langsung geleng-geleng kepala.

"Ezra saja!" Vaia malah mendorong Ezra yang langsung berdecak.

"Malas! Aku tidak mau basah!" Ujar Ezra beralasan.

"Ke pantai tapi tak mau basah?" Gavin sontak terkekeh, dan tanpa aba-aba, adik bungsu Vaia itu langsung menarik Ezra ke arah laut.

"Gavin, kau mau apa?" Teriak Ezra meronta-ronta.

"Membuatmu basah!" Jawab Gavin seraya tergelak dan terus menyeret Ezra. Perawakan Gavin yang lebih besar dari Ezra, benar-benar membuat Ezra merasa kewalahan untuk berontak.

"Gavin, jangan usil!" Seru Vaia pada sang adik bungsu.

"Nanti kak Vaia juga akan dapat giliran!" Seru Gavin sebelum pemuda itu mendorong Ezra ke tengah laut, dimana ada ombak yang datang bergulung-gulung. Masih bisa Vaia lihat, Ezra dan Gavin yang berdebat di atas ombak yang datang silih berganti. Ssbuah pemandangan yang benar-benar menghibur hati Vaia yang kini sedang gundah gulana.

****

"Ini Bintang Mahardika."

"Putra tunggalku sekaligus pewaris tunggal di Mahardika's Company," ujar Papa Frans memperkenalkan Bintang pada beberapa rekan kerjanya.

"Dia mirip denganmu, Frans!" Ucap salah satu rekan kerja Papa Frans. Bintang tidak tahu itu siapa dan sejujurnya, Bintang sedikit bingung dengan semua tamu Papa Frans.

Semuanya tampak asing.

"Tentu saja! Dia putra kandungku!" Jawab Papa Frans pamer.

"Tak seperti yang satunya, yang sama sekali tak mirip kau-"

"Elang juga putraku, Dana!" Potong Papa Frans cepat, seraya menatap pada Elang yang terlihat duduk sendiri di sudut ruangan.

"Bukan putra kandung!"

"Tetaplah waspada dan hati-hati, karena Elang bisa menusukmu dari belakang sewaktu-waktu!" Bisik pria paruh baya yang dipanggil Dana oleh Papa Frans tadi.

"Elang tidak seperti itu Dana! Dia anak yang berbakti dan aku percaya padanya!" Tukas Papa Frans penuh keyakinan.

"Baiklah! Terserah kau saja!" Uncle Dana mengangkat kedua tangannya.

"Ngomong-ngomong, putrimu...." Papa Frans terlihat sedang mengingat-ingat nama putri dari Uncle Dana.

"Arsyiela!" Sergah Uncle Dana cepat mengingatkan Papa Frans.

"Itu dia!" Papa Frans tertawa renyah.

"Dia tidak ikut datang malam ini?" Papa Frans melanjutkan pertanyaannya.

"Dia sedang menghadiri pernikahan temannya di luar kota dan menjadi bridesmaid!" Terang Uncle Dana.

"Ya, semoga selanjutnya dia yang qkan menjadi bride-nya!" Ujar Uncle Dana lagi seraya menerawang sekaligus berharap.

"Sudah ada calonnya?" Tanya Papa Frans penuh selidik.

"Itu dia masalahnya." Uncle Dana berdecak.

"Syiela sedang tak punya pacar sekarang dan dia juga tak dekat dengan pria manapun."

"Aku sebenarnya ingin menjodohkan Syiela saja. Tapi belum ada kandidat yang pas," Uncle Dana terlihat memindai Bintang dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Bagaimana dengan Bintang? Dia sudah masuk calon kandidat yang tepat belum?"

"Papa!" Sergah Bintang sedikit protes.

Meskipun Papa Frans mengatakan kalau Bintang saat ini sedang tak punya kekasih ataupun menjalin hubungan dengan seorang gadis, namun hati Bintang masih sulit mempercayainya.

Bintang merasa ada yang salah dengan hidupnya saat ini.

Entahlah!

"Kau dan Syiela bisa saling mengenal dulu! Syiela gadis yang ramah dan pandai bergaul," Papa Frans memuji-muji Syiela yang tentu saja langsung membuat Uncle Dana tersenyum bangga.

"Benar yang dikatakan Papamu, Bintang!"

"Kau dan Syiela bisa saling mengenal dulu, lalu misalnya kalian berdua tak berjodoh, kalian bisa tetap menjalin hubungan sebagai teman," tutur Uncle Dana seilqh sedang meyakinkan Bintang yang kini terlihat bimbang.

"Atau kau bisa bertanya pada Elang beberapa hal tentang Syiela!" Timpal Papa Frans memberikan saran untuk Bintang.

"Syiela dan Elang adalah sahabat dekat," sambung Papa Frans lagi yang langsung membuat Uncle Dana berdecak.

"Tak terlalu dekat sebenarnya!" Sergah Uncle Dana seolah sedang menampik kalimat Papa Frans barusan tentang kedekatan Elang dan Syiela.

"Kapan Syiela akan pulang, Dana?" Tanya Papa Frans selanjutnya pada Uncle Dana.

"Akhir pekan ini aku yakin kalau Syiela tak ada acara."

"Aku akan membawanya ke rumah nanti untuk bersilaturahmi," janji Uncle Dana yang langsung disetujui oleh Papa Frans.

Dua pria paruh baya itupun lanjut berbincang tentang bisnis dan isu-isu terkini. Bintang hanya sesekali menimpali sambil beberapa kali melempar pandangannya je arah Elang yang hanya duduk sendiri sejak tadi.

Ada apa dengan Elang?

Kelakuannya aneh sekali setiap ada acara begini!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SYIELA MMG DEKAT SAMA ELANG, MGKIN SDH PACARAN.. TPI SIALNYA SYIELA MAU SJA DIJODOHKN MA BINTANG

2023-05-24

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ELANG MMG NNTI MNUSUK DARI BELAKANG, TPI YG DITUSUKNYA ISTRI BINTANG, SI ARSYIELA, KRN MRK BRDUA SELINGKUH DI BELAKANG BINTANG HINGGA KBABLASAN DGN BERZINAH..

2023-05-24

0

who am I

who am I

elang... elang... semoga tidak menjadi tokoh antagonis di sini, karena status anak angkat yang sering didengarnya

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!