AKU SIAPA?

"Bagaimana? Apa Bintang sudah bangun?" Tanya Papa Frans pada dokter yang sudah selesai memeriksa Bintang.

"Masih belum, Pak!"

"Kemungkinan gerakan Bintang tadi hanya sebuah gerakan refleks," terang dokter yang langsung membuat Papa Frans mendes*h kecewa.

"Bintang pasti akan secepatnya bangun, Pa!" Ucap Elang berpikir positif sekaligus menghibur Papa Frans.

"Ya!" Jawab Papa Frans lirih.

Dokter segera undur diri setelah memeriksa sekali lagi kondisi Bintang. Kini hanya ada Papa Frans dan juga Elang di dalam kamar perawatan Bintang.

"Kau bisa istirahat lagi, Elang!" Tukas Papa Frans pada Elang yang sebenarnya tadi memang sudah terlelap.

"Elang mendengar teriakan Papa tadi," ujar Elang yang mungkin merujuk pada teriakan Papa Frans saat mimpi tentang masalalunya tadi datang menghampiri.

"Itu hanya masalalu," ucap Papa Frans lirih. Tatapan pria paruh baya tersebut terlihat menerawang....

Frans merangsek masuk ke dalam kontrakan Mira untuk mencari keberadaan wanita tersebut.

"Mira!" Panggil Frans.

"Mira! Apa kau disini?" Frans meneriksa setiap sudut dari kontrakan Mira, namun tak ada tanda-tanda keberadaan Mira di sana. Sepertinya Frans terlambat, dan Mira sudah pergi dari kontrakannya.

"Mira!" Frans berteriak frustasi karena tak menemukan Mira. Namun di saat bersamaan, tatapan mata pria itu malah tak sengaja tertuju pada tempat sampah di dekat pintu kamar Mira. Ada bungkus testpack di dalam tempat sampah tersebut, yang langsung membuat Frans berinisiatif untuk memungutnya.

Masih ada benda putih panjang di dalam bungkus berwarna biru tersebut. Frans mengeluarkanmya dengan perasaan yang campur aduk.

Mungkinkah itu adalah milik Mira?

Atau mungkin itu milik orang lain?

Tapi kenapa ada di dalam kontrakan Mira?

Dan selama ini Mira memang tinggal sendiri di kontrakan ini....

Frans mengeluarkan benda putih panjang dari dalam bungkus testpack, dan pandangan mata pria itu langsung tertuju ke dua garis merah dia atasnya.

Dua garis merah!

Yang artinya hamil!

Jika ini adalah milik Mira, apa itu artinya, saat ini Mira sedang hamil anaknya?

Mira sedang mengandung anak Frans!

Frans jatuh terduduk di lantai kamar kontrakan Mira, masoh sambil menatap pada testpack di tangannya.

"Kenapa kamu tidak mengatakannya kepadaku, Mira?" Frans menyayangkan sikap Mira.

Namun kemudian Frans meninju tembok di depannya saat ingat pada apa yang membuat Mira pergi. Ancaman serta intimidasi dari Mami Frans-lah yang membuat Mira pergi!

Dan sekarang Mami Frans juga sudah pergi untuk selamanya akibat serangan jantung mendadak, saat mami kandung Frans itu tengah berdebat dengan Frans.

"Aku harus mencari Mira!"

"Aku harus mencari dan menemukan Mira!" Tekad Frans akhirnya seraya menatap pada testpack dengan dua garis merah di tangannya.

****

"Mira meninggal pekan lalu, dan putranya langsung pergi setelah acara pemakaman Mira." Terang ibu pemilik rumah yang pernah disewa oleh Mira dan Bintang.

Ya,

Setelah bertahun-tahun mencari jejak keberadaan Mira yang selalu berpindah-pindah tempat tinggal, Frans akhirnya bisa menemukan Mira. Namun ternyata takdir begitu kejam, karena saat Frans berhasil mendapatkan alamat Mira, wanita yang masih belum bisa membuat Frans move on itu malah sudah pergi untuk selamanya.

"Apa nama putra Mira adalah Bintang, Bu? Apa ibu tahu Bintang pergi kemana?" Cecar Frans bertanya penuh harap.

"Ya,namanya adalah Bintang! Usianya delapan tahun," terang wanita paruh baya di depan Frans tersebut.

"Delapan tahun?" Frans bergumam dan semakin merasa yakin kalau Bintang pastilah adalah anaknya.

"Ibu tahu Bintang pergi kemana?" Tanya Frans lagi penuh harap.

"Saya tidak tahu! Bintang tak mengatakan apapun," jawab ibu tersebut yang seketika langsung membuat Frans kehilangan harapan. Kemana lagi Frans harus mencari Bintang sekarang?

"Uhuuk!" Suara batuk dari Bintang membuyarkan semua lamunan papa Frans tentang masalalunya.

"Aaarrrgggh!" Terdengar erangan dari Bintang yang kini mulai menggeliat. Papa Frans memperhatikan dengan seksama, saat Bintang yang kepalanya masih terbalut oleh perban, perlahan membuka kedua matanya.

"Uhuuk!" Kembali terdengar suara batuk Bintang, lalu disusul oleh erangan dari pemuda tersebut.

"Elang!" Papa Frans refleks memanggil Elang yang belum sepenuhnya terlelap.

"Papa butuh sesuatu?" Tanya Elang yang langsung sigap bangun dan menghampiri Papa Frans.

"Elang, lihatlah!" Paoa Frans menunjuk pada Bintang yang sudah membuka kedua matanya, dan tatapan pemida itu terlihat bingung.

"Bintang sudah bangun?" Gumam Elang yang langsung dengan ceoat menekan tombol panggil untuk memanggil dokter dan perawat.

"Kau akhirnya bangun, Bintang!" Papa Frans langsung memeluk Buntang yang masih terlihat bingung. Pria itu bahkan tak berhenti mengedarkan tatapannya ke sekeliling.

"Bintang?" Gumam Bintang yang raut wajahnya terlihat semakin bingung.

"Aku dimana?" Tanya Bintang selanjutnya pada Papa Frans yang sudah meleoaskan pelukannya pada Bintang.

"Kau di rumah sakit karena mengalami kecelakaan di rest area." Jawab Papa Frans yang malah membuat Bintang terlihat semakin bingung.

"Kecelakaan? Rest area?" Bintang mengernyit pada Papa Frans.

"Kau ingat, kan?" Tanya Papa Frans memastikan dan Bintang langsung menggeleng dengan yakin.

"Tapi kau pasti ingat namamu, kan, Bintang?" Tanya Papa Frans lagi yang kembali membuat Bintang menggeleng.

"Namaku siapa?" Tanya Bintang menatap bergantian pada Papa Frans dan juga Elang.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***