Глава 13

"Meski kau baik hati… meski kau memberiku gaun-gaun indah, menghadiahiku batu permata, kau tetap si buruk rupa. Aku tidak bisa melihat wajahmu!"

Gadis itu memang pemeran utama dalam drama setahun yang lalu, pikir Chéri seraya mengalihkan pandangannya dari layar dan melirik Cyzarine.

"Meski cintamu padaku tak terbatas… meski selama seribu malam kau terus membisikkan kata-kata itu, aku tetap tak bisa menerimamu!"

"Kalau begitu jangan katakan lagi!"

Chéri sekarang melirik Rafaél.

Pria itu balas meliriknya. Tampak berpikir keras dan menimang-nimang.

Sementara semua orang sedang mengerumuni Cyzarine, berebut untuk menyalaminya.

"Tapi aku takkan menyerah begitu saja," dialog Rafaél dalam drama yang masih diputar pada layar. "Tanpa menanyakan hal yang sama kepadamu setiap malam. Aku ingin kau menikah denganku!"

"Aku tidak bisa!!!"

"Baiklah! Jangan menangis! Sudah sewajarnya kau berkata seperti itu. Aku sadar betapa buruknya rupaku ini. Selamat tidur, Cantik! Sampai jumpa besok malam."

Chéri membekap mulutnya dengan telapak tangan. Apakah dia selalu menghayati perannya sedalam itu? Ia benar-benar mengerahkan seluruh jiwa dan raganya.

"Baiklah, teman-teman!" Rafaél menepuk-nepukkan kedua tangannya. "Peran utama akan diberikan pada Cyzarine!"

Seisi ruangan bersorak gembira dan bertepuk tangan.

"Terima kasih," Cyzarine berlanting senang. "Aku akan berusaha sebaik mungkin," katanya antusias.

Evaline menyeringai seraya melirik Chéri. "Dia memang lebih pantas mendapatkannya," katanya sinis.

Chéri tidak peduli. Sejak awal dia tidak berharap mendapat peran utama. Bahkan tidak berharap mendapatkan peran.

"Kucing Si Cantik, Chéri Dutchskovich!" Rafaél melemparkan naskah ke arah Chéri.

Chéri memekik dan menangkap naskah itu dengan mata dan mulut membulat. Kucing?

Seisi ruangan terbahak-bahak.

"Anak itu memang tidak bisa memainkan peran manusia," komentar seseorang.

Chéri melirik ke arah Mikail.

Pria itu mengedipkan sebelah matanya.

Chéri menghela napas dan tersenyum. "Aku akan berusaha sebaik mungkin," katanya pada Rafaél.

"Miauw," ejek seorang anak laki-laki di samping Chéri.

"Peran si buruk rupa, kuserahkan pada Demian!" Rafaél menambahkan.

Demian mengacaukan ibu jarinya. "Aku akan berusaha sebaik mungkin!"

"Kalau begitu jadwal latihan dimulai besok pagi," kata Rafaél. "Malam ini, kuharap kalian bisa mempelajari peran kalian masing-masing."

Semua orang mendesah berat dan berpencar. Masing-masing mereka membuka naskah dan mempelajarinya. Sebagian berbincang-bincang ringan sambil berjalan keluar. Sebagian lagi merapikan barang-barang pribadi mereka dan menjejalkannya ke dalam tas, bersiap untuk pulang.

Chéri mendekat pada Rafaél. "Apa aku boleh menonton ulang videonya?" Ia bertanya pada pria itu. "Aku tidak terlalu memperhatikan peran kucing tadi."

"Kembalilah ke kamar," perintah Rafaél. "Kau bisa menontonnya di kamar nanti. Mikail akan mengantarkan flashdisk-nya setelah kami selesai."

Chéri tersenyum dan mengangguk. "Baiklah," katanya. "Kalau begitu selamat malam." Ketika ia berjalan ke arah pintu, Cyzarine dan Evaline menghadangnya.

"Apa kau kecewa tak bisa mendapatkan peran utama?" Cyzarine bertanya dengan raut wajah meremehkan.

Chéri tidak menjawab.

"Kau kan, yang dijuluki Anak Emas?" Cyzarine bertanya lagi.

Anak emas? Chéri melengak tak mengerti.

Evaline terkekeh di sampingnya.

Chéri mengamati kedua gadis itu dengan mata terpicing.

"Kusarankan sebaiknya jangan terlalu berharap," kata Cyzarine. "Meski kau anak emas, peran utama harus tetap menjadi milikku. Jangan coba-coba merebutnya!"

"Aku—" Chéri tergagap.

Cyzarine mendekatkan wajahnya ke wajah Chéri. "Kalau kau berani merebutnya, aku tidak akan segan merusakmu di depan Rafaél!"

Chéri menelan ludah dan membuka mulut. Apa dia sedang mengancamku? pikirnya. "Aku tidak pernah berharap—"

"Jangan sok alim!" sergah Cyzarine memotong perkataan Chéri. "Setiap orang---siapa pun dia, pasti ingin menunjukkan kemampuan terbaiknya. Apa jadinya kalau semua orang sepertimu? Siapa yang akan naik panggung? Dasar bodoh!"

"Apa tidak boleh main drama hanya demi seseorang?" Chéri bertanya setengah menghardik.

Cyzarine mengerutkan dahinya seraya terkekeh. Mana ada pemain seperti itu, pikirnya. Dasar anak aneh!

Evaline mendengus sembari mendelik pada Chéri.

Chéri menatap tajam kedua gadis itu. "Asal kalian tahu, aku sama sekali tidak tertarik untuk menjadi aktris. Aku bahkan tidak berminat pada teater. Aku datang ke Moskow untuk sekolah balet. Tapi jika menurut Rafaél aku mampu melakukannya, dan selama hal itu bisa menyenangkan hatinya, peran apa pun akan kuterima!"

Kedua gadis di depannya mengerjap dan bertukar pandang. Lalu mendengus dan meninggalkan ruangan.

"Kita lihat saja seberapa baik anak SMU menyenangkan hati Rafaél," ejek Cyzarine sebelum melangkah keluar.

Evaline tertawa di belakang Cyzarine.

Mereka berdua…

Awalnya aku menghormati gadis-gadis ini karena mereka senior di teater ini, pikir Chéri. Tapi melihat tabiat mereka yang seperti itu, aku jadi kehilangan rasa hormatku.

"Adik kecil, apa kau dibuli kakak-kakakmu?" Seorang anak laki-laki mengejeknya dari depan pintu.

"Diam kau!" bentak Chéri dengan raut wajah ketus.

Anak laki-laki itu tertawa. "Wah! Kucing kecil punya cakar!"

Chéri bergegas melewatinya dan berbelok di ujung koridor.

Anak laki-laki itu masih terkekeh setelah Chéri meninggalkannya.

Sebaiknya bagaimana aku memerankan kucing itu, pikir Chéri selama berada di dalam lift. Aduh! Aku kan, phobia kucing.

Sayang sekali pemeran kucing yang dulu sudah berhenti. Chéri mungkin hanya bisa mengandalkan videonya nanti.

Mikail lama sekali, pikir Chéri setelah dua jam berada di dalam kamar, menunggu dengan gelisah. Kemudian memutuskan untuk keluar dari kamar dan berjalan-jalan sedikit di lantai tujuh---mencari seekor kucing.

Chéri paling benci mata kucing yang menyipit seperti bulan sabit. Baginya itu sangat menakutkan. Tapi demi peran ini dia bertekad untuk melawan rasa takutnya.

Ketika ia berbelok di ujung koridor menuju balkon samping, seekor kucing berbulu hitam tiba-tiba melesat ke arahnya dari jendela kamar Rafaél.

Gadis itu menjerit dan seketika itu juga melupakan tekadnya.

Kucing itu mencelat ke kolong meja kopi di teras kamar Rafaél.

Mikail yang pada saat itu sedang meniti tangga menuju kamar Chéri mendadak cemas mendengar jeritan gadis itu. Ia berlari dan melompati dua anak tangga sekaligus untuk mempercepat gerakannya.

Chéri menghela napas pendek dan menepuk-nepuk dadanya. "Tenang! Tenang!" katanya pada diri sendiri. Kucing itu datang terlalu cepat dan aku tidak siap, pikirnya.

Napasnya masih terengah-engah ketika ia membungkuk dan memberanikan diri untuk mendekat pada kucing tadi.

Kucing itu sekarang meringkuk di kaki meja. Kupingnya yang runcing bergerak-gerak waspada ketika Chéri merangkak pelan mendekatinya.

Ketika Chéri menjulurkan tangannya ke kolong meja.

Bersamaan dengan itu Mikail baru saja tiba dan berteriak keras karena khawatir. "Chéri!"

Serta-merta kucing itu mendesis dan mencakar tangan Chéri.

Chéri menjerit, dan Mikail segera menghambur ke arah gadis itu seraya meraupnya. "Kau baik-baik saja?" Ia bertanya cemas.

"Kau mengejutkannya," erang Chéri setengah meringis.

Mikail mengernyit tak mengerti. Lalu terkekeh begitu menyadari gadis itu sedang berusaha menangkap seekor kucing.

Dan…

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, gadis itu juga sudah mengendap-endap di ruang administrasi, merangkak di kolong meja Mikail.

"Kau sedang main petak umpet, ya?" tanya Mikail.

"Ssstt…" gadis itu berdesis seraya menempelkan telunjuk pada bibirnya. "Aku sedang mengejar kucing," bisiknya. "Jangan coba-coba mengejutkannya lagi. Nanti dia kabur lagi."

Mikail terkekeh geli dan menggeleng-geleng. Kemudian beranjak dari kursinya dan mendekat pada gadis itu. "Aku baru tahu kalau kau segitu sukanya pada kucing," katanya seraya bersedekap, lalu tertunduk menatap Chéri yang berlutut di dekat kakinya.

Gadis itu mendongak dan membeliak. Menatap Mikail dengan tampang sebal. "Aku sebenarnya phobia pada kucing," jelasnya sedih. "Menyentuhnya saja tidak pernah. Tapi karena aku ditunjuk untuk memerankan kucing apa boleh buat. Ini kan, peran pertamaku. Kalau aku tidak sungguh-sungguh, aku khawatir mengecewakan Rafaél."

Mikail terenyuh mendengar pengakuannya. Anak ini, katanya dalam hati. Lalu memutuskan untuk membantunya menangkap kucing keparat itu.

Episodes
1 Глава 1
2 Глава 2
3 Глава 3
4 Глава 4
5 Глава 5
6 Глава 6
7 Глава 7
8 Глава 8
9 Глава 9
10 Глава 10
11 Глава 11
12 Глава 12
13 Глава 13
14 Глава 14
15 Глава 15
16 Глава 16
17 Глава 17
18 Глава 18
19 Глава 19
20 Глава 20
21 Глава 21
22 Глава 22
23 Глава 23
24 Глава 24
25 Глава 25
26 Глава 26
27 Глава 27
28 Глава 28
29 Глава 29
30 Глава 30
31 Глава 31
32 Глава 32
33 Глава 33
34 Глава 34
35 Глава 35
36 Глава 36
37 Глава 37
38 Глава 38
39 Глава 39
40 Глава 40
41 Глава 41
42 Глава 42
43 Глава 43
44 Глава 44
45 Глава 45
46 Глава 46
47 Глава 47
48 Глава 48
49 Глава 49
50 Глава 50
51 Глава 51
52 Глава 52
53 Глава 53
54 Глава 54
55 Глава 55
56 Глава 56
57 Глава 57
58 Глава 58
59 Глава 59
60 Глава 60
61 Глава 61
62 Глава 62
63 Глава 63
64 Глава 64
65 Глава 65
66 Глава 66
67 Глава 67
68 Глава 68
69 Глава 69
70 Глава 70
71 Глава 71
72 Глава 72
73 Глава 73
74 Глава 74
75 Глава 75
76 Глава 76
77 Глава 77
78 Глава 78
79 Глава 79
80 Глава 80
81 Глава 81
82 Глава 82
83 Глава 83
84 Глава 84
85 Глава 85
86 Глава 86
87 Глава 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Глава 1
2
Глава 2
3
Глава 3
4
Глава 4
5
Глава 5
6
Глава 6
7
Глава 7
8
Глава 8
9
Глава 9
10
Глава 10
11
Глава 11
12
Глава 12
13
Глава 13
14
Глава 14
15
Глава 15
16
Глава 16
17
Глава 17
18
Глава 18
19
Глава 19
20
Глава 20
21
Глава 21
22
Глава 22
23
Глава 23
24
Глава 24
25
Глава 25
26
Глава 26
27
Глава 27
28
Глава 28
29
Глава 29
30
Глава 30
31
Глава 31
32
Глава 32
33
Глава 33
34
Глава 34
35
Глава 35
36
Глава 36
37
Глава 37
38
Глава 38
39
Глава 39
40
Глава 40
41
Глава 41
42
Глава 42
43
Глава 43
44
Глава 44
45
Глава 45
46
Глава 46
47
Глава 47
48
Глава 48
49
Глава 49
50
Глава 50
51
Глава 51
52
Глава 52
53
Глава 53
54
Глава 54
55
Глава 55
56
Глава 56
57
Глава 57
58
Глава 58
59
Глава 59
60
Глава 60
61
Глава 61
62
Глава 62
63
Глава 63
64
Глава 64
65
Глава 65
66
Глава 66
67
Глава 67
68
Глава 68
69
Глава 69
70
Глава 70
71
Глава 71
72
Глава 72
73
Глава 73
74
Глава 74
75
Глава 75
76
Глава 76
77
Глава 77
78
Глава 78
79
Глава 79
80
Глава 80
81
Глава 81
82
Глава 82
83
Глава 83
84
Глава 84
85
Глава 85
86
Глава 86
87
Глава 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!