TANDA

"Ada seorang wanita bernama Mira dan berdasarkan informasi yang aku dapatkan, dia baru melahirkan disini beberapa minggu yang lalu" Ucap Frans pada seorang bidan desa setelah tengah malam ia mengetuk pintu rumah sekaligus tempat praktek bidan tersebut.

"Maaf, Mira siapa, Pak?" Tanya bidan itu ketakutan.

"Namanya Mira saja! Dia tidak punya suami! Pasti kau ingat pasienmu yang melahirkan tanpa didampingi suami!" Frans menggebrak pintu dengan kasar.

"Maaf, saya tidak tahu, Pak!"

"Jangan bohong!" Gertak Frans yang langsung membuat bidan tadi mengkerut ketakutan.

"Katakan dia dimana sekarang!" Perintah Frans tegas.

"Saya benar-benar tidak tahu!" Jawab bidan masih keras kepala.

"Oh, kau mau anak buahku mengobrak-abrik tempat praktekmu-"

"Selamat malam, Bu bidan! Istri saya akan melahirkan," suara seorang pria yang baru datang tiba-tiba menyela gertakan Frans.

"Eh,iya! Silahkan masuk dulu!" Bidan membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan pasutri tadi untuk masuk ke dalam.

"Langsung disuruh berbaring, Pak!" Ujar bidan yang bergegas hendak memeriksa, namun Frans dengan cepat menahannya.

"Cepat beritahu, atau pasienmu tadi yang akan menerima akibatnya!" Ancam Frans pada bidan yang langsung membelalak ketakutan.

"Jangan, Pak!"

"Cepat beritahu!" Gertak Frans yang suaranya kembali keras.

"Sa-saya tidak tahu Mira membawa bayinya kemana."

"Saya hanya memberikannya uang untuk transport karena iba. Jelas bidan akhirnya berkata jujur tentang Mira.

"Bayinya?"

"Bayi Mira laki-laki, Pak! Kata Mira, dia akan membawa bayinya pulang ke kota asalnya," terang bidan ketakutan.

"Anda sebenarnya siapa, Pak?" Tanya bidan selanjutnya takut-takut.

"Bukan urusanmu!" Jawab Frans galak.

"Bayi Mira mirip dengan anda, Pak! Apa anda ayah kandungnya?" Tanya bidan lagi yang langsung membuat Frans tersentak.

"Apa katamu?"

"Saya yang membantu proses kelahiran Bintang-"

"Bintang?"

"Ya, Mira menamai putranya Bintang, Pak! Dan bayi itu sangat mirip dengan anda! Hanya saja, Bintang punya tanda lahir istimewa di pundak sebelah kiri. Berbentuk persegi dan berwarna hitam," terang bidan pada Frans.

"Apa kau benar-benar tidak tahu Mira membawa Bintang kemana?" Tanya Frans lagi yang suaranya sudah lebih melunak.

"Saya benar-benar tidak tahu, Pak! Mira tak mengatakan apa-apa," jawab bidan bersungguh-sungguh.

"Baiklah, terima kasih informasinya! Maaf atas sikap kasarku tadi."

"Selamat malam!" Pamit Frans akhirnya seraya meninggalkan rumah bidan desa tadi.

Bintang.

Tanda lahir persegi warna hitam di pundak sebelah kiri....

"Pa!" Tepukan dari Elang langsung membuat Papa Frans tersentak kaget. Pria paruh baya tersebut mengusap wajahnya sendiri berulang kali dan menghela nafas panjang.

Papa Frans lalu menatap pada Bjyang masih terbaring tak berdaya di atas bed perawatan. Berbagai alat medis juga terhubung dengan tubuh Bintang yang masih tak sadarkan diri, di hari keempat pemuda itu dirawat di rumah sakit. Tanda lahir di pundak kiri Bintang terlihat dengan jelas, membuat Papa Frans semakin yakin kalau pemuda di depannya ini adalah putranya yang selama dua puluh sembilan tahun ini ia cari-cari.

Pemuda ini adalah Bintang, putra kandungnya!

Tanda lahirnya sesuai dan satu hal yang jelas adalah golongan darah mereka juga sama. Pala Frans akan melakukan tes DNA juga untuk lebih meyakinkan serta membuktikannya.

"Elang sudah melihat rekaman CCTV di rest area," lapor Elang sedikit berbisik pada Papa Frans.

"Pelakunya sudah ditangkap, tapi berdasarkan pengakuan, mereka sama sekali bukan orang suruhan Ley!" Terang Elang lagi yang langsung membuat Papa Frans mengumpat.

"Mereka tak bakal mengaku!" Decih Papa Frans sinis.

Brachon Ley adalah saingan bisnis Papa Frans! Keduanya sudah sejak lama bermusuhan dan tak jarang saling mencelakai meskipun selalu gagal.

"Elang sudah menempatkan beberapa bodyguard di sini untuk menjaga Papa."

"Papa yakin tidak mau pulang dan istirahat di rumah?" Tanya Elang sekali lagi pada Papa Frans.

Elang Bharata sebenarnya adalah anak angkat Frans Mahardika. Namun Frans sudah menganggap Elang seperti putranya sendiri. Frans menemukan Elang dua puluh tahun lalu di sebuah taman dalam kondisi yang lumayan mengenaskan. Tubuhnya kurus kering, dan bocah itu sedang tidur seraya meringkuk kedinginan. Frans yang tak sampai hati melihatnya, dan membayangkan andai itu adalah Bintang,lantas membawa Elang pulang ke rumah dan mulai merawatnya. Frans juga menyekolahkan Elang hingga sarjana,dan bocah itu ternyata sangat tahu balas budi. Hingga detik ini, Elang menjadi anak yang berbakti pada Frans dan selalu merawat Frans layaknya orang tua kandung.

"Aku akan disini saja menjaga Bintang sekalogus menunggu hasil tes DNA-" papa Frans menatap pada Elang yang terlihqt ragu.

"Papa yakin kalau dia benar adalah Bintang?" Tanya Elang ragu.

"Tentu saja!" Jawab Papa Frans penuh keyakinan.

"Tanda lahir ini!" Papa Frans menunjuk ke pundak kiri Bintang.

"Lalu golongan darah kami yang juga sama!"

"Dan nanti hasil tes DNA pasti juga qkan membuktikannya!" Ucap Papa Frans tetap dengan keyakinannya.

"Ya!"

"Elang turut senang, karena akhirnya papa bisa bertemu dengan putra kandung papa," tutur Elang seraya mengulas senyum, meskipun sebenarnya Papa Frans sangat bisa menangkap ketakutan di dalam sorot mata Elang.

"Elang!" Papa Frans menepuk punggung Elang yang tampak tersentak.

"Kau juga akan tetap menjadi putra Papa, meskipun kini papa sudah bertemu dengan Bintang," ujar Papa Frans myang masih merengkuh pundak Elang.

"Elang tahu, Pa!"

"Terima kasih karena sudah merawat Elang selama dua puluh tahun ini!" Ucap Elang dengan nada tulus pada Papa Frans.

"Semoga Bintang akan secepatnya bangun dan pulih!" Ujar Elang lagi yang sudah ganti menatap pada Bintang yang masih terbaring tak berdaya. Luka di kepala belakang Bintang yang terparah kata dokter. Namun saat ini, kondisi Bintang sudah stabil setelah pemuda itu mendapatkan tindakan operasi di kepalanya.

"Terima kasih, Elang!"

"Kau akan pulang?" Tanya Papa Frans selanjutnya pada Elang.

"Elang akan menginap disini malam ini menemani Papa dan Bintang," jawab Elang yang langsung membuat Papa Frans mengangguk dan tersenyum.

****

Vaia masih berkutat dengan cat minyak dan talenan kayu yang siap untuk dilukis, saat ada telepon dari Bintang.

"Halo, Bintang!" Jawab Vaia cepat yang sepertinya lupa kalau ponsel Bintang sedang dibawa temannya.

Ya ampun!

"Bintang masih belum ditemukan, Mbak! Teman saya sudah mengecek ke rest area dan mencarinya. Tapi Bintang tak ada di sana."

"Lalu kemungkinannya Bintang pergi kemana?" Tanya Vaia mulai putus asa.

"Saya tidak bisa menebaknya, Mbak! Bisa jadi Bintang menumpang truk lain dan pulang ke mess."

"Ada yang bisa aku hubungi di mess untuk memastikan keberadaan Bintang?" Tanya Vaia penuh harap.

"Ada penjaga mess, Mbak! Nanti saya kirimkan nomornya."

"Baiklah terima kasih," ucao Vaia lirih.

"Oh, ya, Mbak! Ini barang-barang Bintang mau mbak ambil atau bagaimana? Saya ada di kotanya Mbak."

"Iya! Biar saya ambil! Mas kirim.lojasi teoatnya saja dimana, nanti saya akan menemui mas!" Jawab Vaia cepat.

"Baiklah! Nanti saya share lokasinya. Selamat pagi, Mbak!"

"Selamat pagi!" Jawab Vaia lirih seraya menutup telepon. Vaia meletakkan kuas di tangannya, lalu gadis itu mengusap kasar wajahnya sendiri.

Kamu dimana, Bintang?

.

.

.

Cetak miring adalah flashback/ kejadian masa lampau.

Brachon Ley muncul tipis-tipis dulu disini sebelum nanti muncul banyak di judul lain 🙈

Brachon Ley siapa?

Tunggu aja nanti.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MANUSIA IBLIS YG JDIKN QUEENA TAWANAN SKALIGUS BUDAK NAFSUNYA

2023-05-23

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BRACHON LEY SIMANUSIA IBLIS DI NOVEL QUEENA MUSUH AYAHNYA BINTANG RUPANYA...

2023-05-23

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

smoga sj 🤲🤲😢😢😢😢

2022-09-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!