Kilau Bintang Di Moskow

Kilau Bintang Di Moskow

Глава 1

Balai Kota Olympus Palace, St Petersburg.

*Aku adalah marionette*…

Marionette hanyalah boneka kayu yang dikendalikan dengan tali.

Seluruh tubuhku terbuat dari kayu. Tidak merasa, tidak bergerak… hanya menunggu seseorang mengendalikanku.

Dari puncak kepala sampai ke ujung kaki…

Chéri Dutchskova berusaha memusatkan konsentrasinya, tidak mempedulikan sekelilingnya. "Puncak kepala…" ia bergumam pada dirinya sendiri. "Ujung kepala," gumamnya lagi seraya merunduk dengan sebelah tangan terjulur lurus ke depan sejajar dengan kepala dan menghalangi jalan.

"Boleh aku lewat?" Suara datar seorang pria mengejutkannya.

Chéri terperangah dan mendongak dengan kedua mata dan mulut membulat.

Seraut wajah lancip khas boneka migi tertunduk menatapnya dengan ekspresi datar.

Chéri mengerjap dan terbelalak. Tampan sekali, batinnya takjub. Apa dia malaikat?

Wajah pria itu terlihat seperti hasil pahatan seorang maestro. Struktur tulang yang kuat dan garis wajahnya benar-benar mengagumkan---seperti muncul dari mimpi, sebagai perwujudan sosok khayalan setiap wanita. Sepasang alisnya hitam dan tebal dengan bentuk yang elegan. Hidungnya mancung mendongak. Lekuk bibirnya terbentuk dengan sempurna.

Dan yang paling luar biasa dari itu semua, adalah sepasang mata birunya yang mengandung magnet. Tatapannya menusuk dipenuhi misteri.

Tinggi badannya sekitar seratus delapan puluh senti, rambutnya panjang selurus penggaris. Jaket kulit hitam mengkilat melekat pas pada bahunya yang lebar.

Sosok tinggi menjulang berbahu lebar itu melewati Chéri dengan langkah-langkah lebar.

Chéri masih terpaku menatap punggungnya.

"Chéri!" Teriakan ribut seseorang mengalihkan perhatian Chéri. Seorang gadis sebaya dirinya menghambur ke arah Chéri dari perempatan koridor di ujung pelataran balai kota. Gadis itu mengenakan pakaian balet seperti Chéri, bedanya gadis itu memakai atasan hitam yang mirip jas pesulap atau penyihir pria pada abad ke delapan belas tanpa tutu---rok balet. "Aku mencarimu dari tadi," sembur gadis itu terengah-engah. "Kenapa kau belum masuk? Sebentar lagi giliran kita!"

"Maaf, Nina. Aku pasti tampil, kok! Hanya saja aku belum bisa menjiwai peranku sebagai boneka kayu." Chéri menjelaskan.

"Oh, yang benar saja!" Nina mengerang seraya memutar-mutar bola matanya. "Sebelumnya kau terlalu seperti kayu dan akhirnya malah tak bisa menari!"

"Iya, tapi kan… aku bukan manusia," Chéri berkilah.

"Aduh, dalam balet kau tak harus mendalami peran sedalam itu!" sergah Nina tak sabar.

Pria tinggi menjulang berambut panjang tadi tiba-tiba menoleh ke arah mereka sebelum ia berbelok di ujung koridor. Sepasang matanya terpaku menatap Chéri sambil menyimak pembicaraannya.

Chéri menoleh spontan dan beradu pandang dengan pria itu.

"Chéri! Nina!" Suara ribut lainnya mengusik momen mereka. Seorang wanita paruh baya bersetelan resmi meneriaki kedua gadis itu seraya berkacak pinggang. "Cepat! Sebentar lagi giliran kalian."

Kedua gadis itu serentak menghambur ke arah pintu masuk menuju back stage.

Wanita paruh baya tadi mengikuti mereka seraya menggerutu. "Nina! Hapus keringatmu!" sembur wanita itu ketika mereka sampai di belakang panggung. Direnggutnya beberapa lembar tisu dari meja panitia dan memberikannya pada Nina.

Chéri mengintip ke bangku penonton melalui celah sempit di antara dinding dan tepi panggung. Ayah datang tidak, ya? Hatinya bertanya-tanya, sementara pikirannya mulai melayang.

.

.

.

"Ayah, bagiku balet bukan sekedar hobi," katanya pada ayahnya, sehari sebelum pentas. "Aku ingin menekuni balet dengan serius. Jadi, izinkanlah aku masuk sekolah balet di Moskow."

Ayahnya tidak menjawab. Tetap terfokus pada St Petersburg Times yang sedang dibacanya.

"Aku tahu Ayah pasti berpikir kalau hanya balet, di St Petersburg juga bisa," Chéri menambahkan. "Apa lagi aku masih duduk di bangku SMU. Tapi, untuk kali ini saja---kumohon datanglah ke pentas ujian akhirku."

Ayahnya tidak bereaksi.

"Aku tahu Ayah sangat sibuk." Chéri melanjutkan. "Tapi kumohon datanglah. Kalau Ayah berubah pikiran setelah melihat aku menari, di akhir pertunjukan nanti beri aku karangan bunga gardenia…"

Ayahnya mengangkat wajah. Tapi tak mengatakan apa-apa.

Chéri mendesah pendek dan tertunduk. "Kalau Ayah tetap tidak setuju aku sekolah di Moskow, Ayah tak perlu memberiku apa-apa. Karena aku takkan menginginkan yang lainnya," katanya seraya memaksakan senyum.

Ayahnya tetap membisu.

Chéri akhirnya berbalik dan meninggalkan ruang kerja ayahnya tanpa menunggu jawaban.

Aku sudah mengatakannya, pikir Chéri. Ia tahu ayahnya jarang bicara, tapi bukan berarti ayahnya tidak mendengar.

Sikap diam dan wajah masam ayahnya bukan respon antipati atau kebencian. Bukan pula ketidakpedulian. Ayahnya hanya terlalu pendiam, itu saja.

.

.

.

"Ibu, sebentar lagi giliran Kak Chéri!" Adik perempuan Chéri memberitahu ibunya. Mereka sudah berada di bangku penonton sejak setengah jam yang lalu, tapi ayah mereka tidak juga muncul.

"Aduh! Ayah bagaimana, sih?" Ibunya mulai gelisah. "Katanya dia akan pulang satu jam lebih cepat."

Sementara itu di pelataran balai kota Olympus Palace yang luas, Maulana Dutchskovich, ayah Chéri, berlari tergopoh-gopoh untuk mencapai pintu masuk. Keburu tidak, ya? Ia bertanya-tanya dalam hatinya seraya berusaha mempercepat langkahnya.

"Di akhir tahun seperti ini di departemen store-nya pasti sangat sibuk," tutur ibunya di bangku penonton, di bagian dalam gedung itu.

"Chéri memang betul-betul keterlaluan," gerutu ayahnya di depan gerbang, masih berusaha mencapai pintu masuk gedung. "Kenapa dia harus minta bunga yang sulit dicari? Kalau bunga camomile di semua toko bunga juga sudah pasti ada. Anak ini… hah!"

Maulana Dutchskovich terengah-engah. Kemudian menghentikan langkahnya seraya menekuk perutnya. Sebelah tangannya merenggut kerah kemeja dan melonggarkan dasinya, sementara tangan lainnya menenteng karangan bunga gardenia dengan hati-hati.

Beruntung aku mendapatkannya meski sedikit terlambat, pikirnya. Chéri pasti akan senang.

Napasnnya mulai stabil, tapi dadanya masih terasa sesak dan meletup-letup.

Apa yang terjadi?

Maulana Dutchskovich terhuyung ketika ia berusaha meluruskan tubuhnya. Dadanya serasa dihantam godam.

"Tolong!" pekiknya setengah tercekik.

Tepat pada saat itu seseorang baru saja hendak keluar. Tubuh Maulana Dutchskovich tersungkur dan menabraknya. "Are you okay, Sir?"

"Dadaku… da…" ayah Chéri mengerang lemah.

"Sebaiknya Anda jangan bicara dulu," pria muda yang hendak keluar tadi menahan tubuhnya. "Tolong panggilkan ambulans!" teriaknya pada beberapa orang yang sedang melintas.

Orang-orang itu menghambur ke arah mereka dan mengerumuni Maulana Dutchskovich.

Pria paruh baya itu mencengkeram lengan pria yang menopangnya dan mengangkat karangan bunga di tangannya dengan gemetar. "To… tolong… gantikan aku… berikan ini pada putriku… kumohon… ini sangat penting baginya…"

BRUK!

Tubuh pria itu ambruk di lantai.

Seketika suasana di sekelilingnya mendadak gaduh. Orang-orang berlarian ke arah mereka dan semakin banyak orang berkerumun.

"Ada yang pingsan!"

"Tolong panggilkan ambulans!"

Orang-orang berteriak bersahut-sahutan.

"Hey, aku kenal dia!" Seseorang berteriak dan menyelinap ke dalam kerumunan. "Dia tuan Dutchskovich, tetanggaku."

"Denyut nadinya… berhenti!" seseorang yang lainnya berteriak.

"Beritahu keluarganya!" teriak yang lainnya.

Pria yang menerima karangan bunga itu terkesiap. Antara bimbang dan terguncang. "Ini penting bagi putriku," kata pria paruh baya itu tadi, pikirnya.

Bagaimana dengan nyawanya?

Mana lebih penting?

Karangan bunga ini jelas lebih penting! Pria itu menyimpulkan.

Terpopuler

Comments

Nusan

Nusan

Akhirnya...
diupload lagi

2022-09-18

0

KOwKen

KOwKen

in gua nyampe mana ya, lu terakhir up di bab brp si

2022-09-18

0

tintakering

tintakering

antara bunga dan nyawa😎

2022-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 Глава 1
2 Глава 2
3 Глава 3
4 Глава 4
5 Глава 5
6 Глава 6
7 Глава 7
8 Глава 8
9 Глава 9
10 Глава 10
11 Глава 11
12 Глава 12
13 Глава 13
14 Глава 14
15 Глава 15
16 Глава 16
17 Глава 17
18 Глава 18
19 Глава 19
20 Глава 20
21 Глава 21
22 Глава 22
23 Глава 23
24 Глава 24
25 Глава 25
26 Глава 26
27 Глава 27
28 Глава 28
29 Глава 29
30 Глава 30
31 Глава 31
32 Глава 32
33 Глава 33
34 Глава 34
35 Глава 35
36 Глава 36
37 Глава 37
38 Глава 38
39 Глава 39
40 Глава 40
41 Глава 41
42 Глава 42
43 Глава 43
44 Глава 44
45 Глава 45
46 Глава 46
47 Глава 47
48 Глава 48
49 Глава 49
50 Глава 50
51 Глава 51
52 Глава 52
53 Глава 53
54 Глава 54
55 Глава 55
56 Глава 56
57 Глава 57
58 Глава 58
59 Глава 59
60 Глава 60
61 Глава 61
62 Глава 62
63 Глава 63
64 Глава 64
65 Глава 65
66 Глава 66
67 Глава 67
68 Глава 68
69 Глава 69
70 Глава 70
71 Глава 71
72 Глава 72
73 Глава 73
74 Глава 74
75 Глава 75
76 Глава 76
77 Глава 77
78 Глава 78
79 Глава 79
80 Глава 80
81 Глава 81
82 Глава 82
83 Глава 83
84 Глава 84
85 Глава 85
86 Глава 86
87 Глава 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Глава 1
2
Глава 2
3
Глава 3
4
Глава 4
5
Глава 5
6
Глава 6
7
Глава 7
8
Глава 8
9
Глава 9
10
Глава 10
11
Глава 11
12
Глава 12
13
Глава 13
14
Глава 14
15
Глава 15
16
Глава 16
17
Глава 17
18
Глава 18
19
Глава 19
20
Глава 20
21
Глава 21
22
Глава 22
23
Глава 23
24
Глава 24
25
Глава 25
26
Глава 26
27
Глава 27
28
Глава 28
29
Глава 29
30
Глава 30
31
Глава 31
32
Глава 32
33
Глава 33
34
Глава 34
35
Глава 35
36
Глава 36
37
Глава 37
38
Глава 38
39
Глава 39
40
Глава 40
41
Глава 41
42
Глава 42
43
Глава 43
44
Глава 44
45
Глава 45
46
Глава 46
47
Глава 47
48
Глава 48
49
Глава 49
50
Глава 50
51
Глава 51
52
Глава 52
53
Глава 53
54
Глава 54
55
Глава 55
56
Глава 56
57
Глава 57
58
Глава 58
59
Глава 59
60
Глава 60
61
Глава 61
62
Глава 62
63
Глава 63
64
Глава 64
65
Глава 65
66
Глава 66
67
Глава 67
68
Глава 68
69
Глава 69
70
Глава 70
71
Глава 71
72
Глава 72
73
Глава 73
74
Глава 74
75
Глава 75
76
Глава 76
77
Глава 77
78
Глава 78
79
Глава 79
80
Глава 80
81
Глава 81
82
Глава 82
83
Глава 83
84
Глава 84
85
Глава 85
86
Глава 86
87
Глава 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!