Me Vs Berondong Mommy

Me Vs Berondong Mommy

Bab 1. Lamaran

Malam itu, Azura Auristella atau yang biasa dipanggil Ella, baru saja selesai sholat magrib. Dia pun bergegas keluar kamar, untuk menyiapkan makan malam seperti biasanya. Sesampinya di depan pintu, Ella mencium wangi makanan yang sangat harum. Perutnya segera memberontak, minta diisi secepatnya.

“Mama masak apa, ya? Wangi banget?” batin Ella.

“Ella, ayo ganti bajumu dengan pakaian yang rapi. Mama sudah menyiapkan sebuah dress berwarna lilac untukmu di dalam lemari,” perintah Ghina Delisia, Ibunda Ella.

“Loh, tumben? Kita mau pergi pesta?” Ella mengerutkan keningnya, hingga kedua alisnya bertaut.

“Nggak, sayang. Kita akan kedatangan tamu spesial malam ini. Ayo cepetan,” kata Ghina.

“Tamu spesial? Siapa, sih? Bibi Sri? Tante Galena?” gumam Ella penasaran.

“Udah, cepetan ganti bajumu. Pokoknya dandan yang rapi. Mama juga mau siap-siap,” ucap Ghina sebelum kembali ke kamarnya.

Ella masih berdiri mematung di depan pintu kamarnya. Dia sama sekali tidak bisa menebak, siapa tamu spesial yang dimaksud sang mama. Mereka jarang sekali kedatangan tamu, kecuali saat hari raya Idul Fitri.

“Ella, sudah ganti baju apa belum? Nanti tamunya keburu datang, lho,” ujar Ghina dari dalam kamar.

“Iya, ini mau ganti baju.” Ella buru-buru kembali ke kamar.

Gadis itu membuka lemari tua peninggalan mendiang papanya. Sebuah dress berwarna lilac, terselip di antara seragam sekolahnya yang digantung dengan rapi. Ella belum pernah melihatnya, sepertinya mama sengaja membelikannya untuk menyambut tamu spesial ini.

Baru saja Ella selesai berdandan, terdengar deru mobil memasuki halaman rumah sederhana mereka. Ella yang penasaran pun mengintip dari jendela. Gadis belia tersebut menyingkap tirai jendelanya, untuk melihat tamu spesial yang disebut oleh sang mama.

“Hah, itu kan Kak Albert? Tumben dia datang? Ada apa, ya?” Ella terlonjak kaget, melihat majikan mamanya bertamu ke rumah mereka. Dia pun semakin penasaran dengan apa yang terjadi.

“Ella, sudah selesai, kan? Ayo keluar,” ucap Ghina.

Dengan hati berdebar, Ella pun melangkahkan kaki ke ruang tamu. Masalahnya tamu mereka adalah seorang pria muda dan tampan, yang selalu membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Namun pria itu tidak pernah merespon perasaannya, lebih dari seorang teman. Hari ini pria itu tidak datang sendirian, dia didampingi seorang wanita cantik paruh baya, yang Ella duga adalah ibunya.

Ella hanya bisa menebak-nebak tujuan mereka datang kemari. Apakah mamanya baru aja bikin kesalahan fatal? Tetapi suasananya tidak terlihat seperti ada masalah besar, bahkan terlihat cukup santai. Selang beberapa menit kemudian, mereka kedatangan tamu lagi. Kali ini adalah Om Ganendra dan Tante Galena.

“Baiklah, karena semua sudah lengkap, saya persilakan untuk tamu penting kita menyampaikan tujuan kedatangannya,” kata Om Ganendra membuka pembicaraan.

“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Jadi tanpa basa basi langsung aja saya sampaikan. Kedatangan saya di sini adalah untuk melamar ….”

“Melamar? Tapi aku masih SMA.” Ella memotong pembicaraan pria tampan itu. Semuanya terdiam, dan saling berpandangan. Ella masih belum menyadari kesalahan yang baru saja dia buat.

“Ella, biarkan dia bicara dulu,” tegur Om Ganendra.

“Emm … Maksud saya, akan melamar Saudari Ghina Delisia, sebagai calon istri saya,” lanjut pria itu dengan lancar.

Ella menatap tajam sang ibunda. Dia menantikan jawaban yang berputar-putar di kepalanya saat ini. “Ma, lelucon apa ini? Mama baru aja dilamar? Sama bocah ingusan ini?” ucap Ella penuh emosi. Gadis belia itu malu setengah mati, karena dia tadi terlalu kepedean. Dia mengira pria itu datang untuk melamarnya.

“Nak, kok bicara seperti itu? Dengarkan Mama dulu. Kamu kan tahu, Albert bukan bocah ingusan. Dia sudah cukup umur untuk menikah,” ucap Ghina.

“Tapi untuk menjadi pasangan Mama, dia itu masih bocah. Mama nggak malu menikah sama berondong? Ingat umur, Ma. Dia lebih pantas jadi anak Mama,” balas Ella dengan nada tinggi. Ella benar-benar marah. Hatinya tidak bisa menerima lamaran ini.

Suasana menjadi tegang. Albert ingin sekali menyela kalimat Ella, tetapi dicegah oleh Om Ganendra.

“Ella, jaga bahasamu,” tegur Om Ganendra. “Nggak ada salahnya ‘kan mama kamu di lamar? Mama kamu sudah lama hidup sendiri,” lanjut adik ipar Ghina tersebut.

“Benar, Ella. Berikan mama kamu waktu untuk menjawabnya. Kamu juga ingin mamamu hidup bahagia, kan?” imbuh Tante Galena, adik kandung Ghina.

“Sigh! Sudah nggak waras semua! Kenapa Om dan Tante nggak protes, sih? Ini kan masalah tabu. Apa di sini cuma aku, yang baru tahu rencana ini?” Ella semakin emosi.

“Astaghfirullah, Ella. Kamu tahu sopan santun, kan? Turunkan suaramu dan jaga bicaramu,” marah Ghina.

“Sopan santun apanya? Justru kalian yang aneh. Memangnya pantas wanita tua seperti mama, menikahi cowok yang jauh lebih muda? Apa kata orang nanti? Akhirnya cuma bikin malu keluarga kita aja,” sahut Ella tidak mau kalah. Gadis itu mengacungkan jari telunjuknya ke arah Ghina.

“Ella! Jangan membentak mamamu seperti itu! Bersikaplah lebih sopan. Ayo minta maaf pada mama,” perintah Om Ganendra.

“Ella, maaf kalau kamu tidak bisa menerimanya. Tetapi ini bukan salah mamamu. Aku yang duluan menyukai Ghina dan ingin meminangnya,” ucap Albert dengan lembut.

“Tapi Mama nggak menolak dan membantahnya, kan? Harusnya Mama tahu diri,” jawab Ella dengan ketus.

“Ella, mama kamu berhak bahagia. Biarkan dia membuat keputusan dengan hati dan pikiran yang tenang,” nasehat Tante Galena.

“Iya, aku juga mau mama bahagia. Tapi bukan dengan berondong kayak dia. Itu aib namanya.” Ella terus menolak lamaran tersebut. “Emangnya nggak ada laki-laki lain, selain dia? Yang usianya lebih pantas menjadi papa baru aku.” Ella mengacungkan jari telunjuknya ke arah Albert.

“Saat ini aku yang menyayangi mamamu. Tidak ada salahnya, kan?” kata Albert. “Jadi biarkan mamamu yang menentukan jawabannya. Aku nggak memaksa,” lanjut pria muda itu.

“Ya tapi aku tetap menolaknya. Aku nggak butuh papa baru, kalau kamu orangnya,” pungkas Ella dengan ketus.

“Ella …” Ghina menarik napas panjang, lalu menghembuskannya. Dia sedih melihat reaksi putri tunggalnya yang sangat arogan tersebut.

“Mama nunggu apa lagi? Ayo tolak aja sekarang,” desak Ella. Dia sama sekali tidak mendengarkan nasehat dan teguran dari semua orang di sana.

“Nggak bisa begitu, Nak. Biarkan mamamu berpikir dulu,” wanita paruh baya yang duduk di samping Albert akhirnya bicara untuk menengahi keadaan.

“Kenapa nggak bisa? Atau jangan-jangan ada hal lain yang nggak aku ketahui?” tanya Ella.

“Maksudnya?” tanya Ghina dan Albert bersamaan.

Ella menarik napas dalam-dalam. “Yah, mana aku tahu? Namanya juga asisten rumah tangga. Sering berduaan dengan majikannya yang berondong ganteng, di rumah besar dan sepi,” tuduh Ella.

“Astaghfirullah, Ella. Itu udah keterlaluan!” Om Ganendra berdiri, dan menarik lengan Ella. “Ayo kita ke ruang tengah. Kita bicara berdua,” ucap pria itu.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Rossemarry

Rossemarry

Yuhuu kak rose here🙈🥳
lanjut terus😍

salam dari "my lovely bodyguard"

2022-09-20

1

Alfarossa

Alfarossa

Jiah... Malunya sampe ubun2 tuh. Tapi kayaknya seru nih. anti pelakor, malah saingan sama mamanya sendiri

2022-09-01

6

Langit Biru

Langit Biru

Duh, baru awal aja udah nyesek 😢

2022-09-01

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lamaran
2 Bab 2. Interogasi
3 Bab 3. Curhat
4 Bab 4. Kabur
5 Bab 5. Perhatian yang Terlambat
6 Bab 6. Tentang Dia
7 Bab 7. Tuan Muda
8 Bab 8. Berbohong
9 Bab 9. Cowok Ganteng
10 Bab 10. Aku Walimu
11 Bab 11. Supir Spesial
12 Bab 12. Berdebat
13 Bab 13. Kamu Suka Aku?
14 Bab 14. Uang
15 Bab 15. Misi Penting
16 Bab 16. Wanita Dewasa
17 Bab 17. Pengalaman Pertama
18 Bab 18. Memanfaatkan Dirinya
19 Bab 19. Bibi Sri
20 Bab 20. Tentang Ghina (1)
21 Bab 21. Tentang Ghina (2)
22 Bab 22. Aku dan Mama
23 Bab 23. Jangan Lihat ke Sana!
24 Bab 24. Rindu
25 Bab 25. Ancaman
26 Bab 26. Aneh
27 Bab 27. Mama Jahat!
28 Bab 28. Cowok Lain
29 Bab 29. Bisnis Terlarang
30 Bab 30. Semakin Aneh
31 Bab 31. Aku Ayahnya
32 Bab 32. Papa Muda?
33 Bab 33. Sayang
34 Bab 34. Dipilih Kamu
35 Bab 35. Jangan Suka Padaku
36 Bab 36. Masakan Kesukaan Dia
37 Bab 37. Chatting Tengah Malam
38 Bab 38. Calon Ayah Tiriku
39 Bab 39. Tidak Bisa Mandiri
40 Bab 40. Keputusan Ella
41 Bab 41. Aku Menyayangimu
42 Bab 42. Jika Bukan Milikku
43 Bab 43. Kepergok
44 Bab 44. Rencana Licik
45 Bab 45. Teman Perempuan
46 Bab 46. Nggak Cemburu
47 Bab 47. Menjadi Egois
48 Bab 48. Hapus
49 Bab 49. Hadiah Untuknya
50 Bab 50. Buang Aja
51 Bab 51. Demi Diriku Sendiri
52 Bab 52. Belum Ikhlas
53 Bab 53. Dia Niat Nggak, sih?
54 Bab 54. Ketahuan
55 Bab 55. Gaun Biru
56 Bab 56. Satu Syarat
57 Bab 57. Tiga Hati Dua Cinta
58 Bab 58. Perubahan Besar
59 Bab 59. Saat Terakhir
60 Bab 60. A Minute Before Halal
61 Bab 61. Patah Hati
62 Bab 62. Sesal dan Bahagia
63 Bab 63. Malam Pertama
64 Bab 64. Bimbang
65 Bab 65. Pindah
66 Bab 66. Delivery Order Plus Plus
67 Bab 67. Adik Baru
68 Bab 68. Beasiswa
69 Bab 69. Fokus Melupakannya
70 Bab 70. Jangan Nakal
71 Bab 71. Pengantin Baru
72 Bab 72. Mendapatkan Kembali Sosoknya
73 Bab 73. Janji Ella
74 Bab 74. Julid
75 Bab 75. Keluarga
76 Bab 76. Perasaanku Padamu
77 Bab 77. Pembelaan
78 Bab 78. Bolos
79 Bab 79. Pesona Cowok Tampan
80 Bab 80. Bodygyard Ella
81 Bab 81. Mengungkap Fakta
82 Bab 82. Bukan Akting
83 Bab 83. Terpojok
84 Bab 84. Berita Mengejutkan
85 Bab 85. Rahasia Benda yang Tersimpan
86 Bab 86. Semakin Dalam
87 Bab 87. Pernah Cinta
88 Bab 88. Penyesalan Ghina
89 Bab 89. Hancur
90 Bab 90. Benda Rahasia
91 Bab 91. Overthinking
92 Bab 92. Misteri di Balik Foto
93 Bab 93. Baju Seksi
94 Bab 94. Nggak di Sini Lagi
95 Bab 95. Masih Suka Padaku?
96 Bab 96. Olahraga Malam
97 Bab 97. Kalah Saing
98 Bab 98. Salah Obat
99 Bab 99. Kebutuhan Gadis Remaja
100 Bab 100. Kecelakaan Ranjang
101 Bab 101. Siapa Pelakunya?
102 Bab 102. Pengakuan
103 Bab 103. Malu
104 Bab 104. Wanita Kuat
105 Bab 105. Nenek Cantik
106 Bab 106. Perhatian dari Ayah
107 Bab 107. Cowok Sempurna
108 Bab 108. Hadiah Istimewa Darinya
109 Bab 109. Pasangan Cantik dan Tampan
110 Bab 110. Cowok Baru
111 Bab 111. Bodyguard Overprotective
112 Bab 112. Berdua di Hotel
113 Bab 113. Ah, Ayah ...!
114 Bab 114. Jangan Ketahuan Istrimu
115 Bab 115. Wanita Masa Lalu
116 Bab 116. Pacarmu?
117 Bab 117. Jangan Mencintainya
118 Bab 118. Identitas Wanita Itu
119 Bab 119. Bukan Salahmu
120 Bab 120. Hanya Aku yang Merasakannya
121 Bab 121. Aku Suka Kamu
122 Bab 122. Ethan dan Ella
123 Bab 123. Dia Pacarku
124 Bab 124. Anak Adopsi
125 Bab 125. Wedding (Tamat)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1. Lamaran
2
Bab 2. Interogasi
3
Bab 3. Curhat
4
Bab 4. Kabur
5
Bab 5. Perhatian yang Terlambat
6
Bab 6. Tentang Dia
7
Bab 7. Tuan Muda
8
Bab 8. Berbohong
9
Bab 9. Cowok Ganteng
10
Bab 10. Aku Walimu
11
Bab 11. Supir Spesial
12
Bab 12. Berdebat
13
Bab 13. Kamu Suka Aku?
14
Bab 14. Uang
15
Bab 15. Misi Penting
16
Bab 16. Wanita Dewasa
17
Bab 17. Pengalaman Pertama
18
Bab 18. Memanfaatkan Dirinya
19
Bab 19. Bibi Sri
20
Bab 20. Tentang Ghina (1)
21
Bab 21. Tentang Ghina (2)
22
Bab 22. Aku dan Mama
23
Bab 23. Jangan Lihat ke Sana!
24
Bab 24. Rindu
25
Bab 25. Ancaman
26
Bab 26. Aneh
27
Bab 27. Mama Jahat!
28
Bab 28. Cowok Lain
29
Bab 29. Bisnis Terlarang
30
Bab 30. Semakin Aneh
31
Bab 31. Aku Ayahnya
32
Bab 32. Papa Muda?
33
Bab 33. Sayang
34
Bab 34. Dipilih Kamu
35
Bab 35. Jangan Suka Padaku
36
Bab 36. Masakan Kesukaan Dia
37
Bab 37. Chatting Tengah Malam
38
Bab 38. Calon Ayah Tiriku
39
Bab 39. Tidak Bisa Mandiri
40
Bab 40. Keputusan Ella
41
Bab 41. Aku Menyayangimu
42
Bab 42. Jika Bukan Milikku
43
Bab 43. Kepergok
44
Bab 44. Rencana Licik
45
Bab 45. Teman Perempuan
46
Bab 46. Nggak Cemburu
47
Bab 47. Menjadi Egois
48
Bab 48. Hapus
49
Bab 49. Hadiah Untuknya
50
Bab 50. Buang Aja
51
Bab 51. Demi Diriku Sendiri
52
Bab 52. Belum Ikhlas
53
Bab 53. Dia Niat Nggak, sih?
54
Bab 54. Ketahuan
55
Bab 55. Gaun Biru
56
Bab 56. Satu Syarat
57
Bab 57. Tiga Hati Dua Cinta
58
Bab 58. Perubahan Besar
59
Bab 59. Saat Terakhir
60
Bab 60. A Minute Before Halal
61
Bab 61. Patah Hati
62
Bab 62. Sesal dan Bahagia
63
Bab 63. Malam Pertama
64
Bab 64. Bimbang
65
Bab 65. Pindah
66
Bab 66. Delivery Order Plus Plus
67
Bab 67. Adik Baru
68
Bab 68. Beasiswa
69
Bab 69. Fokus Melupakannya
70
Bab 70. Jangan Nakal
71
Bab 71. Pengantin Baru
72
Bab 72. Mendapatkan Kembali Sosoknya
73
Bab 73. Janji Ella
74
Bab 74. Julid
75
Bab 75. Keluarga
76
Bab 76. Perasaanku Padamu
77
Bab 77. Pembelaan
78
Bab 78. Bolos
79
Bab 79. Pesona Cowok Tampan
80
Bab 80. Bodygyard Ella
81
Bab 81. Mengungkap Fakta
82
Bab 82. Bukan Akting
83
Bab 83. Terpojok
84
Bab 84. Berita Mengejutkan
85
Bab 85. Rahasia Benda yang Tersimpan
86
Bab 86. Semakin Dalam
87
Bab 87. Pernah Cinta
88
Bab 88. Penyesalan Ghina
89
Bab 89. Hancur
90
Bab 90. Benda Rahasia
91
Bab 91. Overthinking
92
Bab 92. Misteri di Balik Foto
93
Bab 93. Baju Seksi
94
Bab 94. Nggak di Sini Lagi
95
Bab 95. Masih Suka Padaku?
96
Bab 96. Olahraga Malam
97
Bab 97. Kalah Saing
98
Bab 98. Salah Obat
99
Bab 99. Kebutuhan Gadis Remaja
100
Bab 100. Kecelakaan Ranjang
101
Bab 101. Siapa Pelakunya?
102
Bab 102. Pengakuan
103
Bab 103. Malu
104
Bab 104. Wanita Kuat
105
Bab 105. Nenek Cantik
106
Bab 106. Perhatian dari Ayah
107
Bab 107. Cowok Sempurna
108
Bab 108. Hadiah Istimewa Darinya
109
Bab 109. Pasangan Cantik dan Tampan
110
Bab 110. Cowok Baru
111
Bab 111. Bodyguard Overprotective
112
Bab 112. Berdua di Hotel
113
Bab 113. Ah, Ayah ...!
114
Bab 114. Jangan Ketahuan Istrimu
115
Bab 115. Wanita Masa Lalu
116
Bab 116. Pacarmu?
117
Bab 117. Jangan Mencintainya
118
Bab 118. Identitas Wanita Itu
119
Bab 119. Bukan Salahmu
120
Bab 120. Hanya Aku yang Merasakannya
121
Bab 121. Aku Suka Kamu
122
Bab 122. Ethan dan Ella
123
Bab 123. Dia Pacarku
124
Bab 124. Anak Adopsi
125
Bab 125. Wedding (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!