Глава 4

MoscovArt Theatre---sanggar seni pertunjukan drama klasik.

Drama klasik? Chéri mengerutkan dahi.

"Hey! Mikail sudah kembali!" Seseorang berteriak dari dalam ruangan bertulisan: Ruang Administrasi.

Seketika ruangan itu berubah gaduh, bangku-bangku bergesekan dan suara-suara langkah berdebam di permukaan lantai.

Lima orang dalam ruangan administrasi itu melongok ke arah pintu menyambut Mikail Volkov.

Chéri menghentikan langkahnya di lobi teater.

Tapi Mikail memberikan isyarat supaya ia mengikutinya ke ruang administrasi.

"Kau pasti lelah," sambut seorang gadis berambut kuning. "Mau kubuatkan minuman segar?"

"Tidak, terima kasih. Di mana Rafaél?" Mikail tak mau berbasa-basi.

"Sedang sibuk di ruang latihan," jawab seorang pria bertubuh kekar seusia Mikail Volkov. Pria itu sedang melongok dari pintu lain di dalam ruangan seraya menenteng secangkir minuman panas. Perhatiannya terpaku pada Chéri. "Apakah dia gadis marionette yang diinginkan Rafaél sampai merengek-rengek?"

Merengek-rengek? Chéri mengernyit.

Semua mata dalam ruangan sekarang menatap Chéri.

Mikail tertawa ringan. "Dasar aktor," semburnya pada pria kekar tadi dengan sikap mencemooh. "Perkenalkan, teman-teman…" Mikail meletakkan sebelah tangannya di bahu Chéri. "Chéri Dutchskova!"

"Hai, Chéri!" Tiga orang gadis dalam ruangan menyapa bersamaan.

Chéri tersenyum kikuk seraya mengedar pandang ke sana-kemari. "Hai, semuanya!" balasnya gugup.

Pria kekar tadi mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum lebar.

Dua pria yang lainnya mengacungkan jari tengah dan telunjuknya seraya tersenyum ramah.

"Apa Rafaél serius ingin memakainya?" Seorang pria di belakang meja meneliti Chéri dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. "Kelihatannya dia masih anak-anak?"

"Tentu saja dia serius," jawab pria kekar di ambang pintu sembari menyeringai. "Lihat saja siapa yang diutus Rafaél ke St Petersburg untuk menjemputnya?"

Mikail Volkov adalah tangan kanan Rafaél Moscovich, satu-satunya orang yang paling dipercaya Rafaél untuk "urusan khusus".

Tapi siapa sebenarnya Rafaél Moscovich selain putra pemilik perusahaan Moscovich Corporation?

Kenapa dia sibuk di ruang latihan dalam gedung drama klasik?

Dan…

"Apa maksudnya memakaiku?" Chéri bertanya pada Mikail setelah mereka meninggalkan ruang administrasi.

"Rafaél adalah penulis skenario dan sutradara di teater ini. Nanti kau akan tahu! Tapi… yah, dia sudah seperti raja di tempat ini. Jadi kau harus siap mental."

"Mikail!" Seorang pria seusia Chéri menyela pembicaraan mereka dari ujung koridor. Dia berlari ke arah mereka dan menyerahkan setumpuk surat pada Mikail. "Ada delapan surat yang datang saat kau pergi," katanya.

Mikail melambaikan surat itu setelah menerimanya sebagai isyarat, "Kau boleh pergi!" Kemudian melanjutkan langkahnya menuju tangga seraya menggandeng Chéri tanpa bicara.

Pria tadi menatap Chéri dengan mata berbinar-binar kagum.

Chéri meliriknya sepintas dan tertunduk ketika ia melewatinya.

"Ini ruang latihan," Mikail memberitahu setelah mereka menuruni tangga dan berhenti di depan pintu ruangan bertulisan: Studio 1.

Begitu pintu dibuka, Chéri kembali tercengang dan berdecak kagum.

Ruangan itu terlihat seperti istana klasik Tsar Rusia.

Lebih dari dua puluh orang berkerumun di tengah ruangan, membentuk lingkaran.

Chéri mengedar pandang ke sekeliling mengamati detail di setiap sudut ruangan dan terperanjat ketika teriakan seorang pria menggelegar dari tengah ruangan.

"SALAH! Ulangi sekali lagi dan lakukan dengan benar!"

Chéri menelan ludah dan menoleh ke tengah ruangan.

Seorang gadis berdiri kikuk di tengah lingkaran orang-orang seraya tertunduk dan beberapa orang pria bersedekap di belakang dan kiri-kanannya tanpa bicara.

Seorang pria mengenakan t-shirt putih duduk di depan kerumunan dengan kedua siku tangan bertumpu pada sebuah meja, sementara semua orang berdiri di sana-sini menghalangi pandangan Chéri.

Sepintas Chéri bisa melihat sejumput rambut panjang selurus penggaris melecut di sisi bahunya di bawah beanie hat warna hitam. Perangkat headphone melekat ketat di kedua telinganya.

Sekelebat bayangan pria yang ditemuinya di balai kota melintas di kepala Chéri. Kenapa aku selalu memikirkan pria itu? Ia mengerang dalam hatinya.

"Kau bertemu dengan ayahmu yang pernah kau benci. Ayah yang dulu menyia-nyiakan hidupnya demi dirimu! Kau pasti merasa bersalah dan ingin memeluknya setelah menyadari ketulusannya." Pria di depan meja tadi kembali berteriak.

"Dia sedang marah, ya?" Chéri bertanya pada Mikail dengan ekspresi ngeri.

Mikail menoleh, kemudian tersenyum. "Ah, itu biasa. Dia tidak marah. Hanya saja Rafaél itu orangnya tegas. Kalau salah dia bilang salah."

"Lakukan dengan lebih wajar!" Teriak pria yang memakai headphone tadi.

Jadi dia Rafaél? Chéri mengawasi punggungnya di antara orang-orang yang berdiri.

"Ayah!" Gadis di tengah kerumunan melompat ke arah pria di sampingnya dan memeluknya setengah menangis.

Sejurus kemudian, Rafaél mendamprat gadis itu---menyiramnya dengan segelas air.

Chéri memekik kecil seraya membekap mulutnya dengan telapak tangan. Apanya yang biasa? erangnya dalam hati.

Rafaél merenggut headphone dari telinganya dan mencampakkannya di meja, kemudian menerjang ke tengah kerumunan dan menghampiri gadis yang sedang berakting sedih tadi.

Well—sekarang gadis itu benar-benar sedih sungguhan.

Sekarang Chéri dapat melihat postur tubuh Rafaél secara keseluruhan. Tingginya sekitar seratus delapan puluh senti, rambutnya panjang sepunggung…

Tidak salah lagi, pikir Chéri. Dia memang pria yang di balai kota.

"Sudah sadar sekarang?" Rafaél bertanya tajam. Diraupnya wajah mungil aktris tadi dengan kedua tangan dan mendongakkannya. "Ayah yang dulu setia mendengarkan rengekanmu yang menjengkelkan, menuruti semua keegoisanmu…"

Kenapa setiap kali memikirkan pria di balai kota itu, ingatan tentang ayahku muncul sepaket? Chéri membatin getir.

"Suatu hari, karena kau tak mau mengerti, ayahmu terpaksa ngebut untuk membeli mainan yang kau inginkan." Rafaél berteriak di dekat wajah aktris tadi. "Tapi di tengah jalan ia menabrak seseorang sampai mati. Sejak itu hidupnya berubah. Ayahmu dipecat dari pekerjaannya. Orang-orang mengucilkannya dan ia terpaksa meninggalkan keluarganya dan menyembunyikan diri. Hidup yang sama seperti mati!"

Chéri menelan ludah. Kelopak matanya bergetar dan bersemu merah. Kesedihan tiba-tiba menyergapnya.

"Walau sejak pertama kau selalu bersikap dingin dan tidak peduli padanya, tapi pada saat ini yang kau rasakan hanya rindu. Dan kau berharap bertemu dengannya sekali lagi. Pada saat itulah kau melihat ayahmu. Nah, dengan ekspresi seperti apa kau memanggilnya?" Rafaél mengguncang wajah aktris itu.

Chéri kehilangan fokusnya dan tenggelam dalam kesedihan hingga tidak menyadari sekeliling.

Ayah, aku bersalah padamu… aku egois dan tidak mengerti keadaan. Seandainya bisa bertemu sekali lagi…

"Ayah!" Aktris tadi mencobanya lagi. Ia tersenyum setengah memelas kemudian memeluk Rafaél.

"Tunggu!" Rafaél menggeram rendah dengan wajah dingin. "Apa yang terjadi? Barusan kau menganggapku sebagai seorang pria. Aku tak butuh ini!" Hardiknya seraya mendorong aktris itu menjauh. "Kau melupakan peranmu. Kau tidak jadi mendapatkan peran ini."

Aktris itu serentak berbalik dan melarikan diri meninggalkan lingkaran kerumunan sembari terisak.

Tangis Chéri meledak tanpa disadarinya.

Seisi ruangan membeku dan bertukar pandang.

"Siapa itu?" Rafaél menggeram seraya memutar tubuhnya. "Siapa yang menangis?"

Beberapa orang yang menyadari keberadaan Chéri serentak mendorongnya ke tengah-tengah lingkaran. "Cepat ke sana," desak seorang gadis. "Rafaél memanggilmu."

"A---a—aku… tidak! Aku tidak mau!" Chéri tergagap-gagap kebingungan begitu sadar dirinya sudah menjadi pusat perhatian.

"Rafaél memanggilmu. Kau harus ke depan!" Desak orang-orang di sekelilingnya.

Dan sebelum Chéri menyadari apa yang mereka lakukan, tubuhnya sudah terlempar ke tengah kerumunan dan mendarat di dekat kaki Rafaél.

Rafaél terkesiap ketika gadis itu mendongak menatap wajahnya.

Dia…

Si bunga gardenia!

Ternyata benar, pikir Chéri nyaris tak yakin. Rafaél memang pria di balai kota itu.

Terpopuler

Comments

tintakering

tintakering

kalo jodoh gak kemana😊

2022-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Глава 1
2 Глава 2
3 Глава 3
4 Глава 4
5 Глава 5
6 Глава 6
7 Глава 7
8 Глава 8
9 Глава 9
10 Глава 10
11 Глава 11
12 Глава 12
13 Глава 13
14 Глава 14
15 Глава 15
16 Глава 16
17 Глава 17
18 Глава 18
19 Глава 19
20 Глава 20
21 Глава 21
22 Глава 22
23 Глава 23
24 Глава 24
25 Глава 25
26 Глава 26
27 Глава 27
28 Глава 28
29 Глава 29
30 Глава 30
31 Глава 31
32 Глава 32
33 Глава 33
34 Глава 34
35 Глава 35
36 Глава 36
37 Глава 37
38 Глава 38
39 Глава 39
40 Глава 40
41 Глава 41
42 Глава 42
43 Глава 43
44 Глава 44
45 Глава 45
46 Глава 46
47 Глава 47
48 Глава 48
49 Глава 49
50 Глава 50
51 Глава 51
52 Глава 52
53 Глава 53
54 Глава 54
55 Глава 55
56 Глава 56
57 Глава 57
58 Глава 58
59 Глава 59
60 Глава 60
61 Глава 61
62 Глава 62
63 Глава 63
64 Глава 64
65 Глава 65
66 Глава 66
67 Глава 67
68 Глава 68
69 Глава 69
70 Глава 70
71 Глава 71
72 Глава 72
73 Глава 73
74 Глава 74
75 Глава 75
76 Глава 76
77 Глава 77
78 Глава 78
79 Глава 79
80 Глава 80
81 Глава 81
82 Глава 82
83 Глава 83
84 Глава 84
85 Глава 85
86 Глава 86
87 Глава 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Глава 1
2
Глава 2
3
Глава 3
4
Глава 4
5
Глава 5
6
Глава 6
7
Глава 7
8
Глава 8
9
Глава 9
10
Глава 10
11
Глава 11
12
Глава 12
13
Глава 13
14
Глава 14
15
Глава 15
16
Глава 16
17
Глава 17
18
Глава 18
19
Глава 19
20
Глава 20
21
Глава 21
22
Глава 22
23
Глава 23
24
Глава 24
25
Глава 25
26
Глава 26
27
Глава 27
28
Глава 28
29
Глава 29
30
Глава 30
31
Глава 31
32
Глава 32
33
Глава 33
34
Глава 34
35
Глава 35
36
Глава 36
37
Глава 37
38
Глава 38
39
Глава 39
40
Глава 40
41
Глава 41
42
Глава 42
43
Глава 43
44
Глава 44
45
Глава 45
46
Глава 46
47
Глава 47
48
Глава 48
49
Глава 49
50
Глава 50
51
Глава 51
52
Глава 52
53
Глава 53
54
Глава 54
55
Глава 55
56
Глава 56
57
Глава 57
58
Глава 58
59
Глава 59
60
Глава 60
61
Глава 61
62
Глава 62
63
Глава 63
64
Глава 64
65
Глава 65
66
Глава 66
67
Глава 67
68
Глава 68
69
Глава 69
70
Глава 70
71
Глава 71
72
Глава 72
73
Глава 73
74
Глава 74
75
Глава 75
76
Глава 76
77
Глава 77
78
Глава 78
79
Глава 79
80
Глава 80
81
Глава 81
82
Глава 82
83
Глава 83
84
Глава 84
85
Глава 85
86
Глава 86
87
Глава 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!